Quantcast
Viewing all 731 articles
Browse latest View live

Review Film Merah Putih Memanggil

Setelah diingat-ingat, dalam rentang waktu kurang lebih setahun ini, saya baru dua kali loh nonton film Indonesia bertema perjuangan.  Ga percaya? Coba cek aja label Review Film di blog saya ini. Muahaha.... Modus banget ya ini mah biar pada betah lama-lama stay tune di sini.
Dan bukan suatu kebetulan,  kalau kedua film yang saya tonton ini ternyata diproduksi oleh TB Silalahi Pictures. Benang merahnya yang saya tarik dari kedua film ini adalah tentang loyalitas dan  profesionalisme seorang prajurit.

Bertepatan dengan peringatan hari TNI yang jatuh pada tagal 5 Oktober 2017 kemarin, Film Merah Putih Memanggil (MPM) secara resmi diputar di bioskop-bioskop di Indonesia. Ada Maruli Tampubolon yang menjadi pemeran utamanya. Ceritanya di sini Maruli memainkan karakter sebagai seorang komandan (kalau ga salah nama sandinya Petir) yang mendapat tugas dari kesatuannya dalam misi pembebasan sandera yang ditawan oleh milisi  pemberontak yang dipimpin oleh Aryo Wahab. Dalam waktu 24 jam, mereka harus masuk ke belantara hutan di wilayah Tonga.

Dari 7 sandera yang harus dibebaskan, baru 4 sandera yang berhasil di selamatkan. Dengan alasan yang misterius, 3 sandera yang mana 2 diantaranya adalah orang tua dari sandera bernama Elise (Mentari De Marelle) disembunyikan di tempat yang terpisah.  Kepusingan satu-satunya prajurit perempuan yang bertugas sebagai tim medis (saya lupa nama karakternya hahaha) yang diperankan oleh  Prisia Nasution menular kepada saya karena kebawelan Elise. Tidak jarang ulahnya bikin jantungan, bisa membahayakan semua orang. Rasa-rasanya saya pengen mukul Elise sampai pingsan. Eh tapi secara kode etik prajurit gitu, dibenarkan ga, sih? Kasian juga sama prajurit yang punya nama samaran Angin harus membopong dua tubuh orang dewasa selama berusaha meloloskan diri dari kejaraan Diego (Restu Sinaga), tangan kanannya Aryo Wahab dan anak-anak buahnya.


Adegan awal pembuka film ini sedikitnya mengingatkan saya pada haru biru yang tampil di film Pasuka Garuda, I Leave My Heart in Libanon. Loyalitas dan profesionalisme seorang prajurit harus dibuktikan ketika harus berpisah dengan keluarga saat tugas memanggil. Sementata salah satu dialog ketika seorang prajurit berseloroh "Ya elah bro, mana ada tuga yang enak buat kita?  kalau ada juga bukan buat kita" bisa bikin penonton tersenyum. Saya juga baru tau loh dari film ini kalau identitas yang sifatnya pribadi seperti foto pun tidak boleh dibawa dalam misi. Mungkin pertimbangannya untuk keamanan keluarga di tanah air. Mungkin loh, ya. Tolong koreksi kalau saya salah.

Soal profesionalisme yang digigit kuat juga bisa kita rasakan ketika mereka menghadapi situasi yang sulit. Rasa sakit karena kehilangan teman dalam misi termasuk tingkah sandera  seperti Elise yang bikin gemas. Tidak ada watu berlama-lama meratapi kesakitan, tubuh yang luka dan kesedihan. Bahkan ketika harus mengorbankan nyawa sekalipun. Makanya film dengan tagline "Lebih Baik Pulang Nama daripada Gagal Dalam Tugas" pada adegan berikutnya yang lebih mendebarkan. Buat saya, MPM tidak mengizinkan penonton lama-lama terbawa suasana sedih. Malah selama 112 menit menyaksikan film besutannya Mirwan Suwarso, saya lebih banyak dibuat terpesona kadang terhenyak dibuatnya. 

Walau menyebalkan, karakter Elise lah yang paling mencuri perhatian saya. Ngeselinnya juara :D Sementara kalau ditanya sosok yang palilng heroik di sini saya malah bingung dibuatnya. Semuanya bermain apik.

Catatan spesial saya buat Maruli, genre film yang dimainkannya berbeda jauh dengan film sebelumnya. Kalau di film Terjebak Nostalgia Maruli bermain sebagai sosok yang romantis, di MPM ini dia lebih manly. Bisa bikin ngefans dan klepek-klepek penonton perempuan (hush).

Baca juga : 4 Hal Tentang Film Terjebak Nostalgia

Selain fisik dan kostum yang dikenakannya, penjiwaannya sebagai pemimpin yang berwibawa cukup saya rasakan. Meski cukup terganggu dalam beberapa scene dialog Maruli saat memberikan aba-aba, kordinasi dengan pusat komando atua memberikan instruksi dengan anak buahnya sering menggunakan bahasa Inggris. Apa mungkin secara teknis di lapangan penggunaan bahasa Inggris ini adalah hal yang biasa, ya?

Film yang juga melibatkan parjurit  asli (bukan figurn biasa)  untuk beberapa cast serta atraksi memesona peralatan tempur canggih milik TNI membuat aroma tempur ini cukup terasa. Saya jadi mikir oh gitu ya, prosedur dalam tugas dalam kesatuan? Termauk ketika memberitahukan  posisi yang menuntut kemahiran membaa posisi koordinat dan kecepatan angin. Duh, saya senediri kalau dikasih tau arah dengan panduan utara, barat, timur atau selatan loadingnya lamaaaa banget. Suka celingak celinguk dulu lihat posisi matahari. Yang sudah-sudah sih saya lebih suka dikasih tau belok kakan, kiri, lurus, atau patokan berupa gedung/bangunan hahaha. Catet, jangan mremehkan pelajaran geografi.

By the way, kalau dulu-dulu yang jadi karakter antagonis dalam film bertema perang  adalah penjajah Belanda atau Jepang, kemunculan teroris sebagai lawan juga mengingatkan fenomena yang marak belakangan ini. Terlepas dari aksen Aryo yang terdengar lebih mirp aktor berkebangsaan hispanik dengan pelafalan R yang kental, film MPM juga memberi penonton pengetahuan baru soal keberadaan negara kepulauan Tonga yang posisi geografisnya dekat dengan Selandia Baru (tuh kan, apa kabar nih sama pelajaran Geografi yang sudah lama menguap?)  Cukup unik, karena negara kepulauan ini  merupakan wilayah persemakmuran Inggris. Apa mungkin aksen orang-orang Tonga juga seperti yang diucapkan  Aryo Wahab di film ini , ya?

Ah sudahlah, kapan-kapan saja siapa tau punya rejeki berlimpah bisa jalan-jalan ke negara Tonga sana, ya. Sebelumnya mari kita nonton dulu Merah Putih Memanggil yang juga diramaikan juga oleh penampilan Happy Salma, loh.



Playlist Lagu Berlatar Nama Bulan

kalian punya playlist, ga, sih? Buat nemenin di perjalanan. waktu ngetik,  cuma sekadar me time atau play list wajib yang ga bakal diremove sampai kapan pun?  Ada ga, playlist kalian  yang lagunya mencantumkan nama bulan di judulnya? Iya, tau. Ga banyak emang kalau ada juga. Tapi beberapa bulan itu jadi terasa memorable banget, berkat hadirnya beberapa lagu ini.  Yakin? Yakiiin pake banget. Ini buktinya. Mungkin ada yang samaan dengan playlistnya kalian? Cekidot yuuuk.

11 Januarinya Gigi 

Ada ga ada story behind the song, buat banyak orang lagu ini terasa punya nuansa magis (ya elah, emang ada Merlin dan Harry Potter lewat, gitu?).  Hmmm, menurut saya ini dikarenakan pembawaannya Armand yang nyanyiin lagunya bikin lagu 11 Januari seperti punya nyawa.  Setuju? Coba aja simak.

Untuk bulan Februari sampai Mei saya ga punya referensi, jadi mari loncat saja ke bulan Juni.  Sebelumnya jangan protes dulu, ya kalau saya kasih contoh lagu yang so yesterday alias jadul. Berhubung saya generasi 90's yang ga bisa move on dari lagu-lagu slow dan easy listening.  

June Afternoon

Lagunya Roxette deh yang saya pilih. Walau lawas, beberapa liriknya masih ngena. Apalagi bulan Juni ini identik dengan musimnya liburan season pertama,  yang akan dilanjutkan dengan season ke dua di bulan Desember nanti.  Kalau pas bulan Juni ga kesampaian liburan karena antrian kerjaan masih berderet kayak antrian toko kue yang lagi sale gila-gilaan jangan khawatir. Mari singsingkan lengan baju mengejar setoran pekerjaan biar bulan Desember nanti bisa me time berlibur.
By the way kayak gini lirik June Afternoon-nya Roxette.
Didn't I tell you everything is possible in this deja vu?

Try the river boat, the carousel, feed the pigeons, Bar-B-Q.
Look at all the people, happy faces all around.
Smiling, throwing kisses, busy making lazy sounds

Gimana? Cukup provokatif menebar aura (((aura))) kepengin liburan, kan? Hmmm... masih ada dua bulan lagi. Masih cukup lah waktu buat nabung, utak-atik cash flow, atau dari sekarang ngumpulin prorperti dan kostum buat liburan. Daaan di jamannya serba digital gini, rasanya rugi kalau jalan-jalan aja tapi enggak mengabadikan momennya. Entah viewnya, venuenya, sisi human interestnya yang tiba-tiba saja sayang banget kita abaikan, atau buat yang doyan ber-OOTD ria, endorse ga endors hahaha. Kan lumayan nambah-nambah postingan di instagram :) huehehe 



Biasanya pas jelang akhir tahun, bukan cuma toko-toko konvensional atau butik yang cuci gudang, tapi juga toko-toko online yang menebar promo menarik buat belanja semacamharbolnas 1212 yang udah kadung ngehive.  

Entah siapa yang mulai soal ini, tapi Desember itu emang  identik dengan bulannya belanja. Mungkin karena pas bulan ini banyak  yang dapat bonus akhir tahun kali, ya? Aih... saya jadi kangen kerja kantoran lagi. Tapi bisa ga, ya kalau cuma Desember aja ngantornya? *dipelototin lalu dijitak mantan bos*

September Ceria

Bulan Juli dan Agustus saya mau skip aja. Kita langsung loncat ke September aja.Siapa sih, yang ga kenal sama September Cerianya Tante (((tante))) Vina Panduwinata? Lagu yang pertama kali muncul pas saya masih SMA ini jadi semacam lagu wajib di bulan September. Jomblo ga jomblo, nikah atau belum, banyak yang dibikin baper sama lagu ini. Saya? Enggak tuh! *Ah masa, sih?*
Image may be NSFW.
Clik here to view.
gambarnya dari Kapanlagi.com

November

Gimana sama Oktober? Hmmm... lagu apa, ya? Ah skip aja lagi. Yuk kita loncat ke November. Nah, ini ada lagu lawas juga (eaaa... lagu lawas lagi) yang mendadak sering masuk playlist para music director radio-radio di bulan ini.  Apalagi sih, kalau bukan November Rainnya Guns n Roses? Walau band asal Amrik itu udah ga jelas dan personilnya udah tuir-tuir, tapi laguya tetep ever green. Udah gitu, panjangnya cukup buat nemenin ngantri mandi.  Ampun dah, ga kira-kira durasinya. Sembilan menit! Ini juga belum diitung kalau yang di dalam sana lagi ritual pagi yang mana waktunya tidak bisa ditentukan  *Kalian jangan terlalu liar berimajinasinya, ya* 

Desember

Saya punya dua lagu nih. Yang pertama A Long Decembernya Counting Crows. Kalau lupa-lupa inget, ini band yang nyanyiin OSTnya Shrek itu, lho. Lagunya lumayan melow dan lamunable, alias cocok buat nemenin ngelamun. Ssst....jangan lama-lama ya,  ngelamunnya!
A long December and there's reason to believe
Maybe this year will be better than the last
I can't remember the last thing that you said as you were leavin'
Now the days go by so fast
Image may be NSFW.
Clik here to view.
sumber foto: youtube
Yeah! Kalian setuju, kan kalau waktu itu berlalu cepat banget. Perasaan baru kemarin ganti kalender, eh sekarang udah mau akhir tahun lagi. Hmmm... apa kabar resolusi?  Dah ah jangan dibahas, Karena biasanya ini lebih sering jadi wacana aja.

Kalau ditanya My December kalian pasti bakal inget sama vokalis Linkin Park yang udah menyandang gelar mendiang, itu. Yup, Chester Benington.  Saya ga akan bahas perjalanan hidupnya yang tragis itu. Kepanjangan soalnya. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.
fotonya dari emaze.com
Sama kayak A Long December-nya Counting Crows, My December ini juga auranya terasa melow, kelabu. Pas banget sama musim ujan yang setia  turun di penghujung tahun. Kenapa ya akhir tahun kok terasa sedih? Jangan gitu, dong. Kalau resolusinya masih ada yang tertunda kan masih bisa diusahakan di tahun depan.
And I just wish that I didn't feel like there was something I missed
And I take back all the things I said to make you feel like that
Mudah-mudahan kalian yang abis baca postingan ini terus jadi kangen sama lagu-lagu yang saya udah ceritain tadi ga jadi melow dan mendadak butuh tissue. Saya ga nanggung, loh. Kayaknya cuma June Afternoon aja yang liriknya terasa ceria aja, mah. 

Ada yang punya story lagu di atas atau lagu wajib di bulan tertentu?

Melejitkan Kecerdasan Anak Dengan Mewarnai

Apa sih mainan yang cocok buat anak? Suka kepikiran ga, sih? kira-kira mau kalau mau kasih kado sama keponakan,  atau anaknya temen yang ulang tahun, misalnya.  Kalau yang lahiran mungkin ga jauh-jauh dari baju, peralataan makan atau toiletris khusus bayi (ini juga kadang masih bingung sama cocok-cocokkan dengan merk tertentu, ya).Kalau anaknya udah gedean, kan paling enak kasih mainan. Wait, wait.... mainannya kayak gimana dulu?

Mainan seperti robot, mobil-mobilan atau boneka sebenarnya ditujukan untuk melatih motorik kasar pada anak, bukan untuk motorik halusnya. Ada ga, sih  yang biaa memebrikan benefit  sekaligus?

Ada.Ya melatih motorik kasarnya, ya motorik halusnya juga. Murah dan menyenangkan. selain itu kita juga bisa menyelipkan unsur edukasi dalam permainan lain yang juga menyenangkan. Mewarnai misalnya. Walau kesannya cetek, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan anak-anak dari kegiatan ini Apalagi kalau memwarnainya menggunakan Crayon Titi  hohoho... Penasaran dong. Apa  saja, ya? 

Manfaat Mewarnai 

Seperti yang ditulis oleh Femi Olivia, manfaat mewarnai yang didapatkan oleh anak antara lain adalah: 
  • Melatih memilih kombinasi warna berikut keseimbangan dan keserasian aantara satu warna dengan warna lain. 
  • Memberikan rangsangan berupa imajinasi juga kreativitasnnya 
  • Mengenali obyek yang diwarnai, sehingga ia akan belajar memahami detail obyek sebelum memberikan sentuhan warna pilihannya. 
  • Belajar mengejar target dalam menyelesaikan. 
  • Dengan mewarnai, mereka jadi belajar mengenal garis batas yang terdapat pada bidang.
  • Melatih koordinasi tangan dan mata, seperti cara yang tepat untuk memegang crayon sampai memilih warna yang tepat. 

