Quantcast
Channel: Catatan Efi
Viewing all 729 articles
Browse latest View live

3 Alasan Ibu Harus Menggunakan Bantal Menyusui

$
0
0
Ga usah pura-pura batuk atau keselek gitu, deh baca postingan ini. Cie-ciein? Ya gapapa sih hahaha. Ya kan setiap wanita itu calon ibu. Mommy wanna be atau mommy going to be. It just matter of time menurut saya. Ya, kan? *udah jangan nanya kapan*
Jadi nih, setelah merit, ada yang waktu kosongnya sebentar ada yang lama. Sooner or later setiap perempuan sudah dipersiapkan menjadi seorang ibu. Secara fisik saja kita punya organ reproduksi yang berbeda. Kalau perempuan punya rahim untuk mengandung, kalau sel ovumnya tidak dibuahi, normalnya akan mengalami menstruasi. Ciri fisik lainnya adalah wanita yang mempunyai struktur payudara yang berbeda. Soalnya pada wanita yang mengandung, nantinya akan mengalami perubahan dimana nutrisi makanan untuk  bayinya akan disalurkan dengan cara menyusui.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/3-alasan-ibu-harus-menggunakan-bantal-menyusui.html

Selain soal makanan yang bergizi yang perlu dipersiapkan seorang busui bagi dirinya dan bayinya, ada hal lain yang perlu diperhatikan, Posisi menyusui! Kan suka ada tuh anak yang betah nete terus di sisi yang sama, atau suka mengganti posisi tubuhnya dari kanan ke kiri atau sebaliknya saat menyusui. Risikonya, buat busui ini akan terasa pegal menggendong bayi selama menyusui. 
Bukan cuma monopolinya Hayati aja yang merasa lelah *dadah-dadah sama yang punya nama Hayati*. Busui juga bisa lelah. Enggak jarang lho, saat menyusui  posisi bayi lebih rendah. Mau enggak mau, emaknya harus mengangkat posisi si bayi sampai presisi eh pas, hehehe.Belum ngalamin sih, tapi merhatiin adik saya yang sudah punya anak dua atau cerita teman-teman lainnya membuat saya cukup notice. So, we need something to make us or the baby feel comfort, right? Daaan, itu adalah bantal menyusui. Kenapa harus pake benda ini? Ini lho, 3 alasannya.

1. Aman

Umumnya bantal untuk menyusui mempunyai bentuk seperti huruf O di mana bantal dengan bentuk seperti ini akan membuat pantat bayi jadi terkunci. Kan suka ada tuh bayi yang ga bisa diem saat menyusui. Ada aja posisi pw (paling wenak) menurutnya saat menete.

2. Nyaman

Selain menghindari risiko pegal atau mungkin cedera, penggunaan bantal menyusui [disclosure] akan memberi rasa nyaman baik pada ibu atau bayi selama menyusui. Suka pengen ketawa melihatnya sementara emaknya kadang ada yang protes, "Dek, mama capek, pegel kamunya ga bisa diem gini." *puk pukin emaknya* Nah, dengan penggunakan bantal ini keluhan itu bakalan hilang karena ibu dan anak sama-sama merasa nyaman.

3. Praktis

Oke, aman ceklis. Nyaman juga ceklis. Terus gimana, ribet, ga? Nooo, bantal ini very very practice, ga ribet. Soalnya, dengan menggunakan bantal khusus menyusui ini, ga perlu lagi deh numpuk beberapa bantal atau penyangga lain. Bantal biasa yang terlalu tinggi ditumpuk malah bisa bikin tengkuk bayi jadi pegal. Kasian dong bayinya. Selain dibuat sedemikian rupa agar nyaman dan mudah dipakai, model dan coraknya juga lucu-lucu, lho. 
So lucky us for beeing life  now. Banyak kemudahan  yang kita dapatkan, salah satunya  ya breastfeeding pillow  alias bantal menyusui ini.

8 Hal Yang Saya Suka dari AADC 2

$
0
0
Udah pada tau  dong ya, kalau film ini  lagi ngehits   di seantero negeri. Seneng sih, kalau film buatan anak negeri bisa hang on, survive dan menghirup nafas lebih lama di bioskop se-Indonesia. Ga usah pake mantra inhale... exhale...  *apaan sih*

Udah banyak  yang bahas tentang  film AADC 2, dan saya termasuk yang gatel  pengen ikutan bahas film ini. Spoil? Enggak lah.... biarin aja makin pada penasaran. Ayo dong nonton film ini  *suer, saya bukan buzzer*
http://www.catatan-efi.com/2016/05/8-hal-yang-saya-suka-dari-aadc-2.html
belum nonton film saya? Kamu jahaaat  credit: 21cineplex.com
Ceritanya, Cinta dan kawan-kawan kan liburan ke Yogya bareng temen-temennya. Seolah semesta  mendukung (padahal diatur script sama sutradara, pan? :D),  tiba-tiba ketemu Rangga yang lagi pulang ke tanah air. Akhirnya ketemuan terus reunian, ngelayap seharian dan...  ah udaaah  nanti spoil  :X

Saya mau ceritain beberapa hal yang saya suka dari film ini. Tenang, saya ga kan comel nyeritain  cerita keseluruhan filmnya.

Lipstiknya Cinta Yang Kece
Gara-gara diojokin sama dua temennya  (siapa coba?), akhirnya Cinta mau deh ketemuan sama si jutek Rangga. Iya kan, Rangga itu dingin kayak es, heran kenapa Cinta naksir dia coba? *her name is Cinta, namanya juga Cinta*  Kata Boyzone juga, love isn't just physical attraction,  kan ga melulu soal fisik.

