Ngabuburit Blogger Bandung Bareng BBlog dan BCA - Meskipun sudah sering ngumpul di berbagai event yang diselenggarakan di Bandung, nambah teman dari blogwalk, facebook, twitter atau instagram, ternyata hampir setiap acara yang saya ikuti, selalu saja bertemu dengan wajah-wajah baru.
Senang? Iya, dong. Kalau di medsos berinteraksi lewat teks, secara offline kita bisa bertatap muka langsung dengan teman yang bisanya sapa-sapaan secara virtual aja.
Makanya seneng banget pas hari senin kemarin, tanggal 13 Juni 2016 saya mendapat undangan Buka bersama yang diadakan oleh Bblog dan BCA. Beberapa wajah baru yang akhirnya ketemu di acara ini adalah Rara (lupa nih, Ra, pas Road Blog kemarin ikutan ga, sih? :D ), Putri Larasati dan ehm, Ghaida Tsuraya! Seneng pisan lah.
Senang? Iya, dong. Kalau di medsos berinteraksi lewat teks, secara offline kita bisa bertatap muka langsung dengan teman yang bisanya sapa-sapaan secara virtual aja.
Makanya seneng banget pas hari senin kemarin, tanggal 13 Juni 2016 saya mendapat undangan Buka bersama yang diadakan oleh Bblog dan BCA. Beberapa wajah baru yang akhirnya ketemu di acara ini adalah Rara (lupa nih, Ra, pas Road Blog kemarin ikutan ga, sih? :D ), Putri Larasati dan ehm, Ghaida Tsuraya! Seneng pisan lah.
Sengaja memilih pergi jam 3 sore dari rumah ke lokasi acara di Koffietidj yang di jalan Citarum 30, Bandung. Keluar rumah lepas Ashar pada saat bulan puasa biasanya bakal bikin kita beper, terjebak macet. Biasanya jam-jam segitu jalanan mulai padat dengan kendaraan yang berpacu dengan waktu agar segera sampai ke rumah atau beberapa meeting point yang ramai jadi ajang buka bersama.
Sampai di tkp jam 16 kurang sedikit saya melipir dulu ke musala untuk salat Ashar. Acaranya belum dimulai dan baru beberapa undangan yang hadir. Iyes, jadi kesempatan buat foto-foto venue yang kece. Kapan-kapan, pengen main lagi ke kafe yang sudut-sutunya instagramable ini.
Sharing Seputar Ngeblog
Sekitar jam 16.30, acara pun dimulai. Dipandu oleh dua MC kocak, ada blogger Anandika yang sharing seputar fashion ngeblog. Yup, fashion, pake f. Buka Passion.
Tadinya di mindset saya, yang namanya fashion itu all about dress. Apalagi kebanyakan audiens acara hari itu adalah beauty blogger atau fashion blogger. Eh. ternyata apa yang saya bayangin itu salah saudara-saudara! Ga salah amat, sih. Tepatnya fashion bisa punya artian yang luas. Kayak yang dibilang Anandika sore itu.
Fashion tidak selalu soal pakaian, tapi bagaimana sikap kita, menyajikan sesuatu termasuk dalam hal ngeblog.
Nah, dalam konteks ngeblog, bisa diartikan effort kita untuk menjadikan blog yang dikelola menarik bukan cuma dari segi tampilan seperti widget atau printilan lainnya yang mejeng di layar.
Ada konten, pemilihan judul dan bagaimana cara kita menyampaikan apa yang kita tulis di blog jadi menarik, read-able, dan share-able. Hmmm... yang satu ini saya masih ngulik juga. Apalagi dengan konten blog saya yang beraliran life style, ga niche atau segmented gitu.
Kalau beberapa web menjadikan blog atau situsnya sebagai etalase untuk menjual produk, maka apa yang kita lakukan di blog adalah menjual tulisan. Dari updtae blog ini kita bisa membidik page view atau menjaring followers.
Mengombinasikan penggunaan blog dengan channel lain seperti facebook, twitter dan vlog pun bisa mengoptimalkan blog yang kita kelola, lho. Selain pemirsa blog, meningkatan followers di channel-channel yang saya sebut di atas bisa kita boost-in. Bahkan menurut Anandika, aplikasi snap chat ke depannya bisa jadi chanel lain yang ga kalah menariknya untuk dioptimalkan. Huaaaa, apa saya harus install aplikasi ini juga, ya? :)
Dalam sesi diskusi, Ghaida Tsuraya yang blognya lebih banyak bercerita tentang fashion, kecantikan dan keluarga pun ikut sharing sore itu. Alumni jurusan Fisika ITB ini sudah cukup lama ngeblog, lho. Dari tahun 2009!
Awalnya Ghaida terinspirasi dari fashion blogger Diana Rikasari. Waktu itu belum banyak Fashion Blogger yang passionnya untuk busana muslimah. Makanya, dari hobinya yang mix and match pakaian yang dikenakan untuk ke kampus dan aktivitas lain, Ghaida berbagi di blognya.
