Quantcast
Channel: Catatan Efi
Viewing all 729 articles
Browse latest View live

Peluang Bisnis Dari Kreasi Bunga Kertas

$
0
0
Heboh.Itu kesan pertama  yang saya rasakan waktu memasuki ruangan aula kantor kelurahan Padasuka.  Para ibu yang datang (lebih dari 20 orang) begitu semangatnya mengikuti pelatihan membuat paper flower alias bunga kertas hari itu. Rasa-rasanya darah muda (((darah muda))) yang mengalir di tubuh saya kalah lincah dengan darah yang mengalir di tubuh mereka. Hihihi....  Duh, jangan remehkan ibu rumah tangga saat ini. Buang jauh-jauh stempel kalau ibu rumah tangga sekarang itu ga gaul,  ga energik dan  sebagainya.

Hari rabu kemarin, 15 November 2017, saya bersama 6 orang teman-teman Blogger Bandung ikut hadir di acara pelatihan membuat bunga kertas yang digagas oleh Alfamart.


Adalah Teh Echa, mamah muda bertubuh mungil yang menjadi nara sumber hari itu.  Semacam keberuntungan yang tidak disengaja ketika imajinasi kreatifnya malah mendatangkan pundi-pundi rupiah.  Setahun lalu, bisnis rias pernikahan dan kateringnya mengalami kelesuan.  Tak ingin banting setir jadi karyawan, Teh Echa memutar otak agar untuk melirik peluang lain sampai akhirnya minatnya  pada dekorasi bernuansa shabby chic  menjadikan paper flower sebagai celah untuk belajar banyak.


Thank's to social media.  Akun sosial media instagram ternyata jadi pintu rezeki mamah muda berusia 27 tahun ini.  Dari sekadar mengunggah hasil kreasinya di @chaa_chabiesta,  Echa mendapatkan pesanan yang terus mengalir,  bahkan ia sendiri baru menyadari dari temannya kalau salah satu pemesan jasa kreasinya ternyata seorang selebgram. Hingga saat ini, Teh Echa mendapatkan pesanan dari seluruh Indonesia sampai Papua, loh.   

Manisnya peluang pasar yang menjanjikan tidak membuat Teh Echa pelit berbagi ilmu dan kehilangan omsetnya.  Di sela-sela pelatihan kemarin, Teh Echa menganalogikan lapak-lapak penjual cabe yang banyak di pasar tradisional tapi tetap saja setiap lapak itu memiliki pelanggannya masing-masing. Ah kereeeen, Teh.  suka deh dengan mindset kayak gini. Rejeki mah udah diatur sama Allah, ya. Ga bakal tertukar. Malah Teh Echa juga berbagi informasi di mana ia mendapatkan karton manila sebagai bahan utama membuat bunga kertas dengan harga yang lebih murah. Cari aja di Cibadak, di sana lebih murah daripada tempat lainnya. Gitu katanya.


Dengan modal  beberapa lembaran karton manila dan lem kayu kurang dari 50 ribu,  satu set bunga yang sudah jadi bisa dijual dengan harga 400 ribuan. Yummy... peluang  bisnis yang mengiurkan, kan? Hanya saja memang diperlukan ketekunan bagi kita untuk membuatnya. Mulai dari mencari kreasi model bunga,  membuat pola sampai merangkainya jadi dekorasi bunga yang cantik.  Teh Echa sendiri memiliki puluhan desain kelopak bunga yang akan disusunnya. Semakin variatif  model yang dimiliki pastinya perlu usaha luar biasa untuk menghasilkannya.   So, no wonder lah ya model seuprit tapi bisa bernilai lebih. Setidaknya nih dalam satu bulan, Teh Echa bisa mendapatkan omset sedikitnya  sekitar 2-3 juta yang sekarang ini juga dibantu adik dan beberapa asisten untuk memenuhi pesanan.

Menurut Sulardi selaku Branch Manager Alfamart, karena konsen sekali dengan pemberdayaan perempuan, Alfamart mendatangkan Teh Echa untuk memberikan pelatihan bagi ibu-ibu PKK di Padasuka, Cimahi kemarin.  Kegiatan serupa dengan keterampilan dan instruktur/narasumber yang berbeda juga dilakukan oleh ritel Alfamart lainnya di seluruh Indonesia.  Bukan cuma di Bandung dan Cimahi saja. Coba deh cari tau ke kantor-kantor Alfamart terdekat. Siapa tahu ada peluang lainnya yang juga bisa kita dapatkan atau informasikan untuk tetangga, saudara datau teman yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan walau sudah tidak kerja kantoran lagi.


Dalam waktu sekitar dua jam, para ibu-ibu PKK ini sudah berhasil membuat kreasi bunga-bunga yang cantik. Bisa dijadikan berbagai macam latar dekorasi ala-ala photo booth di acara pernikahan, ulang tahun, sudut toko atau mungkin di dalam rumah.



Review Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak

$
0
0
Beberapa hari sebelum tayang perdana, film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak sudah ramai jadi topik pembicaraan di salah satu WAG yang saya ikuti. Apalagi film ini juga memenangi festival film yang baru saja berlangsung di Barcelona oktober kemarin. Dan tau tidak sih, kalau Marsha Timothy pemeran Marlina berhasil menyisihkan Nicole Kidman untuk kategori Best Actress?  Keren, kan.
Foto: 21cineplex
Mengusung genre film ala-ala western semacam The Wild West atau Dance With Wolf, film besutannya Mouly Surya ini mengambil Pulau Sumba sebagai latar film. Bentang alam yang gersang dan tandus cukup menggambarkan betapa kerasnya hidup yang harus dialami Marlina (Marsha Timothty). Walau dicap senang menjadi korban oleh Markus (Egi Fedly) saya tidak merasakan karakter Marlina sebagai korban yang lemah. Kalau sudah menyimak trailernya, di sana digambarkan betapa dinginnya ekspresi Marlina menenteng kepala Markus, perampok yang dengan 'sopan'nya memberitahu dulu rencana jahatnya pada Marlina. Bersama keenam kawananya Markus membeberkan niatnya untuk merampok dan memerkosanya beramai-ramai ditambah minta dibuatkan dulu masakan. Ada ya, penjahat yang malah bangga membocorkan rencananya seperti Markus ini?

Film berdurasi 90 menit ini dibagi dalam 4 bagian, di mana Perampokan jadi pembukanya, lalu dilanjutkan dengan Perjalanan, Pengakuan dan ditutup dengan Kelahiran.  

Tidak terlalu banyak dialog di dalamnya tidak berarti film ini kehilangan gagasan yang ingin disampaikan. Ada banyak simbol yang bisa kita tangkap dari film bernuansa sephia ini. Kalung yang dikenakan Marlina  yang berbentuk rahim, mumi suami Marlina yang teronggok begitu saja di ruang utama rumah atau yang paling terlihat jelas ya itu tadi, saat Marlina dengan santainya menenteng kepala Markus menuju kantor polisi untuk meminta keadilan. Sinting, kan? Bagaimana caranya bisa meyakinkan polisi kalau Marlina adalah korban sementara ia sendiri yang memenggal kepala Markus dan 'memamerkannya' pada polisi. 

Di sisi lain, saat memasuki bagian ketiga, Marlina juga memotret sisi lain betapa menyebalkannya birokrasi di Indonesia. Tapi sekali lagi, Marlina bukanlah sosok wanita yang cemen dan menyerah.  Kalau di awal cerita dia masih santai menodongkan parang ke sopir truk, di sini kita akan melihat gagahnya Marlina mengendarai kuda dan motor trail.  Bahkan untuk wanita modern pun belum tentu bisa segagah Marlina loh. 
Foto: bookmyshow

Yang paling mencuri perhatian buat saya dari film ini adalah karakter Novi yang dimainkan oleh Dea Panendra. Novi diceritakan sedang hamil sepuluh bulan dan anaknya tidak lahir-lahir. Sesekali ia menjadi persuasif membujuk Marlina, kadang ia bisa tertawa getir ketika bercanda bagaimana caranya agar anaknya segera lahir dan di lain waktu ia jadi lebih emosional saat suaminya menuduh ia berselingkuh. 

Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak ini menawarkan 'paket' yang berbeda dari beberapa film Indonesia sebelumnya yang sudah saya tonton. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang mengekspos keindahan surga di timur Indonesia yang tersembunyi, Marlina mengajak saya untuk melihat lagi masih ada sisi lain dari Indonesia yang belum merasakan kemakmuran dan keadilan. Jalanan yang belum beraspal, akses teknologi yang masih terbatas (bahkan telepon seluler pun masih bernada dering polifonik macam suara hp jadul), hingga ketidakadilan yang masih dialami kaum wanita di sana.  Tangis haru saat  Marlina membantu Novi melahirkan pun masih menyisakan pesan cerita bagi penonton film ini.


Memilih Sepatu Perempuan Untuk Si Kaki Lebar

$
0
0
Itu sepatu apa perahu? 

Saya pernah ngeledek adik saya karena size sepatunya yang gede. Dengan tinggi badan yang kurang lebih sama, eh ukuran sepatunya lebih gede. So, catet ya, tinggi badan tidak selalu berbanding lurus dengan ukuran besar kecil sepatu. Walau pernah meledek adik saya mcam gitu, kadang saya pernah dibuat putus asa pas nyoba epatu yang feminim tapi rasanya kaki saya melewati zona nyaman (baca: kaki saya juga rada lebar ternyata). Kalau adik saya baca ini dia bakal ngakak puas deh, kayaknya. Rasain, makanya jangan suka nyela hahaha….

Eh tapi kalau soal sepatu saya malah sering dapat lungsuran sepatu. Gara-garanya ya karena kaki adik saya yang kelebaran itu. 

Kakak kok dikasih lungsuran? Ya gapapa atuh.   *elusin tanduk dulu sebelum dilelepin*  Soal ukuran kaki dan sepatu sebenarnya bukan Cuma dialami adik saya atau kalian yang lagi baca tulisan ini. Hey, you’re not alone *kemudian keluar backsound lagu lawasnya Michael Jackson*
credit: unsplash.com
Kalau udah gini mau gimana dong? Masa iya mau demo pabrik sepatu karena sudah diskriminatif sama ukuran sepatu? Ga gitu juga kali, ah. Masih ada cara lain buat ngakalin (((ngakalin))) daripada baper ga jelas. Nih ada beberapa tips biar kita bisa gegayaan dengan sepatu walau kaki lebar (dibahas lagi T_T).

Say No Sama Sepatu Open-Toe 

Jangan pernah deh, pake sepatu berjendela. Idih, dikira sepatu ada kusennya? Maksud saya, sepatu yang membiarkan jari-jari kaki jadi pada ngintip. Saat jari-jari kita leluasa ngintip, kedua mata kita malah pengen merem, tengsin alias malu! Boro-boro nyaman, yang ada kita malah jadi risih sendiri. Walau ga tentu juga semua orang memerhatikan kaki kita, ya. Tapi naluri alami kita seperti mengirim sinyal siaga dari kaki naik ke kepala:
"Awas ada yang liatin""Aduh yang dipojokan kayak merhatiin kakiku". "Masnya nunduk-nunduk gitu liatin apa sih?"  
Padahal ga tentu juga orang merhatiin sih, ya. Tapi kalau ga nyaman emang manusiawi juga sampai bikin kita riweuh alias riweuh sorangan. Makanya daripada kita malu, ya udah tutupin aja. Pake deh, sepatu yang memang membuat kita secure alias nyaman dengan jari-jarinya yang tertutup. Banyak kok model beginian (((beginian))) yang tampilannya tetap stylish.

Ganti Sepatu Wanita Ujung Runcing Dengan Ujung Kotak Atau Bulat

Nah ya, poin nutup jari kaki sudah dapet. Tapi inget loh, jangan model ujung sepatu juga penting untuk diperhatikan. Say no deh, sama ujung sepatu yang runcing. Mending pake yang modelnya standar aja. Kenapa? Karena tetep aja bakal nyiksa jari-jari kita. Walau tertutup dijamin bakal bikin kita meringis nahan sakit. Udah deh jangan mau terhasut tipuan ungkapan kayak “fashion is pain”. Yang bener itu “fashion is comforting” 

Model sepatu dengan ujung kotak alias boxy atau round pun ga kalah lucunya, dan pastinya lebih aman dan nyaman buat pemilik kaki berjari lebar.

Stilleto Gak cocok Buat Kalian

Stilleto emang selalu berkesan anggun dan elegan. Tapi better lupain aja deh kalau pas pakenya malah bikin kita kayak kesandung-sandung mulu. Anggun dari mananya, coba? Toh, masih ada sepatu lain beralas tebal yang bisa kalian pakai, kok. 

Sepatu Wanita dengan Strap atau Tali Ikat Itu Nyiksa

Walau lebar sepatu sudah presisi dengan telapak kaki, tapi kalau model sepatunya macam strap atau tali ikat pun enggak recomended. Kenapa? Karena tali ikat pada sepatu feminim umumya mempunyai lebar yang kecil. Ini juga bakalan menyiksa kita jadinya. Rasanya kaki seperti terpasung, udah gitu bisa menyebabkan lecet-lecet. Aaah udah, jangan terpikirkan lagi buat memakainya selucu apapun modelnya. Inget ya, utamakan dulu kenyamanan.

Strap Atau Tali Ikat Kondisional Adalah Sahabat Kalian

Eh jadi gimana? Katanya sepatu strap itu nyiksa?

Kalau untuk high heels model strap lain ceritanya. Sepatu ini bisa diadaptasi dengan ukuran jari-jari kaki pemiliknya. Jadinya kaki enggak mudah lecet dan sakit. Saat kaki kayak ada yang nyekik, kita bisa melonggarkannya sesuai ukuran kaki. Coba deh cari sepatu high heels strap yang ada gespernya. Kalau bingung mencari sepatu seperti ini bisa deh cari di sepatuwanita qlapa.com. 

By the way, udah tau belum situs ini? Belum? Ya udah, saya kasih tau deh. Ini adalah market marketplace produk handmade asli buatan Indonesia. Di sini tempat ngumpulnya para penjualnya juga merupakan pengrajin produk. Baik kualitas atau harganya worth it, alias cincai alis layak dan berani diadu dengan brand mainstream. Cusss deh sekarang juga dan temukan model sepatu keren yang cocok buat kalian.

SINTA, Memudahkan Pengurusan Izin Usaha

$
0
0
Ada beberapa orang yang dengan skillnya bikin saya envy sekaligus kagum. Yang pertama punya kreatifitas luar biasa, ya musik,  ya nulis, ya gambar atau ide-ide briliannya.  Yang kedua adaah mereka yang punya jiwa entrepreneur atau gampangnya  saya sebut aja jiwa dagang.  Ga mudah loh jadi orang-orang seperti mereka dan konsisten dengan target yang ingin dicapainya.

Ada yang jatuh bangun, jungkir balik  merintis jadi pengusaha mikro, ada yang menyerah kembali pada pakem standar, jadi karyawan lagi. Saya sendiri yang masih asik dengan dunia freelance sebenarnya pengiiin banget merintis jadi wirausaha,  tapi belum nemu-nemu aja hot buttonnya. Mau jadi apa?  Ih kok kayak judul film yang akan rilis sebentar lagi, ya? Huehehe...


Sebagai reminder, walau banyak mas bro, mbak sis olshoper yang wara-wiri di media sosial atau anak-anak muda yang merintis kafe/tenant-tenant produk, sesungguhnya populasi mereka  masih kecil. Baru di kisaran 1,56%  saja (data tahun 2014 dari www.bisnisku.com).  Masih kurang 5 persen lagi untuk masuk kategori negara makmur menurut versi sosiolog David McClelland.

Padahal ya,  dengan persentase  1,56% ini saja,  para pengusaha mikro dan UMKM di Indonesia yang  jumlahnya mencapai 56,7 juta ini jadi sektor ekonomi pendukung Produk Domestik Bruto sebanyak 3,74% dari usaha mikro dan 81,95% dari UMKM, dengan serapan tenaga kerja nasional mencapai 90,12%.  Bukan angka yang main-main, dong.

Sayangnya,  potensi mereka untuk berkembang terganjal dengan yang namanya perizinan.  Baru 40% saja yang sudah mengantongi izin, sementara sisanya masih berkutat dengan alur birokrasi yang panjang, ngejelimet, banyak pungutan dan sebagainya. Jadinya mau ngurus izin ini itu bikin mereka males, belum lagi biaya per meja yang kalau dikalkulasikan dalam anggara serasa nyekik,  membebani anggaran keseluruhan.