Mengembangkan Kemampuan Motorik 

Kegiatan mewarnai pada usia dini juga membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar maupun halus serta membantu kinerja otot tangan anak jadi semakin Bila semakin bagus kinerja ototnya, maka pekerjaan yang melibatkan gerak fisik jadi terasa ringan. 

Melatih Indera Penglihatan Lebih Tajam Dalam Mengenali Warna-warna 

Baik dengan pensil warna atau crayon seperti crayon Titi ketika mewarnai, membantu mengasah anak indera penglihatannya jadi lebih tajam. Deretan warna crayon atau pensil warna yang bervariasi bisa menstimulasi mata si kecil. Manfaat lainnya juga bia menghindarkan risisko terjadinya kebutaan warna pada anak lebih dini.

Konsentrasi Yang Lebih Baik 

Nah ini temuan yang surprise. Menyenangkan pastinya. Kenapa? Karena dengan memwarnai ternyata melatih konsentrasi anak. Ada yang punya masalah anak-anaknya susah fokus? Challenge berupa pemilihan warna yang presisi alias mendekati dengan objek aslinya atau pulasan warna tidak melebihi garis batas gambar akan mengasah kemampuan anak untuk lebih konsentrasi. Semakin baik tingkat konsentrasi yang dimilikinya, secara tidak langsung ia belajar untuk memecahkan masalah dan berpikir lebih optimal. Tambahan lainnya, kegiatan mewarnai juga membuat anak memiliki mental yang lebih baik dalam lingkungannya berada. 
Jangan buru-buru memaksa mereka sempurna dalam mewarnai. Sabar, perlu waktu. Jika masih ada yang salah atau kurang, jangan mencela atau memarahinya. Biarkan saja mereka bermain-main warna sesuai imajinasinya. Yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan arahan pada mereka dan jangan sekali-kali mencoba untuk membandingkan mmereka dengan anak-anak yang lainnya. No no no.... itu bisa bikin mereka patah semangat dan merasa inferior.

Jangan lupa juga untuk memberikan apresiasi apapun hasil mewarnainya. Baik menggunakan pensil warna ataupun dengan crayon. kalau mereka sudah nyaman dan cenderung memllih crayon sebagai alat untuk mewarnainya, Crayon Titi adalah pillihan yang recomended.

Kenapa? Karena selain harganya yang affordable, Crayon Titi tidak bikin tangan anak cemong-cemong dan aman karena bersifat non-toxic. Aman dong! Gimana cara mendapatkanya? Gampiiil… Crayon ini bisa dibeli via onlinesitus belanja online populer. Yuk,  mainkan sekarang juga. 

Uji Nyali Body Rafting di Sungai Citumang

Sebenarnya waktu daftar ikutan liburan ke hau citumang saya itu termasuk nekat.  jalan-jalannya sih hayu, itu sih ga usah ditanya. Tapi untuk agenda body rafting? Hohoho... i have no clue at all. Walau dari beberapa foto sosmednya HAU Citumang peserta body rafting menggunakan pelampung, sejujurnya saya masih khawatir.  Saya ga bisa renang sama sekali. Bisanya cuma gaya batu hahaha...Yang paling konyol, saya ga mikir kalau body rafting itu, yaaa... rafting yang cuma ngandelin body yang sudah pake pelampung itu. Ga ada tuh yang namanya properti perahu karet pelampung.  Ya ampun, kenapa saya selemot itu? *terus natapin teman satu persatu. plis jangan pura-pura ga kenal :D
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 
Memulai pagi  dengan sarapan adalah cara terbaik untuk meredakan stres nan tegang jelang menghadapi tantangan body rafting hari itu.  Jangan sok imut kalau cuma dengan senyuman saja, karena tidak akan menjamin stamina kita cukup prima berbody rafting ria sampai matahari tepat di atas ubun-ubun.

Baca Juga Glamping Ala Kontainer di Eco Lodges HAU Citumang
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 
Selesai sarapan kami segera bersiap-siap dengan mengenakan pakaian senyaman mungkin. Sebelum berjalan kaki menuju lokasi, kami sudah dibekali pelampung yang ukurannya sudah sesuai dengan badan masing-masing. Ukuran S pastinya jadi pilihan buat saya. Tali sudah diikat sekencang mungkin, tapi kok,  rasa pelampungnya masih longgar,  ya ? Saya kurang gede atau masih masa pertumbuhan? Mestinya ada pelampung ukuran XS niih  wkwkwk....
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 
Tadinya, kami berencana menjadi para nyeckerman dan nyeckerwoman. Pertimbangannya, karena pas body rafting itu ga mungkin pake sandal, walau sandal gunung sekalipun. Bebatuan yang licin bisa bikin terpeleset. Sementara yang saya pikirin kalau nyeker gitu, apa kabar telapak kaki saya? Penyakit devide et impera alias perpecahan antar kaki bisa kambuh #ups.  Tapi untunglah para guide body rafting hari itu yang salah satunya bernama Kang Ajum mempersilakan kami tetap memakai sandal. Nantinya, pas body rafting sandal-sandal kami akan diikat dan dibawa mereka, aman lah. Ga akan ilang. Uuuuh, so sweet. Baik amat sih Kang Sule eh Kang Ajum. Iya, soalnya Kang Ajum ini mirip banget sama  Sule.

Bercanda Dengan Ikan Nilam

Setelah berjalan kaki sekitar 10-15 menit kami sampai di pintu masuk. Sambil menunggu giliran (karena lagi banyak juga rombongan lainnya yang sedang menjajal body rafting), kami mencoba dulu terapi ikan nilam dengan cara memasukan kaki ke dalam kolam (ya masa ke panci?). Awalnya saya merasa geli waktu ikan-ikan mungil itu menghampiri kaki dan mulai menancapkan  gigi-gigi super duper mungilnya. Setelah beberapa kali menyentakkan kaki dan tertawa ngikik ga pake jaim saya mulai enjoy dan bersahabat dengan si Nilam-nilam. Karena arus air di kolamnya terus mengalir, ga usah khawatir sisa-sisa kulit mati pengunjung akan tertahan di situ. Seperti kenangan masa lalu, dia akan pergi mengalir begitu saja *apa sih* Beberapa teman terutama blogger cowok ada yang ogah ikut menikmati sensai pagi itu. Berkali-kali dikipasin pun tetap geming. Hahaha.. siapa coba itu? Saya sempet bercanda sama Mbak Al, kalau masukin muka ke air buat nyembuhin jerawat kira-kira gimana, ya? Iya sih jerawatnya mungkin sembuh tapi siap-siap aja kalau nanti muncul luka baru. Jadi, ide gila nan konyol itu tidak sampai kami laksanakan. *elusin luka*                   
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Sebagian teman-teman masih ragu-ragu buat nyelupin kakinya di sini. Liat tuh, malu-malu tapi mau *apa coba* Credit Photo: Salman Faris

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Nchie sih jaim, saya nunduk gitu nahan ngikik saking gelinya.   Foto  by  Nchie
Sesi terapi dari para ikan Nilam cukup bikin saya lebih rileks sampi akhirnya sesi body rafting dimulai. Jeng jeng.... eh salahEng ing eng. Awal-awalnya, saya masih bisa berjalan di sungai karena tinggi airnya belum bikin semaput. Makin lama makin dalam, airnya sudah sampai leher, saya makin kelelep.  Saya jadi riweuh sorangan. Walau sudah pake pelampung, tetap timbul tenggelam. Haduuuh gimana ini? Padahal baru mulai. Bang Aswi lalu menyuruh saya rileks. Jangan panik. Ok, fine. Saya mulai melemaskan kaki  dan tangan untuk bergerak. Hey,  it works! Walau  masih harus berjuang biar ga hanyut terbawa arus sungai yang terlihat tenang. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 

Count on Your Body

Di titik pertama sesi uji nyali terjun dari ketinggian 3 sampai 7 meter mulai dijajal teman-teman blogger dan vlogger. Masih banyak yang sedap-sedap ngeri. Cuma Leon saja yang berani terjun dari ketinggian 7 meter. Saya? Jangan ditanya, mau uji nyali gimana, lah wong baru bisa beradaptasi dengan kedalaman sungai. So, skip aja. Untuk blogger perempuannya, seinget saya cuma Nia yang berani terjun.  
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 
"Nanti di sana kalian harus terjun, ya. Ga boleh enggak,"  kata Kang Ajum waktu kami melanjutkan rute ke titik ke dua. Berbekal pengalaman sebelumnya jangan mikir pake lama kalau mau loncat. Dari air terjun yang meluncur sekitar 3 meter,  saya menabahkan hati untuk segera terjun. Semakin lama kita mikir untuk mengumpulkan keberanian, semakin jiper menggunung, terus ga jadi terjun, terus ngacungin tangan ke kamera tanda meyerah.

But eventually, I did it! Hore! Saya bisa mengalahkan ketakutan.  Jangan ditanya deh hidung yang sakit,  muka yang terasa peureus (semacam sensasi sakit kayak ditampar), mata yang merah dan telinga yang kemasukan air. Itu mah risikonya udah sepaket.   Sayangnya, saya ga punya kamera go pro dan sejenisnya yang tahan air, jadi ga bisa minta tolong teman-teman untuk mengabadikan momen itu (halah).

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 

Gelantungan Ala Tarzan or Jane

Di titik berikutnya ada terjun ala-ala Tarzan (saya sih lebih suka terjun ala Jane). Di sini kami bergelantungan ala-ala Tarzan dan menceburkan diri ke sungai. Saya nyoba dua kali loh di sini. Untuk yang kedua kali saya minta didorong oleh guide biar lebih ke tengah pas terjunnya. Dan... byuuur... splash splash.. Yipiii, ternyata asiiiik. Seneng deh. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 
Selain menerjunkan diri ke sungai, saya dan teman-teman juga brmain-main membentuk berbagai formasi. Ada yang kereta-keretaan dengan berbaris sambil merapatkan badan satu sama lain atau membentuk formasi bintang dengan melingkar. Walau sesekali saya merasa pelampung yang dikenakan seakan melorot (pengaruh dari air juga kayaknya), saya masih bisa mengikuti rangkaian demi rangkaian body rafting yang memang sama sekali ga ada itu namanya perahu pelampung. Feel like teen spirit hahaha... Duh, coba kalau dari remaja dulu saya suka renang mungkin bakal lebih exciting lagi hari itu.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris 

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris  

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Salman Faris          

The Hidden Paradise

Sebelum pulang kembali ke kota masing-masing kami diajak jalan-jalan menyusuri hutan di sekitar penginapan. Ga asik juga menghabiskan waktu kalau cuma diem di kamar. Kapan lagi coba bisa menikmati sejuknya alam Pangandaran yang udah kadung melekat di benak saya dengan imejnya yang hareudang alias panas alias gerah? Apalagi waktu dikasih tau di balik hutan sana ada air terjun yang jadi destinasi favorit para bule. Sebagian teman-teman sudah berniat untuk nyebur lagi. Saya sih udah ga ada baju ganti lagi, ditambah males balik ke Bandung membawa baju basah di tas *ngeles ceritanya* 

Sama seperti di tempat rafting sehari sebelumnya, kalau ga bisa berenang jangan nekat terjun ke sini. Safety first. Jangan ragu buat minta dibekali pelampung sama guidenya, ya. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Foto pribadi

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Foto Pribadi

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Foto Pribadi
Sementara teman-teman lainnya masih kangen-kangenan dengan sejuknya air, saya cuma nonton mereka sambil sesekali berfoto. Hahaha... Abis venuenya cakep banget, sayang banget kalau dilewatkan begitu saja tanpa menyisakan beberapa foto sebagai kenang-kenangan.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Foto Pribadi, Difotoin sama Ila
Biar muka udah lelah dan kurang tidur (saya aja sih itu mah), foto-fotona mah hayu wae. Keju.....
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Mbak Alaika Abdul

Gimana Caranya Untuk Body Rafting di Sini?

Hanya dengan budget IDR 85K saja kita sudah bisa puas menguji nyali di sini. Kalau datang ramai-ramai berombongan mungkin bisa dapat harga spesial. Selain jaket pelampun kita juga bisa menggunakan ban pelampung sebagai salah satu properti selama berpetualang di sungai Citumang ini. 

Harus nginep di Ec oLodge HAU Citumang juga ga, kalau mau menjajal body rafting di sini?
Nope, ga usah. Banyak kok yang mencoba boy rafting di sini nginepnya mah di lokasi lain selain  Eco Lodge. Lagi pula kapasitas kontainer yang ada di sini memang terbatas, kan? 

Jadi kapan atuh kalian mau ke sini juga?

Kopi Illy: Tentang Kemewahan Rasa Kopi Berkualitas

Gimana jadinya kalau kopi dan lemon disajikan berbarengan? Saya sama sekali ga kepikiran kalau ternyata dua jenis minuman ini bisa disajikan dalam bersamaan.  Daripada penasaran, saya cicipin saja langsung welcome drink yang disajikan saat menghadiri acara workshop kopi yang diselenggaraka oleh Illy coffee di The Lounge, lobby levelnya Trans Luxury Hotel beberapa waktu lalu. Rasa asam tanpa yang saya cecap di ujung lidah memang terasa unik.Sama-sama bersifat asam tapi tidak saling menghilangkan satu sama lain antara kopi dan lemon itu sendiri. 


Jadi gimana atuh menjelaskannya, ya?  Hehehe... seperti dibilang oleh barista hari itu, Pak Arif dan Mas Raka yang juga mengajarkan teknik menyajikan kopi, pengalaman minum kopi itu soal pengalaman rasa yang dirasakan langsung. Walau tanpa pemanis, kopi lemon yang saya cicipin sore itu asik juga, loh. Padahal buat saya, kopi pahit itu enggak banget.Pernah satu waktu mesen kopi affogato,  cuma toping es krimnya saja yang sanggup saya habiskan. Kopinya? Sisa banyak. hahaha... Padahal lumayan mahal itu hiks hiks... dasar bukan penggemar  kopi tulen, sih.




Ngomong-ngomong soal Illy Coffee, brand yang satu ini baru saja saya denger. Padahal   perusahaan kopi ini sudah ada tahun 1933. Bahkan sebelum bapak saya lahir pun. Sudah 84 tahun dong, ya.  Illy Coffee  hanya mengolah kopi arabika terbaik yang didatangkan dari 9 negara di dunia, yaitu : Brazil, Guatemala, Ethiopia, Costa Rica, India,  Columbia,  New Guinea, Kenya dan El Salvador.  

Fokus dan Kualitas

Illy Coffee hanya fokus pada jenis kopi arabica sebagai upaya untuk menyajikan kopi terbaik. Dengan fokus pada satu hal, Illy Coffee percaya bisa maksimal menghasilkan kopi terbaik pagi penggemar kopinya.