Lewat ngeblog pula jadi jalan pembuka silaturahmi dengan teman-teman di dalam dan luar negeri. Hobinya yang sharing fashion style - yang juga selalu update di instagramnya - Ghaida akhirnya mengelola bisnis fashionnya yang semakin berkembang. Kalau suka kepoin akun sosmednya, pasti familiar banget dengan gaya busananya yang kalem, girly, namun tetap menarik dengan warna-warna lembut yang jadi ciri khasnya. Buat yang bodinya imut kayak saya, bisa tuh fashion ala Ghaida jadi referensi. Kaaaan, susah banget cari busana buat yang posturnya nanggung macam abg kayak saya *please, jangan protes :D*
Hal lain yang tidak kalah menariknya dengan ngeblog adalah melatih kita untuk terus mengeksplor ide dan cara kita menulis, mengorganisasi waktu agar lebih rapi, dan skill negosiasi ketika misalnya endorse lagi rame-ramenya. Ga semua tawaran paid post, endorse atau undangan acara bisa klik atau cocok dengan minat atau waktu yang kita miliki. Well, itu juga skill yang harus kita miliki lho. Karena kita bertindak jadi manajer buat diri sendiri.
Menjaga komunikasi dengan follower atau pembaca blog kita juga perlu dipelihara. Karena diam-diam ketika kita hiatus dulu menulis di blog, ada yang rindu dengan tulisan atau cerita terbaru dari blog kita (uhuk). Coba deh, kalau punya blog tertentu yang sering kita kunjungi alias blogwalk kadang suka kangen berat ketika menjejak ternyata belum terupdate. Ya, kan?
Mengenal Sakuku dari BCA
Selesai sesi ngobrol cantik seputar blogging, sesi kedua dilanjutkan oleh Mbak Analisa, perwakilan dari BCA yang bercerita soal fitur baru dari BCA. Selama ini saya kalau bawa uang secukupnya aja. Setiap pemasukan tiap bulannya saya 'titipin' di rekening BCA. Kalau perlu ini itu tinggal melipir ke ATM atau membayar transaksi (termasuk isi pulsa) lewat mobile banking.
Nah, kemarin itu saya baru mudeng ada aplikasi Sakuku pas diceritain Mbak Analisa. Hadooooh, kemana aja saya, ya? *tutup muka dulu*. Pernah tuh, sekali waktu saya balik lagi ke rumah karena dompet ketinggalan. HP sih iya ada di tas.
Katanya gadget terutama HP itu udah kayak separuh nafas. Bingung dan mati gaya kalau HP ketinggalan. Buat saya kalau ga nyimpen uang cash, baik tas atau saku pakaian, tetep aja jadi GeGaNa: Gelisah, Galau dan Merana. Iya sih, bisa pinjam tapi gimana kalau pas temen yang mau kita mintain tolong minjemin uang itu lagi ga pegang uang cash juga? Ga enak ah, kalau sampai minta tolong trus ngerjain dia kudu ke atm dulu.
Katanya gadget terutama HP itu udah kayak separuh nafas. Bingung dan mati gaya kalau HP ketinggalan. Buat saya kalau ga nyimpen uang cash, baik tas atau saku pakaian, tetep aja jadi GeGaNa: Gelisah, Galau dan Merana. Iya sih, bisa pinjam tapi gimana kalau pas temen yang mau kita mintain tolong minjemin uang itu lagi ga pegang uang cash juga? Ga enak ah, kalau sampai minta tolong trus ngerjain dia kudu ke atm dulu.
Untungnya waktu itu saya dianter kakak. Udah 60% perjalanan yang ditempuh, akhirnya saya balik aja ke rumah. Gimana coba kalau waktu itu saya pake ojek aplikasi atau angkot? Rempong deh, kalau ga pegang uang.
Back to topic.Aplikasi Sakuku dari BCA ini menjawab kebingungan just in case kalau teman-teman terjebak nostalgia eh sikon seperti saya waktu itu. Asal punya saldo di Sakuku, meski tanpa kartu ATM, saya bisa tarik tunai di atm BCA yang berlogo Sakuku, lho.
Aplikasi yang bisa diunduh di playstore atau Apple store ini juga ga mengharuskan pemilik aplikasinya harus punya rekening BCA. Jadi punya rekening di bank berbeda pun oke-oke aja. Kalau aplikasi Sakuku mempunyai limit saldo 1 juta saja, dengan meng-upgrade ke Sakuku Plus, saldo maksimal yang kita miliki bisa sampai 5 juta! Asik, kan?
Berbeda dengan Sakuku yang fiturnya terbatas, pemilik Sakuku Plus bisa menggunakannya untuk split bill alias sharing tagihan saat makan bareng temen di resto (maksimal 10 orang), dan layanan lainnya
.
Sakuku yang saldonya bisa ditop up via channel BCA seperti klik bca atau bca mobile juga bisa menerima transfer saldo. Jadi bisa tuh nitip sama temen buat diisiin saldonya. Numpang ngisi, lho. Bukan minta diisiin. Itu mah malak :D
Coba liat deh tampilan aplikasinya juga keren. Selain bisa upload foto, dashboardnya juga kaya timeline. Bisa kita pasangi foto juga buat header/cover kayak gini. Jadi ga bosen liatnya :)
Selengkapnya tentang aplikasi ini bisa liat di video youtube berikut:
Jangan khawatir soal kemanan, karena BCA sudah berusaha mendesain sedemikian rupa agar usernya tetap merasa secure. Misalnya saja ketika ganti nomor hp (sebagai id yang digunakan setiap transaksi dengan aplikasi Sakuku dan atau Sakuku Plus), saldonya bisa direcovery. Tentunya setelah melakukan cross check. Begitu verifikasi oke, saldo dompet elektronik ala BCA ini pun beralih ke nomor baru.
Senengnya bukber hari ini, bs ketemu dan foto brg blogger @gdaghaida. Foto ini diambil pake kameranya @febtarinarpic.twitter.com/8VIqwT7Bul— efi (@Efi_Thea) June 13, 2016