Segitu niatnya pengen ketemuan, Cinta sampai dandan  secantik mungkin. Dan yang saya kasih high light pada bagian ini adalah lipstikanya cinta.  Warnanya asik, sukaaa.  Ga terlalu nude yang bisa bikin muka terlihat pucat, atau terlalu gonjreng, seakan-akan  bibir jadi maju beberapa centi.  Setelah saya kepoin ternyata merknya L****l.  Kodenya aja yang belum nemu, yang jelas bukan kode keras :D
http://www.catatan-efi.com/2016/05/8-hal-yang-saya-suka-dari-aadc-2.html
tuh kan kece, lipsiknya? *sumber: showbiz.liputan6.com

Milly yang Polos
Selain  senyum Rangga  yang ternyata bisa manis  (dari dulu kek, Rangga senyum kayak gini), Milly  yang asal ceplos tapi kadang banyak benernya juga adalah karakter  yang  paling saya suka setelah Karmen. Lucu  kayaknya punya temen kayak Milly :)

Karmen dan Yoga
Walau  Karmen sempat terjebak jadi user drug, Karmen adalah wanita yang tangguh. Saya juga envy sama kulit eksotisnya namun tetap membuat Karmen tetap cantik.  Lalu, ada adegan Karmen waktu ngobrol sama Cinta tentang move on #uhuk. Itu menunjukkan kalau dia  ga cemen. Btw, sampai sekarang saya belum pernah sekalipun yoga. *Jadi kapan atuh?*

Ketika Cinta dan Rangga Ngopi
Sementara temen-temennya pada panik  karena Cinta  ga pulang-pulang,  eh dia malah asik ngopi sama Rangga.  Dengan cueknya Cinta ngerjain Rangga  yang dapat ceramah  dari barista soal  kopi. Deuh, kalau jadi Rangga saya bakal bilang, Mas'e saya juga  tukang kopi  huehehe... Rangga yang jutek gitu sabar malah ketawa dikerjain sama barista Klinik Kopi. Di scene ini  senyum Rangga  mulai cair dan manis sekali, meski minumnya kopi yang disajikan tanpa  gula.  Beneran kopi item yang pait! (tapi saya naksir sama propertinya. Lucu-lucu). Kira-kira bisa pesan kopi yang ga terlalu pait dan acid ga, ya?
http://www.catatan-efi.com/2016/05/8-hal-yang-saya-suka-dari-aadc-2.html
sumber: pegipegi.com
 By the way, apakah manusia judes  yang dingin dan suka sinis kayak Rangga harus dikerjain kayak gini juga?

Lagi-lagi soal Cinta. Jadi keingetan lipstik yang dia pakai pas mau pergi ketemuan Rangga.  Ini kuat berapa lama biar ga sering diolesin? Nempel ga jejak lipstiknya di cangkir kopi  yang dia minum? Soalnya lipstik yang saya pake sekarang suka ninggalin jejak di gelas atau cangkir kalau minum.

Kuliner Jogja
Mostly, masakan jawa itu manis-manis. Waktu event Blogger Nusantara tahun 2013 lalu di Jogja  sempet kulineran di sana.  Meski bukan penggemar makanan dengan  rasa manis  yang kuat, saya  suka bakpianya. Nasi kucing di Joglo Abang juga lumayan suka. Yang bikin penasaran sampai sekarang  adalah sate klathaknya itu.  Kalau  ke Jogja lagi (sooner, I will)  mesti  nyicipin, nih.   Ga di warung sate klathaknya Pak Bari, di tempat lain  boljug lah. 

http://www.catatan-efi.com/2016/05/8-hal-yang-saya-suka-dari-aadc-2.html
sumber: pegipegi.com

Gereja Ayam 
Ada adegan Rangga dan Cinta sedang ngobrol di menara gereja ini. Pas kamera ini nge-zoom dan memperlihatkan ketinggiannya dengan sekitarnya,  saya merasa jantung saya mencelos.  Sedap-sedap ngeri gitu. Kira-kira kalau ada di sana, kuat ga, ya? dibilang fobia  sampai histeris  gitu ga juga sih. Saya pernah meluncur di perosotan kolam renang, with or wiithout pelampung,  merasakan juga  meluncur dengan flying fox di arena Jungle Land Bogor meski ketinggiannya ga ekstrem atau jejeritan di Yamaha Racingnya Trans Studio  Bandung. See, saya ga parno amet sama ketinggian. Lagipula lihat keindahan di sekitar menara ini  bikin penasaran.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/8-hal-yang-saya-suka-dari-aadc-2.html
sumber: kaskus
Papermoon Puppet Theatre
Masih tentang kelayapannya Cinta dan Rangga, saya juga penasaran sama pertunjukan  teater boneka ini.  Masuk wishlist   juga.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/8-hal-yang-saya-suka-dari-aadc-2.html
sumber: klikhotel.com
Istana Ratu Boko
Ini  juga scene favorit, dan obrolan mereka di sini  cukup epik membuat saya ngikik.  Kenapa coba? Ya lihat aja lah ya nanti di filmnya huehehe... Apakah ini semacam curhat?  Entahlah, tapi yang jelas ini juga termasuk itinerary kalau saya ke Jogja.

Deuh, ternyata banyak banget   yang pengen saya sambangi. Masih ada Candi Borobodur  dan Pantai Prangtritis  yang belum dikunjungi juga (kasian ya, saya?). 

http://www.catatan-efi.com/2016/05/8-hal-yang-saya-suka-dari-aadc-2.html

Express Lunch Serba Mie di Parc De Ville Hotel Best Western Premier Bandung

$
0
0
Express Lunch Serba Mie di Parc De Ville Hotel Best Western Premier Bandung - Mie.  Siapa sih  yang ga kenal  makanan  yang satu  ini? Mulai dari hidangan ala-ala mie instan dengan aneka flavour  sampai mie yang elit ala resto atau hotel pasti bisa kita temukan. Di tanah air, ke negerinya Lee Min Ho alias Korea sono, ke Arab, Amrik atau Eropa  sajian dengan bahan dasar mie ini bisa kita temukan dengan berbagai  olahan dan rasa yang berbeda dan unik. Di Jepang kita mengenal udon atau ramen, di Cina atau Tiongkok ada kwetiau, di Eropa kita cukup  familiar dengan spageti dan di sini  kita mengenal sajian bakmi ala jawa atau yang nyunda dan mie ala-ala lainnya. Pokoknya banyak banget lah  variasinya.