Selain tasting, dalam acara itu  bersama teman-teman blogger dan media, saya juga diajak membuat kopi sendiri ala-ala latte art.  Huaaaa, sedap-sedap ngeri ini. Penasaran tapi juga takut gagal hahaha. Dan memang  yang namanya practice make perfect. Kalau ga dilatih,  gimana bisa bagus hasilnya? Terus gimana bisa jago kalau nyoba aja ga mau? Ya udahlah, saya mau aja dikasih tantangan. So, maafkan kalau penampakan (((penampakan))) nya bikin temen mikir,  'ini apaan sih, Fi?" Hahaha... tiba-tiba aja saya clueless mau bikin art apa di atas kopi lattenya. *ah payah nih saya*

Cara Brewing dan Kualitas Rasa

Ngomong-ngomong soal sajian kopi, ternyata ga bisa asal nyeduh begitu saja kayak kita nyeduh kopi sachet-an (ga ada hubungannya sama #pengabdisetan loh ya). Komposisi air dan kopi bahkan suhu air pun berpengaruh pada citarasa kopi yang dihasilkan.  Untuk mesin di bawah ini misalnya,menggunakan air dalam suhu normalakan menghasilkan kopi dengan rasa lebih baik dibanding ketika kita memasukkan air yang sudah panas sebelumnya ke dalam tabung. Makanya, beda banget kan rasa kopi yang bikin sendiri sama buatan barista? Walau setiap orang punya selera masing-masing antara komposisi gula dan susu misalnya, tetap saja rules basicnya harus dikuasai. Skill dan pengetahuan itu yang bikin harga kopi jadi 'lebih mahal'.


Mesin-mesin & Kapsul Kopi Illly

Selain bahan dasar berupa kopi, Illy Coffee pun punya tools berupa berbagai macam jenis mesin yang punya fungsi dan kegunaan yang berbeda. Ada yang bisa digunakan di kantor atau rumah sampai untuk digunakan sebagai properti di kafe.  

Illy coffee mengemas kopi dalam bentuk kapsul satu kali pakai. Selain higienis dan terukur, juga terjamin originalitasnya. Jangan khwatir bakal ada versi 'bajakan'nya.




Kopi dalam kemasan kapsul berwarna hijau adalah kopi yang kafeinnya rendah, sedangkan kopi dalam kapsul berwarna merah adalah kopi espresso,  dan untuk kopi dalam kapsul hitam adalah kopi  hitam alias dark coffee,alias kopi yang paling lama disangrai (roasted) sehingga menghasilkan kopi yang lebih pekat.





Kopi: Kafein, Gula dan Vertigo

Di sela-sela workshop, Mas Raka yang pernah menjadi barista di akfe bercerita tentang pengalamannya menjadi barista di kafe. Salah satu temannya mempunyai masalah vertigo yang serius. Daaaan... teman-teman, ternyata penyakit vertigonya bisa sembuh setelah ia minum kopi, loh. Believe or not, it happens!  Dalam beberapa kasus, kopi memang identik dengan yang namanya kafein, pencetus beberapa masalah mulai dari insomnia sampai jantung. Padahal  yang namanya kafein tidak selalu identik dengan kopi. Kafein bisa kita temukan dalam teh dan minuman bersoda.  Kalau masih ada yang menghindari kopi tapi kemudian malah mengompensasikannya dengan teh dan minuman bersoda, ya sama aja. Bahkan bisa jadi konsumsi kafeinnya lebih tinggi.  Tapi catat juga,  ya.  Minum kopi juga ada batasannya. Jangan over dosis.  

Kalau soal hubungan kopi dan insomnia sih ga sepenuhnya benar juga. Kandungan kafein yang tinggi justru ada dalam kopi robusta,yang mana seringnya jadi bahan utama kopi kemasan sachet. Eh bener loh,  malamnya setelah dari acara ini saya ga sampai begadang lewat dini hari. Padahal sebelumnya saya sempat khawatir kalau pulang dari acara workshop kopi bersama Illy saya bakal dibikin stay awake alias begadang. Ah, syukurlah ga sampai kejadian.

Latte Art

Nah, soal challenge membuat latte art tadi, kami yang hadir ga dilepas begitu aja.  Ujug-ujug disuruh tanpa dikasih contoh. Selain Mas Raka, Ibey yang juga barista di hotel Trans Luxury mendemonstraikan skillnya membuat latte art. Kagum, envy plus rasa terintimidasi campur jadi satu. Haduh gimana jadinya buatan saya? Plis jangan diketawain latte art ala-ala saya yang cemen banget dan idenya yang entah,  ngasal dan ga punya filosofinya hahaha... 






Dan ini buatan saya. Latte macam apa coba? Ya udah kalau mau ngetawain mah saya pasrah wkwkkwk...

Kadang rasa pahit tidak selalu identik dengan sesuatu yang buruk. Seperti kopi misalnya. Kalau ingin mendapatkan pengalaman mencicipi rasa kopi terbaik,  menyesapnya tanpa tambahan gula bukan saja lebih sehat tapi juga mengantarkan rasa kopi asli yang berkesan dan bercita rasa tinggi.   

Kenali Lebih Dekat Karakter Star Wars Bersama Alfamart

Salah satu penanda sebuah film atau serial tv begitu memorable alias berkesan bagi penggemarnya adalah ketika kehadiran memorabilia atau merchandisenya disukai dan diburu penggemarnya. Saya masih ingat ketika sebuah produk snack juga meluncurkan gimick semacam tazos yang bertemakan karakter Star Wars dengan karakter Jeddi yang paling saya inget. 
Sejujurnya, cuma itu saja yang saya ingat karena belum pernah nonton sama sekali  hahaha....Maafkan.  Eh tapi waktu dapat undangan acara launching Medallion Star Wars oleh Alfamart di Bandung akhir pekan kemarin, kok saya jadi pengen nonton film-filmnya, ya?  Ya... gapapa sih lawas, terus dan diledekin, "ke mana aja kamu, Fi?"
Image may be NSFW.
Clik here to view.

Credit Photo: Tian Lustiana 
Sementara itu, buat para mania alias fans berat film Star Wars, keberadaan koin yang kembali diluncurkan oleh Alfamart pada tahun ini (sebelumnya sudah pernah diluncurkan di tahun 2016 kemarin) seakan-akan menutar kembali kenangan masa kecil. Lalu sayup-sayup terdengar lagu lamanya mendingan Jacko, "Have You Seen My Childhood"

Bertepatan dengan ulang tahunnya ke-18, Alfamart sebagai jaringan mini market yang gampang banget ditemukan di berbagai titik di pelosok Indonesia ini kembali memanjakan  pelanggan setianya. Bukan kali pertama, gimmick koin Star Wars yang diluncurkan Alfamart untuk dikoleksi para pelanggannya.  Sebelumnya, Alfamart juga pernah menghadirkan koleksi Charm Bracellet  ala-ala Princess Disney gitu.   Nah,kali ini masih bekerja sama juga dengan Disney, gimmick yang hadir lebih berkesan laki.Walau sebenarnya tidak menutup kemungkinan juga lho fans dari Star Wars ini berasal dari perempuan. 
Dalam preskonnya yang berlangsung di Kapulaga Indonesian Bistro, - Jalan Dayang Sumbi, nomer 3, Bandung - pada hari sabtu 14 Oktober 2017 Marketing Communication Manager Alfamart, Rani Wijaya menyampaikan apresiasinya bagi  warga Bandung yang sangat antusias sebagai kolektor koin Star Wars. Makanya tidak heran juga kalau akhirnya gathering kemarin juga diramaikan oleh komunitas Star Wars dan member Alfamart yang sebagian besar berdomisili di Bandung. Eh tapi yang tinggal di luar kota juga rela loh ngejabanin buat datang.

Yang paling bahagia  pastinya  pemenang lelang koin limited edition. Dua-duanya berasal dari luar Bandung, loh. Untuk koleksi pertama senilai 1.750.000 berhasil dimiliki oleh Pak Ma'ruf asal Bogor dan untuk koleksi kedua,  deal dibeli seharga 1.500.000 oleh tamu asal Surabaya.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo:  Tian Lustiana
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Tian Lustiana
Jangan keder dulu kalau lihat nilai nominal segitu. Iya sih, itu terbilang mahal, apalagi kalau bukan fans berat kayak kita (kita? elu aja kali, Fi) mah.   Kita hanya perlu membayar Rp. 15.000 saja untuk mendapatkan 2 koin seri Star Wars dan satu koin sponsor dalam satu kemasan (sedikit berbeda dengan promo tahun 2016 dimana satu kemasan koin yang dijual berisi dua koin regular dan satu koin emas).  Selama periode berlangsung sejak September sampai akhir Desember 2017 nanti, cukuplah waktu buat mengoleksi 35 koin-koinnya. Tidak usah khawatir kehabisan.  Bakal terus diproduksi ulang selama periode ini berjalan.
  
Sebagai starter, saya udah punya dua koinnya, nih.  Tinggal nambah 33 lagi hahaha....  O, ya. Kalau beruntung dalam setiap pembelian koin-koin Star Wars ini juga terdapat voucher yang disisipkan. Kalau beruntung bisa mendapat hadiah  yang bisa kita klaim.  Yuk ah, kita ke Afamart. Selain belanja bulanan, sekalian  kumpulin juga koleksinya sampai lengkap, ya. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Credit Photo: Sugi Siswiyanti
Ga usah baper mengenang masa kecil seperti mendiang Jacko. Tingal koleksi koin-koinnya saja jika film-fimnya belum  tuntas melengkapi putaran masa kecil atau remaja dulu. Uhuk....
Have you seen my Childhood?
I'm searching for that wonder in my youth
Like fantastical stories to share
The dreams I would dare, watch me fly...

5 Things I Used To Do In Blogging

Lumayan juga hari ini  saya udah blogwalking alias bw ke beberapa blog. Masih  pengen  ber-bw ria eh tapi pas komen di salah satu blog tiba-tiab aja tiiing.... lampu ide (((ide))) nyala. Daripada keburu lupa dan dalih lainnya ya udah lah, bwnya diterusin besok aja. Doain saya semangat selalu buat  bw ya...  go efi go... #apacoba?

Ceritanya nih saya pengen bahas kebiasaan  saya dalam ngeblog yang dulu suka saya lakukan dan sekarang enggak lagi.  Apa saja itu?

1. Cek Parameter (AR, DA, PA, Bounce Rate)

Ngaku ah ahaha.... Saya pernah terobsesi sama printilan ini. Seneng banget kalau ranking blog bisa nembus di angka ratusan ribu. Terus sedih kalau ranking AR turun dan angkanya gede.   Ah betapa rempongnya saya.  Entahlah berapa ranking AR saya sekarang. Apalagi konon kata Alam  AR sekarang udah ga organik karena kekuatan kapitalis.  Ish,lebay, Fi.Ga usah aneh-aneh bahasanya. Yang sederhana aja napa?

Gini gini... katanya kalau mau punya skor AR yang ramping dan singset  kudu bayar.  Ya saya mah ogah lah.  Gak mau. Ada yang bilang kalau mau ARya ga makin bengkak pasang aja fitur ARnya di toolbar browser alias peramban kita. Entah itu Mozila, Chrome, Opera atau yang lainnya. Pernah masang, sih. Dulu.... tapi pas diinstal ulang yuk dadah yuk bye bye...
Soal DA atau PA pun saya udah jarang kepoin, kecuali kalau ditanyain, dan ini biasanya berurusan sama job. Ngapain juga atuh ya kalau bukan job nanya-nanya ginian? Dulu juga saya suka rajin mantengin bounce rate di akun google analytics. Sukses bikin saya terharu karena angkanya gede. Daripada pusing mikirin menurunkan angkanya yang montok itu saya abaikan aja. Eh beberapa waktu yang lalu pas saya coba cek analytics, bat laporan blogpost, ternyata bounce rate saya jadi ramping, entah kenapa. Biarin aja lah. 


2. Cek Notify Me

Dulu kalau ninggalin komentar saya suka centangin kolom notify me, entah itu di platform  blogspot atau wordpress. Nantinya kalau ada komentar balasan di link yang udah saya tinggalin jejak itu bakal masuk pemberitahuan email.  Kadang saya baca, kadang enggak. Tergantung kesibukan. Kebanyakan sih, enggak.

Lama-lama email yang masuk ke inbox saya makin rame. Malah jadi bikin email penting jadi kesempil atau saya ga ngeh. Akhirnya saya ga kepoan lagi dengan tidak ngasih centang di kotak notify me itu. Ada bagusnya juga, biar saya ga suuzhan kalau misalnya kenapa komen saya ga dibales. Walau saya banyak lupanya udah hinggap (burung kali ah) udah mampir di postingan siapa aja kalau udah bw dalam satu hari misalnya.  Paling kalau ada postingan yang saya baca dan suka atau merasa butuh banget tinggal dibookmark aja dengan mengabaikan komen-komen lainnya. Sekadar menyederhanakan majemen waktu saja.

3. Komen Pake Link Post Url

Nah pengakuan dosa dulu deh hahaha.... Dulu nih, dulu banget... saya suka komen pake link post. Alasannya ngejar pejwan alias posisi di google search. Saya sih, jarang ngehapus link blogpost termasuk itu yang lomba. Palingan saya matikan aja backlinknya. Nah buat mengantisipasi broken link yang mungkin salah satu penyumbangnya adalah saya, ya udah deh postingnya pake url blog aja. Kalau di antara teman-teman pas bersih-bersih broken link terus nemu link darisaya, mohon dimaafkan, ya. Suer deh, ga ada niatan buat ngerjain. 

4.  Water Mark di Foto Blog

Dulu saya rajin ngasih water mark di semua foto sendiri. Belakangan, kok males hahaha.... Beberapa postingan ada yang fotonya banyak dan saya cuekin saja ga dikasih water mark. Risikonya? Iyaaa, udah tau kok, bakal dibajak orang. Harusnya sayanya juga antisipasi. Biar ga misuh-misuh atau bete kalau kejadian. Mungkin nanti kalau lagi selow saya kasih water mark lagi, deh (sok sibuk). Nah kalau pinjem foto dari temen tetep kok, saya kasih credit di captionnya.

Beberapa situasi kadang tidak memungkinkan buat saya ngambil foto. Udah berasa gercep tapi dengan tinggi badan kayak saya gini kadang harus rela kesalip sama yang lebih tinggi atau bongsor. Jarang banget kalau ada yang ga kenal nawarin motoin foto objek atau narsum acara yang mana posisi saya lagi dalam situasi tercover gitu. Sementara temen-temen saya posisinya terpencar, ngambil angle terbaiknya masing-masing.

5. Ngontes

Kapan terakhir kali ngontes,ya? Dah lupaaaaa. Palingan kalau kewajiban nulis dan tulisannya itu dilombain ya saya tetep ikutan. Walau ga ngoyo kudu menang, saya berusaha ga ngasal bikin tulisannya. Sementara kalau lomba blog saya nyerah deh kalau bukan kualifikasinya. Apalagi kalau penilaiannya lebih menitikberatkan ke infografis. Bye, hahaha.... Sementara yang lebih fokus ke konten juga lumayan nyedot effort karena saya selalu berusahaa riset nyari referensi buat pennujang tulisan. Walau kalah, setidaknya saya berusaha ngasih yang terbaik.  Begicuuuu.

Kalau kapan-kapan ada kontes lagi yang chemistrynya ngeklik, kontennya bisa diusahakan. apa lagi kalau hadiahnya menggoda (((menggoda)))  menurut versi saya. Ya, bukan ga mungkin bakal turun gunung lagi. Soal kapannya itu, emang entah kapan hahaha.... Mudah-mudahan bisa menang kamera kek,  lappy kek,jalan-jalan (lagi) dan hadiah lainnya, Aamiin...