Nah, akhir pekan kemarin saya diajak teman untuk mengikuti seminar di STIA LAN RI Jatinangor  dengan tema "Reformasi Perizinan UMKM dalam Rangka Mendorong Daya Saing Ekonomi Daerah". Belum jadi pelaku usaha mikro atau UMKM sih, tapi siapa tahu dalam waktu 1-2 tahun saya menemukan hot button atau passion ke arah situ, kan? :)

Tema seminar  yang membahas soal perizinan ini adalah gagasan yang ingin diangkat oleh  peserta pelatihan Reform Leader Academy (RLA)  angkatan VIII, PKP2A I LAN Jatinangor  yang berlangsung sejak tanggal 27 Juli - 18 November 2017. Kemudahan akses dunia digital  yang bisa memudahkan para pelaku usaha untuk menjangkau pasar mestinya bisa dibarengi dengan sistem birokrasi yang bisa dilakukan serba online juga. Dari pelatihan ini tercetuslah ide untuk membuat aplikasi berbasis android dengan nama SINTA  (sistem izin terpadu) UMKM. Kalau di Bandung sudah ada fasilitas Gampil yang kurang lebih sama mempermudah pengurusan perizinan berbasis digital,  maka aplikasi SINTA yang sedang dalam tahap pengembangan ini menjangkau pengguna lebih luas, se-Indonesia. Ga usah mikiran lagi hijrah ke Bandung kalau nantinya ingin mengurus perizinan lebih mudah dong, ya.
Selain paperless (yeah, save the forest too), Selain lebih efektif efisien, data juga terekam, terus sebaran lokasi usaha juga bisa dibaca via google map. Keren, ya. Semacam sensus juga. Jadi misalnya di daerah ini pelaku ekonomi mikro banyak yang konsen ke kuliner, jenisnya kuliner kemasan jadi ada berapa pengusaha, pelaku kuliner resto ada berapa, terus di daerah lain pelaku UMKM distro ada berapa, tingkat persaingannya bagaimana, keunggulan daerah ini apa aja, kelemahan yang harus dibenahi bagaimana, dan sebagainya. Dengan adanya aplikasi ini selain memudahkan para pengusaha dalam mengurus perizinan juga memudahkan pemerintah setempat untuk melakukan analisa dan proyeksi.

Acara ini dihadiri oleh narasumber dari Bappenas (Ahmad Dading Gunawan), Kemenpan RB (Teguh Wijanarko) Kemendagri ( Ucok A. D), BRI (Agung Setyabudi), Kadin (Agung Suryamal), Kepala PKP2A I LAN (Hari Nugraha) juga beberapa stand para pelaku usaha mikro dan menengah yang memamerkan produknya. 






Yang paling membekas di kepala saya adalah paparan yang disampaikan oleh Bapak Agung dari BRI, bank pemerintah yang selama ini identik dengan bank yang akrab dengan para pelaku ekonomi skala mikro dan UMKM dengan sistem pembiayaan/kreditnya itu loh. Salah satunya adalah apresiasinya terhadap gagasan aplikasi SINTA ini. Beliau sangat menunggu kehadiran aplikasi SINTA ini yang nantinya bisa mendukung.

Dengan mengantongi perizinan, sebenarnya bagi pengusaha bukan cuma mendapatkan safety saja, tapi juga peluang untuk naik kelas dan memperluas pasar. Misalnya nih bagi pengusaha makanan yang sudah mendapat izin dari BPOM dan label halal dari MUI bisa lebih mudah memasarkan produknya di supermarket, ekspansi pasar di tingkat lokal, nasional sampai internasional (ekspor).

Saat ini aplikasi SINTA yang baru diakses masih dalam bentuk google form seperti berikut. 

form bisa diakses di:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfd_91yxd7wpDh8t0Op8Cv2X6jZj5WCVyoVfi5-b6FQNdIbBg/viewform

Mudah-mudahan ke depannya bila sudah bisa diakses dalam bentuk aplikasi android bisa mendongkrak  peringkat daya saing Indonesia yang semula ada di peringkat 37 (pada tahun 2017) jadi naik beberapa strip sampai menembus peringkat 20an. Sedih aja sih, walau sudah naik dari posisi sebelumnya ke 41 pada tahun 2016, kita masih berada di bawah negara tetangga, Malaysia  (peringkat 25) dan Thailand (di peringkat 34).

Semoga saja  gagasan keren ini juga ditanggapi dengan positif oleh instansi pemerintah terkait soal perizinan, semisal kementerian dalam negeri, kementerian perdagangan, kementerian keuangan, kementerian industri, kementerian komunikasi dan informatika, dan lainnya.  Jangan bicara dulu keunggulan di Internasional, deh.  Dalam ruang lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) setidaknya kita bisa mengungguli tetangga satu kawasan ini.

Ga mudah memang, makanya perlu sinergi antara instansi pemerintah dengan aturan yang lebih simpel dan ga banyak aturan yang ribet.  Boleh dong mimpi kalau kita bisa menggeser Singapura yang tingkat kesejahteraannya mengagumkan dan kita bisa, kok.  Yang penting usaha dan aksi nyatanya. Mau, gak?

Mewujudkan Impian Masyarakat Indonesia Beribadah Tanah Suci, AMITRA Sambangi Kota Makassar

$
0
0
Satu waktu saya pernah baca (lupa di mana) kalau punya kebahagiaan kabarkanlah. Beritahu sebanyak-banyaknya orang. Menikah, lahiran, diterima kerja, dikarunia rezeki yang melimpah dan kebahagiaan lainnya. Biasanya untuk merayakan kebahagiaan ini kita melakukannya dengan mengadakan semacam acara syukuran. 

Nah ini juga yang dilakukan oleh FIFGROUP yang tahun ini merayakan ulang tahunnya ke-28. Wow, pasti banyak pencapaian yang sudah diraih dalam waktu hampir tiga decade ini dong, ya. Beberapa waktu yang lalu, selain merayakan HUT-nya, AMITRA juga menggelar acara special untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan dalam program khusus yang mengusung tajuk AMITRA Berbagi Berkah. 

Program ini diluncurkan secara resmi oleh Presiden Direktur FIFGROUP, Margono Tanuwijaya beserta Presiden Direktur AMITRA, Zulkarnaen Prasetya di Hotel Aston Priority, Jakarta Selatan pada tanggal 5 Juni 2017 silam. Dalam sambutannya, Margono menyampaikan jika FIFGROUP berkomitmen untuk selalu meningkatkan layanan pembiayaan berbasis syariah. By theway,teman-teman sudah tau belum sih, kalau AMITRA adalah lini dari FIFGROUP yang melayani pelanggannya yang mengingikan konsep pembiayaan secara syariah? Masih menurut Margono nih, AMITRA mengharapkan bila pada tahun 2017 ini bisa melayani lebih banyak lagi masyarakat Indonesia, khususnya membantu masyarakat yang ingin mewujudkan cita-citanyaa beribadah di tanah suci. Ih saya juga mau ini mah. Teman-teman juga,kan? Yuk saling mengaminkan :)

Sementara itu Presdir AMITRA, Zulkarnaen menegaskan bila AMITRA berkomitmen memberikan fasilitas pembiayaan berbasis syariah untuk masyarakat Indonesia dengan fasilitas dan layanan yang terbaik.Ini sejalan dengan misi FIFGROUP yaitu senantiasa membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat. “Karenanya kami pun memberikan inovasi baru, salah satunya yaitu dengan meluncurkan program AMITRA Berbagi Berkah.”  Begitu katanya.

Setelah mengunjungi 4 kota besar yaitu Surabaya, Bandung, Medan dan Pekanbaru AMITRA pun melakukan roadshow ke Makassar pada bulan Oktober bersama dengan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS), yaitu Dr. dr. H. Endy M. Astiwara. Beliau adalah Brand Ambassador AMITRA sekaligus anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). 

Kunjungan ke kota Makassar sudah dilaksanakan pada tanggal 27/10 Oktober 2017. Di kota ini AMITRA Berbagi Berkah dalam gelaran acara community gathering bersama para pelanggan setia FIFGROUP yang berdomisilli di wilayah Makassar dan sekitarnya. Tak hanya berkumpul bersama parapelanggan setiaya, AMITRA juga mengadakan talkshow yang membahas topik pembiayaan Syariah bersama dengan Direktur AMITRA, Rina Apriana dan Brand Ambassador AMITRA, Dr. dr. H. Endy M. Astiwara. 

Dalam acara talkshow ini, para pembicara membahas berbagai isu yang sering jadi topik seru seputar pembiayaan Syariah. Selain itu keraguan masyarakat soal penggunaan pembiayaan berbasis syariah dalam perencanaan Umrah pun turut dibahas juga, loh.

Dalam talkshow ini Bersama anggota DSN-MUI juga Brand Ambassador AMITRA, AMITRA memberikan edukasi pada khalayak mengenai pembiayaan syariah dan apa saja manfaat yang bisa didapatkan. Dengan adanya edukasi ini membuat mereka merasakan keamanan dan kenyamanan setiap bertansaksi melalui AMITRA. Dengan adanya talkshow ini masyarakat diharapkan jadi lebih mengenal setiap program dan layanan yang tersedia di AMITRA. Menurut Endy, AMITRA lahir untuk memberikan solusi yang selaras dengn harapan masyarakat akan membutuhkan kehadiran pembiayaan yang berbasis syariah. Menurut beliau, AMITRA memberikan proses yang mudah serta transparan. Selain itu sistem pembiayaannya kompetitif namun tetap mengutamakan nilai-nilai syariat Islam dalam menjalankan praktik bisnisnya. 

Gelaran Road show yang belokasi di di Panekukang Square, Makassar pada tanggal 27 sampai dengan 29 September 2017 kemarin, AMITRA pun menyelenggarakan berbagai lomba. Diantaranya; menggambar, fashion show, termasuk berbagai games dengan hadiah yang menarik. Masih ada juga promo khusus untuk para pelanggan yang hadir ke acara ini. Cuma membayar sebesar 600 ribu rupiah saja, para pelanggan bisa langsung memilih kapan akan berangkatan Umrah. Waaah keren banget ini program yang ditawarkan.  Last but not least, di sini juga diluncurkann pembiayaan logam mulia. Ini sih cocok sama rencana investasi saya yang pengin nabung dengan cara investasi di logam mulia. Cari tau infonya, ah.

Pengundian periode keempat yang berlangsung pada tanggal 1 September sampai 30 September 2017 lalu juga dilakukan di Makassar. Kali ini hadiah yang ddibagikan adalah 1 buah TV LED, 1 buah mesin cuci serta 4 buah voucher belanja kepada 6 pemenang undian. Nah, mereka yang beruntung dalam undian kali ini adalah sebagai berikut. Selamat, ya.

NO
NAMA CABANG
NOMOR KONTRAK
NAMA PELANGGAN
HADIAH
1
KADIPATEN
304900006617
SUNARTO
TV LED LG
2
KEDIRI
802900026717
HANNAH HUSNAWATI
MESIN CUCI LG
3
CIREBON
302900002817
MOHAMMAD ABDU INSANI
VOUCHER BELANJA
4
SALATIGA
467900334117
SITI ALMINATUN
VOUCHER BELANJA
5
SERPONG
155900027317
GUSTI SJOFIATRI
VOUCHER BELANJA
6
KADIPATEN
304900008517
ADHARI
VOUCHER BELANJA

Di kesempatan ini juga FIFGROUP menggelar pameran dari brand lainnya yang masih bernaung dalam grup yang sama, yaitu FIFASTRA, SPEKTRA, dan DANASTRA. Untuk pelanggan FIFASTRA ada promo potongan tenor sampai 8 kali untuk pembiayaan sepeda motor Honda Beat dan Revo. Sementara bagi pelanggan SPEKTRA, diberikan kemudaha untuk pembiayaa peralatan elektronik dan perabotan rumah tangga dan bisa langsung dibawa pulang hanya dengan menunjukkan KTP dan membayar dengan uang sebesar 10 ribu rupiah. Wow, sayang sekali ya kalau kesempatan ini dilewatkan begitu saja. Nah, untuk pelanggan DANASTRA, tersedia pinjaman multiguna dengan potongan sampai senilai 348 ribu rupiah. 

Di sela-sela acara ini, Wiem Kurniawan selaku Branch Manager FIFGROUP Makassar, menyampaikan jika sejak kali pertama berdiri, AMITRA sudah melayani masyarakat Makassar untuk mendapatkan pembiayaan berbasis syariah. Di kota ini pun, AMITRA sudah mempunyai jaringan mitra rekanan yang luas, lengkap dengan aneka jenis layanan, misalnya saja pembiayaan Umrah, Haji, modal kerja, dan tentu saja untuk cicilan sepeda motor. Bila masih ada hal yang ditanyakan, Wiem Kurniawan menyampaikan masyarakat bisa langsung mengunjungi kantor cabang terdekat atau mitra rekanan.yang akan melayani dengan sebaik-baiknya. 

Sebagai penutup rangkaian road show, AMITRA Jakarta dalah kota terakhir dalam gelaran ini. Untuk kota Jakarta akan diundi grandprize 5 paket Umrah dan 4 sepeda motor Honda.  AMITRA Berbagi Berkah adalah program undian yang sudah berlangsng sejak periode Juni 2017 dan akan berakhir di bulan November 2017 bagi para konsumen AMITRA di seluruh Indonesia yang mengajukan pembiayaan. Setiap pengajuan paket Haji atau Umroh, setiap konsumen akan mendapatkan 1 kupon undian untuk kelipatan 5 juta rupiah. Sementara itu ada juga layanan berbasis aplikasi mobile yang disiapkan, yaitu, FIFGROUP Mobile Customer, yang menyediakan berbagai manfaat & kemudahan untuk para konsumennya. Jika melakukan transaksi di sini, pelanggan akan mendapatkan tambahan berupa 2 kupon undian. 

Masih ada benefit lain yang bisa dimanfaatkan oleh pelanggan loh. Caranya adalah dengan bertransaksi lewat mentimun, yaitu online marketplace. Aplikasi yang merupakan hasil kerjasama FIFGROUP dengan mitranya ini memberikan tambahan 2 kupon undian bila kita bertransaksi di sini.

Ketika Merasa Pengeluaran Boros

$
0
0
Beberapa hari ini saya rada shock  juga pas ngitung-ngitung pengeluaran dua bulan terakhir. oh no.... saya boros amat.  Boros kalau dibandingin dari bulan-bulan sebelumnya. Hampir dua kali lipat dari pengeluaran biasanya.

Ga mau nyebut nominalnya. Pokoknya bengkak deh, pengeluaran saya.  Kalau secara nominal mungkin kalau dibandingin sama teman-teman, apa yang saya alamin keliatan cemen, ga ada apa-apanya.  Tapi bisa juga ada yang ngajak tosss (nyari temen ceritanya) atau mungkin bakal bilang gini: 
"Sumpah, itu kamu abis buat sendiri? Ckckck....."

Beberapa waktu yang lalu saya sempet nulis  pengeluaran dan pemasukan saya dalam satu bulan. Jelas sih alurnya, uang saya abis buat apa saja, tapi kok saya merasa itungan amat, ya? Hahaha... padahal saya dulunya saya kuliah di jurusan ekonomi dan pernah jadi staf finance.  Mestinya ya ga merasa itungan gitu, sih. Makanya saya salut sama yang konsisten mencatat cash flownya.  Bukan berarti hitungan juga, sih. Tapi  dengan mencatat cash flow jadinya bisa menganalisa  pola pengeluaran bulanan, berapa yang rutin berapa yang harus disisihkan untuk biaya tak terduga dan harus teguh hati buat nabung *ngomong sama kaca*

Pos Anggaran Yang Enggak Direvisi

Walau ga rajin nyatet pengeluaran, saya suka bikin list kira-kira bulan depan perlu apa aja? Kayak anggaran khusus beli kuota, isi saldo gopay/grab, kebutuhan bulanan,  dan ini itu.  Nah,  pas diinget-inget, ternyata anggaran saya beli vitamin dan suplemen biar ga cepet cape   ga masuk hitungan, uang yang harus dikeluarkan untuk ongkos ke sana ke mari ternyata lebih besar dari yang dperkirakan,  dan ini nih, saya lumayan banyak belanja baju, kosmetik dan skin care. Jiahaaha.... lagi kumat centilnya Ya iyalah, gimana ga boros?  