Pernah ga, kebayang sajian mie ala-ala itu  dikombinasikan? Misalnya sajian mie ala Italia diracik dengan kuliner Padang  atau sajian kwetiau yang kita nikmati, ada  rasa Indonesianya? Pasti menarik, dong.  Nah, ini deh konsep  yang ingin ditawarkan oleh Chef Yono,  Chefnya andalan  restaurant  Parc De Ville,  hotel Best Western Premier La Grande, Bandung (BWP). Hotel anyar berbintang empat yang lokasinya strategis  ini  menawarkan menu Express Lunch  yang serba mie.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html
yuk makan siang di sini
Meski ala-ala resto, Express Lunch yang ditawarkan oleh Best Western Premier ini ga mahal.  kok. Ya, sih express lunch ini identik dengan para eksmud yang  waktu makannya  mepet dan perlu cepat. For them, ime is money. But...  harganya  terjangkau, lho  untuk ukuran kantong mahasiswa yang sesekali kepingin pake banget menjajal makan  siang berkelas di hotel. Ada 6 menu  mie Express Lunch  yang bisa kita cicipi di sini.  So, here we go.
 

Sate Bakso

Ini menu Mie favorit saya.  Meski cuma 3 tusuk sate saja, potongan bakso dadunya gede, lho.  Tingkat kematangannya pun pas dan empuk.  Ga mentah atau gosong dan yang pasti ga alot saat dikunyah. Disajikan dengan mie telur ala-ala oriental, gurihnya kuah  mie dan 3 tusuk sate baksonya meluncur mulus mulai dari  lidah sampai ke perut.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html
Potonga bakso dadunya itu  lho, menggoda banget :)

Rendang Spaghetti

Yang ini juga ga kalah asiknya. As we kow, kalau rendang  ini  makanan Indonesia yang udah diakui dunia sebagai  makann Indonesia  yang juara soal rasa. Rasakan deh  pengalaman baru  mencicipi  kombinasi makanan  ala Padang dan Italia  ini dalam satu piring yang sama. Waktu nulis ini, saya kebayang  Uni cantik dari Padang  yang jadi master chef di  sebuah resto Venesia sana. Sementara  dia asik mengolah  pesanan,  pengunjung resto  yang  duduk di tepian dermaga  smakin baper dan  laper karena aroma rendangnya menggoda. Diet? Ah, lupakan :) 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html
suka sama black olivenya

Bakmi Jogja

Kalau mau mie yang asli rasa Indonesia,  berarti kudu pesan Bakmi Jogja,  Iyes, ini satu-satunya hidangan  mie ala Indonesia, 100%  dalam daftar Express Lunch ala BWP. Waktu mie ini dihantarkan,  air liur saya  terasa ngeces. ngaruy kata urang Sunda mah. Udah kebayang segernya rasa dari mie ini.  Kalau pas datang ke resto  di luar sana lagi  gerimis romantis, Bakmi Jogja ini  very very recomended. Selain Mienya, ada  irisan daging ayam, sayur dan irisan cabe merahnya  yang seksi. Belum lagi ada irisan wortel dan sayuran lainnya  plus sambal   dan acarnya.  Campurkan ke mie, aduk lalu....  slruuup! 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html

Mie Bolognase

 Kalau ngaku lovernya Vakentino Rossi sampai soal makanan  juga  ga bisa move on dari rasa masakan negeri asal sang signor kriwil jago balapan itu, Mie Bolognase  ala Chef  Yono  ini  wajib dicicipi.   Saus khas bolognasenya itu lho, udah lebih dari mantan aja. Rasanya sukar dilupakan  huehehehe...  Recomended buat yang lidahnya sangat familiar dengan rasa western yang  dominan.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html
yang ini juga ada black loivenya.  Saya emang penggemar black olive a.k.a zaitun :)

Kway Tiau Kuah

Buat  yang suka masakan dengan rasa oriental yang dominan,  menu yang satu ini  wajib untuk dicoba. Tapi masih ada rasa Indonesianya di sajian ini.  Dibanding mie  lainnya, kway tiaunya agak plain. Makanya jangan cuekin kuahnya karena di situ lah ciri khas  menu  ini.  Saya  juga suka sama bakso ikannya  yang  lembut dan gurih  saat dikunyah. Rasa ikannya dan ga anyir. 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html

Curry Mie

Last but not least,  buat penggemar sea food, Curry Mie  ini  bakalan jadi menu favorit. Irisan udang dan sea food lainnya ala-ala Jepang  dan kuah karinya  yang kental akan terasa melting di mulut. Saya cuma berani nyicip dikit, bukan karena ga enak tapi  jerawat yang suka ujug-ujug muncul yang bikin saya ngerem meski ngeces sama aroma dan rasanya. Lucky you  if you don't have any allergy  with sea food :)
http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html
kuah karinya enak, suer!
Yang unik dari setiap sajian Mie di BWP ini  semuanya dibarengi sayuran. Menurut Chef Yono, ini untuk mengimbangi lemak/kolesterol yang kita dapatkan dari mie atau daging lainnya. So, jangan sisihkan wortel, balck olive a.k.a zaitun tomat atau sayuran lainnya, ya.  Tampilannya sayurannya selain cantik, rasanya juga asik, kok.

Menu Express Lunch serba mie ini mulai disajikan pada jam 11.00 sampai jam 15.00  Lumayan lah ada durasi  4 jam untuk menikmati  mie ala BWP  ini.  Masing-masing  porsi mie ini harganya  cuma Rp. 39.000 ++ saja. Biar ga keselek, jangan lupa pesan minumnya, offcourse,  harganya setiap minuman bervariasi. Selain jus ada  kopi atau minuman tradisional ala Indonesia seperti  air asem  yang seger dan bikin melek. 

http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html
jus nanas segar pilihan saya

http://www.catatan-efi.com/2016/05/express-lunch-serba-mie-di-parc-de-ville-hotel-best-western-premier-bandung.html
merhnya waterrmelon juice ini juga menggoda

Jangan pake korek api buat ganjelin mata yang biasanya kriyep-kriyep  pas jam makan siang. Absurd emang ya, kok ngantuk dan laper bisa ketemuan di jam yang sama. Tapi dijamin deh setelah makan siang di Parc De Ville ini  perut kenyang dan mata tetap stay awake alias  melek dan siap  untuk mengeksekusi  to do list lainnya.  