By the way kalau hal-hal dalam ngeblog yang dulu suka dilakukan dan sekarang jarang atau sedikit terabaikan apa saja? Cerita yaaa....  I will  really ... really.... appreciate it.

5 Tips Memilih Perguruan Tinggi di Jakarta [Infomercial]

Semakin bayak perguruan tinggi yang bermunculan sebenarnya membuat alternatif pilihan untuk mencari tempat kuliah semakin luas. Tapi… memilih perguruan tinggi swasta terbaik di Jakarta pun bukan perkara seperti menjentikan jari. Sim salabim, abrakadabra. Pastinya ada banyak pertimbangan kenapa kita maukuliah di kampus A, ketimbang kuliah di kampus B misalnya. Ya, kan? Waktu lulus sma dulusaya juga gitu. Kayak mau milih kecengan, terus menetapkan hati, fokus sama si X aja #ehgimana? Hihihi… 

Lagian kuliah kan bukan perkara gaya-gayaan aja. Ya sih ijazah bukan hal paling mutlak untuk menentukan masa depan. Ada faktor lainnya. Tapi masa dalam 4 tahun ke depan hidup kita mau disia-siakan begitu aja? Kan enggak juga. Dah gitu bayar kuliah pun lumayan, ga murah lah. Walau relatif sih. Maksudnya kalau membandingkan antarasatu kampus dengan kampus lain bisa kelihatan tuh selisih biayanya. Setelah seleksi masuk peguruan tinggi negeri ternyata kemudian kita tidak masuk (Cuma25-35% saja nih kapasitasnya), maka melanjutkan kuliah di kampus swasta adalah pilihannya.
Image may be NSFW.
Clik here to view.

Wait, walau kuliah di PTN itu emang lebih bergengsi, ga berarti kuliah di kampus swasta ga asik juga, kok. Bagi kalian yang mencari perguruan tinggi swasta terbaik di Jakarta pilihannya ada banyak, ga kalah juga kualitasnya sama universitas negeri. Biar ga gegana alias gelisa galau dan merana (apa coba?) Nih,saya punya 5 tipsnya.

Cari Tau Akreditasi PTS

Hari gini jaman digital, ga susah lah ya mengakses informasi. Ya termasuk peringat Perguruan Tinggi Swasta alias PTS. Coba tuh cari tau kalau kampus A misalnya. Akreditasinya gimana? Jangan salah loh, kampus swasta juga banyak yang berakreditasi A,setara sama kampus negeri. Emang penting? Iya dong. Buat kalian yang nyari kerja, ijazah yang dikeluarkan sama kampus juga bakal jadi bahan pertimbangan perusahaan di mana kita melamar kerja. Salah satu loh ya. Skill yang kita miliki tetep jangan asal, mentang-mentang nama baik kampusnya punya reputasi baik. 

Akreditasi Jurusan Juga Wajib Diperhatikan

Wait wait… selain akreditasi secara lembaga universitas, akreditasi jurusan juga jangan diabaikan. Ini juga menentukan kualitas pengajaran dan sistem didalamnya yang nantinya akan didapatkan. Mengetahui akreditasi jurusan akan member kita gambaran seperti apa sistem manajemennya, bagaimana proses belajar mengajar berlangsung serta seperti apa mata kuliah disampaikan. Sama halnya dengan akreditasi universitas, jurusan-jurusa kuliah di kampus swasta di Jakarta juga banyak yang terakreditasi A. Nah kalau ini akan menginformasikan sepeti apa nantinya kemampuan dan pengetahuan akademik yang bakal kita dapatkan.

Peringkat PTS Juga Penting 

Yup, akreditasi ok. Peringkat PTS juga penting. Yang ini akan jadi tolak ukur seberapa bagus kualitas PTS calon kampus tercinta. Terus jangan lupa juga cari tahu, apakah mereka punya link yang bagus dengan instansi luar? Misalnya saja apakah terhubung dengan Kemenristek, dikti, Webometrics, 4ICU dan sebagainya.

Biaya kuliah dan Beasiswa

Oke, akreditasi dan peringkat kampus udah sesuai. Gimana dengan biayanya? Setelah kualifikasi lainnya terpenuhi ternyata pas urusan biaya bikin kita bengong. Yaaa, mahal…. Ya…ga jadi deh. 

Eh jangan patah arang dulu. Coba cari tau. Di sana ada fasilitas bea siswa yang bisa kita daaptkan ga? Baik setelahkuliah nanti atau bahkan untuk calon mahasiswanya. Ada? Usahakan terus kalau gitu sampai dinyatakan diterima. 

Lokasi Kampus

Ini urusannya bakal berhubungan sama ongkos dan jarak tempuh. Syukur-syukur kalau memang dekat dan mudah diakses. Kalau ternyata lumayan jauh terus kitanyauah kepalang cocok dengan kampus itu, siapkan cara untuk mengantisipasinya. 

Apakah bakal tetep PP dari rumah atau memutuskan cari kos-kosan. Ujung-ujungnya ya ke biaya lagi, ya. Tapi kalau worth it dan udahjadi passion kita, ga salah dong ya kalau diperjuangkan.

5 Destinasi Wisata Indonesia Ini Wajib Kalian Kunjungi

Travelling ? Walau bukan hobi, kalau diajak mah mau aja, apalagi kalau ditraktir hihihi… Penat dengan suasana kota yang macet ataut erus stay tune di depan computer/laptop kan bikin kita melakukan sesuatu di luar pakem kebiasaan. Break out dulu lah, biar ga jenuh. Kalau udah refereshing biasanya ide-ide baru bertebaran (((bertebaran))). Yang jarang traveling aja butuh, apalagi yang hobi. Semacam adiksi. butuh dan nagih, hihi...

Ngomong-ngomong soal traveling alias jalan-jalan, kalian sudah mampir ke tempat-tempat berikut ini belum?

Wisata ke Sabang – Aceh

Namanya udah sering saya denger, sejak bocah dulu. Itu loh lagu wajib yang sering dinyanyikan pas upacara bendera senin pagi Dari Sabang sampai Merauke… berjajar pulau pulau…  Nah di ujung barat Indonesia ini, ada sebuah pulau yang indah. Pulau Weh namanya. Pulau Weh ini adalah pulau vulkanik kecil di Aceh sana. Di sini kalian bakal pantai indah dan surga dibawah laut. Salah satunya adalah Pantai Kasih.

Selain Pantai Kasih beberapa pantai lainnya yang juga tidak kalah indahnya adalah Pantai Iboih, Pantai Anoi Itam, Pantai Ujung Kareung, Pantai Rubiah dan Pantai Sumur.

Wisata Kalimantan Timur

Bergeser ke tengah, kita menuju Kalimantan Timur. Di sana ada Goa Losanyang wajib masuk wish list liburan. Kenapa harus ke sini? Karena ternyata Goa ini punya keunikan, loh. Sampainya disana dan menyusuri kedalamnya, kita akan menjumpai dinding goa yang colorfull, alias berwarana – warni. Catet ya, warnanya terjadi secara alami, bukan disengaja.

Semakin ke dalam kita berjalan, nantinya akan sebuah persimpangan yang mengarah ke kiri atau ke kanan. Dari sini kita akan bertemu mata air. Yang mengagumkan, saat musim kemarau tiba, mata air ini tidak mongering. Masya Allah, amazing, yaaa. 

Wisata Sulawesi Selatan

Yuk geser lagi ke timur Indonesia. Jangan sampai lewatkan juga destinasi wisata ke Makassar. Di kota ini ada banyak pilihan tempat wisata. Salah satunya aman Nasional Bantimurung 

Taman ini terkenal sebagai kerajaannya kupu – kupu. Kenapa? Karena di sana ada 250 jenis kupu – kupu berterbangan dengan bebas dilatari oleh panorama alam yang indah. Hmmm... serasa di film-film fantasi kayaknya, ya. Saya jadi pengen ke sana juga niiih…. 

Wisata Pulau Jawa

Sudah pernah ke dataran tinggi Dieng? Kalau yang ini adanya di daerah Wonosobo. Tempat ini juga ga kalau indahnya, loh. Lautan alamnya begitu memesona, serasa di negeri dongeng. 

Wisata ke Merauke – Papua

Ngomongin kawasan Timur Indonesia yang satu ini, emang membuat kita langsung inget sama Raja Ampat. Wisata Indonesia yang satu ini memang sangat... sangat,,, memesona dengan kekayaan biota laut di dalamnya. Serasa di surga. Iya sih yang selanjutnya jadi pertanyaan itu ya soal budget :). Waktu mah bisa diatur, kan? Saat berada di sana, siapkan juga kesabaran, karena harga-harga di sana bikin kita pengin nelan ludah. Ditambah lagiakses transportasi yang masih terbatas dan minimnya kebutuhan sehari-hari yang tersedia.
Liburan akhir tahun sudah dekat. Kalai budget sudah siap dan masih bingung mau jalan ke mana,beberapa tempat yang sudahsaya ceritakan di atas bisa jadi referensi.  Mau nraktir saya jalan ke sini boleh juga. :D

Produktif Dengan Limbah Anorganik Bersama Alfamart dan Rumah Kreatif Indonesia

Waktu lihat tas selempang kecil berwarna ungu ini, saya lansgung tertarik dibuatnya. Lucu, elegan. Keren lah. Lalu saya dibuat amaze ketika tahu bahan utamanya dibuat dari kantong plastik.   Suer deh,  hasilnya begitu smooth. Ga keliatan buatan hand made. Makin amaze lagi pas dikasih tau kalau tas ini pernah ditawar sebuah rumah mode asal Italia sana. Kebayang dong, yang harga jualnya dipatok 150 ribu rupiah, mungkin bisa jadi belasan atau puluhan juta jadinya. Lucky us, Pak Ari, sang pembuat tas ini tidak menjualnya sama brand asal Italia itu. Kabar bagus  buat kita yang mau pesan tas itu. Ga usah dalem-dalem merogoh kocek buat memiliki tas itu atau wanita model lainnya yang range harganya ga lebih dari 250 ribuan. 


Sebenarnya bukan cuma  itu saja yang jadi kreasi dari tangan terampil pria asal Jawa Tengah ini.  Eco Park yang ada di Tasikmalaya sana, di mana ban-ban bekas disulap jadi salah satu pemanis taman iitu ga lepas dari sentuhan kreatifitasnya. Masih ada juga beberapa botol bekas yang didesain jadi chandelier (lampu gantung hias) tutup botol yang jadi robot,  sampai kertas koran yang dibuat jadi rak payung, sendal, beberapa model gantung kunci dalam hitungan menit. Kalau mau ngintip kreasi lain beliau, silahkan stalking keakun instagram  @ari_rumah_kreatif_indonesia, ya.


Hari selasa lalu, saya barengan beberapa teman blogger Bandung berkesempatan menyaksikan lebih dekat saat Pak Ari (diprakarsai oleh Alfamart) memberikan pelatihan untuk ibu-ibu di Rumah Albi, yang lokasinya tepat di belakang Alfamart Cijambe, Bandung. Pelatihan yang diberikan oleh Pak Ari ini bukan saja untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih produktif dan kreatif serta menciptakan kreasi yang mempunyai nilai jual tapi juga sebagai upaya untuk menjaga lingkungan dari pencemaran sampah anorganik. Suka tidak suka,  keberadaan sampah plastik dan sampah anorganik ini seperti dua sisi mata uang, masih dibutuhkan dalam penggunaannya tapi sesudahnya membingungkan. Mau diapakan? Dibuang? Jadi limbah, dong. Belum lagi perlu waktu yang lamaaa sekali bagi bumi untuk memamahnya. Akhirnya menggunung deh tuh tumpukan sampah yang tidak bisa ditampung.  Paling sedih atau sebel itu kalau udah mampet di sungai -_-. 

Dalam kesempatan kemarin, Pak Ari megajarkan kepada ibu-ibu  untuk membut kreasi dari koran menjadi beberapa model gantungan kunci. Sambil menunggu ibu-ibu yang belum datang, Pak Ari sempat membuat lebah kertas yang terinspirasi dari karakter Albi, maskotnya Alfamart. Seperti ini, nih. Lucu, kan?

Untuk membuatnya diperlukan beberapa potongan kertas koran yang sudah dilinting. Untuk membuat lintingannya sendiri diperlukan bantuan batang lidi sepanjang kira-kira 20 cm. Kertas koran yang dipotong menjadi beberapa bagian dilinting dengan bantuan batang lidi tadi dan begitu sampai di ujungnya direkatkan dengan lem kayu. Kalau sudah terbiasa, lintingan kertas koran ini akan mempunyai ketebalan yang rapi, sama,  antara satu  ujung dengan ujung lainnya. 



Yang masih baru bikin? Rada rempong kayak saya hahaha... Satu ujung terlihat kecil, makin ke sana makin gede. Tapi jangan khawatir, kalau udah terbiasa nantinya bakal rapi juga, kok. Setelah beberapa lintingan koran ini sudah jadi, ambil salah satu dan menekuknya membentuk huruf V. Lintingan koran lainnya dijalin saling silang dengan tetap mempertahankan lebar rangka huruf V agar tidak mengecil atau melebar. Seperti ini jadinya.
Jalinan kertas koran di atas tadi bisa kita rangkai jadi bunga atau dibuat jadi sandal jepit mini. Sepeti ini jadinya, lucuuu, kan?  
 Bisa juga jadi lebah kayak tadi atau ikan. Ya tergantung imajinasi kita sendiri mau dibuat apa.

Untuk memberi sentuhan warna pada gantungan kunci ini atau kreasi lainnya dari kertas koran yang sudah dibuat,  kita bisa mengecatnya dengan lem kayu  yang sudah dicairkan dengan air (perbandingannya 2:1), kemudian dicampur dengan pasta. Untuk mengeringkannya cukup dijemur saja selama beberapa menit di bawah sinar matahari. Tidak usah dipanggang. Kalau dijemur biasa akan menguarkan aroma cokelat yang enak baunya. Sementara kalau dipanggang malah seakan-akan souvenir yang sudah kita buat tadi baunya kayak gosong gitu.  

A post shared by Ari Gami (@ari_rumah_kreatif_indonesia) on

Jika mau menghasilkan warna lain, tinggal disesuaikan dengan warna pasta. Misalnya mau warna merah ya pake pasta stroberi, mau warna cokelat yang pasta cokelat. Lebih aman gunakan saja warna cokelat dan hitam saja. Itu sudah cukup  hasilnya akan terlihat natural dan elegan. Untuk menghindari risiko rusak karena jamur tinggal disemprot dengan semprotan anti jamur. Satu souvenir gantungan kunci yang sudah jadi estimasi nilai jualnya sekitar 15 ribu rupiah. Lumayan, kan? Gimana? Mau coba buat juga dengan memanfaatkan koran yang ada di rumah?