Lagi Doyan Jaan Banyak

Dari dulu sih doyan jajan mah :P   Biasanya tiap bulan saya matok batasan buat jajan.  Ga selalu patuh dengan patokanTapi kali ini  over limitnya kebangetan. Ga sempet makan di rumah, beli yang udah jadi. Udah kenyang pun masih pengen jajan bakso dicolok (haish), atau beli cemilan apalah-apalah kalau mampir ke supermarket atau mini market. Ditambah lagi musim hujan, bawaannya laper mulu. Sialnnya, saya tuh bukan tipe orang yang bisa nyuekin cemilan lama-lama, pengen ngabisin aja buahahaha..... Kecil-kecil makannya kuat.

Pasang Kacamata kuda?

Katanya gitu,  pasang kacamata kuda kalau mampir ke mall atau supermarket. Kalau digambarkan kayak di film-film, sinetron atau kartun kayak ada dua bisikan di telinga.  Yang satu bisikan malaikat yang bilang gini: 
"Udah, Fi... kemarin kamu udah beli blus, udah beli pashmina. Sepatu pun masih layak. Jangan belanja lagi. Tahaaan...." 

Terus yang di sebelah kiri kayak ngipasin gini; 
"Tapi itu lucu,  ini lagi diskon,  kapan lagi ke sini coba? Besok-besok belum tentu nemu." 

Zzzz... saya jadi pusing sendiri. Kadang  bisikan malaikat yang menang, tapi kadang saya malah melipir ke kasir nyodorin kartu debit buat bayar belanjaan. Ah siapa bilang ga bawa cash bisa nahan hasrat belanja? Harusnya tuh kartu debit taruh di rumah, bawa uang mah secukupnya aja. *ngomong lagi sama kaca* 

Kesimpulannya?

Demi keselamatan cash flow biar ga merasa tekor,  makanya untuk bulan depan saya harus melakukan ini:

  • Revisi Anggaran 

Emang instansi pemerintah  atau perusahaan aja yang kenal revisi anggaran? Saya juga, dong. Tapi ga berarti jadi pembenaran buat saya belanja lebih banyak. Fleksibilitasnya hanya berlaku untuk hal-hal yang beneran penting. Kayak anggaran saya buat beli vitamin/suplemen tadi itu loh.  Kalau ini jangan diitung bukan biaya, tapi inventasi.  Gimana bisa kerja atau ngapa-ngapain kalau lemes, lemah lunglai alias tepar? Ga, ah. Saya mau sehat. Tapi yang jelas gaya hidup jangan borju, lah. Ga akan ada abisnya ngikutin gaya mah.


  • Skala Prioritas

Syukur-syukur ada rejeki tidak terduga, jadinya biaya yang over limit bisa tertutupi. Tapi ya, kadang rejeki kita lagi seret (hayooo jangan lupa sedekahnya, kakak). Ya mau ga mau harus buat skala prioritas. Mana yang diduluin, mana yang dharus ditahan. Jangan sampai antara yang butuh dan ingin jadi blur. Lagi-lagi ini PR besar buat kita (kita? loe aja kali) mikirin lagi, beneran harus diduluin atau ditahan aja dulu?

  • Nyatet Pengeluaran (Lagi)

Itungan? Hmmm... lebih ke buat antisipasi ngerem dan analisa aja, biar saya ga shock sendiri (emang ada yang mau diajak shock bareng-bareng?)  pas tau pengeluaran realnya lebih gede dari perkiraan.  Dan saya ga boleh tuh lepasin kacamata kuda saat godaan datang terutama kalau lagi jalan ke mall. Jangan sampai cuci mata jadi cuci dompet.

By the way, teman-teman ada yang pernah ngalamin hal yang sama atau mau kasih tips lainnya?

Manajemn Ritel Agar Warung Laris

$
0
0
Inovasi itu membedakan antara pemimpin dengan pengikut. Kata-kata mendiang Steve Job,  bosnya Apple ini cukup menggambarkan fenomena  hal-hal  yang sedang ngehits atau sedang nge-tren saaat ini.

Contohnya saja fenomena tahu bulat  yang membuat orang ramai-ramai berjualan cemilan ini. Sedikit mundur ke belakang jajanan semacam ayam goreng tepung, jus, cingcau capucino, seblak,  basreng atau cimol atau sekarang cimin yang lagi ramai pun banyak kita temui pedagangnya wara-wiri di pinggiran jalan sampai mall.  Di sisi lain,  inovasi  juga bukan monopoli buat pemilik gagasan utama,  yang bisa memodifikasi hal yang lama jadi hal yang baru juga termasuk di antaranya. Mau bukti?  Let's say  vendor ponsel sejuta umat yang akhirnya kolaps karena keukeuh peuteukeuh tidak mau mengikuti perkembangan zaman, ahirnya terpinggirkan dalam persaingan pasar ponsel.  Duh sedih, ya.

Ngomong-ngomong soal persaingan dan inovasi,  ada hal menarik yang dilakukan oleh Alfamart, jaringan mini market yang sudah 18 tahun masih eksis ini menjadikan warung-warung kecil  (UMKM) sebagai mitra, bukan kompetitor  yang harus disisihkan.  Nah, lho. Baru tau, kan? Dulu kalau saya pulang bepergian dan mampir ke Alfamart kadang suka merasa ga enak sama Teh Anna, pemilik warung yang lokasinya deket banget dengan rumah.  Setiap pergi atau pulang mesti deh lewat warungnya.  Pikiran saya waktu itu, saya khawatir Teh Anna mikir gini, "Kok belanjanya di Alfa, sih/ Kenapa ga majuin warung tetangganya?'

Sampai satu waktu saya sempat lihat sales motor sedang mengantar pesanan untuk warungnya Teh Anna. Dan teman-teman, tau ga sih kalau ternyata sales motor ini  dari Alfamart, lho.  Karena kepo akhirnya saya tanya, deh. Ya daripada jadi jerawat, kan? Hahaha... ternyata memang barang-barang yang ada di warungnya ini disuplai oleh Alfamart. Ih, kok bisa,ya?  Cuma untuk hal ini saya ga berani nanya lagi, hehehe... 
Baru deh beberapa hari kemudian ketika saya dan teman-teman mendapat undangan untuk hadir dalam acara Pelatihan Manajemen Ritel yang diadakan oleh Alfamart cabang Nanjung, Cimahi saya merasa tercerahkan. Pelatihn yang dihadiri sekitar 100 pemilik warung mitra binaan Alfamart ini berjalan dengan seru dan menarik. Nara sumber hari itu, Kang Yogie Septiana Rochman (Branch Trainer PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk) dan Bapak Ardi Sulardi (  (Branch Manager PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk).

Ada beberapa skill yang mau tidak mau dikuasai oleh para pemilik warung agar tetap eksis dan ramai dikunjungi oleh pembeli. Nih, saya share di sini,  ya.

Pemahaman yang Baik Mengenai Produk

Skill  yang satu ini  juga berlaku untuk para pemilik warung.  Kang Yogie memberikan contoh produk Pocarie Sweat untuk hal ini.  Dari kemasannya, Pocarie Sweat ini tersedia dalam kemasan botol, kaleng, dan sachet. Jadinya ketika ada calon pembeli yang bertanya, pemilik warung sudah siap melayani petanyaan calon pembeli. Pengetahuan produk lainnya yang harus dikuasai juga mencakup varian rasa (misalnya mie instan), berbagai ukuran produk, produk subtitusi dan pelengkap sampai tanggal kadaluarsa. 

Manajemen Persediaan yang Rapi

Dari sekian item yang dipajang di warung, tentunya ada beberapa produk yang rasio perputaannya cepat. Misalnya mie instan, telur, minyak goreng, deterjen, dan sebagainya.  Hal ini sangat penting agar tidak menganggu cash flow warung ketika akan menambah lagi persediaan. Jangan sampai ada item tertentu yang menumpuk sementara itemlainnya malah habis sama sekali.  Saat memesan barang ini juga jika dilakukan pencatatan yang baik kita bisa menganalisa kapan habisnya barang tertentu. Semisal minyak goreng yang habis terjual 20 pouch dalam seminggu,maka kita bisa menentukan kapan dan berapa banyak pouch minyak goreng yang akan dipesan lagi kepada supplier. Soal jumlah dan rentang waktu ini juga bepengaruh pada berapa banyak uang yang harus disiapkan untuk membayar pesanan persediaan barang, kan?

 Pelayanan yang Baik 

Pelayanan yang baik juga diperlukan untuk membangun chemistry (((chemistry))) dengan pembeli. Malesin kan kalau pembelinya jutek,  melayani asal-asalan apalagi kalau terkesan ga fokus, misalnya asik menonton tv atau maenin hp dan kita pembeli yang datang adalah mahluk tidak penting yang harus segera pergi agar tidak mengusik keasikannya. Jangan gitu, ah. 

Makanya tagline pembeli adalah raja, memang bener. Risiko kalau nemu yang cerewet, banyak nanya tapi akhirnya beli sedikitnya layani aja dengan sabar :) Karena kita ga tau kan justru senyum manis sama pembeli itu yang akan membuat dia mau balik lagi untuk belanja, padahal cuma beli air mineral sebiji. 

Eh jangan salah, sebotol air mineral pun pasti ada selisih harga yang jadi sumber pemasukan alias keuntungan. Prinsip dagang ala orang Cina yang bilang: mending untung sedikit tapi yang beli banyak masih tetap berlaku, lho.  Sebagai ilustrasi, mini mart Alfamart tercatat mendapat kunjungan 450 orang setiap harinya. Bisa dibayangkan kira-kira keuntungan yang massuk per harinya klau misalnya saja minimal seorang pengunjung membelanjakan uangnya senilai Rp.25.000?

Kepandaian merayu pembeli juga jadi salah satu cara agar keuntungan yang masuk bisa lebih banyak, Misalnya kalau ada yang membeli mie goreng kenapa tidak kita coba untuk membeli telur, kecap atau saos? Siapa tau kan persediannya udah habis. Iming-iming sensasi rasa yang lebih enak bisa membuat mereka tidak segan menambah pengeluarannya untuk membeli item lainnya.

Display yang Menarik

Jangan mau kalah juga sama display di toko-toko mini market.  Warung yang penataan barangnya lebih rapi akan lebih mudah menarik pembeli daripada yang penataannya berantakan. Boro-boro mau beli, lihat dari luar aja orang akan berpikiran, "kayaknya barang yang saya cari ga ada, deh" Padahal mungkin saja ada lho, tapi karena menyimpannya ga rapi jadinya tidak terlihat. Hilang deh, satu potensi pemasukan.

Kepandaian menangakap peluang lain juga diperlukan. Selain menjual item lain semisal pulsa/token listrik,  pemilik warung juga bisa menyediakan produk lain yang sifatnya musiman tapi banyak dicari. Saat musim hujan seperti ini jas hujan bisa jadi salah satu sumber pemasukan yang bisa didapatkan. Ga usah yang mahal-mahal juga, kok. Kita bisa menawarkan jas hujan yang murah  pengunjung yang numpang berteduh, kan? 

Manajemen Keuangan 

Hanya karena warung kecil bukan berarti sistem pencatatan keuangannya bisa asal-asalan. Pencatatan yang rapi akan membuat kita mengetahui kalau keuangan warung dikelola itu sehat atau enggak. Makanya pisahkan deh tuh uang yang dipakai untuk keperluan pribadi, jangan ngambil dari uang hasil transaksi di warung. 

Hal lainnya yang perlu dicatat juga termasuk biaya-biaya lain seperti biaya listrik, kebersihan dan lainnya yang diperlukan dalam mengelola warung. Hanya karena warung kecil bukan berarti sistem pencatatan keuangannya bisa asal-asalan. Pencatatan yang rapi akan membuat kita mengetahui kalau keuangan warung dikelola itu sehat atau enggak. 

Menghargai Diri sendiri

Walau posisi kita sebagai pemilik warung bukan berarti kita  ga bisa mendapt gaji.  Kalau kita tidak punya waktu mengelola warung pasti akan menggaji orang lain untuk menjaganya, kan? Nah,  tentukan berapa sih layaknya kita mendapat gaji dari warung.Misalnya kita tentukan untuk mendapat gaji sebanyak  dua juta rupiah dalam sebulan.  Ini akan membantu kita dalam menentukan margin harga dari setiap item agar bisa mendapat gaji.  
      

       Pengendalian Lingkungan (Informatif) 

Kalau Alfamart punya program membagikan brosur ke rumah-rumah untuk menginformasikan promo yang sedang berlangsung, promo dari mulut ke mulut bisa dimanfaatkan untuk menjaga awareness dengan para pelanggan.

Misalnya kalau membeli deterjen merk ini, berhadiah piring. Nah, minta tolong deh, sama pembeli kita untuk menceritakan pada yang lain kalau di warung kita lagi ada promo ini. Makanya, pembelinya jangan dijudesin :).  Bisa juga lho, biaya hadiah ini kita sendiri yang menyediakan, tidak usah nunggu gimmick dari brand/supplier.  Untuk menutupi biayanya, bisa dibebankan ke harga jual barang. Trik menentukan selisih harga jual barang semisal produk ini lebih murah sedikit tapi ditutup dengan harga jual barang lain juga bisa dilakukan. 

Hal lain yang kadang sepele tapi berpengaruh adalah konsistensi kapan waktu bukan dan kapan kita akan menutup warung.  Jam buka warung yang konsisten akan membuat calon pembeli tahu kapan waktu yang tepat untuk berbelanja. Jangan sampai membuat mereka kapok hanya karena kecewa ketika akan berbelanja eh malah tutup. Padahal mereka tahunya saat datang itu seharusnya warungnya buka.



Data BPS  terakhir menunjukan bila sektor ritel di Indonesia mengalami trend penurunan.  Bukan hanya menimpa pelaku ekonomi raksasa tapi juga terjadi pada pelaku UMKM kecil dan menengah. Hal ini juga diakui oleh para peserta manajemen hari itu.  Makanya inovasi adalah hal yang tidak bisa tidak untuk terus dilakukan agar bisa tetap eksis. Di sisi lain cara tetap untuk kokoh tidak selalu identik dengan kata persaingan. Berkolaborasi dengan sesama pelaku usaha sejenis bisa jadi cara untuk saling menguatkan seperti apa yang dilakukan oleh Alfamart bersama para mitra binaannya.  

Sukses selalu untuk Alfamart dan para mitra binaannya.





Kopi Yufeto Tempat Nongkrong Hommy di Bandung

$
0
0
Kalau saya bilang masakan rumahan itu bikin kangen pasti setuju, dong. Apalagi buat yang udah lama ga serumah lagi sama orangtuanya.  Bersyukurlah kalau kalian punya ibu yang jago masak.  Jangan harap deh yang punya rencana diet bakal kesampaian. Karena rasanya sayang banget kalau ibu atau mamah kalian sudah cape-cape masak eh ga dimakan.  Apalagi kalau ternyata mamah kalian itu bukan jago kandang, alias masakannya udah diakuin orang banyak. Iyes, punya bisnis katering, dapet pesanan masakan dari mana-mana. 

Itu juga yang dialami oleh trio Yuki Arifin, vokalis Pas Band yang terkenal dengan lagu Impresi atau antheme wajibnya Bobotoh: Aing Pendukung Persib. "Asup asup asup .... Meunang euy meunang..." hahaha ayomana nih bobotoh suaranya? Lalu Ferry Iskandar, personel ME Voice yang ngehits dengan Inikah Cinta ah ah ah...eh kok malah nyanyi?  dan Toni Kewoy, sang adik yang juga mengelola bisnis keluarga ini.
http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

Meski mengusung nama kopi sebagai brandnya, sebenarnya basic dari Yufeto  ini dari bisnis katering yang sudah dirintis  sejak tahun 1972. Sebelum memberi label Yufeto pada bisnis kateringnya, sang ibunda masih menggunakan namanya sendiri yaitu Ibu Wati untuk usahanya ini. Baru deh, sekitar tahun 1983an nama Yufeto yang merupakan gabungan nama ketiga puteranya ini disematkan.  Mungkin di tahun ini formasi Yufetonya baru komplit, ya hehehe.
http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

Sementara itu ketiganya juga merupakan penggemar kopi, terutama Kang Yuki yang memang sejak kecil sudah menggemarinya.  Makanya Kopi Yufeto ini unik karena mengoneksikan pelanggan para ibunya yang sudah 40 tahunan mengenal masakannya dengan tren masa kini yang identik dengan nongkrong dan ngopi.  
http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

Jauh hari sebelum akhirnya Kopi Yufeto resmi dibuka, sejak tahun  2016, sajian kopi ala Yufeto sudah dikenalkan dalam acara-acara weedding di mana Ibu Wati dipercaya sebagai pengelola kateringnya. Bukan asal kopi instan yang tinggal ngambil dari kontainer yang tinggal ngambil, lho. Ada stand khusus di mana ada barista yang melayani manual brewing kopi arabika asal Indonesia,  terutama kopi-kopi dari Jawa Barat.  Kalau di antara kalian pernah menghadiri resepsi nikahan dan menemukan stand manual brewing kopi seperti ini, bisa jadi kateringnya itu kateringnya Yufeto.