Parc de Ville  - Hotel Best Western Premier La Grande Bandung
Jalan Merdeka Nomor 25-29, Bandung (lt. 3)
telp: +62 22-42690555
web: www.bwpprmierlagrande.com
IG:@bwplagrande

Jangan Gengsi Jadi Nasabah Pegadaian Emas

$
0
0
Dulu nih, kalau mengdengar kata pegadaian, yang terbayang di benak saya itu adalah solusi pinjam uang dengan barang jaminan. Waktu masih kuliah, saya pernah nganter teman ke pegadaian sambil membawa 1 unit pc lengkap. Bukan buat dititipin dengan alasan keamanan, tapi emang lagi butuh uang. Kalau dianalogikan dalam adegan sebuah film, mungkin kami seperti pergi mengendap-ngendap. Malu soalnya. Kesannya gimana gitu, ya. Segitunya lagi bokek sampai menggadaikan komputer. 

Padahal di manapun untuk meminjam uang, adalah hal yang logis kalau kita menyerahkan jaminan. Pegawai Negeri pun biasanya menjaminkan SKnya saat mengajukan kredit ke bank, kan? Lagian mana ada sih lembaga keuangan yang mau kasih pinjaman cuma-cuma  tanpa cek ricek kesanggupan  si peminjam  untuk melunasi utangnya. Ya, ga?

http://www.catatan-efi.com/2016/05/enggak-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian.html
kantor pegadaian di jalan Pungkur no 125, Bandung
Ngomongin soal pegadaian, ga selamanya yang pergi ke sana lagi kepepet butuh uang untuk berbagai keperluan saja, kok. Saat ini Pegadaian pun sudah melebarkan sayapnya dengan memberikan layanan beragam kepada nasabahnya. Salah satunya adalah Produk gadai emas dalam bentuk tabungan. Dari dulu saya tuh kepengen banget punya investasi dalam bentuk emas. Membeli emas dalam bentuk perhiasan bukan pilihan saya karena saya bukan tipikal orang yang senang mengoleksi perhiasan hihi. Maunya sih, dalam bentuk batangan. Jelas, harganya lebih mahal dibanding perhiasan biasa gitu. 

Memiliki aset tidak begerak seperti emas ini asik banget, karena cenderung aman dari recokan hantu inflasi tapi mudah dicairkan. Ga percaya? Coba deh, cek literatur sejarah yang berhubungan dengan ekonomi. Harga barang yang nilainya didasarkan pada harga emas cenderung stabil bila dikonversikan dengan emas lagi. Sementara kalau dihitung dengan rupiah atau mata uang asing, nominalnya akan terasa mihil.

Membuka Rekening  tabungan emas di Pegadaian

Makanya, setelah mendapatkan pencerahan investasi emas dari pegadain dalam event Road Blog di Bandung akhir pekan kemarin saya segera cus ke kantor Pegadaian yang beralamat di jalan Pungkur No. 125 Bandung.
Kita bisa mencicil tabungan emas mulai dari 0,01 gram atau setara dengan Rp. 5.550 untuk hari ini (17 Mei 2016). Tuh, murah banget, kan?
 Inget kan peribahasa lama sejak SD dulu, sedikit demi sedikit  lama-lama menjadi bukit? Nah saya modif  dikit deh.  
Sedikit demi sedikit  lama-lama jadi gunungan emas, huehehe... rada maksa sih, tapi setuju dong, ga berat soalnya.
Ada dua pendapat berbeda  soal transaksi emas dalam pandangan syariat Islam. Tapi karena nilai jual atau beli emas yang berlaku di pegadaian disesusaikan dengan harga pasar yang berlaku,  saya merasa aman. Untuk soal ini  silahkan lihat referensi Dewan Fatwa Nasional MUI yang memposisikan emas sebagai barang, bukan sebagai alat tukar, ya :)

Tidakada nominal kaku untuk setiap setoran. Semisal nih, hari ini saya mau nyetor setara 0,1 gram, lalu minggu depan saya menyimpan tabungan sebesar 0,05 gram misalnya, teller yang bertugas akan tetap melayani saya. Asik, kan? Kita bisa menabung dengan nilai fluktuatif sesuai anggaran yang dimiliki. Emas yang dijual di pegadaian adalah emas dalam bentuk lempengan logam mulia. Beratnya setara mulai dari 1 gram dan maksimal 1.000 gram.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/enggak-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian.html 
ngajakin mbak CSnya foto bareng dulu

Syarat Menjadi nasabahtabungan emas di Pegadaian
  1. Menyerahkan fotocopy identitas yang masih berlaku, bisa KTP, SIM atau pasport.
  2. Mengisi form dan membayar biaya adm (Rp. 5.000) dan fasilitaspenitipan untuk jangka waktu satu tahun (Rp. 30.000,-)
  3. Kalau pengin memiliki emas batangan, kita bisa mengajukan order cetak dengan pilihan keping mulai dari 5 gram, 10 gram, 25gram, 50 gram , dan 100 gram plus membayar biaya cetak sesuai dengan berat kepingan yang diminta.
  4. Saldo minimal tercatat di rekening adalah 0.1 gram 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jangan-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian-emas.html
sumber: pegadaian.co.od
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jangan-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian-emas.html
sumber: pegadaian.co.id
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jangan-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian-emas.html
sumber: pegadaian.co.id

Pencairan Emas Yang Mudah

Kecuali dalam keadaan mendesak, saya ga kepikiran untuk mencairkan tabungan emas saya ini. Biarin aja semakin lama semakin  bertambah saja. Orang Sunda bilang, nyimpen poho. Tapi ga berarti dilupakan begitu saja kok. Soalnya setiap  transaksi setorannya tercatat dalam buku tabungan. Jadinya tetap bisa dimonitor sudah  berapa banyak sih saldo emas yang  kita miliki yang dititipkan. 
  
Kalau kepepet (dalam situasi urgent  yang saat ini belum kepikiran) bisa kok kita jual ke kantor pegadaian tempat kita membuka rekening. Ga usah usah muterin toko  emas  buat menjual.  Per hari  ini (17 Mei 2016) , nilai  beli emas yang berlaku di Pegadaian adalah setara dengan Rp.  5.380,-  
http://www.catatan-efi.com/2016/05/enggak-gengsi-jadi-nasabah-pegadaian.html
nilai investasi emas tetap terpantau dengan buku tabungan
Sudah beberapa kali saya mengikuti seminar atau pencerahan soal investasi. Selain menabung secara konvensional,  dan mempunyai reksa dana, variasi  investasi saya bertambah lagi dalam bentuk  Pegadaian  emas atau tabungan emas ini. Mudah-mudahan nantinya bisa membantu impian saya untuk investasi masa depan. Pergi haji adalah salah satu dari mimpi saya yang ingin saya wujudkan. Semoga bisa terealisasikan. Aamiin ^_^

4 Hal Penting Saat Menonton TV

$
0
0
Hobi atau enggak hobi nonton tv, kebanyakan dari kita punya kebiasaan jelek, nonton tv dari dekat (jangan-jangan kamu aja, Fi). Ya kali,  harus punya tv segede gaban kayak home theatre baru deh duduk anteng, ga deket-deket layar. Kayak saya nih, meski udah lamaaaa banget ga jabanin sinetron tapi kalau udah ada tayangan di tv yang menarik suka gatel aja pengen merapat ke tv, jadi lebih deket. Hiks, kebiasaan jelek akibat kepo sih.