5 Hal Tentang AC Yang Berkualitas [Infomercial]

AC atau air conditioner (bukan angin cepoi-cepoi loh ya hihi) bukan lagi terhitung barang baru dan masuk kategori peralatan rumah tangga yang lux alias mewah. Apalagi kalau tinggal di daerah yang iklimnya lumayan hangat atau cenderung membuat kita lebih sering gerah/berkeringat. Dengan adanya ac akan membantu suhu dalam ruangan jadi stabil. Ga usah itu ambil Koran buat kipas-kipasin. Itu mah kurang efektif dan ga produktif jadinya.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
credit: http://www.freeshareknowshare.com
Itu saja? Enggak juga. Masih ada manfaat lainnya yang bisa kita dapatkan dengan adanya ac. Selain ruangan jadi lebih nyaman,  ya itu tadi memnadjikan performa karyawan jadi efektif, produktif dan jangan sampai lupa, ruangan jadi lebih steril dari debu dan jamur. 

Bila dalam waktu dekat ini merencanakan untuk membeli ac, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika memutuskan untuk membeli ac. Bukan hanya harga terjangkau atau tidak tapi juga beberapa 5 hal berikut ini. 

Teknologi Low Watt

Kebanyakan keluhan yang disampaikan pemilik rumah yang sudah terinstal ac di dalamnya adalah tagihan listrik bulanan yang membengkak. AC memang identik dengan daya listrik yang boros. Itu sih dulu. Sekarang? Sudah banyak kok ac yang punya fasilitas low matt alias bisa bekerja dengan daya yang rendah. So, kalau ga mau listriknya byar pet juga karena penggunaan listrik yang boros gara-gara ac juga bisa teratasi. 

Teknologi Plasma Cluster 

Coba, ada berapa banyak merk AC yang bisa kita sebut? Apa pun merknya yang sudah kita kenal dan masuk dalam daftar survey, pastikan juga kalau sudah dilengkapi dengan fasilitas plasma cluster. Kenapa emangnya? Dengan adanya teknologi plasma cluster yang dibenamkan ke dalamnya, akan berfungsi membunuh kuman dan bakteri di udara. Dingin dan sejuk iya, tapi kalau tidak bisa mengusir bakteri, jamur, virus dan rombongan pencetus penyakit malah jadi ga sehat buat keluarga, kan?
Image may be NSFW.
Clik here to view.
credit  photo: Samsung

Ukuran Evaporator 

Biasanya setiap AC mempunyai ukuran evaporator yang berbeda - beda. Tapi catet, ya. AC dengan kualitas yang mumpuni biasanya juga ukuran evaporator yang besar. Semakin besar ukuran evaporatornya, semakin cepat ac bekerja mendinginkan suhu di dalam ruangan. 

Kualitas Bahan

Yang ini juga menentukan apakah sebuah merk ac layak dikategorikan sebagai ac berkualitas. Kualitas bahan serta baiknya sistem produksi sebuah ac, secara simpel bisa kita lihat dari semakin lamanya usia pemakaian. Beberapa merk terkenal seperti Samsung, Daikin, Panasonic dan sebagainya bisa jadi referensi atau pilihan untuk soal ini. 

Jaminan Purna Jual


AC terbaik bisanya memiliki jaminan purna jual alias memiliki garansi yang lumayan panjang dari vendornya. Dengan garansi panjang yang diberikan akan membuat para penggunanya merasa nyaman dan tenang kalau sewaktu-waktu ada masalah yang terjadi. Amit-amit deh, ya. Tapi makin amit-amit lagi kalau baru aja beli, eh udah rusak atau bermasalah.  Terus pas diperbaiki harus ngeluarin lagi biaya. Kan nyebelinnya nambah. Mestinya kalau sudah lolos dari uji kontrol ya, vendornya ga bakal ragu kasih jaminan sama pembelinya. Setuju, kan?

Ini 3 Alasan Hotel Yasmin Jadi Rekomendasi Menginap di Bogor [Infomercial]

Bulan Oktober sudah hampir sampai di penghujungnya. Sebentar lagi November, terus Desember, deh. Aaaaak… syeneeeng dong yang mau liburan, karena libur hampir tiba *lalu nynayiin lagu lawasnya Tasya* Boleh lah sesekali me time di akhir tahun nanti. Refrehing dan membuang kejenuhan. Biar mood tetap stay good, ga direcokin bête. Ga usah jauh-jauh deh buat kalian yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya atau nih yag di Bandung, bisa deh ngacir (((ngacir))) dulu ke Bogor. Deket. Murah di ongkos tapi liburannya ga murahan. Apalagi udara di Bogot juga masih sejuk. Cocok buat titirah alias istirahat sambil cuci mata juga.

Kalau mau liburan di Bogor, untuk penginapannya, Hotel Yasmin Puncak adalah tempat yang paling reccomended. Ada banyak turis lokal dan interlokal eh asing maksudnya yang menjadikan hotel ini sebagai pilihannya. Demi apa coba, kalau bukan tiga alasan berikut ini?

Arsitektur Klasik Bergaya Eropa

Coba deh, perhatikan dari sekian penginapan dan resort yang ada di kawasan puncak. Hotel Yasmin ini paling unik. Desain gedungnya bergaya ala-ala Eropa. Ornamen dan detil lainnya serasa membawa kita menembus ruang melintas benua Eropa. Seems romantic, isn’t it? Yang kepingin jalan-jalan ke Eropa tapi belum kesampaian, puas-puasin deh,  berfoto di sini saat menginap nanti hihihi....

Fasilitas Lengkap

Kasur yang nyaman dan empuk rasanya kurang nampol kalau fasilitas ga mendukung. Tapi kalem aja deh, kalau nginep di hotel ini. Mau renang? Bisa banget. Di sini juga terdapat restoran, fasilitas playground buat anak-anak, lalu juga ada meeting room, fasilitas fitness buat yang ingin tetap menjaga kebugarannya walau sedang berlibur serta beberapa fasilitas lainnya yang bisa kita dapatnya. Jangan khawatir soal kebersihan setiap ruangannya. Hotel Yasmin juga sangat perhatian soal ini agar kita sebagai pengunjung betah dan nyaman selama menginap di sini.

Lokasi yang Strategis

Desain ok, fasilitas ciamik. Lokasi gimana? Siiip, ini juga yang jadi salah satu alasan kenapa nginap di hotel Yasmin ga ribet. Dengan lokasinya yang strategis, bikin kita jadi gampang mengakses jalan buat jalan-jalan. Beralamat di jalan Jeprah no 9 Palasari, hotel ini cuma yang berjarak 1,9 km dari Istana Presiden Cipanas. Dari sini juga sudah dekat kalau ingin jalan-jalan ke kebun Raya Cibodas, atau Perkebunan Teh di Puncak dan Taman safari Indonesia.

Dari Hotel Yasmin ke Kebun Raya Cibodas kita cuma perlu menempuh perjalanan 4,48 km saja. Lalu kalau ke kebun teh di Puncak, jaraknya cuma 5,93 kilometer. Kurang dari setengah jam sudah sampai lah. Walau dibanding lokasinya lebih jauh, untuk sampai ke Taman Safari jaraknya hanya 9,25 km dari hotel. Jadi ga salah atuh ya, kalau akhirnyaresort di puncak ini jadi tujuan favorit para traveler untuk menginap selama liburan.

Hayu atuh kita liburan!

Merintis Masa Depan Jadi Manager [infomercial]

Jadi manager? Itu pernah terlintas sedikit waktu saya masih SMA. Makanya saat seleksi kuliah dulu, jurusan manajemen jadi salah satu jurusan yang saya pilih. Begitu tau passing gradenya, mulai deh saya dirayapi cemas dan gelisah. Gila bener! Jumlah peminatnya banyak sekali. Persaingannya lumayan tinggi. 

Waktu pengumuman seleksi mahasiswa baru akhirnya saya diterima di jurusan lain. Masih satu rumpun sih, sama-sama fakultas ekonomi. Makanya saya tetap mendapatkan mata kuliah pengantar manajemen untuk beberapa semester. Selain manajemen dasar, ada juga pengantar manajemen keuangan dan ilmu bisnis. Lumaya ngejelimet hahaha… Tapi sebenarnya seru juga, apalagi sekarang ini ilmu manajemen bisa kita pelajari secara otodidak dari buku-buku umum yang cukup popular. Inget dong 7 Habbits of Effective Peoplenya Steven Covey? Suka atau tidak, tanpa disadari kita juga harus bisa me-manajemen diri sendiri dalam banyak hal keseharian. Ya waktu, ya uang, ya relationship (ish), endebra, endebre…

See? Ternyata ilmu manajemen itu sesungguhnya aplikatif, bukan teori semata. Apalagi buat yang berminat menapaki karir di perusahaan dan menduduki level manajemen perusahaan, ilmu manajemen ini wajib diperdalam. Ah, ternyata bukan soal hati saja yang harus dalam, ya? #apacoba? Salut dan respek deh, sama mereka yang mengusai ilmu manajemen ini. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.

So, boys, gals, kalian yang sedang baca blog saya ini dan sedang nyari tempat kuliah, ada banyak universitas bisnis manajemen yang bisa jadi pilihan. Bahkan untuk jenjang setara sekolah menengah pun sudah ada jurusannya (di SMK). Untuk di Indonesia, manajemen bisnis jadi salah satu jurusan favorit selama beberapa tahun terakhir. Wohoo… siapa yang mau jadi bussinesman atau businesswoman? Kalian bisa mulai merintisnya dari sini.

Anyway, ternyata jumlah peminat pilihan program studi manajemen bisnis mencapai 139,109 peserta loh. Setiap peserta mempunyai 3 pilihan. Bisa jadi sebagai pilihan pertama, kedua atau ketiga. Baik lewat SNMPTN maupun SBMPTN. Walaupun masuk cabang ilmu sosial, mereka yang berasai dari jurusan eksak alias IPA bisa juga mendaftar ke jurusan ini. Makanya peminatnya bisa membludak segitu banyak karena menjanjikan masa depan yang cerah. Ehm...

Lalu gimana kalau ternyata ketika seleksi di perguruan tinggi tidak lolos? No worry ya gengs, karena kalian masih bisa kuliah di kampus swasta. Agar lebih fokus dalam mempelajarinya, beberapa jurusan ini bias jadi pilihan. Lebih cenderung ke mana minat kalian? Apakah Manajemen Bisnis, Manajemen Pemasaran, Manajemen SDM, Manajemen Keuangan, Manajemen Syariah, Manajemen Ekonomi Syariah atau Manajemen Produksi dan jurusan lainnya?

Dengan konsen dan fokus mempelajari ilmu manajemen ini kita disiapkan untuk menjadih manager dalam pengolaan perusahaan dan organisasi lebih spesifik sesuai latar belakang dan keahlian yang dimiliki. Jadi manajer keuangan? Kita akan belajar me-managecash flow perusahaan. Jadi HRD? Asik juga karena kita belajar menjaga hubungan yang harmonis antara personal di dalam perusahaan dengan segala permasalahan di dalamnya. Begitu juga dengan manajemen pemasaran, manajemen produksi dan lainnya. 

Yang namanya ilmu tanpa praktek rasanya hambar dan bikin boring alias menjenuhkan. Dengan berkuliah Di universitas bisnis manajemen, kita juga akan mendapatkan pengalaman kerja berupa pelatihan di industri atau perusahaan. Teori yang sudah didapatkan selama kuliah bisa kita aplikasikan di lapangan.

Gimana, sudah mantap menatap masa depan jadi manager? Selamat merintisnya dari sekarang, ya.

Akhir Pekan Seru Bersama Hotel Dafam Rio Bandung

Cengkeh, cengkir,  kencur....
Coba deh sebutkan nama rempah dan jenis buah ini bersamaan. Yakiiin ga akan terpeleset lidah? Yakin bisa mulus menyebutnya berulang secara runut juga?

Jadi nih, ... ceritanya saya barengan beberapa teman-teman Blogger Bandung mengikuit games  di Taman Hero  yang diadakan oleh Hotel Dafam Rio Bandung. Games inijuga diikuti oleh perwakilan beberapa perwakilan manajemen hotel dari grup DHM Associates (De'Rain dan Pasar Baru Square) . Bukan hanya games menyebutkan nama-nama ini, beberapa games lainnya yang dipandung oleh Kang Sule  juga tidak kalah serunya. dan pastinya sukes memecahkan tawa diantara kami. Walau baru hari itu kami bertemu dan kenalan dengan tim manajemen hotel, tapi kelucuan demi kelucuan   yang pecah sukses mencairkan suasana.

Permainan yang kami ikuti hari itu sebenarnya bukan  hanya menguji fokus tapi juga melibatkan permainan fisik meski ga terlalu bikin capek. Misalnya ketika kami harus berpasangan dua-dua,  atau berkelompok jadi 3,4,sampai orang, atau  ini nih,... kami diminta menggambarkan gajah dan semut lewat gesture secara terbalik.
Gajah yang digambarkan besar,  atau semut yang identik dengan mahluk paling imut hari itu kami gambarkan sebaliknya.  Selalu saja ada  yang miss alias kebalik-balik.Gajah yang urang Sunda bilang badag njum masih saja ada yang melukiskan dengan geture tangan sebagai mahluk  mungil. Eh, pas giliran nyebut semut malah digambarkan sebagai mahluk besaaaar. Simpel sebenarnya, tapi tetap saja membutuhkan fokus.  Buat saya yang tipikal otak kanan, setiap Kang Sule memberikan arahan selalu saya coba menghapalkannya hahaha.....

Permainan suit untuk menentukan siapa tim pemenang pun tidak kalah kocaknya. Suit gajah, semut orang atau batu, kertas dan gunting terlalu mainstream. Hari itu kami mendapat variasi suit yang baru. Samson, Delilah dan Macan lengkap dengan gesture dan penyebutannya. Jadi kalau misal ketika memeragakan pose Samson ya harus nyebut Samson.  Ga boleh jadi Delilah atau Macan. Agar lebih seru,  dalam satu kelompok semuanya harus kompak.  Ga boleh ada yang beda pose atau salah nyebut. Kebayang ga, sih, kalau ketika nyebut Samson tapi pose kita aduhai kemayu atau waktu nyebut Delilah malah nampak intimidatif kayak macanmau nerkam lawannya? Bagian ini juga sukses bikin kami ngikik, walau kalah atau menang. Bodor alias kocak pisan.

Kalaupun misalnya tim saya mengambil suit Samson dan tim lawan posenya adalah Delilah, tapi ada satu yang nyeleneh, tetep aja poin jadi milik lawan. Makanya konsentrasi dan komunikasi diperlukan dalam permainan ini.Bisa dibilang permainan yang kami ikuti hari itu  90% mengalihkan perhatin kami dari gadget. Kami hanya membuka hp hanya untuk foto-foto saja, itu pun tidak semua sempat terdokumentasikan. Notif chat, messenger, sosmed, bye! Maafkan kalau kami slow respon hari itu huehehe.... Kebanyakan foto-foto yang bisa saya abadikan menjelang akhir dan sesudah games saja. sisanya difotoin oleh Kang Ali yang lebih  banyak motoin dari kamera DSLR. Boleh juga nih diet medsos selama kurang lebih dua jam.Keren!
Image may be NSFW.
Clik here to view.
credit photo: Tian

Jalan-jalan ke Taman Hero  plus games yang digelar dan kami ikuti hari itu adalah gimmick unik yang ditawarkan oleh Hotel  Dafam Rio yang beralamat di Jalan Riau alias RE Martadinata nomor 160 Bandunguntuk tamu-tamunya. Hotel berbintang tiga ini memiliki  36 kamar yang terdiri dari  23 kamar tipe Superior, 10 kamar tipe Deluxe dan 3 kamar tipe Executive. Setiap kamar dilengkapi dengan fasilitas berupa AC, TV LED dengan saluran stasiun internasionalnya, telepon, kunci kamar berupa kartu sensor, layanan laundry, Coffe & Tea Maker serta fasilitas lainnya seperti wifi, room service yang bikin nyaman dan betah selama menginap.