Nah ngomongin kateringnya sendiri, saya juga sudah mencicipinya. Selain nasi perasmanan yang rasanya emang khas (dan ini enak banget) ada juga sajian lain berupa masakan tradisional semacam lontong sampai makanan khas Jepang.

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html
Tepanyakinya enyaaaak

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html
ini juga wajib di coba

Gimana kalauga suka ngopi? Tenang,  masih ada pilihan lainnya.  Yang suka teh rasa orinal,  Thai Tea atau Green Tea tersedia juga di sini.Dengan desain interiornya yang hommy,  bikin betah lama-lama meghabiskan waktu di sini. Ditambah lagi ada fasilitas Wifi yang kencang.  Hmmm... kalapan-kapan kalau suntuk di rumah tapi dikejar deadline, saya melipir ke sini aja kali, ya.  ditambah lagi range harga di sini bersahabat. Beneran worth it,  ga rugi deh.


http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html
Variasi pilihan teh di Yufeto

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html
Green Tea ala Yufeto

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

Selain ngopi atau sekadar ngumpul santai, di Kopi Yufeto juga sudah ada agenda yang berjalan seperti kelas doodle art dan silaturahmi Komuji (Komunitas Musisi Mengaji) dan ke depannya direncanakan juga cookling class yang bisa diikuti untuk anak-anak. Punya komunitas dan pengen berkolaborasi dengan Yufeto? Seperti yang dibilang oleh Kang Ferry, mangga. Silahkan saja,  Yufeto sangat terbuka untuk ini.
http://www.catatan-efi.com/2017/12/mengikat-kenangan-rasa-di-kopi-yufeto.html

O,ya Kopi  Yufeto Kopi ini beralamat di jalan Eyckman No. 3. Biar ga salah, kesasar atau harus muter karena rute jalannya yang hanya satu arah,  patokannya ambil jalan deh dari jalan Cihampelas,  sekitar 50 meter sebelum Cihampelas Walk belok ke kanan. Nah, Yufeto Kopi ini ada di sisi kiri.  Kopi Yufeto buka setiap hari mulai jam 07.00 sampai jam 22.00 kecuali hari sabtu,buka sedikit lebih lama sampai jam 23.00.  Jangan lupa follow akun IGnya di @kopi_yufeto  dan @yufeto_catering, ya.

Manajamen Sampah Plastik dan Rumah Tangga

$
0
0
November sudah lewat, berganti Desember. November rainnya udahan? Enggak, masih lanjut. malah sampai pertengahan tahun depan. Nah, ngomongin hujan nih, pasti bakal disusulsama yang namanya banjir.Eh, pasti? Mestinya enggak sih. Emang hujan harus selalu diikuti banjir? Kan enggak. Kasian hujan, sukan disalahin, dituding biangnya banjir. #pukpukinhujan #ehgimana?

Padahal ya, kalau banjir mah itu salah manusia. Hujan mah udah iramanya alam. Bukan alam yang suka nyanyi itu hahaha... (jadul amat, ya). Ya sama-sama tau lah kalau yang namanya banjir itu karena ada yang salah sama pengelolaan lingkungan. Ya manajemen limbah, ya manajemen resapan air, endebra, endebre. Daaaan.... ngomongin kontribusi kita sama banjir, contoh paling related sama keseharian itu ya pengeloaan sampah dan rumah tangga. Nah dua jenis sampah ini yang jadi penyumbang sampah harian, lho. Padahal kalau bener dikelolannya, volumenya bisa ditekan sampai 10-15%. Wiiih, fantastis ga, tuh? 

Nah saya dapet insight ini pas dateng ke eventnya hari bakti PUPR yang berlangsung di pelataran parkir Eduplex, di jalan Dago, pas event Car Free Day beberapa hari yang lalu. 

By the way, sebelum lupa eventnya Balitbang PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) ini mengusung kampanye dengan tema “Ciptakan Lingkungan Sehat dengan Inovasi Balitbang”. Bukan cuma kampanye dan obrolan santai soal kepedulian lingkungan dan manajemen limbah, di sini juga digelar zumba bareng pengunjung plus gimmick berupa doorprize. 

Masalah Sampah di Bandung

Waktu tau volume sampah harian di bandung bisa sampai di angka 1.311 ton saya kaget. Iya sih ini jumlahnya sudah gabungan dari kawasan Bandung, Cimahi juga Kabupaten Bandung Barat (sumber data dari liputan6.com). Tapi tetep aja nyeremin.Inget ga kasus longsor sampah di Leuwigajah beberapa tahun silam. Horor pake banget, kan? Terus gimana kalau semisal sampahnya ga bisa dikelola dan numpuk sampai seminggu? It's terribly disaster. Terrifying too...

Terus kalau ngomongin sampah, mau ga mau kita harus ngakuin kalau konten sampah plastik itu masih dominan. Padahal ya, ini lebih ngehe buat mengolahnya. Mungkin bisa ngalahin waktunya buat melupakan mantan hahaha...Ya kira-kira aja, butuh 10-12 tahun biar beneran bisa dimamah bumi. Itu sampah plastik. Gimana dengan sampah botol plastik? Nyebelin, ga mau kalah resenya. Lebih lama malah, karena setelah 20 tahun baru deh hancur. 

Sampah Kresek Untuk Campuran Aspal

Eh tapi kaleeem. Sekarang ada inovasi keren yang digagas sama Balitbangnya PUPR. Sifat plastik yang lengket ketika meleleh ternyata bisa dimanfaatkan jadi campuran aspal. Yeay! Bukan hanya mengirit bahan aspal untuk melapis jalan,tapi ternyata sifat plastik ini sangat suportif dan membuat aspal jadi lebih stabil dan kokoh melapis jalan. Jadi sampah plastik ternyata lebih berguna daripada mantan? hahaha... abaikan kesimpulan ngawur ini. Di sisi lain, ini bisa jadi berita bagus buat para pengepul sampah. Sumber income baru. 




Mengolah Sampah Dapur

Terus gimana dengan sampah rumah tangga? Hooh, ini juga ga sama-samapr besar buat kita semua. Sisa nasi, sisa sayur, sisa cangkang dan cacahan bahan masakan yang ga terolah atau makanan basi juga nyumbang volume sampah rumah tangga. Mana bau pula. Nah, perbandingan sampah rumah tangga sama sampah secara keseluruhan ternyata mencapai porsi 44,5% (data tahun 2016). Merinding ih bayanginnya. Mulai sekarang jangan suka nyisain makanan ah. 

Oh ya, sebagai info aja, nih. Volume sampah rumah tangga di Bandung mencapai 1.500 ton tiap harinya. Dan lagi-lagi tim Balitbang PUPR ini menemukan inovasi keren untuk mengolahnya. Di hari yang sama, saya barengan temen-temen Kompasianer Bandung berkesempatan ngobrol banyak soal ini dengan Ibu Lya Meilany Setiawati. Beliau adalah peneliti dari Puslitbang Perumahan dan Permukiman.

Untuk memudahkan pengelolaan sampah rumah tangga ini, sejak awal bisa kita pilah menurut jenisnya. Mana yang organik, mana yang anorganik. Yang anorganik juga bisa kita pisahkan lagi. Misal mana sampah kertas, sampah plastik, sampah beling (jangan sampai serpihannya melukai pemulung) dan pengelompokan sampah lainnya.

Komposter Bekas Cacing alias Kascing

Nah sampah rumahan yang paling cepet rusak adalah sampah dapur. Sampah ini mudah banget berubah dan membusuk plus baunya yang ga nahan. Bisa bikin pusing, muntah dan mual kalau baunya udah kebangetan. Tapi sampah ini bisa kita oleh dengan bantuan cacing. Geli sih, ya, bayangin nya hahaha. 

Buat yang tabah dan tegar megang cacing, nih ada caranya dengan membuat komposter kascing atau komposter bekas cacing. Mau tau caranya?

Bahan yang kita butuhkan ada tiga jenis. Yaitu kompos, tanah, serta 'eek' sapi yang udah kering. Katanya sih ya (soalnya saya belum pernah megang atau nyium hihihi) eek sapi yang udah kering ini ga bau. Untuk mencampurkannya digunakan perbandingan 3:1:1. Semua bahan ini kita masukan ke dalam wadah komposter.

But wait. Jangan asal masukin begitu saja si sampah rumah tangga. Kalau terlalu basah malah bisa-bisa komposternyan gagal. Kadar kelembaban si sampah ini ga boleh lebih dari 50%. Untuk meyakinkannya, coba deh tuh sampah diremas alias dikepal sama tangan. Kalau sudah ga ada lagi tetesan air yang keluar dari sela-sela jari, mean it's ok. Uniknya sisa air dari sampah tadi masih bisa kita manfaatkan untuk menyiram tanaman. So ga ada sampah yang terbuang sia-sia. It's all totally useful. Ga ada yang kebuang. Eh gimana caranya? Gini nih
  • Masukan sampah organik ke dalam plastik yang sudah dibolongi, agar airnya tidak tertahan dalam plastik.
  • Plastik yang sudah dibolongin ini masukan lagi ke plastik kedua, Ini buat menampung air yang rembes dari plastik pertama tadi. Nah air ini yang kita pakai buat nyiram tanaman.

Terus gimana caranya bikin komposter? 

  • Ga usah beli wadah baru. Kita bisa memanfaatkan wadah yang ada di rumah. Misalnya saja ember yang sudah bocor. Namun pastikan tingginya ga lebih dari 60 cm, ya. Ini untuk menjaga sirkulasi udara pada komposter
  • Sebelum memasukan bahan-bahan utama, letakan dulu pasir atau kerikil pada dasar wadah
  • Timpa pasir atau kerikil dengan kompos, tapi kalau tidak ada bisa di-skipp dan lanjutkan dengan memasukan sampah dapur (maksimal ukurannya 5 cm) 
  • Tutup sampah dapur dengan tanah (jenisnya bebas, boleh pakai tanah apa saja).
  • Nah, bagian terakhir ini yang menggelikan dan menguji ketabahan Masukan cacing tanah ke wadah. Tenang aja, dia eh mereka ga suka juga lama-lama diliatin kita, kok. *apa sih* Soalnya cacing punya sifat tidak suka cahaya. Makanya ia bakal buru-buru menyusup ke tanah.
Butuh berapa banyak cacing untuk satu kontainer komposter ini? Standarnya untuk komposter yang berukuran 60 cm x 30 cm, diperlukan sebanyak 1 kg tanah. Mayan banyak sih ya hahaha, Udah ga usah iseng ngitungin ada berapa biji cacing. Geli juga kan liat mahluk hermafrodit ini menggeliat? Selama proses berjalan ini, nantinya mereka akan kembali ke permukaan. Bentar aja, sih cuma buat buang eeknya berwarna putih yang kita sebut kascing alias bekas cacing. Udah gitu dia bakal balik lagi ke dasar.

And you know what? Seekor cacing akan membuang kotoran yang beratnya setara dengan setengah dari berat badannya. Jadi dari satu komposter yang menampung 1 kg cacing ini akan menghasilkan setengah kilogram kascing. Kalau dipanen setiap hari, let say kita punya 10 kontainer, maka setiap harinya akan ada 5 kg kascing yang bernilai ekonomis. Jangan salah. Sekilo kascing harganya bisa mencapai Rp.7.500/kg, dan kalau bisa dijual ke luar negeri terutama Malaysia, harganya bisa dobel jadi Rp. 15.000. 

Bau ga sih, komposter ini? 

Ga kok, aman.Komposter ini murni dimamah cacing, ga ada itu intervensi dari belatung, lalat atau kecoa (hiiiy) yang memang mencetus aroma ga sedap

Gimana, udah punya nyali yang banyak buat mengolah komposter cacing ini?


Review Body Scrub Beeswax by Watson

$
0
0
Beberapa hari terakhir ini di timeline sosmed saya selalu wara wiri iklan olshopnya Watson. Hayah,  sungguh  godaan sekali buat saya :D.  Dibanding kosmetik, skin care itu buat saya jadi prioritas.  Karena kalau base kulitnya aja lagi ga prima,  sentuhan kosmetik jadi ga optimal mengcover kekurangan. Balik lagi ke Watson, yuk.  Selain versi olshop,  toko konvensional alias offline store alias versi (((versi))) luringnya juga kerap  menggoda, seperti ada yang melambai ngajak saya mampir hahaha...  Lebay banget, yak.  Tambahan suka ada aja promo yang murah, macam diskon 50% atau nambah 1.000 perak jadi dapat dua misalnya. Yang ga akan dibeli dalam rencana pengeluaran malah jadi nambah pengeluaran :P.

Kapan hari gitu, ya. Saya akhirnya terbujuk rayuan mbak SPGnya buaat beli face mistnya Bio Derma yang lagi diskon 50%.  Huaaaa, saya ga bisa nolak.  Akhirnya saya iyain buat beli. tapi begitu si mbaknya merayu lagi saya minta udahan ngerayunya. "Udah ah, mbak. Jangan ngerayu lagi."  Eh, ketawa dia. 

Nah, beberapa hari yang lalu,pulang nonton film di Ciwalk, saya melewati toko Watson yang lagi-lagi bikin saya pengen mampir. Pas awal bulan pula, jadi ya udahlah ga merasa terlalu bersalah.  Ditambah lagi belakangan ini saya merasa daki (((daki))) yang nempel di badan kayaknya masih nyisa walau udah mandi. Ya kali aja nemu body scrub yang cocok.  Heaven help my heart!  Pas liat display diskon saya nemu  body scrub yang lagi diskon 50%, dari harga 70-80 ribuan. Godaan yang sayang sekali buat diabaikan  huehehe.  

Beberapa varian body scrub di labelnya memberi klaim whitening,  tapi yang udah-udah  ga berpengaruh banyak. instead memutihkan kulit, saya lebih yakin klaim yang mencerahkan. Makna putih dan cerah beda loh. Yang kulitnya item tapi terlihat cerah juga ga kalah cantik. Trus kalau putih tapi kusam juga ada, kan?

Ya udah lah saya mau cerita pengalaman saya pake body scrub beeswax aja, ya.   Karena males ngetik, ini komposisinya.

Beeswax  body scrub ini menggunakan lilin lebah atau sarang lebah madu untuk bahan utamanya,  berkolaborasi diformulasikan  dengan minyak almond - yang dalam beberapa review skin care lainnya yang pernah saya baca - memang fokus membantu menghaluskan dan menghidrasi kulit yang kering. Selain itu beeswalx juga ternyata punya efek anti inflamasi dan  antibakteri serta membantu mengatasi ruam. Sementara itu secara umum body scrub memang membantu mengikis kulit mati dan mengatasi kulit yang kusam dan mengembalikan keelastisitasan kulit dan meregenerasi sel kulit yang baru.  Semacam newborn gitu? :D

Pas dibuka, aroma madu dan minyak almondnya yang lembut langsung menguar. Sukaaaaaa....  Kayak wangi kue gitu. Tapi jangan coba-coba dijilat, kan bukan makanan.  Ritual scrubbing jadi serasa lagi treatment aroma terapi.

 Kalau dillihat dari dekat, ada butir-butir kasar tapi ikut luruh pas diolesin ke kulit.  So far sih, saya baru dua kali pake.  Efek pertama yang saya rasakan setelahnya, kulit jadi lebih lembut (walau masih terasa kering, ini mah emang kurang minum juga, sih).

Yang bikin saya suka:

  • Pas lagi diskonan gini, dengan kemasan 200 gram worth it banget dibanderolin 35K. *dasar doyan diskonan*
  • Aromanya lembut ga nyengat
  • Warna dan packagingnya lucu
  • Teruji secara klinis (bebas paraben, minyak mineral, silikon  dan pewarna).

Yang ga saya sukai;

  • Kalau harganya balik ke normal, wkwkwk...
  • Packagingnya guede,  ribet kalau di bawa ke luar kota atau traveling
  • Harus yakin nutup rapat wadahnya, karena kalau ga nutup sempurna bisa beleber ke mana-mana

Repurchase?  