Suka diomelin sama ortu karena kebiasaan ini. Dari jaman tv model tabung yang cembung itu sampai sekarang layarnya model flat  yang canggih  kayak Spesifikasi TV LED Samsung[disclosure] yang sekarang juga bisa dibeli secara online kayak di Matahari Mall. Cuma rada mending sih kalau nonton dari tv model begini, jaraknya ga terlalu rapat hehehe. Dengan tampilan gambar yang terlihat lebih jernih dan colorfull membuat acara nonton tv jadi lebih nyaman. Duh, kenapa ga dari dulu ya teknologi canggih model gini udah eksis? 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/4-hal-penting-saat-menonton-tv.html
berapa biasanya jarak terjauh nonton tv?
Ya sudahlah, daripada meratapi mata saya yang sebenarnya udah minus (iya beneran) dan suka siwer kalau lihat tulisan kecil dari jarak agak jauh, mendingan saya menyadarkan adik-adik (((adik))) yang masih unyu biar ga melakukan kesalahan yang sama. Eh tapi, tips ini juga berlaku buat teman-teman yang masih normal matanya, alias ga direcoki siwer dan tergantung kacamata. Trust me, anugerah kesehatan dari Tuhan itu baru berasa kalau udah sakit.

Menjaga Jarak Pandang yang Tepat

Menjaga jarak bukan cuma berlaku dengan kendaraan di depan kita saat di jalan raya atau dengan mantan. *uhuk*. Menjaga jarak dengan tv (termasuk layar laptop juga sih) yang ideal menurut asosiasi dokter mata Kanada (Canadian Association of Optometrists), adalah sejauh adalah 5 kali lebar TV. Misalnya nih, tv yang kita tonton itu berukuran 29 inch. Jadi jarak yang aman untuk menonton tv gak boleh kurang dari 145 inch atau setara dengan 3,6 meter. Gimana dengan jarak kendaraan di jalan raya atau dengan mantan itu tadi? (ih meni keukeuh), Ya relatif soal ini. You know it more well :D  *apaan sih*

Ting, ting… Jangan Lupa Ngedip

Masih ingat iklan pemilu tahun 98an dulu? Iya, itu Tante yang bilang inga… inga… ting! Eh ternyata kita juga jangan lupa ngedip saat nonton tv. Bukan latah sama si tante itu tapi ini akan sangat membantu kita agar kelembaban dan kebersihan bola mata terjaga. Ga usah lebay juga ngedipnya, kayak orang kelilipan atau Deasy Bebek yang tersipu dirayu Donald.  Ngedipnya secara normal aja alias alami. Jangan sampai mata kita jadi kering karena terus melototin Mas Ganteng atau Mbak Cantik yang wara-wiri di layar tv.

Perhatikan Posisi Tubuh

Hanya karena me time nonton tv, sebaiknya posisi tibuh juga ga ngasal. Ternyata tetep lho kita perlu memerhatikan posisi tubuh. Daripada leyeh-leyeh sambil berbaring ala-ala tiduran santai kayak di pantai, posisi tubuh yang tegak akan membuat kita leih leluasa saat menonton TV. Hayoo, nyadar ga? In fact, posisi tubuh yang ga tepat ternyata bisa membuat mata kita tergangu dan membuat mata jadi rusak.

Tau sendiri lah gimana mihilnya kalau harus udah operasi lasik. Usahakan untuk duduk dengan posisi mata yang tegak lurus dengan layar tv. Yuk, ah saya juga mau memperbaiki posisi tubuh kalau lagi nonton tv.

Perhatikan Cahaya Ruangan dan Mode Cahaya TV


Seperti juga ketika kita terlalu lama melototin HP atau laptop, menonton tv dengan bias sinar yanag terlalu tajam bisa membuat mata lelah. Tanya Hayati deh, dia pun akan lelah kalau terus-terusan gini hehehe. Kondisikan cahaya lampu dan mode layar tv agar kita tetap nyaman ditonton. Cek aja manual booknya kalau masih bingung buat ngesetnya. Biasanya kalau masih gress semuanya lengkap tersedia. Dan kalau sudah lama memiliki tv, jari-jari kita bakalan lancar ngutak-ngatik setingannya. Ga usah nyontek, kan?

Nah, mau nonton talkshow, konser, sinetron, pertandingan bola atau film apapun, sekarang kita bukan lebih aware lagi dengan apa yang ada di layar, tapi juga dengan kenyamanan mata. 

Pasar Cihapit: Kebangkitan Pasar Tradisional

$
0
0
Menahan  nafas, menutup hidup dengan telapak tangan, tissue atau  apalah  biasanya suka saya lakukan  kalau melewati pasar tradisional.  Kesan  jorok, bau dan kumuh memang sudah kadung melekat dengan pasar tradisional. Apalagi kalau sudah  hujan, perjuangannya jadi ekstra berat. Bau dari sisa sayuran, buahan yang membusuk, limbah dari daging dan ikan yang amis semakin kuat menguar. 

Makanya, soal  kenyamanan tempat belanja jelas  belanja ke supermarket  adalah jawabannya, tapi  kalau ditanya soal  harga, tetep pasar tradisonal  juaranya. Soal harga yang lebih mahal ini juga membuat saya jadi picky saat belanja ke supermarket.  Saya bakalan milih-milih yang sekiranya masih  bisa saya toleransi atau beneran  butuh dan sukar ditemukan di  pasar tradisional. 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
kalau pasar tradisonal nyaman gini kan enak ya, mau belanja
Imej ga nyaman itu juga yang ingin dihilangkan Pemerintah Kota Bandung. Pasar Cjihapit, jadi pasar  tradisional pertama yang jadi project pilot sebagai pasar  tradisional  yang bersih dan tertata rapi.