Image may be NSFW.
Clik here to view.





Sebenarnya jalan-jalan ke Taman Hero yang kami ikuti hari itu bukan cuma satu-satunya fasilitas tur yang disediakan oleh hotel Rio. Bekerja sama dengan komunitas Aleut, punya banyak list jalan-jalan seputar Bandung.  Misalnya saja wisata misteri,  jalan-jalan ke Taman Maluku, historical walk ke tempat-tempat bersejarah yang ada di  Bandung atau  yang lumayan agak jauh, main-main ke kebun teh atau kopi. Asik, kan?

Ngomongin Bandung dan liburan akhir pekan atau liburan lainnya memang identik dengan yang namanya macet. Ngeselin memang kalau sudah tertahan di pintu keluar tol,  terus harus sabar menunggu sekian puluhan menit agar bisa lolos dari yang namanya jebakan macet. Padahal kalau dipikir-pikir pintu masuk tol menuju pusat Bandung bukan cuma tol Pasteur saja. Pintu tol Pasirkoja misalnya bisa jadi alternatif untuk berpaling dari kemacetan menuju ruas jalan yang lebih lega. Hal ini juga yang jadi perhatian manajemen hotel Dafam Rio untuk mengedukasikannya kepada tamu-tamu pengunjungnya agar tidak kehabisan waktu liburannya cuma gara-gara terjebak macet. Jangankan tamu dari luar Bandung,termasuk tips-tips jam yang relatif aman dari jebakan macet,  saya juga sebel sama macetnya Bandung :).

Masih soal liburan juga, maen ke Bandung biasanya tidak jauh-jauh dari 3 jenis wisatanya. Apalagi kalau bukan wisata alam, wisata kuliner dan wisata belanjanya. Hayo sudah ngubekin wisata ke mana saja kalau main ke Bandung? 

Kalau sering memerhatikan dan lewat di jalan Riau, yang namanya venue wisata kuliner di sini udah pabalatak alias bertebaran. Dari yang murah sampai yang mahal, dari yang tradisional sampai modern,  bahkan wisata kuliner yang legendaris seperti warung nasi Mak Eha yang terdapat di pasar Cihapit pun dekat loh dari hotel Dafam Rio ini. 

Sementara itu buat  yang ga mau capek belanja fesyen,   ga usah melipir jauh-jauh, karena ada Rio Stock Mall yang lokasinya sebelahan banget dengan hotel. Ibarat kata, tinggal ngesot aja juga sampai hahaha.... Koleksinya lumayan banyak. Terus nih, yang bikin saya suka, banderol harganya juga bersahabat dengan dompet. Lumayan ga terlalu bikin merasa bersalah, kalau tiba-tiba lapar mata melanda terus kepingin dan borong ini itu hehehe... Pssst...buat tamu hotel Dafam Rio ada diskon khusus loh kalau belanja di sini.  


Kalau Hotel Dafam Rio yang beralamat di jalan Riau mengusung konsep hotel keluarga,  maka  De'Rain Boutique Hotel  yang beralamat di jalan Lengkong  Kecil no.  76-80 Bandung mengusung konsep One Stop Entertainment. Hotel De'Rain yang berbintang 3 ini mempunyai 70 kamar di mana terdapat 54 kamar tipe deluxe, 14 kamar tipe executive dan 2 kamar tipe suite. Selain kamar-kamar penginapan, di dalamnya terdapat fasilitas lain seperti kafe, spa, lounge, sky lounnge dan karaoke. Sementara itu  hotel lainnya yang juga masih bagian dari grup DHM Associates, ada Pasar Baru Square. Hotel  berbintang empat ini memiliki 99 kamar. Untuk tipe superior ada 39 kamar, tipe deluxe sebanyak 35 kamar dan 15 kamar untuk tipe executive.

Hotel Dafam Rio mempunyai promo paket Sumuhun (Sumping Minggon, Uih Senen alias datang minggu pulang senin), lalu ada paket weekday dengan diskon sampai 65%, paket weekend dengan diskon 67% atau paket akhir tahun (Christmas & New Year package). 

Sementara itu untuk promo yang berlaku di De'Rain Boutique Hotel adalah paket  SMS atau Sabtu Minggu Senin, di mana kalau menginap di sini kita hanya perlu membayar IDR 999K saja, sudah termasuk  sarapan untuk dua orang. Kalau memerlukan fasilitas untuk meeting room, tersedia  paket mulai dari IDR 50K/orang yang bisa menampung  audiens sampai 100 orang. Lalu ada juga fasilitas karaoke,  spa  (diskon 20% untuk hari sabtu dan minggu) yang terdiri dari 16 kamar serta kamar rendam dan sauna.  Setelah lelah muterin Bandung atau baru saja sampai,  para tamu akan dimanjakan oleh fasilitas ini (charge tambahan berlaku di luar biaya menginap) serta paket khusus yang menarik pada liburan natal dan tahun baru.

Kalau untuk penawaran dari Pasar Baru Square Hotel tersedia  penawaran berupa Sunday  Monday Packages, Meeting Packages dengan diskon 15%, Weekend Packages serta tentu ada juga paket khusus untuk libur natal dan tahun baru.

Untuk reservasi kamar selain via telepon dan web bisa juga melalui situs booking online seperti traveloka.

Hotel Dafam Rio Bandung
Jalan RE Martadinata  No. 160 Bandung 40113
Telp. 022-87243460
Fax 022 8724 3463
Website: www.dafamhotels.com
Email: info@dafam-riobandung.com
FB:  hotel dafam rio bandung
Twitter: @dafamriobandung
Instagram: @dafamriobandung

De'Rain Boutique Hotel Bandung
Jalan Lengkong Kecil Nomor 76-80 Bandung 40261
Telp. 022-87804800
Fax 022 87804801
Website: www.derainhotel.com
Email: info@derainhotelbandung.com
Twitter: @dafamriobandung
Instagram: @derainhotel

Pasar Baru Square Hotel Bandung
Jalan Otto Iskandar Dinata nomor 81-89 Bandung 40111
Telp. 022-4223237
Fax 022-437518
Website: pasarbarusquarehotel.com
Email: info@pasarbarusquarehotel.com
Twitter: pasarbarusquarehotel
Instagram: pasarbarusquarehotel

Jadi Smart Buyer di Momen Harbolnas 1212 [Infomercial]

Jadi Smart Buyer di Momen Harbolnas 1212 [Infomercial] - Selamat datang November. Selamat datang bulan yang bakal banyak diwarnai hujan sampai penghujung tahun nanti. Wiiih, ga berasa, ya? Kayaknya abaru aja kemarin kita ganti kalender, eh tau-tau sudah mau ganti kalender lagi. By the way, kalau ngomongin akhir tahun ga selalu kok identik dengan galau mellow walau ga pakai swallow. Hahaha… apa coba?



Iya sih hujan dengan aroma tanahnya yang khas itu buat sebagian orang bisa membangkitkan kenangan lama. Ada yang bikin sedih, tersenyum atau kangen. Kangen! Catet. Saya kangen belanja aja deh huehehe. Ya sama-sama tau dong kalau akhir taun gini banyak toko-toko offline atau toko-toko online alias olshop termasuk market place pada rame-rame menggelar harbolnas alias hari belanja online nasional.

Kenapa harbolnas ini istimewa? Karena unik banget, ga setiap saat dia datang. Kalau sang mantan bisa jadi ga jelas datangnya, nah harbolnas mah udah jelas, saban tanggal 12 Desember 2017. Ish, kenapa mesti bawa-bawa mantan segala sih, Efiiii? Buahaha…

Udah deh mantan gebetan atau mantan lain-lainnya mah ga jelas, bikin bête. Nah Harbolnas ini mah bikin seneng karena dia datang membawa banyak diskon dan promo special itu tadi. Bikin hefi eh hepi eh salah happy. Ya gitu deh.

Bukalapak yang juga ikutan menggelar harbolnas tahun ini juga diperkirakan akan ngasih diskon yang ga kalah heboh. Biar ga kehabisan promo dan diskonnya, better kita keep in touch alias pantengin terus updatenya. Setuju? Tosss dulu dong. 

Eh tapi kita ga bisa menafikan anggapan kalau ada promo-promo diskon kayak gini bisa bikin kita kalap. Terus beli ini beli itu,eh kok belanjanya kebablasan. Sebenernya kita bisa loh menyikapi event seperti ini tanpa harus membuat kit jadi tekor. Kan ga asik juga kalau liburan malah merana gara-gara kehabisan uang. Life goes on. Masa mau makan angin dan memulai hari cuma dengan senyuman? Mana sehat itu :D 



Makanya saya punya beberapa tips belanja pas Harbolnas yang tetap hemat. Apa saja coba? Yuk yuk terus scroll ke bawah, jangan dulu cusss ya.Plis stay tunne di sini aja.

Mendaftar jadi member di situs belanja

Yes, jadi member di situs belanja ini bakal kasih kita benefit, Cyiiin. Transaksi kita jadi lebih mudah diproses saat check out. Alur belanja lebih mudah dan cepat. Selain di Bukalapak, usahakan juga jadi member di situs belanja lainnya. Ya biar mudah aja buat proses akhirnya. Terus jangan lupa juga buat following medsos-medsosnya. Dengan begitu kita ga akan ketinggalan berita kalau pas ada diskon. Siapa tau ada barang atau keperluaan lainnya yang lagi dicari, eh pas promo.Kan asik.

Kudu Punya Anggaran Khusus 

Yes, karena promonya gil-gilaan, diskon yang dikasih pun super duper gede, makanya kita bisa jadi impulsif. Jadi ga bisa bedain mana yang bener-bener butuh, ngirit buat keperluan dalam waktu dekat atau sekadar lapar mata tpi sebenernya kita ga butuh-butuh amat. Sayang kan jadi mubazir? Makanya pastikan anggaran belanja buat ajang harbolnas nanti sudah kita kalukulasikan. Jadilah konsumen yang cerdas. Dengan begini kita bisa ngerem hasrat belanja yang menggila. Buatlah skala prioritas agar kita bisa mengeliminasi mana yang akan kita keluarkan dari keranjang belanjaan. Bukan ajang bakat kontes nyayi aja yang mengenal eliminasi. Belanjaan juga .

Manfaatkan Kupon Untuk Produk Yang Tepat

Bukan cuma store offline saja yang ngasih sarana diskon atau promo belanja dalam bentuk kupon atau voucher. Dengan memasukkan kode tertentu saat proses pembayaran kita juga bisa memanfaatkannya saat belanja online. Mentang-mentang harbolnas terus dikasih voucher diskon ga berarti kita jadi jor-joran juga belanjanya. Selain itu juga kadang ada syarat dan ketentuan yang berlaku tentang pemakaian kode voucher. Coba baca baik-baik, jangan sampai sebel, gondok terus complain sama customer servicenya. Malu kan kalau ternyata kesalahan ada pada kita? Beberapa ketentuan yang berlaku misalnya minimum nominal pembelanjaan, jam-jam tertentu atau brand khusus di mana voucher bisa kita gunakan.Teliti lah sebelum belanja.

Survey Harga 

Diskon? Yakiiin? Coba bandingkan dulu item sejenis di situs belanja lainnya. Kadang walau sudah diteplokin label diskon tetep aja ada toko lain yang harganya lebih murah. Nah makanya itu tadi, cek-cek lagi wish listnya seblum event harbolnas berlangsung. Kalau udah yakin harganya memang jadi murah, hayu beliii.

Yuk ah, ikuti keseruan harbolnas barengan Bukalapak yang bisa diakses di https://www.bukalapak.com/promo-harbolnas1212

Happy Shoping teman-teman. Jangn lupa bagi-bagi kalau punya voucher #eh gimana? :)

Nike Ardila Parfum, Ekspresi Cinta Untuk Sang Legenda

Pernah deket-deket bule ganteng atau cantik tapi bodynya smelly, ga? Mau bule mau bukan  kalau bau badan mah ga ada yang enak ya aroma tubuhnya. Saya termasuk tipe orang yang merasa ga cukup kalau cuma pake deodoran saja. Saya merasa lebih pede kalau sudah pake parfum, yang segar, lembut atau manis aomanya ga masalah. Asal ga terlalu strong, karena kasian juga nanti bisi bikin kelenger orang lain kalau pas deketan sama saya. Kalau ketemu orang yang pake parfumnya strong banget saya juga kerap mual dibuatnya.

Ngomongin soal parfum,  Perancis dikenal sebagai produsen parfum kelas dunia.  Banyak merk-merk branded yang lahir dari ngeri eksotis yang identik sebagai pusat mode dunia ini. Kalau dirunut jauh ke belakang,  bisa jadi motif awal pencetus Perancis sebagai produsen parfum itu dikarenakan orang-orang sana termasuk tipikal waterproof, anti air alias malas mandi hahaha.... Eh tapi saya ga menggeneralisir semuanya gitu, kok. Ga mukul rata.  Fakta sejarahnya, pada abad ke-16 saat jamannya Ratu Caterina, jadi penguasa di sana, seorang ahli parfum bernama Rene meracik parfum dalam laboratroiumnya yang bersifat rahasia. Parfum ini ditujukan untuk menutup aroma tubuh ga enak dari para bangsawan pada saat itu ckckck....  Sehari ga mandi aja rasanya badan kita kayak lengket gitu. Gimana kalau berhari-hari, ya? 

FYI, sebuah survei menunjukkan fakta kalau ternyata setengahnya lebih sedikit orang Perancis yang mandi setiap hari (57%), itu pun masih ada yang mandinya kilat alias cuma 5 menit aja.  Tipikal  praktis kali ya hahaha... Tapi jangan ditiru ah. Selain ga nyaman jangan zhalim sama orang-orang di sekitar kita dengan menebar aroma tubuh yang ga enak. Jangan ngeklaim bau badan itu seksi. Pfff... no big no. Saya lebih suka nyebut kalau parfum itu melengkapi performa kita, bukan kamuflase atau alasan ga mandi. Jangan, yaaa.


Nah, ngomongin soal aroma parfum premium, biasanya aroma yang pertama kali muncul tidak plek sama setelah beberapa menit sebelumnya disemprotkan.  Ada tiga tahapan aroma yang tercium, mulai dari base, midle sampai notes. Menariknya sebuah aroma parfum yang khas bisa dibuat berdasarkan karakter genetis seseorang, loh. Golongan darah dan tanggal lahir bisa jadi salah satu riset awal peracikannya. Seperti sebuah  aroma baru yang dikeluarkan oleh Parfum Gue yang baru-baru ini merilis brand dengan nama Nike Ardila Parfum

Tahu dong siapa beliau?  Bukan hanya saya yang bertumbuh remaja ditemani lagu-lagu hitsnya di tahun 90an dulu saja yang familiar. Dari data fan base Nike Ardila, tercatat ada 3,6 juta lebih fans Nike Ardila dan 48 ribu lebih followers di akun instagram dengan rentang usia 15-50  tahun. Sebuah fenomena unik ketika seorang selebritis sudah meninggal 22 tahun silam tapi masih banyak yang menggemarinya. Quote In dead she soared yang artinya dalam kematian dia bersinar cocok untuk menggambarkannya. 