Nyesel juga sih ga beli banyak karena pas liat tanggal kadaluarsa masih  lama, masih ada dua tahun ke depan. Ya udahlah liat gimana nanti deh. Kalau cocok dan kesengsem (((kesengsem))) beli lagi, ah. So,  75% iya, semoga sering-sering didiskon (muahaha... tetep).  

Eh tapi dengan modal 35.000 atau nanti jadi normal dengan harga 69.900an gitu masih  worth it, dibandig  kalau nyalon buat dapetin layanan body spa atau body massage yang sekali datang  rata-rata ada di range 70.00an ke atas. Ya, kan/  Cuma yaaa, efek relaksasi ke tubuh dari pijatan kurang berasa, karena ga ada terapis yang bantu meratakan pemakaian body scrub ini ke seluruh badan. Kalau lagi hectic atau suntuk dengan kerjaan atau deadlines semakin nyosor alias mepet  coba deh relaksasi aja scrubbing pake body scrub Beeswax ini.  Rileksnya dapet,  daki (dibahas lagi) pun rontok.

Casual Korean Barbeque Ala Fat Oppa

$
0
0
Mungkin saya adalah salah mahluk yang aneh di mata teman-teman. Saat trend drama Korea, Film atau musiknya mewabah, saya termasuk yang lempeng. Cuek dan tidak  tergoda untuk mengikuti berbagai serialnya yang lagi trending di media sosial. Soal artis atau aktornya, saya taunya cuma Lee Min Ho (ini pun gara-gara Si Cinta Atalia Kamil  sering membahasnya di medsos). Selebihnya buat saya muka para aktor Korea berwajah mulus itu sama saja. Seperti pinang dibelah kapak, saking banyaknya.

Kalau Erry, Tian, bahkan Maketu Icoel pun tidak berhasil menulari saya demam Korea, ga usah heran juga, Tanya deh, Pipit, adik saya yang serumah, pernah sekamar pun tidak mempan. Jadi ketika tempo hari teman-teman di WAG KEB Bandung rame-rame menggoda (((menggoda))) agar  menyukai Korea, saya ga peduli. Pura-pura ga baca chat grup sementara teman-teman di sana lagi sibuk merayu. Saya sih malah asik buka aplikasi lain hahaha.  

Tapi yaaa, lain ceritanya kalau ditawari kulinernya atau Korean Food.  Yang paling inget sih Kimbab, yang  pernah dibuatkan oleh Tian waktu kami da teman-teman lain jalan ke Jakarta. Makanan lainnya hayu aja saya cicipin, selama itu halal dan ga kelewat pedas.  Makanya ketika tempo hari saya diajak nyicipin menu Korea di Fat Oppa yang beralamat di jalan Karapitan no. 82 Bandung, saya bilang iyes. Apalagi ada menu barbequenya.  Hmmmm, yummy!

Eh tunggu sebentar, barbeque? Mahal dong?  

No, ini justru uniknya sajian hidangan di Fat Oppa. Murce marice alias murah,  jadi tidak membuat kita serasa tekor. Cincay, lah.Pas pertama kali datang, rasanya haus banget.  Sambil nunggu pesanan, saya pesan dulu milk shake varian Vanila. Sau gelas jangkung gini harganya cuma 15K. Murah, kan?  Ga pake lama, pesanan saya pun datang. Yihaaa tau aja kalau saya butuh pelepas dahaga segera. Susunya kerasa banget, dengan rasa manis yang lumayan kuat. Buat yang kurang suka rasa manis, saya sarankan rikues sama pelayannya untuk dikurangi kadar gulanya.
Karena konsep utama di Fat Oppa ini adalah Casual Barbeque, sudah jelas dong menu utamanya hidangan ala-ala barbeque. Pelayan akan datang ke meja pengunjung menyodorkan bahan mentahnya. Selebihnya kita sendiri yang akan memasak sampai tingkat kematatangan suka-suka. Pastinya sudah ada kompor gas mini juga yang sudah disiapkan. Sambil nunggu pesanan datang, saya ngemil (((ngemil))) Chicken barbequenya. Boneless chickennya lembut, klop dengan sausnya. Jangan sampai lewatkan menu ini, ya. Dengan charge IDR 28K udah termasuk mozarella kejunya.

Selain menu barbeque yang jadi menu andalannya Fat Oppa, di sini juga ada menu lain yang bisa kita pilih. Just in case pas ngajak temen dan  beliau kurang suka barbeque, masih ada menu sop yang bisa dipesan. Saat hujan di akhir tahun yang semakin menderas membasahi Bandung, menu ini asik banget. Untuk kuahnya saya lebih suka Budae Jigae, kuahnya gurih banget.


 Tapi untuk tekstur mienya sih lebih suka versi Kimchie Jiga.Sepintas, tampilan dan rasanya kayak mie rebus gitu.  Kalau Budae Jigae, selain size-nya yanng guede banget, kontennya juga lebih banyak. Bisa deh makan rame-rame untuk berdua atau bertiga.

Sementara untuk Kimchi Jigae, bisa deh buat sendirian mah. Sajiannya unik juga, disodorin sama panci-pancinya.  Tengsin takut terkesan maruk? Kalem, minta aja mangkuk kecil  untuk ngambilnya sedikit demi sedikit. Lama-lama habis juga, kok.

Dan taraaa.... ini bagian paling seru di Fat Oppa, bakar-bakaran  mini alias pesta barbequenya.

AdaWoo Samgyeop atau juicy beef belly (IDR 28K),  Dak Bulgogi alias Marinated Tender Chicken  Slice  (IDR 25K), dan Bulgogi atau Marinated tender Beef Slice  (IDR 29 K) yang bisa kita pilih.  Setelah daginginya cukupmatang atau menurut selera kita udah pas, jangan lupa coocolin dulu sama mozarellanya yang sudah dilelehkan juga.

Yang saya suka nih,  ada banyak daun seladah yang disiapkan.  Daun seladah ini berfungsi untuk membungkus potongan daging tadi yang sudah diolesi saus. Baru deh dimakan. Ealah, dasar sayanya kuper alias kurang pergaualan, saladnya ga saya pake buat menbungkus daging seperti yang diajarin.  Ini malah dicocolin ke sausnya.  Ah Efiiii, ini Korean food, neng. Bukan restoran Sunda  :D
Tapi gapapa lah, ya.  Gimanapun caranya, tetap enak kok.  Maafkan keculunan saya. Selalu ada yang pertama kali untuk sesuatu hal, kan? Termasuk cara makan Korean food ini.
Selain beberapa menu yang sudah saya ceritakan tadi, masih ada menu lainnya yang bisa kita pesan.  Yang suka teh cobain deh Boricha (Korean Barley Tea)  atau Korean Cofee Mocca yang harganya cuma  IDR 6K aja.  
Atau mau cobain Oreo Chee Bingsu ini? Untuk satu mangkuk segini, harganya cuma delapan belas ribuan aja.  Lebih asik kalau datang bareng temen, karena bisa sharing alias saling cicip.Dan kalau ga mau ribet pesan lagi dan algi minuman, ada juga lho galon mini buat pesan rame-rame.

Sok, kita kemon alias cusss ke Fat Oppa, jalan Karapitan nomor 82 Bandung.

Gathering Lagi Dengan Altissia dan BnB

$
0
0
Sosok Patrick Loge, sosok tinggi menjulang dengan wajah ramah khasnya menyapa audiens yang hadir di Vermont Cafe. Beberapa hari yang lalu saya kembali menghadiri gathering rutin Bussinrss Networking Bandung, acara rutinnya Altissia, lembaga bahasa asing milik bule asal Belgia itu. Waktu menghadiri acara ini, rasanya teringatkan keinginan saya untuk memperbaiki skill bahasa Inggris masih aja belum kesampaian. Padahal ini  sudah akhir tahun.  Halo? Gimana resolusinya? :)

Well, semoga skor  TOEFL saya yang terakhir kali di tahun 2000an  yang ada di angka 400an (ini pun versi trialnya  :D) itu ga nurun, ya.   Booster yang terbaik untuk memelihara minat dan niat itu memang mengharuskan kita berada dalam lingkaran  yang satu frekuensi.  Makanya waktu diajak gathering lagi bersama Altissia di Vermont Cafe saya bilang iya.


Altissia bukan saja media pembelajaran 7 bahasa asing dunia  (Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman, Belanda, Portugis dan Italia) tapi  juga menjalin koneksi dengan lembaga pendidikan lainnya yang ada di Indonesia, terutama di Bandung.   Dalam acara tempo hari pun IFI (Institut Francais d'Indonesia) turut hadir dalam acara ini. Sounds familiar?  Iyes,  IFI ini dulunya lembaga kebudayaan Perancis yang terkenal dengan nama  Centre Culturel Francais alias CCFnya itu, lho. Dan pergantian nama dari CCF ini banyak yang belum ngeh, termasuk saya. Padahal peralihan nama dari CCF ke IFI ini sudah lama, sejak 2012.

Itu juga yang diungkapkan oleh Direktur IFI Bandung, Melanie Martini dalam presentasinya malam itu. Hayooo, sudah ngeh belum? Masih banyak juga yang belum aware brandingnya IFI ini. Sisi lain yang menarik dari kolaborasi kedua lembaga ini. Sama-sama menyelenggarakan kursus bahasa tapi berkolaborasi dalam acara yang sama.
Emang ga takut bakal kehilangan potensi pasar gitu, ya? Platform yang diusung kedua lembaga ini memang beda. Moral story yang saya ambil adalah kalau bisa bersinergi, kenapa tidak? Ya, kan? Ini sesuai dengan spirit yang diusung oleh agenda BnB itu tadi, memperluas jejaring dan saling memperkenalkan bisnis dengan sesama rekanan yang ada di dalamnya.

Dalam sesi lain juga Dr. Ir. Agus Purnomo, M.T selaku direktur Politeknik Pos Indonesia dan perwakilan dari Universitas Nurtanio, juga mempresentasikan program pembelajaran yang ada di lembaganya.

Ke depannya dalam gathering berikut yang sudah jadi agenda rutin dari Altissia dan BnB akan hadir juga lembaga lain yang akan diajak berkolaborasi untuk mempeluas jaringannya. Penasaran? Sama, saya juga. Yuk sama-sama kita tunggu.



Curhat Netizen Bandung Pada MPR

$
0
0
Selasa sore, selepas ashar di tanggal 11 Desember 2017 jadi hari yang spesial buat netizen Bandung. Sekitar 60 orang blogger dan perwakilan hadir berkumpul di  hotel Aston Tropicana Cihampelas. Kenapa saya bilang spesial? Ini karena kali kedua buat netizen Bandung mengikuti acara bincang bersama MPR setelah sebelumnya dilaksanakan pada bulan Mei 2017. Yang membuat semakin spesial event kemarin juga karena Zulkifli Hassan, ketua  MPR juga ikut hadir.

Jadilah setelah dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, aneka curhatan langsung mengalir dari audiens dalam acara Gathering Netizen MPR dan BloggerBDG. Mulai dari gas 3 kilogram yang mendadak hilang dari peredaran, persoalan kena tilang polisi, pola perkawanan yang kompleks di Indonesia, sampai mood menulis yang hilang karena pengenaan pajak yang dirasa tidak adil dan mematikan gairah menulis.   Diskusi santai sore itu akhirnya mengerucut menemukan kesimpulan. Apa yang jadi masalah dan sumber keluhan yang mengemuka sesungguhnya bukan hanya urusan pemerintah. Tapi juga jadi PR bersama bagi kita semua sebagai rakyat.

Sampah yang menumpuk dan banjir yang menderas setiap musim hujan datang memang menyebalkan dan menguras stok kesabaran. Tapi kan, nggak akan tiba-tiba surut dan selesai dengan curhat begitu saja. Terus kita sebagai rakyat apakah kita sudah membantu mencari solusinya? Semisal membuang sampah pada tempatnya, memilih, memilah dan mengolah sampah sampai membayar retribusinya?

Saya jadi inget quote familiar yang pernah saya dengar saat menyimak tausiyahnya Aa Gym. Mengatasi masalah itu diselesaikan dengan 3M. Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal terkecil  dan Mulai dari Sekarang. Ibaratnya kita ini adalah  lidi-lidi yang terserak, jika semuanya terikat dalam satu sinergi dan punya komitmen yang sama, solusi untuk masalah akan lebih mudah didapatkan

Di hari itu juga, Pak Zul dengan gaya santai dan to the pointnya mengambil contoh negara-negara di kawasan Skandinavia sana. Selain Finlandia yang terkenal dengan sistem pendidikannya yang layak jadi panutan, ternyata masih ada hal lain yang bisa teladani. Seriusan, saya kurang update (alias kurang baca).

Mereka tidak punya bareskrim dan komisi pemberantasan korupsi (KPK),  salah satu lini dalam kepolisiannya yang mengurus dan menginvestigasi tindak kriminal. Tapi catatan aduan kasus kejahatannya sangat kecil. Padahal di Indonesia sini dengan adanya Bareskrim, aneka laporan kejahatan selalu saja ada. Bukan dalam hitungan bulan atau minggu tapi harian. Ada apa atuh ya, dengan Indonesia ini?

Gimana dengan korupsi? As we all know, ini pun ga kalah eksis. Mulai dari korupsi kerah biru alias korupsi kecil-kecilan yang dilakukan pegawai kecil, sampai korupsi kerah putih atau mega korupsi yang dilakukan pejabat negara yang sampai saat ini masih jadi agenda maraton lembaga peradilan di negeri ini. 

Sepertinya (dan memang iya sih), ada yang salah dengan mindset yang selama ini membenam dalam benak dan kepala kita. Padahal kalau ditarik ke belakang orde reformasi di Indonesia sudah melangkah lama, hampir 20 tahun berlangsung. Tapi ternyata masih ada lubang yang tersisa, ada robekan yang harus disambung untuk menyatukan kembali Indonesia.

Reformasi di Indoesia yang ditandai dengan kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat serta berkumpul di mana di zaman sebelumnya menjadi sesuatu yang mewah ternyata belum sepenuhnya berhasil menyatukan hati dan pikiran bangsa ini. Masih saja berulang war-waran di media sosial soal suka tidak suka pada figur pemimpin, bullying atau hoax yang herannya masih saja ada yang menyebarkannya. Padahal sudah ada undang-undang ITE yang mengatur etika media sosial. E ya ampun, masih banyak yang abai.  Duh, gemes saya jadinya.

Itu di dunia virtual alias dunia media sosial. Di dunia nyata pun ga kalah ramenya. Tau dong ya, kasus persekusi yang dialami oleh Ustadz Somad di Bali tempo hari.  Terlepas dari latar belakang yang mengawali kasus ini, ga berarti kita bisa main hakim sendiri atau bahkan bersikap tidak adil memukul rata dari respon yang muncul. Maksud saya gini. Enggak semua orang-orang Bali sana bersikap setuju dengan tindakan persekusi terhadap Ustadz Somad ini. analogi sederhananya,  tidak semua orang Sunda menyukai lalapan, atau semua orang Jawa suka makanan yang manis misalnya. Tapi yang sudah-sudah,orang jadi gampang menggeneralisasi. Kalau si A begini ya si B yang latarnya sama dengan si A juga bakal gitu.

Padahal tetangga sebelah sudah selow alias santai dengan perbedaan yang ada. Hal mana semboyan berbeda tapi satu seperti yang kita baca dalam lambang Garuda Indonesia belum sepenuhnya kita jalankan. Yang di Jepang sudah semakin menyempurnakan teknologi antisipasi gempa,  orang-orang Korea sudah memengaruhi dunia dengan tren pop atau sinemanya bahkan Vietnam yang sempat ancur-ancuran dengan perang saudara di tahun 1980an pun sudah berkompromi dan mulai melesat.

Masih mau melangkah maju, kan? Iya, dong. Mau lah. Masa mau disalip terus. Mau tau apa kuncinya? Cuma tiga aja, kok. Ini nih.

  • Mengokohkan diri dengan asal muasal.
Jangan lupa asal kita siapa dan dari mana.
  • Mengerti negeri.  
Lupa, bingung atau samar? Inget pesan Bung Karno, Jas Merah. Jangan pernah melupakan sejarah. Yuuk ah baca lagi dan perbanyak referensi.
  • Punya ilmu. 
Iyes, karena yang namanya hidup itu kan melangkah maju, bukan mundur. Nah biar bisa terus melesat, perbanyak ilmu dan skill. Biar ga jalan di tempat. 

Tinggal satu aja, niatnya jangan cuma jadi wacana, tapi aksi nyata, alias action. Karena tujuan berbangsa dan bernegara itu keadilan bagi semua. Ya kan? 