Saya juga pernah mengunjungi  Pasar Sederhana, letaknya tidak jauh dari letaknya dari Rumah Sakit Hasan Sadikin. Memang sih, belum sempat menlongok ke dalam, cuma sampai halaman luar saja untuk meliput sebuah acara. Masih ada pedagang yang tumpah sampai ke bahu jalan, tapi masih mending. Ga kumuh seperti  Pasar Caringin,  Pasar Andir dan Pasar Ciroyom  yang  aroma khasnya  bisa bikin mual perut -_-. Terlepas dari kondisi pasar tradisinal yang memang masih banyak kekurangannya, ada yang bisa kita peroleh dan tidak kita dapatkan di supermarket. lho.

Menawar Harga

Tidak seperti di mall, di pasar tradisional kita masih bisa menawar harga. Dengan komoditas yang sama, kita bisa membandingkan harga dari lapak yang berbeda.  Satu kilogram ayam, satu ekor ikan  yang masih segar dan utuh sangat mungkin bisa kita dapatkan dengan harga 'miring'. Alasannya mungkin karena langganan, tetangga, penghabisan, borongan atau apalah. Coba kita tawar deh satu kilo daging ayam yang sudah dikemas di chiller super market. Ga akan berani nawar, kan?
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
sayuran, daging dan ikan egar ini  ga kalah kualitasnya sama yang di supermarket

Interaksi Sosial 

Hal lain yang tidak kita dapatkan di super market namun masih ada di pasar tradisional adalah interaksinya. Kalau di super market biasanya kita ditanyai pertanyaan standard seperti 'punya kartu member?' atau 'bawa kantong sendiri dari rumah?'

Baca  ini juga ya  Tentang Kantong plastik Berbayar

Pertanyaan Dari pedagang di pasar tradisional bisa lebih cair dan friendly. Misalnya kayak gini

Ke mana aja, udah lama ga keliatan belanja?
Si Teteh yang sulung sekarang sekolah di mana?
Udah pesen tiket mudiknya, belum pak/bu?

Daaan... yang disukai kebanyakan pembeli di pasar yang kebanyakan para ibu yang doyan diskon adalah tester gratis saat belanja buah-buahan.  Kan biasanya suka kepo. Beneran sudah matang dan manis ga, buah yang akan dibeli? Sebisa mungkin dapat  barang bagus dengan harga murah. Iya, kan?  :)

Hari Jumat 20 Mei 2016 kemarin, saya dan 6 blogger Bandung lainnya (Teh Eno, Yasinta, Euis, Syifa, Nchie dan Koko)  mendapat undangan lagi untuk menghadiri acara  yang berlangsung mulai jam 13.00 setelah salat dzuhur. 

Seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya, kalau para mahasiswa SBM ITB ini secara berkala setiap angkatan akan terlibat mendampingi para pedagang di Pasar Cihapit. Untuk angkatan sekarang yang diketuai oleh Adam Hermawan ini masa tugasnya akan segera berakhir dan dilanjutkan oleh angkatan berikutnya.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
Apresiasi  yang tinggi  untuk pasar Cihapit
Selain melakukan pendampingan untuk para pedagang pasar dan menyelenggarakan sekolah pasar untuk anak-anak, mulai tanggal 20 Mei kemarin juga diresmikan Perpustakaan Alit di kawasan Pasar Cihapit ini. Didukung oleh partisipan berbagai pihak,  peresmian perpustakaan ini juga diramaikan dengan cap telapak tangan oleh para penggiat di pasar Cihapit termasuk undangan yang hadir.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
Sakola Pasar Cihapit
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
Para partisipan yang bekolaborasi
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
Berekspresi setelah cap telapak tangan
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
sebagian  koleksi Pepustakaan Alit
Pssst... Ada yang unik juga di pasar tradisional yang jam 13.00 siang aktivitasnya sudah mulai sepi ini. Enggak mau kalah dengan para pegawai negeri di instansi pemerintah kota Bandung, para pedagang pasar Cihapit juga punya program Rebo Nyunda. Selain berpakaian kebaya, para ibu-ibu di sini punya aktivitas menyanyi bareng-bareng. Hasilnya mereka  pamerkan pada acara kemarin.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
Para emak juga ga mau kalah ikutan perform nyanyi  ditemani Bu Cilik, dosen SBM ITB

Ramah Anak dan Difabel

Anyway, pasar tradisional juga bukan cuma bisa rapi dan bersih saja. Interaksi yang guyub, harga yang murah dengan komoditas yang berkualitas, akses yang ramah dan mudah bagi anak-anak dan penyandang difabel juga ditawarkan di sini. Saat peresmian Perpustakaan Alit kemarin, anak-anak sekolah pasar ini  turut meramaikan panggung stelah sebelimnya menyimak acara mendongeng  di panggung bersama Kak Tera.

 Lucu juga melihat mereka. Ada yang percaya diri, malu-malu atau menangis dan  ngumpet di belakang ibunya. Eh tapi  testy dari pedaggang pasar di sini, mereka senang sekali. Anak-anak-anaknya  yang belum sekolah bisa ikut ke pasar dan belajar banyak  hal.  Keren, ya?
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
Saka, bocah yang pegang mike ini lucu banget. Paling pede diantara teman-temanya
Mudah-mudahan pasar lainnya di Bandung dan Indonesia segera menyusul dengan pasar tradisionalnya yang serba friendly, mulai kenyamanan saat menyusuri setiap lorong dan lapak  sampai harga dan kualitas barangnya.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/pasar-cihapit-kebangkitan-pasar-tradisional.html
foto bareng Pak Camat. Credit: Yasinta Astuti
Foto bareng sama mc cantiknya. Credit: Nchie Hanie



6 Hal Positive Thinking di Tanggal Tua

$
0
0
Duh Efiii... please deh, jangan  suka ngasal.  Emang ada yang menyenangkan dari tanggal tua? Kayak situ ga ada masalah aja kalau lagi tanggal  tua.