Di sela-sela acara saya menyempatkan diri untuk masuk ke kamar almarhumah.  Kamarnya enakeun, luas dan kekinian dengan desain interiornya. Ada banyak koleksi foto-foto alamarhum,  bersandingan dengan legenda dunia Marlyn Monroe. Sedangkan di ruang  tengah Museum berderet koleksi pakaian yang terbingkai dan masih terawat.  Walau sudah berlalu sekitar 22 tahun silam, somehow saya merasa koleksi pakaiannya ga ketinggalan jaman. Semacam koleksi vintage. Klasik yang masih asik untuk dikenakan pada saat ini. Dekat pintu kamarnya juga terdapat pintu mobilnya yang rusak saat beliau mengalami musibah kecelakaan. Kilasan berita kematiannya seakan diputar lagi dalam ingatan waktu melihat ini.  





Oke, kembali ke topik utama ya. Kita bahas lagi kenapa sih, Parfum Gue tertarik membuat brand parfum dengan nama Nike Ardila? Fenomena unik dari beliaulah yang jadi gagasan bagi Parfum Gue untuk mengkreasikan sebuah varian wangi parfum baru dengan mengadopsi namanya.  Dalam acara soft launching pada tanggal 1 November 2017 kemarin di Museum Nike Ardila, hadir juga Tubagus Wijaya selaku owner Parfum Gue beserta Kang Alan, kakak almarhumah dan tentu saja ada Mamih, ibunda dari Nike Ardila. 



Pihak Parfum Gue sangat optimis jika Nike Ardila ini akan mempunyai tempat tersendiri di kalangan pecinta parfum selain dari fans setianya Nike Ardila.  Sebagai infotmasi, saat ini transaksi kosmetik di Indonesia mencapai 17 trilyun per tahun  yang di dominasi  87%  oleh produk  lokal.  Sedangkan untuk parfum  tercatat sebesar 6,5 trilyun per tahun. Sangat prospektif. Apalagi  bahan dasar utama untuk membuat parfum berupa minyak nilam tersedia melimpah di Indonesia.  Berani deh diadu dengan parfum internasional.  

Uniknya parfum ini dibanderol dengan harga yang merepresentasikan tanggal lahirnya Nike Ardila, yaitu Rp.271.275.  Yes, andai alamarhumah masih hidup,  bulan depan akan merayakan ulang tahunnya yang ke-42. Namun untuk edisi terbatas,  parfum ini akan dijual dengan harga Rp.298.400 (sudah termasuk PPn). Selain melibatkan Nike Ardila Fans Club (NAFC), Parfum Gue juga menjual parfum ini secara online,  rekanan yang ditunjuk serta di Museum Nike Ardila sendirinya. Dari hasil penjualan,  pihak Parfum Gue sudah menganggarkan share untuk keluarga yayasan   dengan porsi yang cukup besar sebagai apresiasi untuk inspirasi yang diberikan.

Seperti yang dibilang tadi kalau Parfum Nike Ardila ini sangat unik, proses pembuatannya memerlukan riset yang cukup panjang dan lama untuk menghasilkan aroma yang khas. Saya sendiri sudah mencoba aroma parfum premium ini. Aroma utamanya berupa wangi vanilanya lembut, dan segar menguar perlahan dalam tiga tahapan.  Tahapan awal atau top notes akan tercium wangi nectarine, mandarin, orange, bargamot,  musk, ylang-ylang  dan bittler. Kemudian di middle notes akan muncul aroma freesia,  peach, chinese peony,  lavender dan jasmine. Kalau ingin tahu seperti apa hatinya Nike Ardila, menurut Tubagus Wijaya bisa kita rasakan saat parfum yang sudah disemprotkan mencapai base notes. Nah kalau di sini ada sensasi nutmeg, sandalwood, tahitian, vanilla, white musk, Tcedar, anise dan woodsy. 

Kalau memerhatikan komposisinya terkesan wangi maskulin, tapi saya sukaaa banget.  Terasa hangat tapi juga lembut.  Ga akan bikin mual yang di sebelah kita. Duh,... kalau mau tau lebih jelas mah kudu coba sendiri aja, deh. Recomended.

Rencananya dalam waktu mendatang juga akan dirilis kosmetik dengan brand yang sama, Nike Ardila. Wih penasaran deh saya. Selain itu dalam waktu dekat ini juga akan dirilis film tentang Nike Ardila, loh. Jadi bagi kalian yang kangen berat dengan almarhumah, sambil menunggu filmnya tayang bisa dimulai  dengan memiliki parfumnya. 


Happy Yummy Journey: Titik Balik Dari Kupu-kupu dan Durian

Profesor Eje Kim, wanita berkebangsaan Korea mungkin lebih beruntung daripada tokoh Elizabeth Liz Gilbert yang diperankan Julia Roberts dalam film Eat Pray Love.  Meski harus transit ke beberapa negara di Asia Tenggara, ketiga unsur makan, berdoa dan cinta bisa ditemukannya dalam satu tempat, Indonesia.
Tadinya saya sempat berpikir dua kali untuk datang ke acara peluncuran bukunya yang berjudul Happy Yummy Journey yang bertempat di The 18th Restaurant, Trans Luxury Hotel pada tanggal 2 November kemarin. Hanya karena latar belakangnya berasal dari Korea Selatan,  saya pikir bukunya akan menulis tenang budaya Korea yang saya identikan dengan drama atau filmnya. Huehehe... Ternyata enggak begitu :) Khawatir enggak dapat chemistrynya karena bukan penggemarnya.  Waktu diberi tahu cerita buku ini tentang perjalanan wisatanya ke Asia Tenggara di mana kupu-kupu dan Durian telah mengubah pandangan dan jalan hidupnya. Hmmm... menarik. Ok, I'm in. Saya bersedia datang.

Seperti juga yang dibilang dalam  endorsement yang ditulis Atalia Pratya di cover bukunya, Profesor Eje yang ramah dan cepat sekali akrab meyakinkan saya, tidak usah ikut-ikutan menyukai durian seperti dirinya. Saya bukan termasuk tipe yang mual atau tidak suka dengan aromanya. Makanya,  sesekali saya tidak menolak mencicipi durian termasuk olahannya semisal dalam bentuk es krim atau kue misalnya.

Profesor Eje lahir dan tumbuh dalam sistem masyarakat Korea yanng menganut budaya Patriarki di mana tuntutan perannya sebagai ibu dan istri membuatnya merasa tertekan. Karir yang cemerlang sebagai seorang geografian pun tidak membuatnya merasa enjoy hingga akhirnya kedatangannya ke Asia Tenggara untuk melakukan penelitian pun bisa dibilang kebetulan. Hanya karena label Asia Tenggara sebagai tempat liburan yang murah. Malah sempat disesalinya. Tapi kemudian penyesalannya berubah jadi sebuah keberuntungan.Kalau boleh saya bilang sih semacam Blessing in disguised. Hopefully she agree with me :)

Sesungguhnya saya tidak kesulitan ketika menyimak paparan singkat Profesor Eje saat menceritakan bukunya yang berjudul Happy Yumy Journey ini. Tapi ada satu hal yang membuat saya tertarik pengin banget membaca bukunya adalah tentang kupu-kupu yang disebutnya telah membuat dirinya bertransformasi jadi seorang wanita yang bahagia.

Wait. Kupu-kupu? How come?

Baru kemudian saya paham ceritanya. Dalam salah satu bagian di bukunya, dalam sebuah perjalanan pesawat dengan menumpang maskapai Air Asia, ia membaca majalah Sains yang disediakan untuk penumpang.  Maskapai yang mengusung tagline Now Everyone Can Fly yang juga menurutnya inspiring itu, kalau boleh saya bilang, ini jadi satu puzzle yang melengkapi mozaik perjalanannya. Dalam majalah Sains itu, ada artikel yang bercerita tentang kupu-kupu Monarch. Kupu-kupu ini beratnya tidak lebih dari 1 gram dengan otak yang lebih kecil dari kancing. Namun ukuran tubuh yang mungil itu tidak membatasi dirinya untuk menempuh perjalanan dengan terbang sejauh ribuan kilometer dari Kanada, melintasi Amerika Serikat sampai kemudian tiba di Meksiko.

Stres dan kelelahan yang selama ini menderanya tiba-tiba buyar setelah membaca cerita tentang Kupu-kupu Monarch ini.  Sejak itu Profesor Eje mulai menyukai pernak-pernik yang berbau kupu-kupu. Mulai dari aksesori yang dikenakan sampai saat presentasi pun menggunakan kupu-kupu sebagai simbolnya.

Jatuh Cinta Pada Durian

Sempat tinggal di London kemudian menjelajah negara-negara di Asia Tenggara, sebenarnya beliau tidak saja menemukan Durian sebagai sebuah kuliner yang membuatnya jatuh cinta. Dalam bukunya, beliau juga mengulas tentang kesuksessan Rotiboy yang sukses di Malaysia dan memperluas jejaringnya sampai ke Indonesia. Hayo, siapa yang tidak kenal dengan roti dengan aroma kopinya yang khas ini?  Lalu ada Tom Yam yang dijumpainya di Thailand, Laksa di Penang, Kopi Luwak asal Indonesia yang populer, sampai Rendang, kuliner nusantara yang mendunia yang dijumpainya saat berkunjung ke Sumatera Barat.  

Namun dalam semua perjalanan ke setiap negara-negara di Tenggara Asia ini, ia selalu menjumpai Durian buah yang aromanya tajam dan sukses membuatnya jatuh cinta. Ritual membelah duren yang buat sebagian orang adalah sesuatu yang menyebalkan dan menjijikan, bagi Profesor - yang putera sulungnya juga menyukai durian - adalah sebuah sensasi yang menyenangkan. Semacam candu gitu lah.  Alih-alih menmbeli durian yang sudah dikemas rapi di swalayan, Profesor Eje lebih suka berjalan kaki sampai ke sudut-sudut kota untuk menemukan durian yang dkupas langsung dari cangkangnya.  Setiap menemukan kerumuman orang-orang yang menikmati durian bersama-sama ia merasa bahagia. Tidak ada sekat-sekat yang membedakan semacam usia, jenis kelamin, status sosial, agama dan sebagainya untuk berkumpul bersama menikmati durian sambil bercengkrama. Dari durian, ia menemukan kebahagiannya. Dan di setiap acara mencicipi durian, selalu saja ada insight yang ditemukannya.  Everything happen for  reason. Right, Prof? 

Wanita Asia Tenggara Yang Bikin Iri

Selain sistem hukum dan tata kota yang mengagumkan dari Singapura, belakangan gara-gara membaca buku ini saya baru tau kalau  Lee Kuan Yew berperan penting menyulap Singapura jadi surga untuk para wanita. Di sana adalah surga bagi para wanita bekerja, tanpa harus merasa berdosa karena tidak bisa sepenuhnya menjalankan tugas sehari-hari sebagai ibu dan istri. Pemerintah Singapura memberikan semacam insentif senilai kurang lebih 5-6 juta rupiah untuk membayar sisten rumah tangga (ART). Wow. Luar biasa.

Hei, ARTnya pun bukan asal-asalan ART karena mereka adalah tenaga asing yang diurus dan berada dalam tanggung jawab pemerintah Singapura. Hmmm... jadi sepertinya kita tidak usah pusing-pusing membuat sebuah siklus berantai bagaimana dan siapa yang mengurus para ART ini di luar profesinya mereka dalam kehidupan sehari-harinya dong, ya.

Lain Singapura lain juga di Indonesia. Yup, di sini taraf kesejehteraan ART  masih kalah jauh dengan yang ada di sana.  Begitu juga dengan tingkat kemakmuran per kapita penduduk Indonesia dengan penduduk Singapura sana. Tapi selalu ada seribu satu alasan untuk membuat kita jatuh cinta pada seseorang, tempat atau sesuatu.

Kata Profesor nih, jangan terpesona dengan cerita-cerita indah yang kita tonton dalam drama atau Film Korea. Terimakasih kalian sudah menyukai dan mencintai film dan drama kami.  Tapi tolong jangan terlalu percaya kalian akan menemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kami stres dan membutuhkan fantasi untuk berbahagia.
"Pernikahan di Indonesia pada umumnya didasari pada cinta, bukan harta. Hubungan antara suami istri pun bersifat sebagai partner, tidak seperti hubungan suami-istri Korea yang berlandaskan ajaran Konfusianisme  yang meletakan kedudukan perempuan di bawah kedudukan laki-laki."  - Happy Yummy Journey halaman 152
Beberapa tokoh seperti Sara Duterte, walikota dari Davao, Aktris senior Indonesia Christine Hakim sampai Nurhayati Subakat, yang merupakan founder dan CEO dari Wardah Cosmetics adalah sebagian wanita-wanita dari Asia Tenggara yang keren di mata Profesor Eje. Bahkan seorang polisi wanita bersuamikan pria yang 20 tahun lebih muda, yang dijumpainya adalah wanita yang bahagia. Tidak perlu menjadi seperti Madonna atau feminis seperti Gloria Steinem yang pernah menjadi bunny girl di sebuah klub Playboy untuk menjadi wanita yang hebat juga bahagia. Sebuah ironi buat saya karena dunia barat atau negara modern lainnya yang identik dengan kebebasan dan kemakmuran ternyata tidak selalu bisa membuat orang-orang seperti mereka tidak menemukan kenyamanan dan kebahagiannya.
"Ibu-ibu Asia Tenggara memiliki kebebasan yang lebih baik seperti hak berpendapat dan hak memiliki harta yang membuat mereka mampu mengatur ekonomi keluarga serta memiliki kesempatan memangku sebuah jabatan di kehidupan sosial"Happy Yummy Journey halaman 176
Makanya di sesi book signing, Profesor Eje yang sangat peduli dengan bagaimana cara menulis nama saya (sampai-sampai dieja loh) saya merasa beliau tidak sedang berbasa-basi. Geografian yang sedang menyusun buku tentang Bandung ini juga menulis di halaman pertama bukunya untuk saya seperti ini: 
I want to develop in feminist friendship.
Surely i want too, Prof. Really....
Dan saya merasa beruntung jadi salah satu dari orang-orang yang pertama kali memiliki bukunya ini.