Miss Tourism dan Mrs Culture World 2017 Dari Bandung

$
0
0
Waktu dikasih tau kalau Miss Tourism dan Mrs Culture World 2017 memiliki postur yang super duper jangkung (di kisaran 180 cm-an) saya cuma tersenyum. Udah kebayang gimana mungilnya nanti, saya bakal kelihatan tampak seperti liliput. Ditambah lagi waktu itu saya cuma pake flat shoes.  Kebayang dong kalau duo Miss dan Mrs ini pake high heels?  Yes, makin jomplang aja tinggi badan saya dengan mereka. But the show must go on, kan?  Lagian saya datang ke sana bukan mau banding-bandingin tinggi badan.

Ya amaze, ya bangga, lah. Perempuan-perempuan Bandung yang katanya gareulis juga ternyata pada smart. So Proud. 

Adalah Riana Puspita Dewi, S,Par  yang terpilih sebagai Miss Tourism dan Marsya Safira, S.H Mkn  yang terpilih sebagai Mrs Culture World dan Mrs Charity Ambassador dalam ajang kontes  yang berlangsung di Filipina beberapa waktu lalu.  Riana sendiri bukan hanya menyabet gelar sebagai Miss Tourism tapi juga meraih gelar Miss Model dimana  pakaian tradisional  Riau dipilihnya sebagai kostum yang dikenakan. Selain itu Riana yang sejak kecil menyukai olahraga renang, juga masuk dalam Top Six National Costume.


Bersama teman-teman blogger Bandung, saya menghadiri acara konferensi pers kedua Miss dan Mrs ini di aulaRS Melinda 2, jalan Pasirkaliki, Bandung.

Wait, kenapa mesti nunggu di RS Melinda 2?  Yes, karena untuk menyiapkan presentasi saat kontes tempo hari itu, keduanya mengambil lokasi syuting di RS Melinda 2 ini.  Menariknya,  RS Melinda 2 juga ternyata ikut mengampanyekan program Kementerian Pariwisata di mana Medical Tourism menjadi salah satu objek  pemerintah dalam menggalakan wisata Indonesia. ngomong-ngomong,  kenapa Riana dan Syafira bisa mengungguli peserta lainnya, karena salah satu di antaranya adalah gagasan tentang medical tourism ini yang jadi pembeda dengan peserta lainnya. Dan isu ini lho yang membuat tim juri meberikan poin khusus.

Jika sebelum ini rumah sakit di Singapura menjadi sumber rujukan untuk berobat  bagi pasien dengan kondisi penyakit yang kompleks dan memerlukan penanganan serius serta teknologi kedokteran yang canggih, maka RS Melinda 2 ini bisa jadi solusinya. Tentunya ini akan menimbulkan efek domino yang positif bagi sektor perekonomian di kota Bandung. Bisnis kuliner dan wisata serta  sektor lainnya akan mengalami petumbuhan karena semakin bertambahnya kunjungan wisata dari keluarga pasien.

Untuk mendukung suksesnya Medical Tourism di kota Bandung, manajemen RS Melinda 2 pun sudah banyak melakukan pembenahan. Bukan saja dari peningkatan fasilitas kesehatan yang ada, sarana dan dekorasi rumahs akit yang artistik seperti hotel, tapi juga pelayanan yang baik seperti hospitality berupa dukungan moral dan semangat untuk sembuh bagi para pasien yang sedang berobat. Keren, ya. Karena kita sama-sama tahu kalau hati yang gembira dan semangat juga merupakan faktor penunjang yang sangat penting untuk mendukung kesembuhan.

Balik lagi nih ke acara kontes tadi yang diikuti oleh Riana dan  Marsya,  ajang ini adalah kali pertama yang diadakan di dunia, di mana peserta  yang mengikuti berasal dari 47  negara-negara di dunia.  Ajang Miss Tourism dan dan Mrs Culture world yang diinisasi oleh Ameika dan diorganize oleh Vietnam dan Taiwan nantinya jadi akan agenda rutin setiap tahun yang bisa diikuti oleh semua wanita di dunia yang bukan saja fokus pada promosi wisata tapi juga konsen akan isu kemanusiaan.

O, ya. Satu lagi.  Jika ajang-ajang serupa pagean contest ini membidik peserta wanitanya yang masih single, di kontes  ini peserta yang sudah memiliki anak juga bisa mengikuti.  Gimana,, tertarik? Kalau gitu silaka bersiap-siap untuk daftar tahun depan, ya.

Talk show Bareng HIJUP dan Resik V Seputar Keluarga Harmonis.

$
0
0
Tadinya saya pikir kalau perempuan yang lagi menstruasi ini ga boleh cebok pembasuh khusus untuk organ intimnya. Cuma mikir aja tapi ga coba kepo dan cari tau kenapa. Diiiih males amat, ya? Ya saya mikirnya karena khawatir kecampur antara darah mens dengan formula pembasuh itu terus gimana-gimana, kena infeksi. Walau sebenernya ga nyaman juga. Karena saat siklus bulanan datang,  aroma daerah intim jadi smelly.

Tapi syukurlah saya merasa tercerahkan (kok, kayak iklan skin care, ya?) waktu mengikuti #HIJUPbloggersmeetup bareng HIJUP dan Resik pada tanggal 18 Desember lalu di Bandung. Bertempat di  Morning Glory Roof Top Mitra Hotel, acara ini menghadirkan influencer dan juga selebgram, Rimma Bawazier sebagai bintang tamu dan Mbak Yuna dari Kino sebagai produsen produk Resik V Godokan Sirih.serta Laras Tahira yang memandu acara. Saya mendapat banyak wawasan baru seputar pengalaman dan tips #mengatasikeputihan.
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html

Dan kalian tau ga sih, kalau ternyata 70-75% wanita mengalami #keputihan? Dalam kondisi tertentu sebenarnya ini adalah kondisi yang wajar. Sesuatu hal yang wajar dan biasa dialami oleh kaum perempuan. Hal ini merupakan reaksi tubuh kita untuk memberikan perlindungan pada vagina dari iritasi dan infeksi. Bahkan seorang ibu hamil pun bisa saja mengalaminya. Baru tau, kan?
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html

Saat kita mengalami keputihan, tubuh kita akan mengeluarkan lendir dari vagina (diproduksi oleh kelenjar yang terdapat dalam vagina atau serviks atau leher rahim). Lendir ini nantinya akan turut serta membawa sel mati dan bakteri sehingga daerah vagina tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya. Namun ada kalanya lho keputihan terjadi dalam kondisi tidak normal yang berindikasi adanya masalah kesehatan dengan organ reproduksi kita.Duh merinding deh bayanginnya. 
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html

Makanya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Frase yang klasik tapi masih berlaku dalam hal apa pun termasuk soal yang satu ini. Kalau jaman dulu orangtua kita harus berepot-repot ria menyiapkan godokan sirih untuk membasuh vagina. Ya kudu metik dulu (atau beli ke pasar) terus menggodoknya sebelum digunakan untuk cebok. Bergeser dikit sedikit lebih modern, dulu saya pernah mengantar teman ke salon buat perawatan ratus spa. Ya kali, kalau  punya duit dan waktu banyak bisa kapan pun sesuka hati kan treatment di salonbuat perawatan ginian? (((giinian))).
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html

But then, di jaman milenial yang serba praktis, ga perlu lagi deh ribet ngurusin ritual khas perempuan begini. Kalau ada yang simple kenapa mesti ribet? Makanya saya seneng banget pas tau ada perawatan praktis berupa Resik V Godokan Sirih.
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html
Rimma Bawazier saat sharing pengalamannnya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga
Seperti yang disampaikan oleh bintang tamu hari itu Rima Bawazier, Resik V Godokan Sirih ini bukan saja memberi kenyamanan dan rasa aman dari ancaman infeksi bakteri pada area feminim, tapi membantu menjaga keharmonisan rumah tangga. Cantik muka dan merawat tubuh jangan sampai lupa memperhatikan yang satu ini juga. If you know what i mean. 

Terus kenapa Resik V Godokan Sirih ini direkomendasikan? Karena ternyata #Manfaatdaunsirih yang terkandung di dalamnya merupakan antiseptik alami yang diperkaya juga oleh bahan lainnya yaitu ekstrak rumput Fatimah. Resik V Godokan Sirih berkhasiat untuk:
  • Membersihkan dan memelihara kesehatan area kewanitaan
  • Membantu mencegah dan mengatasi keputihan, gatal-gatal dan bau tidak sedap
  • Teruji secara mikrobiologi membantu mengurangi jamur Candida Albicans penyebab keputihan
Formulanya yang aman dan alami membuat produk ini aman digunakan setiap hari (selama dalam jumlah dan frekuensi normal). It's oke alias aman juga digunakan oleh anak-anak yang sudah mengalami menstruasi dan itu tadi kayak yang saya bilang saat lagi mens pun silakan aja dipakai. Yang tadinya resah karena aroma smelly selama mens lebih keras tercium tapi ga berani pake sembarang pembasuh sekarang ga perlu worry lagi. Ah ya, satu lagi yang ga boleh lupa. Resik V Godokan Sirih ini juga sudah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Makin ningkat tingkat kenyamanan dan ketenangan kita, ya. Apalagi harganya juga terjangkau pula,kurang lebih di kisaran Rp.22.000.Murah, ya. 

Sesi pertama Acara #HIJUPevent pun selesai. Selepas break makan siang, acara dilanjutkan dengan sesi belajar brush and hand lettering. Sensasi sedap-sedap ngeri buat saya yang tangannya kaku dan payah soal skill kaligrafi ini. Tapi saya sungguh kepo dan pengin tau. Ya udah Bismillah aja hahaha... Urusan hasil akhir belajar hand lettering saya hari itu gimana entar. 
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html
Properti hand lettering.
Dipandu oleh dua instruktur dari Komunitas Bandung Menulis hari itu, semua peserta #HIJUPmeetupBandung belajar tekniknya dari basic banget. Intinya sih gini, saat menggoreskan kuas ke bawah,harus tebal, naik ke atas ya tipis. Kedengarannya simpel aja. Giliran praktiknya sapuan kuas saya acak adut alias ga jelas. Enggak banget liatnya, bikin pengen ketawa juga. Well, selalu ada yang pertama kali untuk hal baru,kan?. Practice make perfect. Tapi ada juga yang cepet beradaptasi dan sret.... sret... goresan kuasnya tercipta dengan kecenya. Bikin saya envy liatnya. 

Setelah trial beberapa pola huruf, kemudian kami ditantang buat kaligrafi ala-ala kami dengan kreasi masing-masing. Sementara quote yang digunakan untuk membuat kaligrafi hand lettering sudah ditentukan. Dengan menggunakan kuas cat air kami ditantang untuk membuat kreasi dengan pilihan berikut:
Feminity is My Strength

Embrace Our Feminity

Look Good, Do Good, Feel Good
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html
 Lucu ya, font-nya
Saya pun milih qoute yang paling pendek dalam rangka berpacu dalam melodi mengejar waktu. Hasilnya bikin saya ngikik sendiri karena ternyata praktek membuktikan, kerjaan manual gini bukan hanya perlu latihan yang banyak tapi juga FOKUS. Jadilah quote versi saya itu lain sendiri, alias nyeleneh. Yang harusnya Embrace Our Feminity kenapa bunyinya jadi Embrace Our Strength? Oke, abaikan tampilannya yang masih harus belajar banyak dan latihan ini. Tapi saya syeneeeeng banget karena bisa nambah ilmu banyak bersama teman-teman dalam acara yang dipersembahkan oleh HIJUP dan Resik V.
http://www.catatan-efi.com/2017/12/talk-show-bareng-hijup-dan-resik-seputar-keluarga-harmonis.html
Ini hasil karaya saya yang ga fokus
By the way, bonus akhir tahunya sudah cair belum? Sini sini, jangan dulu log out dari sini. Soalnya saya mau kasih voucher diskon untuk belanja di HIJUP. senilai Rp. 50.000. Mayan kan, bisa dialihkan buat beli keperluan lain.Lipstik, misalnya.  

Setiap pembelanjaan minimal Rp. 250.000 (di luar ongkos kirim) cantumkan kode voucher HIJUPBMUBANDUNG, dalam form pembelanjaan kalian di hijup.com, ya. Kalem, masa berlakunya masih panjang, kok. Tepatnya sampai tanggal 28 February 2018 nanti. Just in case masih galau dan bingung mau borong yang mana, masih ada waktu untuk mempertimbangkannya. Tapi jangan lama-lama juga sih, karena khawatir stoknya keburu abis.

Madinah Cake, Oleh-oleh Bandung yang Ngangenin

$
0
0
Saat akhir tahun seperti ini tiba-tiba saja saya jadi inget lagu  lawasnya  Tasya. Libur tlah tiba.... libur tlah tibaaa.   Sebagai orang Bandung yang identik dengan destinasi wisata terutama  kulinerannya, saya cuma bisa pasrah saja mendapati ruas-ruas jalanan Bandung yang terasa menyempit. Saat weekend biasa saja sudah lumayan macet,  apalagi kalau libur akhir tahun seperti ini? 

Tapi yaaa,  kita lihat sisi positifnya. Secara ekonomis, liburan di Bandung berarti peluang meningkatkan pendapatan.  Ga mesti punya modal kuat buat membuka gerai usaha,  kok.  Jadi guide,  pengisi acara atau driver ojek online misalnya.  Berkali-kali ngobrol sama drivernya, saat liburan begini pendapatan yang  menyusup masuk ke dompet bertambah secara siginifikan. 

Lalu nih, kalau ngomongin soal kulineran di Bandung,  emang ga ada habisnya. Seperti store baru Madinah Cake, kue artis milik Angel Lelga yang beralamat di jalan Banda  no 21 misalnya. Lokasinya berada di tengah kota yang mana termasuk dalam zona yang sering macet,  ga bikin saya surut, menyerah untuk  mengikuti soft openingnya.  Diwarnai sedikit drama gedebak gedebuk menuju lokasi saya masih tidak kehabisan kuota semangat. Ya anggap aja intermezzo buat ice breaking ya.

Balik lagi ke Madinah Cake, yuk.  
Pemberian nama Madinah  ini terinspirasi dari ibu kota Arab Saudi yang selalu dirindunkan oleh umat muslim yang ingin beribadah haji atau umrah.  Karenanya, Madinah Cake berharap  bakal jadi salah satu oleh-oleh Bandung yang selalu dirndukan siapa saja. Baik oleh orang Bandungnya sendiri maupun oleh turis yang datang berkunjung ke Bandung. Engga susah kok menemukan storenya.


Tau kan, gedung POS di perempatan jalan Riau (RE Martadinata)? Nah, dari ruas situ belok saja ke jalan Banda. Kalau dari BIP berarti tinggal belok ke kiri. Storenya Madinah Cake berada di sampingnya Hijab Story atau berhadapan dengan studionya Jonas Photo yang memang sudah dikenal banyak orang.  Gampil lah nyarinya.  


Madinah Cake yang baru saja melaksanakan soft opening pada tanggal 23 Desember 2017 kemarin  memiliki 5 jenis varian rasa  yang  diperkenalkan, yaitu Mango Cheese, Lemon Cheese, Blueberry Cheese, Chocolate Cheese, dan Banana Cheese.  Dengan rasa cheese yang khas di setiap kuenya,  masing-masing rasa dari kue ini paling dominan   kita dapatkan dari cake crumbnya. Tekstur bolunya yang lembut dan ringan bukan tidak mungkin membuat kita abai dengan rencana diet. Ya udah dietnya besok aja lagi :).   Selain itu, Madinah Cake terbuat dari bahan yang berkualitas premium, yang menghasilkan : Lapisan Swiss Sponge, Flavor Filling Baked Cheese Cake, Premium Butter Bream dan Cake Crumb (semacam serbuk yang melapisi semua sisi kue) yang cantik.






Madinah Cake dengan warna-warnanya yang colorful ini resminya dibanderol dengan harga Rp.65.000 per pcs. Namun dalam rangka perkenalan,  khusus selama  soft opening yang berlangsung tanggal 23 Desember kemarin sampai 31 Desember 2017 nanti, kita hanya perlu membayar Rp32.5000 saja untuk setiap pcsnya.  Murah, kan? Lebih asiknya nih,  pada jam-jam tertentu berlaku promo cantik di mana kita bisa mendapatkan 1 box kue ini secara gratis. Mumpung masih ada waktu, nih. Catat ya jam-jam khususnya.
  • 09.00-10.00
  • 13.00-14.00
  • 16.00-17.00
  • 19.00-20.00
Ke depannya bukan ga mungkin Madinah Cake akan menambah variasi rasa lainnya selain ke-5 rasa yang sudah ada.