Hohoho..  pasti kepikiran gitu waktu baca judul  blogpost saya ini, ya.   Eh tapi selalu ada dua sisi dari satu masalah, lho. Terngantung sudut pandang kita menilai sebuah masalah.  Kalau dibawa bete  ya bete,  kalau dibawa hepi ya hepi.

Calm down,  tenang dulu.  Jadi apa itu yang menyenangkan  dari tanggal tua berdasarkan pantauan dan ehm pengalaman saya?  Ini nih...
http://www.catatan-efi.com/2016/05/6-hal-positive-thinking-di-tanggal-tua.html
selalu ada sisi positif dari semua hal yang dialami termasuk ketika bokek

1. Saatnya Diet

Iyes, kalau tanggal  muda kita dibuat lapar mata dan cheating melanggar aturan diet,  tanggal tua gini kita jadi lebih terkontrol.  Makan di resto? Skip.  Ngopi cantik di kafe franchise atau lokal? Skip  juga.  Jadi kalau lapar kita lebih hati-hati  milih menu makan.  Misal sehari makan 3 kali jadi 2 kali. Nah biar kenyangnya rada lamaan, akhirnya kita milih makanan yang mengenyangkan. Eh ternyata,  ada hikmah lainnya. Makanan yang ngasih efek kenyang lebih lama itu makanan yang kandungan seratnya banyak, lho. Makan karedok atau lotek misalnya. Satu porsinya juga murah, biasanya ga lebih dari  15.000an. 
Satu porsi lotek yang banyak gini ga sampai 20 ribu lho

2. Bayar Utang Puasa

Nah, ini juga bisa jadi pilihan buat kita maksa lunasin utang puasa. Saat banyak duit suka bikin tergoda pengen kulineran atau ngemil melulu. Pas bokek, dan ternyata bingung mau makan apa buat nanti siang, ya udah puasa aja. Ngurangin anggaran makan dan utang puasa pun bisa dilunasi. Eh, by the way sebentar lagi bulan Ramadhan. Gimana utang puasanya? Udah pada lunas?

3. Jadi Banyak Bersyukur

Iya,  dengan kondisi bokek  bikin  kita mikir banyak.  Menumbuhkan jiwa empati. Oh, ternyata begini rasanya kalau lagi bokek.  Sedikitnya  tau rasanya para pedagang yang mendorong gerobak atau menjajakan jualannya  yang susah laku dan menahan lapar. Lain kali  kalau punya duit berlebih, coba deh sesekali beli jualan mereka. Entah itu makanan atau barang yang sebenarnya ga kita butuhin kayak penjual keset atau sapu misalnya. Anggap aja sedekah.

4. Perencanaan Keuangan jadi Rapi

Kalau lagi bokek, keluar duit dikit aja diitung dan diinget.  Enggak ada selembar warna hijau di dompet  bikin kita mikir  abis dipake apa, ya? Dibelanjain buat apa, ya? Nah, harusnya bukan cuma pas tangga tua aja kita jadi rapi mencatat semua pengeluaran. LAgi banyak duit juga bagusnya dicatat jadi lebih rapi. Bahkan belanja  barang diskonan saat belanja  online pun harusnya  kita catet, juga. Yang namanya diskon ga selalu identik dengan reject atau  ga mutu, kok.

5. The Power of  Kepepet Bikin Kreatif

Karena dompet lagi langsing, rekening di titik saldo minimal mau ga mau kita jadi muter otak gimana caranya biar ga tersiksa dari rasa lapar.  Kalau lagi kepepet gini, bohlam kuning di atas kepala kita biasanya jadi lebih terang. Lalu muncul deh ide beranak pinak  yang bisa kita eksekusi. Coba deh cek lemari es atau lemari persediaan makanan. Mungkin ada mie dan telur.  Bikin deh omelet murmer rasa rumahan yang enak. Atau ada bahan mentah untuk membuat puding atau kue yang bisa dimanfaatkan.  Ada tepung terigu dan sisa tempe  lalu kita buat mendoan. Satu blok tempe mentah yang harganya lima ribuan ternyata bisa kita olah jadi mendoan sampai 5 orang atau . Hari biasa beli cemilan 5 ribuan buat sendiri aja biasanya ga cukup. Iya, kan?
   
Saat bokek juga ga cuma bikin kita kreatif soal makanan. Sabun mandi dan samphoo misalnya.  Pas di botol tinggal di kit lagi dan gajian harus nunggu besok, bisa tuh ditambahkan air ke botolnya, lalu kocok.  Lumayan bisa dipake buat mandi, tapi sekali aja ya huehehe..  selanjutnya sih efeknya kurang berasa.  Cara yang sama juga bisa kita manfaatkan untuk shampoo. Tapi semoga saat akhir bulan, pasta giginya tetep available alias ga abis.  Ga kebayang kalau tube pasta giginya dicampurn air gitu biar bisa dipake. Eh tapi ding, bisa dipotong dibagi dua gitu terus ambil sisa pasta gigi yang tersisa. Doooh segitunya :P

6. Jadi Lebih Sehat

Biasanya pesan ojek atau taksi konvensional atau aplikasi, jauh dikit ngangkot karena malas jalan, aps lagi bokek gini  kalau  lagi seret kayak tenggorokan yang kehausan bisa jadi bikin kita jalan kaki. Ngenes? Enggak juga.  Dengan jalan kaki kita jadi sehat karena jarang-jarang olahraga.
Kalau macet gini kadang jalan kaki jadi bisa lebih cepet
Dengan jalan kaki kita ga bete pula tertahan di jalan yang macet. Lagian misuh-misuh di kendaraan saat macet  suka bikin kita emosi dan mungkin ngeluarin sumpah serapah. Kalau ga ketahan malah jadi dosa karena kebanyakan grumpy. Risikonya sih paling betis jadi bengkak :D


http://www.catatan-efi.com/2016/05/6-hal-positive-thinking-di-tanggal-tua.html

Foody.id: Aplikasi Wajib Buat Kulineran

$
0
0
Pernah denger dong  ya, semacam ledekan gurauan kalau ritual sebelum makan sekarang itu ada acara foto-fotonya. Berdoa? Saya mah positive thingking aja kalau teman di depan, sebelah atau siapapun  yang punya kebiasaan  foto makanan ini juga ga lupa  berdoa. Ga harus teriak kenceng juga cuma buat bilang, nih gue berdoa sebelum makan.   Kadang saya juga suka minta teman  jangan dulu mengadukan sendok di piring atau mangkuk, atau membuyarkan  komposisi kece  yang tersaji di gelas, demi sebuah ritual, foto-foto makanan atau miuman.