Flat Shoes Etnik Najla Maroon Yang Gue Banget

Saya tersenyum senang waktu membaca sebuah artikel tentang sepatu flat alias sepatu datar atau kalau saya sering nyebutnya sepatu teplek.  Selain kaki yang terasa nyaman, lebih aman dari keluhan pegal, lecet-lecet atau sakit setelah diseret sekian jam mengikuti ritme mobilitas tubuh ternyata nih ada keuntungann lain yang bisa kita dapatkan dengan mengenakan flat shoes.   This is it...
They prove that you are a clever, sensible person... because being comfortable, able to race your friend at a minute's notice and the best dancer on the floor are reallyimportant achievements. - sumber: http://www.cosmopolitan.com
Ga usah saya translate, lah ya hehehe....  Walau fakta terakhir itu harus saya bantah. Saya ga bisa dance. Lah, senam aja jelek kayak robot keliatannya. Kaku.  Intinya sih sepatu flat membuat kita lebih fleksibel dan nyaman, ga takut  jatuh ngejengkang atau ticengklak kalau kata bahasa ibu saya mah (sunda).
Buat saya  yang sekalinya pergi ke luar rumah seringnya menghabiskan waktu berjam-jam di luar , sepatu dengan sol rata  itu udah deh, jadi pilihan pertama.  Paling enak kalau ketika terburu-buru, atau nyalip orang lain yang jalan di depan saya karena jalannya selow banget sepatu flat itu da' best.  Risiko kepelitek  alias keseleo bisa diminmalisir. Dicap 'si gidig' karena jalannya cepet dan kurang anggun  adalah hal yang ke sekian kali mampir ke kuping saya.  Kalau udah dibilang gitu baru deh nyengir, terus mikir gini "hah, masa sih?" Hahaha.... Bodo amat ah. #ups

Walau saya lebih sering dandan kasual, sesungguhnya pengin banget keliatan lebih anggun (bukan anak gunung tapi).  Telat? Enggak lah.  Makanya selain nambahin koleksi atasan blus atau pakain lain berupa celana yang lebih feminim, sekarang mulai rempong (lagi) ngumpulin printilan ngelenong,  mikirin dandan yang minimalis tapi pengen keliatan flawless (deuuuh centilnya kumat lagi tapi masih fail ini :X) terus pengin ini pengin itu. 
Nah, wish list yang paling gampang dieksekusi mah ya ngoleksi sepatu  yang lebih feminim.  

Thanks God.... I found you *sound familiar, huh?*

Warna marun adalah warna favorit saya.  Coba cek foto-foto saya yang wara-wiri di timeline medsos saya. Banyak warna merah yang nampil.  Paling sering sih hijab sama tas. Tapi sepatu? Kayaknya belum pernah.  Makanya hepiiii banget kayak ketemu soulmate (hayah lebay) pas tau sepatu The Warna punya koleksi baru. Najla Maroon namanya. Warna marunnya gue banget.  Ditambah  motif etniknya yang cucok gukguk hahaha... (cucok meong udah biasa soalnya).
Oh ya saya mau kasih pengakuan, nih. Soal harga sepatu, sebenernya saya mikir dulu kalau harganya di atas  budget.  Mahal ga jaminan membuat saya comfy alias nyaman. Kalau bisa dapetin yang lebih murah dan enakeun kenapa enggak?  Najla Maroon dari The Warna ini harganya ga bikin saya shock,  murah tapi ga murahan. Cincailah antara harga dan kualitas.  Sebelum ini saya sudah punya sepatu The Warna dengan warna denim. Dan tau gak sih, kalau sampai sekarang masih awet? Masih layak pakai sejak dua tahun lalu saya beli. Cuma sedikit keliatan kucel aja. Pas saya inget-inget udah lama juga ga dicuci hihihi *tutup muka*  Ya, deh nanti saya cuci dan bersihkan. Mumpung dapet hidayah :).  
Sebenernya kalau ditilik-tilik meski identik dengan gaya kasual,  kalau pinter mix and match, sepatu flat the warna ini layak kok kita pakai ke acara resmi.  Tinggal  survey aja baju mana yang pas buat dipasangkan.  Kayak yang dibilang sama situs cosmopolitan tadi kalau sepatu flat ini ga kalah cantiknya sama sepatu heel.

Mungkin juga nih,  mungkin loh yaaa kalau pas pesta dansa Cinderella  pake sepatu flat dia ga usah lama-lama nunggu  pangerannya datang. Ga usah sampai drama  segala dengan saudara-saudara tirinya yang kecentilan itu.  Eh kok jadi bahas itu, ya? Hihi.....

Review Film Wage, Sejauh Apa Kita Mengenal Komposer Indonesia Raya?

Sejak kali pertama liat trailernya wara-wiri, saya sudah nandain harus nonton film Wage.  Lupa, sejak kapan saya merasa tertarik sama film yang mengusung tema bioopic. Yang jelas,  saya pengin menemukan hal baru soal cerita dari tokoh yang diangkat dalam film. Anyway, disclaimer dulu, ya. Referensi film  yang saya tonton baru meningkat banyak setahun belakangan. Jadi  belum semuanya film biopic yang pernah tayang di bioskop sudah saya tonton semua. Kalau nemu di aplikasi film atau tayang di tv dan belum sempat nonton,  with my pleasure, I'm willing to watch it.

Kali ini saya mau cerita film Wage yang baru saja tayang perdana hari ini di bioskop. Film ini bercerita tentang biografi komposer lagu kebangsaan Indonesia Raya, Wage Rudolf  Supratman.  Saya cuma tau dikit tentang beliau. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Sumber foto: 21cineplex.com
Saya baru ngeh, ternyata referensi yang beredar,  baik buku atau tulisan di internet mengenai pahlawan seperti WR Supratman masih minim.  Perlu kerja keras dan riset yang luar biasa  untuk mengeksekusinya.  Tabik buat John De Rantau sebagai sutradara, dan tentu saja observasi  yang dilakukan oleh pemeran utamanya, Rendra Bagus Pamungkas untuk pendalaman karakternya.

Film Wage dibuka ketika Wage kecil terlibat perkelahian dengan teman-teman sekolahnya di sekolah indo. Kalah adu fisik dengan teman-temannya malah bukan mendapat pembelaaan tapi dicampakkan gurunya.  Tapi Wage bukan tipe anak yang cemen, bahkan ketika bertumbuh dewasa dan menjadi pemain band pun dia tetap punya posisi tawar yang sulit diotak-atik. Pemerintah Hindia Belanda dibuat gondok, kecemasan keluarga akan keselamatannya pun seperti angin lewat.  Wage tidak punya bekal ilmu bela diri tapi dia punya kepercayaan diri yang sangat tinggi tanpa membuatnya jadi karakter yang memandang rendah orang lain. 

Eh sebentar,  anak band?  Baru tau kan, kalau  dulunya beliau  ini pernah ngeband? Sama. Saya juga baru tau, kok. Sepanjang film ini,  gesekan biolanya  saat ngeband bakal sering mendominasi,  ear-gasm. Ngepop dan progresif untuk skala musik lawas (tahun 1920an). Selain lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Ibu Kita Kartini serta Di Timur  Matahari, ternyata masih ada lagu lainnya. Judulnya Matahari Terbit (damn, saya jatuh cinta sama lagu ini tapi pas googling ga nemu format audio lagunya hiks hiks).  Lagu  ini jadi alasan buat pemerintah Belanda untuk menangkapnya  karena dituduh  telah menyulut propaganda.  Padahal, lagu Indonesia Raya lah sesungguhnya yang menguatkab sense of belonging para jong pemuda ketika mereka masih terjebak dalam ego kesukuannya dalam menentukan bahasa persatuan.   

Yang suka merinding saat mendengar atau malah menyanyikan lagu  Indonesia Raya akan semakin merinding dibuatnya karena  di sini lagu  Indonesia dinyanyikan dengan 3 stanza.  Sebuah tamparan keras buat kita yang ngaku-ngaku cinta tanah air tapi lagu kebangsaan saja cuma hafal 1 stanza saja.  Padahal  cerita dibalik susah payahnya Wage yang sama sekali tidak punya darah  bule londo ini begitu sulit dan menguras emosi.

Sebuah film biopic akan berhasil  kalau membuka cakrawala baru tentang latar belakang tokoh yang diceritakan. Ini yang saya dapatkan juga dari Wage.  Gara-gara film ini saya tau juga kalau WR Supratman juga  seorang yang religius,  adalah seorang jurnalis dan pernah nulis novel roman. Entah saya yang lupa atau gimana,  kok waktu masih sd sampai sma dulu saya ga merasa mendapat sub topik dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang mengapresiasi karyanya, ya? Sayang sekali kalau satu copy pun dari tulisannya tidak ada yang menyimpan.

Selain garapan musikalitasnya,  saya menyukai psy war yang melibatkan Wage dengan karakter Fritz (Teuku Rifku Wikana). Walau benci dan kesal setengah mati pada sosok Wage, Fritz sangat menghormati  Wage sebagai musuhnya. Bahkan memenjarakan Wage bukanlah sebuah kemenangan bagi dirinya.  Entah dengan cara apa yang bisa membuat Fritz merasa puas untuk mengalahkannya karena Wage selalu punya amunisi lengkap untuk beradu argumen dengan Fritz. Semacam hubungan cinta dan benci antara dua rival. 

Saya sangat menikmati perdebatan keduanya saban mereka muncul bersamaan. Ikut tersenyum puas setiap Wage dengan lugas berhasil menanggapi psy war yang dilontarkan Fritz terlepas dari realitanya apakah tokoh Fritz ini nyata atau improvisasi dari naskah ceritanya.  Jangan khawatir  harus berpikir keras untuk mengikuti alur ceritanya atau ngantuk dibuatnya selama 120 menit menonton.  

Suprisingly, saya baru tersadar lirik-lirik lagu karya WR Supratman tidak satupun menyisipkan kata merdeka. Koreksi saya kalau salah, ya. Punya sihir apa sih Wage sampai bisa memengaruhi orang-orang yang mendengar atau membaca karyanya? Kalau saja setelah Indoenesia merdeka beliau masih hidup, sepertinya  beliau akan jadi diplomat Indonesia yang ulung dalam rangkaian perjanjian gombal nan menyebalkan dengan Belanda.

Setelah nonton film Wage ini saya punya beberapa PR, menghafal  dua stanza lainnya dari lagu kebangsaan Indonesia Raya, mencari tau mengapa simbol batik berkali-kali muncul dalam  film ini dan tentu saja mencari tau nasib novel yang pernah ditulisnya. 
Film Wage ini juga membuka celah informasi sejarah konflik internal a dalam pemerintahan kerajaa Belanda pada saat itu). Buat yang penasaran dengan cerita-cerita berbau sejarah wajib banget nonton film ini. Harus.

Kekurangan nomor satu bagi film Wage buat saya adalah tidak mudah meyakinkan penonton, kalau film biopic  yang dibintangi aktor/aktris yang  belum punya fans base kuat tetap layak untuk ditonton. 

Manisnya Pevo Cake dari Pevita Pearce

Ngemil? Siapa sih yang enggak suka ngemil? Kalau ada yang ga suka ngemil mereka  itu termasuk mahluk langka.  Walau enggak saban hari juga ngemil, kadang saya ga bisa nahan hasrat buat cemal-cemil.  Tambahan, jadi urang Bandung yang  identik dengan kulinernya,  mana tahaaan hahaha....  Sementara di sisi lain,  riwayat medis bapak saya yang punya penyakit diabetes, bikin saya  rada ngerem  ngemil yang manis-manis. Jadinya lidah saya lebih familiar sama rasa cemilan yang cenderung salty alias asin.

Selain alasan tadi, saya  juga emang dari kecil rada kurang suka sama yang manis. Giung alias enek aja sesudahnya. Walau begitu beberapa rasa makanan yang manis masih saya sukai, asal ya itu tadi ga kelewat manis.  Daaaan... sepertinya daftar makanan manis yang saya sukai bakal nambah lagi.  Hari minggu kemarin saya mendatangi grand opening storenya Pevita Pearce, Pevo Cake yang beralamat di jalan Veteran no 40 Bandung. 


Luar biasa banget antusiasnya para fans Pevita yang tergabung di Pevo. Saking semangatnya ada yang sudah datang dari jam 4 pagi, loh! Penantiaan si Aa ini berbuah manis, mendapat buket bunga dan kaos yang ditandangani  langsung oleh Pevita. Cincai lah  sama pengorbanannya meski diledekin sama mc. Walau  sedikit kasian liatnya. Udah mah tremor diledekin pula sampai salah tingkah hahaha.... Ya gapapa lah ya,  sesekali ini. Seneng juga, kan? hihihi.....

Selain si Aa ini, masih ada 9 pengunjung pertama lainnya yang ngantri di toko Pevo Cake.  ke-10 orang dari mereka ini mendapat previlage berupa makan siang bareng dengan Pevita di Atmosphere Cafe, jalan Lengkong Besar, Bandung.  Yakin deh, yang kebagian sesi foto bareng di halaman storenya Pevo Cake bakal lebih envy dibuatnya sama ke-10 pembeli pertama ini karena bisa lebih dekat dan lama barengan sang owner yang juga ramah ini.     

Setelah menyapa pengunjung dan gunting pita, Pevita yang bela-belain mencat kukunya dengan tema yang sama untuk acaranya, Ia ikut membantu melayani pengunjung yang membeli.   dalam hitungan waktu kurang dari satu jam,  350 box laris manis diborong. 


Waktu sesi  preskon yang juga  bertempat di Atmosphere Cafe, Pevita bercerita semua rasa dari Pevo Cake disukainya. Pevo Cake lahir dari inspirasi kesukaannya makanan makanan yang tidak terlalu manis. Setelah melewati beberapa proses pemilihan, kelima rasa dari resep buatan neneknya ini yang memang akhirnya dipilih diperkenalkan dalam brand kue yang dikelolanya sendiri. 


Kalau mau mendapatkan chemistry yang lebih ngena, pemilihan rasa yang akan kita cicipi bisa disesuaikan dengan occasion.  Misalnya saja saat kumpul dengan teman atau saudara untuk ngeteh.  Red velvet atau  Mint Velvet bisa jadi pelengkap yang pas.  Aaah, jadi keingetan saya.  Sudah lama ga ngeteh, nih.   Baiklah,  pas musim hujan gini emang nikmat banget kalau menghabiskan sore dengan ngeteh, apalagi kalau ada  Red Velvet atau Mint Velvetnya Pevo Cake.  Diiih, kok jadi ngiler ngebayanginnya, ya? :D  Nah,  untuk variasi seperti Banana Cheese Cake misalnya bisa dihidangkan untuk cemilan pesta ulang tahun.  
Untuk rasa Banana Cheese Cake, rasa pisangnya ngeblend dengan cokelat. Sama-sama punya dasar rasa yang manis tapi komposisinya seimbang,  tidak ada yang dominan tapi dua-duanya tetap terasa dan tentu saja cheese cakenya meleleh lembut di lidah. Sementara untuk varian yang Mint Velvet.  Tekstur  bolunya moist,  mintnya dapet dan manisnya pas.   

Ngomong-ngomong soal pemilihan  nama Pevo Cake, bintang iklan Maybeline - yang baru saja menjalani sesi foto dengan super star Gigi Hadid di New York beberapa waktu yang lalu - ini, Pevita  ingin lebih mendekatkan dirinya dengan fans base yang sudah ada. Dalam waktu  tujuh tahun terakhir, para fans Pevita memang sudah tergabung dalam fans base Pevita Official  yang disingkat jadi Pevo. Makanya hadirlah brand Pevo Cake. Simpel tapi mudah diingat. 

Tidak menutup kemungkinan kalau nantinya Pevo Cake juga punya variasi rasa lainnya.  Pemeran Hayati dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini rencananya akan membuka cabang lainnya di kota lain, salah satunya adalah di Surabaya. Setiap satu box Pevo Cake dibanderoli harga 65 ribu saja yang bisa kalian dapatkan dalam  box berwarna peach dan hijau pastel yang lucu ini. 
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Foto: Teh Dini
Saya sudah mencicipinya,  kalian juga harus mencobanya, ya.  O, ya jangan lupa juga untuk follow akun instagramnya di @pevocake untuk mendapatkan info terupdate..



Viewing all 731 articles
Browse latest View live