Saran saya, agar lebih nikmat mencicipi Madinah Cake, kuenya dimasukin dulu ke kulkas lalu sajikan untuk temen ngemil ditemani teh. Dijamin deh, makin asik.


Talk Show Know Your Sex and Self

$
0
0
Sewaktu mendapat konfirmasi untuk mengikuti acara talk show ini rasanya campur-campur.  topik yang sensitif tapi bikin penasaran membuat saya geli.  Sudah kebayang seperti apa suasananya nanti. Ngomongin yang namanya sex - di mana kerap identik dengan hal yang tabu - selalu membuat penasaran dan tabu bersisian seperti mata uang.   Yaaa, tapi kan daripada  penasaran,  ya udah mending dituntaskan aja.  Lagi pula saya pengen tau  dengan sosok Drupadi yang akan jadi salah satu objek dalam acara ini. Saya taunya dikit aja.

Dihadiri sekitar 25an audiens,  cuma Nanda saja penyintas Lupus yang saya tahu. Peserta lainnya datang dari berbagai kalangan dan latar belakang sama sekali tidak saya kenal.    Acara  Know Your Se(x)lf  yang berlangsung di Lokasi Coffee & Space, jalan Dago ini dibuka oleh Ayu, salah satu sahabat blogger saya. Untuk memecahkan kekakuan alias ice breaking, peserta dibagi dalam 5 kelompok.  Lalu, masing-masing kelompok diberi 3 lembar kertas stensil ukuran A3 dan spidol.  Kertas-kertas A3  yang disambung ini kemudian jadi alas untuk melukis siluet seperti sketsa korban yang dilakukan oleh para polisi itu lho. Space kertas yang terbatas akhirnya 'memilih' saya jadi jodohnya.  Soalnya tubuh teman saya pada panjang, ga akan muat kalau harus nempel di kertasnya hahaha... So, catet ya. Ini  salah satu lagi berkah punya tubuh kecil.  

Setelah sketsa siluet tubuh selesai dibuat, kemudian masing-masing dari kami yang sudah dibekali 5 lembar kertas post it menulis bagian tubuh mana yang paling disukai untuk disentuh atau tidak suka disentuh beserta alasannya. Semisal saya menyukai rambut,  yaaa saya bakal nempelin post it dengan alasannya itu pada bagian kepala begitu seterusnya.  By the way, dari sekian anggota tubuh yang saya suka, salah satunya ya rambut.  Berhubung rambut saya sudah di-smoothing jadi suka megangin rambut sendiri hihihi... Sebel soalnya dengan rambut yang gimbal  dan ngembang setiap bangun tidur. Bagian lain? Saya ga suka pinggang dicoek-colek, selain geli, ya annoying. Begitu juga dengan telapak tangan. Well meski biasa berjabat tangan dengan orang yang saya kenal, kadang saya merasa karakter seseorang itu terasa saat berjabat tangan.  Ga usah lama-lama,  sebentar pun saya kadang merasa biasa atau kadang buru-buru pengin narik tangan kalau  merasa enggak nyaman. Lain orang bisa lain juga. Latar atau pengalaman bisa memengaruhi soal rasa ini.

Oke. Kita lanjut lagi,  ya.
Setelah sekian menit berdiskusi dalam masing-masing kelompok kemudian masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.  Bagian wajah seperti rambut, mata, telinga, sampai bibir jadi bagian yang paling banyak disukai. Sementara ada bagian tubuh lain yang komposisi suka dan tidak sukanya cukup berimbang dengan berbagai alasan yang beragam.  Bahkan ada yang tidak suka dengan bagian dadanya sendiri karena merasa minder.  Ada yang punya perasaan yang sama? 

Tiba-tiba saja saya inget perjalanan beberapa tahun lalu saat main ke Jogja.  Ketika itu saat saya dan beberapa teman blogger Bandung sedang nunggu jemputan mobil menuju hostel.  Seorang pengamen waria menghampiri dengan centil dan menyanyikan sebuah lagu.  Gesturenya kocak,  bikin saya ngikik. Tapi reaksi temen saya malah beda. Gini katanya, "Fiii, sumpah gue minder sama dia."  Iya, itu karena dadanya sangat-sangat seksi serupa Pamela Anderson.  Secara fisik, kami memang kalah seksi,mulus  dan bahenol dari dia.

Balik lagi ke sesi ice breaking, sesi sharing benar-benar memecahkan rasa kagok di antara kami. Bahkan ketika membahas organ intim pun membuat sebagian peserta tertawa bersama-sama. 

Lepas sesi sharing acara pun dilanjut oleh pentas wayang kulit bersama Sujiwo Tejo.Nah di sini saya jadi banyak tahu tentang Drupadi yang ternyata melakukan poliandri bersama para Pandawa, di sisi lain Drupadi  yang cantiknya ampun-ampunan pernah mengalami pemerkosaan oleh 100 kurawa yang salah satunya berjenis kelamin perempuan. Nah, lho.  Duh saya ga bisa bayangin soal ini, mah.  Namun di sisi lain, Drupadi - yang membuat saya berpikir wanita cantik pada masanya, ternyata  punya libido tinggi. Ia pun pernah dibuat gemas dengan tingkah Arjuna yang tidak peduli dengan keindahan tubuhnya.  Arjuna  yang dalam pentas wayangnya Sujiwo Tejo itu diceritakan masuk ke kamar Drupadi hanya untuk mengambil senjata untuk menolong seseorang yang terancam nyawanya,. Tubuh molek Drupadi malah diabaikan. Ini membuat Drupadi penasaran dan kemudian mempunyai pandangan lain soal  sex appeal. It just not about physical attraction. Ada pesona lain yang bikin Arjuna lebih memesona karena kebaikan ksatrianya.

Nah topik ini yang kemudian meluas dalam diskusi selanjutnya bersama beberapa nara sumber lainnya yang juga hadir di hari itu. Selain Ayu Morie dan Sujiwo Tejo tadi,  masih ada Firliana Purwanti (Writter The O Project), Elizabeth Dewi (Jaringan Mitra Perempuan & dosen FISIP UNPAR), Keni K Soeriaatmadja (Director of  Sasikirana Koreolab & Dance Camp and Director Porgram of Nuart Sculpture Park), Puti Ceniza Saphira  (Founder Pustakalana Children's Library and Mamarantau.com) serta Ayesha Avanti (Co-Founder of  Cerita Perempuan.ID).

Beberapa rangkuman poin penting dari talk show tempo  hari secara garis besar.   Kalau saya break down satu per satu bakalan panjaaang soalnya.  Sepakat, ya?

Kenyamanan, Affection dan Concern

Ngomongin relasi laki-laki dan perempuan  dalam hal  sex ga selalu berarti sentuhan-sentuhan yang identik dalam hubungan suami istri.  Ada kalanya masing-masing pihak harus berani ngomong  apa saja yang membuat nyaman dan tidak nyaman.  Makanya di sesi pembuka acara tadi sempat digelar games soal part mana dari tubuh kita yang suka atau tidak suka disentuh. Lain orang,lain pengalaman ya bakal beda soal nyaaman dan ga nyaman ini. Mestinya kalau sudah ada kenyamanan, ya ga bakalan lagi adanya kekerasan apapun dalam rumah tangga (cmiiw). Yang namanya konflik atau masalah dalam rumah tangga ya sesuatu hal yang manusiawi.  Tapi kalau sampai ada kekerasan (dalam bentuk apa pun),  buat saya itu adalah sebuah  horor.

Tadi saya bahas ada yang merasa ga nyaman dengan kekurangan fisiknya kan, ya? Sampai tahap tertentu kenyamanan juga berarti kita sudah bisa menerima kekurangan fisik dalam hal apapun. Saat berinteraksi atau beraktulisasi dengan orang banyak sampai berani mengungkapkannya pada calon suami/istri.

Sex Education

Nah,  ini nih never ending topic yang selalu hot dari dulu. Jaman saya remaja dulu akses  informasi masih terbatas.  Beruntunglah ada kurikulum Bimbingan & Penyuluhan waktu SMA dulu.  Selain soal hubungan anak-ortu,  guru-guru BPnya juga tidak segan membahas perkawanan,   relationship dengan teman lawan jenis, sampai soal kenakalan remaja.  Celetukan pertanyaan-pertanyaan yang sensitif  soal menstruasi sampai mimpi basah sering muncul saat pelajaran yang muatannya cuma 1 jam pelajaran dalam satu minggu.  Kami masih segan buat nanya sama ortu, untunglah ada guru yang selow membahas soal ini. Bisa dibayangkan kan jadi ajang haha hihi. Ditambah lagi saya masih ingat jamnya BP saat itu menyusul setelah mata pelajaran Kimia yang gurunya terkenal killer.

Di jaman sekarang, saat   akses infomasi yang segini masif dan mudah diakses bikin mudah mencari saluran lain untuk menuntaskan kepenasaran.  Ya kali kalau udah dewasa atau paham. Gimana kalau anak-anak di bawah umur  yang kena?Yang mengerikan kalau  yang penasaran terus mendapat nara sumber infomrasi yang salah dan menyesatkan. Terus giimana kalau sampai dimanfaatkan jadi objek?

Saat membahas soal Sex education ini juga dibahas pengenalan organ seksual pada anak-anak perempuan atau laki-laki. Penyebutan organ yang mengumpamakan pada benda lain tidak disarankan. Selain membingungkan malah bisa membuat anak jadi berpikir macam-macam ketika melihat objek benda yang jadi analogi. Rumit sih ya.Saya sendiri belum menikah dan punya anak.  Nah,  kalau mau belajar soal parenting ya soal sex education ini juga ga bisa enggak ga boleh diskip.

Tentang Keperawanan

Sebentar. Saya mau narik nafas dulu. Ehm...
Saya lahir dan besar dari keluarga yang memegang teguh soal ini.  So no doubt ya apa opini saya soal ini. Namun di sisi lain ada orang yang terpaksa kehilangan keperawanannya di luar keinginannya. Musibah kecelakaan sampai menjadi korban pemerkosaan bisa membuat seorang perempuan merasa dirinya ada di titik terendah. Sementara itu dalam sebuah berita diceritakan ada satu sekte yang memegang teguh dan mengharuskan anak-anak perempuannya menjaga kuat mahkotanya ini sampai menikah.

Masalahnya kemudian ditemukan fakta anak-anak gadis ini memang menjaga keperawananannya namun mereka melakukan pelampiasan hasrat seksualnya dengan melakukan hubugan lewat anus. Huaaaa ngeri saya.

Dialog kemudian mencair kembali ketika salah satu narasumber bercerita pengalaman temannya yang baru saja menikah begitu heboh dan lebaynya bertanya soal ini.  Tawa kami kembali pecah karena mitos keperawanan masih banyak yang mengira akan menyebabkan perdarahan yang begitu banyak. "Ga segitunya kaliiiii...." imbuh Mbak Elizabeth.

Resiko AIDS

Kalau sudah membahas tentang sex,  biasanya ga lepas juga dari yang namanya resiko AIDS. Tanpa bermaksud membenarkan praktik prostitusi,  yang paling menyedihkan dari kelompok penderita HIV atau AIDS ini adalah mereka yang terpaksa kena getahnya. Para pekerja seks sudah paham dan ngelotok di luar kepala soal risiko dan segala macamnya.  Yang  di luar lingkaran ini tidak tahu dan tidak kepikiran bagaimana menghadapinya karena merasa tidak ada masalah.  Terpapar virus HIV atau AIDS bisa karena pasangannnya pengguna jarum suntik  atau 'cheating'dan berbagi akibatnya ke  rumah. Padahal kita semua tahu dampak dan resiko dari penangan AIDS ini bukan perkara mudah. Pernah baca novelnya Sinta Yudisia yang berjudul Existere tentang dunia prostitusi di kawasan Doli Surabaya? Baca deh. Apa yang ditulis di novel itu beneran terjadi.

Kalau sudah ada yang terkena, keterbukaan dari salah satu pasangan yang yang sudah terpapar juga jadi poin penting. Jika pasangan lainnya (calon suami/isitri)  sudah siap dan menerima kondisi yang ada,  maka selanjutnya ada langkah-langkah lain yang harus ditempuh untuk mengantisipasi ke depannya.

Diskusi panjang yang seru itu pun berakhir pada jam sore hari jam 17.00 dengan  pementasan aksi teatrikal tentang hubungan laki-laki dan wanita yang rumit. Sujiwo Tejo kembali terlibat dengan memainkan saksofon dan membacakan narasi,  membantu saya dan audiens lainnya memahami maksud cerita yang ingin disampaikan.

3 Alasan Pentingnya Punya Kartu Nama

$
0
0
Hidup di jaman milenia seperti saat ini seakan-akan semua yang serba digital menggeser peran hal-hal lainnya yang masih bersifat hmmm... apa, yaa. Tradisional, eh klasik.  Let's say  laptop  yang menggantikan mesin tik, transfer bank lebih simpel dari wesel, dan ini  nih  gadget di tangan kita alias henpon (((henpon))). Dari bocah piyik sampai eyang uti,  semuanya (ga sampai 100% sih) udah familiar sama benda ini. 

Punya henpon seakan dunia ada di ujung jari.  Dari yang cuma WA-an yang karakternya bisa berpanjang-panjang, video call atau foto-foto digital  yang dulunya kita harus sabar nunggu hasilnya setelah cuci cetak klise alias negatif fotonya.  Kalau beruntung karena ga terbakar,  kita akan menikmati momen-momen yang sudah diabadikan. Sialnya kalau ga terbakar,  kadang masih bisa kecewa karena fotonya ngeblur,  ada yang matanya merem sementara yang lain bilang keren karena ekspresi dan posenya keren. Ngehe banget ya, kalau udah gini. Mau take ulang? Ya masa harus balik lagi ke spot  foto-foto tadi, sementara   perlu modal juga buat ngibrit  lagi ke sana?  Hahaha...

Nah,  lucky us. Ada hand phone yang bisa kita andalkan buat moto.  Hasilnya, real time.  Kalau gagal atau ga muasin ya gampang. Tinggal foto ulang. Cekrek.  Kalau keren langsung unggah ke medsos (dasar narsis). 

Tapi nih ya, kadang yang namanya serba digital  ga bisa menggantikan nilai rasa  dari versi jadulnya.  Semisal kartu lebaran yang dulu banget jadi presentasi kita saat menyapa teman yang jauh dan ga bisa ktemu langsung.  Coba deh, inget-inget. Sentuhan personalnya beda dibanding ucapan biasa lewat WA. Udah gitu banyak yang cuma maen copas dari boradcast yang walau lucu tapi yaaa... beda aja rasanya.  Ya, ga, sih?

Nah, ngomongin soal sentuhan personal,  ada juga lho  yang masih relevan dengan keseharian kita. And we still need it. Kartu nama.  Mengapa masih diperlukan?   Nih saya kasih beberapa alasannya selain soal touch of personal itu tadi.

Kartu Nama ga Butuh Kuota

Hahaha... iya, kan? Kapan aja kita butuh kontaknya ya tinggal liat aja kartu nama. Seandainya pas kuota habis, atau kita terjebak  (dih terjebak...) blank spot  ya ga ngaruh.  Beda misalnya kita perlu stalking (ecieeee, stalking) tapi  sinyalnya megap-megap.  Amsyooong :)

Real time

Ya, sih, yang dengan akses lewat internet itu semuanya serba cepat sampai.  Mie instan aja bisa kalah. Tapi, kalau pas ketemu face to face,  ngasih kartu nama lebih real time. Ga usah mengunduh dulu walau selisih waktunya ga jauh beda.  

Branding dan Media Promosi Murah

Duh mulai berat nih bahasanya.  Tapi kita bikin sederhana aja. Lewat kartu nama kita bisa promosi lho. 
"Nih gue punya bisnis katering.  Nanti kalau ada syukuran atau pesta, pesen ke gue aja.

Gue punya jasa laundry. Males nyuci? Sini,  ke gue aja.

Pusing nerjemahin jurnal? Gue bisa bantu loe, lho.

bla..bla... bla... "
Memang ga selalu hari itu jadi deal-dealan bisnisnya. Ini sih, semacam investasi juga branding terutama dengan orang yang baru kita kenal. Siapa tau kan, berjodoh (((jodoh))) untuk jadi rekanan dalam jangka panjang? Asiiiik.

Kartu nama juga bisa disisipkan oleh olshoper yang ngirim barang jualannya ke pembeli. Jadi, seperti reminder. Kalau puas, beli lagi ya, Sis, Bro. Ga puas? Bilang kita juga,kasih tau kenapa. Tuh ada nomor yang bisa dihubungi buat komplain.

Gimana buat para pegiat sosmed? Biasanya kalau baru kenal suka saling nanya tuh kan. Kayak gini. IG kamu apa? emailnya?  FB? Twitter.  Beuh, ini nanya apa interogasi? Banyak amat? nah, sodorin aja deh kartu nama.  Ga usah repot-repot juga ngasih tau ejaan  id sosmed kita apa. Kali aja pas kebetulan rada susah ngasih taunya karena ada huruf yang dobel, f, p atau v atau karakter lainnya semisal under score atau dash. 

Oke,  kalau gitu mari kita bikin kartu nama.  Di mana dong?

Ke Big Stamp aja.  Lokasinya ada di jalan Karapitan nomor 115 B, Bandung.  Prosesnya cepet, kok.  Cuma nunggu 2 hari saja, selesai.  Modelnya bisa custom sesuai selera kita, atau  kalau males mikir bisa nyontek dari katalog yang sudah ada.  

Waktu datang ke sana, saya belum kepikiran desainnya kayak gimana. Tiba-tiba saja Mas Ide-nya saya (ahai)  seperti tersedot ke lorong blank spot.  Lebay! Bilang aja clueless :D  Ya udah saya buka -buka deh tuh contoh kartu nama yang sudah ada sana. Sampai akhirnya saya milih model yang simpel dan sederhana.   And this is it...

Sengaja saya pilih warna black and white,  karena ya itu tadi biar simple aja. Tapi kalau mau yang tampilannya colorfull sih bisa kok.  Tinggal bilang saja mau kayak gimana. Sebelum dicetak dan dilaminasi,  nantinya kita akan dikasih lihat dulu desainnya.

Saya sendiri disodorin 3 desain buat alternatif pilihan dan akhirnya milih model yang ini. Untuk satu box kartu nama (isi 100 pcs)  cuma perlu membayar 80 ribu aja, ini udah termasuk  jasa print dan laminasi.


Selain  membuat kartu nama,di Big Stamp juga bisa pesan bikin stempel,  kartu undangan, faktur, undangan sampai bikin menu makanan yang cantik dan instagramable buat kalian pegiat kuliner yang buka kafe. Big Stamp juga melayani konsultasi desain dan rancangan produk penunjang baik yang sifatnya operasional maupun promosi.  Personal atau perusahaan? Hayu aja. Dengan senang hati akan dilayani oleh staf-stafnya Big Stamp yang ramah dan profesional.


Selain kartu nama tadi, saya juga stempel. Proses pembuatanya lebih cepet. Satu jam saja. Stempel saya butuhkan kalau sewaktu-waktu buat invoice kerjaan. Selain tanda tangan, ada stempel yang juga tertera di sini. Kesannya lebih profesional meski cuma sebagai seorang freelance.  

By the way,  Big Stamp ini kliennya bukan cuma ada di Bandung lho.  Tapi tersebar di seluruh Indonesia. Dulunya di tahun 2005 Big Stamp dirintis dari usaha kecil dengan nama Dunia Stempel (beralamat di jalan Sadakeling) hingga berkembang jadi bisnis percetakan yang besar seperti sekarang dengan branding baru, Big Stamp.
  
Nah, saya sudah punya kartu nama dan stempel dari Big Stamp. Sekarang giliran kalian untuk bikin juga, dong. Abis itu yuk, kita tukeran kartu namanya. 


Konser So7 & All 4 One di Malam Tahun Baru

$
0
0
Pertama kali denger iklan di radio  kalau All 4 One bakal mentas di Bandung,  pikiran saya melayang ke 23 tahun silam. Masa-masa saya masih SMP kelas 3.Hits mereka yang berjudul I Swear menemani masa-masa keunyuan (((keunyuan))) plus cinta monyet  yang pernah saya alami. Sama siapa? Ga usah diceritain deh.  Dah lewat juga. Move on lah. :)

Tapi ya, kalau denger lagu-lagu mereka saya mah masih seneng. Dari  dulu sampai sekarang. Walau ga produktif amat sih mereka menelurkan album, tapi pencapaian yang mereka dapat luar biasa. Bayangin aja,  udah 23 tahun bareng gitu masih aja eksis dan solid. Masih dengan personil yang sama. Ga ada yang keluar masuk atau bubar seperti boy band lainnya seangkatan mereka.
dokumen pribadi

Conference Press Jelang Konser

Buat saya, penghujung tahun 2017 ini serasa dream come true.  Ga nyangka bisa menikmati penampilan mereka langsung, plus berkesempatan lihat dari dekat di gelaran conference press beberapa jam sebelum mereka perform.  Ah, ya ada juga Sheila on 7 yang turut hadir di con-press tempo hari. Duta cs jadi band pembuka konser perayaan malam tahun baru yang berlangsung di Trans Convention Centre. So, komplit lah keseruan malam tahun baru lalu. Karena selain familiar di telinga, lagu-lagu So7 juga banyak yang masuk play list saya. Ada yang yang jadi theme song buat pribadi atau sebagai pengamat menyaksikan episode relationshipnya teman-teman  semasa kuliah dulu hihihi...
dokumen pribadi
By the way, sebelum kedua kelompok band ini, sudah ada juga musisi/band-band lainnya yang menggelar konser tahun baru  di hotel Trans Luxury.  Ada Agnes mo di tahun 2013, George Benson bareng Earth, Wind and Fire di tahun 2014, disusul oleh Michael Learn to Rock (2015), Brian Mc Knight (2016) dan Incognito bersama KLa Project  (2017).
 
Dalam acara conference Press kemarin, General Manager Marcomm Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung, Bagus Prastowo bercerita bila All 4 One dan Sheila on 7 (So7) masuk dalam top list nominasi artis pengisi acara gelaran tahun baru yang sudah berlangsung secara rutin diselenggarakan. Segmen tamu yang menginap di Hotel Trans Luxury berada di rentang usia 30-40an,  yang mana pernah mengalami masa-masa remaja saat kedua band ini dalam masa populer.  
dokumen pribadi

Saking populernya, lagu All 4 One pernah jadi parodian yang dibawakan oleh Padhyangan  (Antrilah di Loket yang terinspirasi dari I Can Love Like That). Generasi 90 pasti familiar dong!  Sementara itu, ada fenomena yang menarik dari So7. Walau berasal dari Jogja, ternyata catatan penjualan album So7 paling banyak berasal dari Bandung. So, ga ada alasan buat ga mentas di Bandung.
 

Konser Pembuka: Sheila on 7 

setelah mengikuti preskon saya balik dulu ke rumah. Ganti kostum dan mandi hahaha... soalnya kebayang dong, kalau seharian di luar plus nonton konser sampai lepas tengah malam gitu, gimana badan ga lengket? Jangan sampai gatal-gatal dan 'menzhalimi' orang lain dengan aroma badan yang smelly. Minder juga pastinya dengan dandanan yang udah kucel plus muka lecek:D
dokumen pribadi
Saya sampai di lokasi acara sekitar jam 19.30. Ada Nchie, Mbak Alaika dan kang Ali Muakhir. Yes, kami datang berempat buat nonton konser ini. 
foto: Nchie Hanie
Sementara gate baru dibuka sekitar jam 20an lebih dan baru masuk jam 21.00.  Permainan cahaya dari panggung sana diiringi lagunya Sting  berjudul Fields of Gold menyambut pengunjung yang hadir. 
dokumen: Trans Luxury Hotel
Setelah melewati sesi ice breaking dari MC (Austin), akhirnya So7  muncul di panggung. Lagu  Kita jadi pembuka konser yang kemudian disusul  oleh lagu-lagu So7 lainnya seperti Dan, Jadikan Aku Pacarmu, Sahabat Sejati, Hari Bersamanya (saya lagi suka banget sama yang ini), Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, Sephia sampai lagu penutup Melompat Lebih Tinggi. Selama kurang lebih 2 jam, Duta dan teman-temannya di So7 sukses menyeret penonton memutar kembali kenangannya saat remaja dulu. Yang ga ngalamin? Tetap asik ikutan nyanyi lah.
dokumen: Trans Luxury Hotel
dokumen: Trans Luxury Hotel

Here They Come: All 4 One

Yeah,  Akhirnya  All 4 One muncul juga.  Seperti yang saya bilang tadi,  ga ada yang berubah dengan komposisi personilnya.  Paling yang berubah tubuh mereka yang tampak subur :).  Tapi yaaa, kalau dari kualitas vokal Tony Borowiak, Delious Kennedy, Alfred Nevrez  dan Jamie Jones masih prima. Ditambah lagi mereka masih luwes menari di panggung.  
dokumen: Trans Luxury Hotel

And you know what? Gara-gara dinginnya ac di arena Festival jadi maksa saya ikutan joged. Aslinya nih, saya tuh paling ogaaah disuruh joged. Aneh kayak robot soalnya. Tapi ya diem aja membatu gitu ga asik, selain faktor dinginnya suhu.  Mau ngulang lagi lihat saya joged? Mungkin nanti, kalau saya nonton konser terus musiknya nge-groove gitu. Tapi ga janji juga, sih.
dokumen: Trans Luxury Hotel

Ngomong-ngomong soal vokalitas,  ga diragukan lagi deh kalau para penyanyi bekulit hitam itu kereeeen, pake banget. Let's say mendiang whitney Houston,  Beyonce Knowless, mendiang Jacko,  emmm... siapa lagi coba? Ah ya yang pasti All 4 One juga lah.  Diantara semua personil All 4 One ini saya paling suka sama suaranya  powerfullnya 

Membuka penampillan, All  4 One membawakan lagu Get Ready Tonightnya 911. Aliran musik yang rada jazzy ini sukses menghentak ruangan.  Ditambah lagi malam semakin merayap menuju dini hari.  Selain itu masih ada lagu-lagu artis lain yang dibawakan All 4 One ini. Semacam I turn to You-nya Christina Aguilera, dan lagunya Earth Wind and Fire yang berjudul September.  

Lagu mereka sendiri? Ada dong. So Much in Love,  yang taste-nya acapella banget, terus Someday yang pernah jadi OSTnya film The Hunchback of Notre Dame,  I Can Love You Like that yang paling saya suka karena range vokalnya Delious Kennedy di sini masih cetar membahana dan pastinya  I swear. Lagu 'kojo"nya All 4 One jadi penutup konser yang berakhir setengah jam setelah pergantian tahun.
dokumen: Trans Luxury Hotel

Apa yang kurang dari penampilan mereka? Ga ada.  Duta tetap prima nyanyi dan tidak kedengeran cape nyanyi maraton selama hampir kurang lebih dua jam. All 4 One walau ada beberapa lagu mereka lainnya yang ga sempat dinyanyikan.  Tapi secara keseluruhan,  saya sangat sangat menikmati penampilan mereka di malam itu.


3 Cara Melelehkan Marshmallow

$
0
0
Katanya nih, mereka yan suka makan makanan yang manis punya tipikal kepribadian yang friendly,  simpatik, mudah tersentuh dan ehm.. manis.  Kalau dipikir-pikir, dari sekian banyak makanan yang dianggap punya efek mood booster juga sebagian besar punya rasa manis.  Selain cokelat yang sudah kita ketahui  bagus buat meningkatkan hormon endorfin si hormon pencetus bahagia itu,  marshmallow juga termasuk incaran (((incaran))) buat mengusir bad mood.

Makanan yang enggak gurih (kan manis, gimana sih, Efi) tapi enyoy ini pun dengan mudah kita dapatkan. Baik di toko-toko  konvensional alias luring maupun secara on line alias daring. Soal harga? Variatif.  Mulai dari yang paling murah sampai  level mahal.  Ada.  Tinggal sesuaikan dengan anggaran yang kita punya, tentunya di samping selera, ya.  Ada harga, ada rupa. Beberapa prang malah menjadikan marshmallow sebagai pendamping unik untuk acara ngopi. Hmmm...  lucu juga, ya.  Cobain ah, nanti. 

Eh tapi, ya selain dikonsumsi bareng minum kopi tadi ternyata marshmallow juga bisa dinikmati dengan cara di bakar. Buat  para foodies yang doyan nguplek di dapur kadang menjadikannya bahan campuran atau lapisan untuk kue dengan cara dilelehkan.  Duuh,  saya jadi ngiler sendiri bayanginnya.  

Nggomong-ngomong soal melelehkan marshmallow ada beberapa cara untuk melelehkannya.  So, stay di sini aja, yea. Ga usah keluar dari postingan ini lalu googling.  Udah, stay tune aja.  Let me  tell you how.   Gini nih...

    Cara Melelehkan Marshmallow Murah dengan Kompor:

    Untuk cara standar ini kita  membutuhkan  double boiler alias pengukus ganda. Tentu saja selain kompor, ya. Siapkan  panci besar yang  sudah diisi oleh air terus masukan lagi panci kecil ke dalamnya. Itu dia kenapa disebut double boiler. 

    Hasil akhir dari double boiler alias tim ini  berupa pasta gula atau saus celup. Sebelum membuat lelehan marshmallow ini siapkan dulu spatula karet yang dengan  food spray. Ini akan membantu agar spatula tidak rusak dan  lengket saat mngaduk marshmallow. Langkah selanjutnya untuk melelehkan marshmallow murah dengan menggunakan kompor adalah sebagai berikut:
    1. Masukkan marshmallow (bisa dipotong dulu agar lebih cepat meleleh).
    2. Masukkan air dengan perbandingan  2 sendok makan air untuk 400 gram marshmallow. 
    3. Kalau  marshmallow yang akan dilelehkan berwarna  putih, bisa tuh, ditambahkan pewarna makanan sesuai selera atau kebutuhan. Bisa juga menambahkan satu sendok teh ekstrak vanili atau sirup buah. Bebas deh, suka-suka.  Jangan lupa aduk adonan sampai merata.
    4. Nyalakan kompor dengan dengan api kecil, taruh wadah marshmallow tadi di atas kompor.
    5. Agar marshmallow tidak lekas  kering dan gosong, bisa ditambahkan dua sendok makan  air.
    6. Segera angkat setelah adonan benar-benar meleleh.

    Melelehkan Marshmallow dengan Oven

    1. Letakkan wajan besi berukuran 8” atau setara  dengan kurang lebih wajan berukuran 20,32 cm. Kalau tidak ada bisa memanfaatkan piring khusus oven yang ukurannya kurang lebih sama . Pastikan panasnya mencapai suhu suhu 232 derajat celcius.
    2. Potong marshmallow jadi dua  bagian, sisihkan.
    3. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan  untuk mengambil wajan. Lelehkan butter yang akan kita gunakan untuk melapisi permukaan wajan.
    4. Letakan marshmallow di mana  bagian  yang lengket menghadap ke bawah.
    5. Diamkan dalam oven selama kurang lebih lima sampai tujuh menit.  Pastikan kalau tidak ada bagian marshmallow  yang gosong.
    6. Angkat dan diamkan sampai dingin.

    Melelehkan Marshmallow dengan Cara dibakar. 

    Marshmallow murah yang beli di minimarket atau supermarket atau di toko online pun bisa kita lelehkan dengan cara dibakar.  Nah, kalau ini saya juga baru tahu.  Jadi kalau kapan-kapan camping atau outing dan pengen menikmati marshmallow,  ga usah itu rempong bawa wajan, kompor mini atau oven segala.  Ribet. Terus gimana caranya?  Begini nih;
    1. Siapkan dulu tempat pembakaran atau bisa juga memanfaatkan  api unggun. Bisa juga menggunakan pembakaran gas.  Pastikan suhunya sudah diatur dari  suhu sedang menuju panas. Gunanya agar lelehan  marshmallow jadi terasa renyah,  eye catching dari luar tapi tetap lembut dan lengket di dalamnya.
    2. Manfaatkan tusuk sate, atau kalau ada bisa juga  tusuk besi yang  panjang, agar tangan kita terlindungi dari kontak yang dekat dengan api saat proses pembakaran.
    3. Saat membakarnya jangan lupa untuk membolak-baliknya agar tidak lekas gosong. Jika ada jilatan api pada bagian marshmallow, tiuplah dengan perlahan sampai apinya padam.
    4. Tunggu sampai matang, angkat. 
    5. Taraa...  Marshmallow bakar siap dinikmati. 
    Lebih suka melelehkan marshmallow dengan cara yang mana?  Apapun caranya,  jangan lupa ajak saya buat icip-icip, ya.  #ehgimana?
    Viewing all 729 articles
    Browse latest View live