Cuma difoto aja? Enggak lah.  Setelahnya,  foto  share di media sosial, biasanya facebook atau instagram. Kadang ditulis di blog juga, meskipun kita datang ke tempat makan itu bayar pake uang sendiri.  Kalau ada yang complain  share foto di medsos  itu suatu tindakan pamer saya nyengir aja. Lah, itu  memang  gunanya  media sosial.   Buat saya lebih halus kalau redaksinya berbagi. Kalau ternyata bikin ngeces  atau kita jadi menelan ludah, berarti mission accomplished. Target tercapai.  

Jangan salah lho, berbagi foto di media sosial ini ga melulu bikin sirik atau apalah.  Saat kita pergi ke Yogya misalnya, mau cari kulineran, kalau ga tanya temen, biasanya kita sudah punya list  kulineran  berdasarkan foto atau review yang sudah dishare teman di media sosial itu.  
http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
ngopi cantik yuuuk
Selain membaca caption foto di medsos  atau review  yang ditulis di blog, masih ada aplikasi gadget yang bisa dijadikan referensi berwisata kuliner, salah satunya adalah foody.id. Aplikasi yang asalnya berasal dari Vietnam ini mempunyai fitur menarik  bagi para foodies  yang senang berbagi informasi tentang tempat makanan yang enak juga yang perlu informasi real time, ga pake lama. Aplikasi  foody.id bisa diunduh di Google Play  bagi pemilik HP android atau apple store bagi yang memiliki handset berlogo apel  alias sistem operasi iOS itu.

Seperti ini tampilan awalnya.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
pilhan login foody.id
Tinggal pilih mau login via medsos apa? Kalau saya login via FB, karena akun medsos saya  yang satu ini paling aktif hehehe.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
kumpulkan terus poinnya
Ini salah satu keunggulan  foody.id dibanding aplikasi sejenis. Setiap aktivitas membernya akan diganjar dengan poin. Setelah mencapai jumlah tertentu,  bisa kita redeem dengan voucher, lho. Semakin aktif ya semakin besar poin yang kita dapatkan.  Waktu saya daftar langsung dikasih  poin 5, setara dengan  Rp.5.000,- lumayan kan?

Ini lho fitur-fitur yang ada di aplikasi foody.id

Paling baru

http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
referensi terbaru
Setiap  ada foto atau ulasan terbaru bisa kita kepoin di menu ini. Ada banyak jenis makanan yang kateogorinya bisa kita cari sesuai dengan selera (dan budget). Cinta mati sama makanan Indonesia? Gampang!  ada banyak. Kalau suka menu western kayak Amrik, Perancis, atau menu asia ala Cina/Tiongkok dan  Thailand,  bisa juga kita cari berdasarkan kategori.

Tempat makan terdekat

Foody.id juga sudah mengintegrasikan  sistem navigasi  pencarian tempat makan terdekat. Dengan nge-tap menu ini kita akan mendapat informasi tempat makan paling dekat. Tinggal pilih aja yang sesuai selera. Ternyata deket-deket rumah saya itu buanyaaak  banget tempat makan yang belum disambangi. 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
lain tempat waktu nyari hasilnya bakal beda. ini hasil pencarian di sekitar tempat tinggal saya

Paling banyak diulas

Masih bingung  mau pilih tempat makan dan takut salah pilih? Tenang, ada menu Paling Banyak Diulas.  Coba ulik deh, kira-kira  yang direkomendasikan  di sini ada yang klik dengan selera, ga? Jangan-jangan tambah bingung karena tampilan foto berikut ulasannya  menggoda semua  :)

http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
gimana? tergoda, kan?

Posting foto dan ulasan

Punya akun foody.id sayang banget kalau cuma dipake nyari referensi.  Coba deh bagian informasi  tempat makan yang recomended. Ga usah panjang kayak di blog, kok. Simple aja. Selain berbagi  informasi dan review tempat makan, seperti  yang sudah saya biang tadi, poin yang terkumpul bisa kita tukarkan untuk mendapat voucher makan gratis. Yummy!

http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
foto dan ulasan ala saya :)
Gimana kalau pas unggah foto ga nemu tempat  makan baru? Tenang, foody,id menyediakan fitur itu, sekalian beramal baik untuk mereferensikan tempat baru yang ingin kita perkenalkan. Tinggal isi aja menu berkut ini.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/foodyid-aplikasi-wajib-buat-kulineran.html
tambahkan sendiri referensi tempat baru
Tenang aja, foody.id ini ringan kok, ga ngabisin memory dan loadingnya  cepat, ga akan bikin kita baper karena lemot. Cuma 13,79 MB saja ukurannya. Setara kurang lebih 4-5 foto  yang kita bidik dengan  kamera ponsel.

Jadi,  kalau nanti jalan-jalan lagi, referensi  buat kulineran sudah ada digenggaman, yes? Iyes, dong

ShopBack: Belanja Hemat dengan Gabungan Cashback dan Voucher Diskon

$
0
0
Yakin deh kalau semua wanita, atau minimal nih, kita (iya, kita) adalah orang yang modis. Modal diskon maksudnya. Ditawarin sesuatu yang berbau diskon pasti bola matanya membesar, lalu sudut bibirnya tertarik ke samping dan mengeskpresikan sumringah. Ga usah ngaca, kita sendiri bisa membedakannya. Ya, kan?
http://www.catatan-efi.com/2016/05/shopback-belanja-hemat-dengan-gabungan-cashback-dan-voucher-diskon.html
Belanja online dapat cashback? Mau lah
Enggak belanja secara offline kaya di toko, mall atau olshop biasanya kita suka membandingkan harga. Nyari produk yang sama dengan harga yang lebih murah atau ada diskonnya. Lah, beli di pasar atau abang yang lewat aja masih suka nawar.

Seperti juga belanja konvensional, belanja secara digital atau online juga bukan cuma murah dengan promo diskon. Dengan kode voucher tertentu yang dimasukan saat proses pembayaran, harga yang harus dibayar akan dipotong sesuai dengan nominal atau nilai voucher. Mulai dari 50 ribuan atau bervariasi misalnya 20% dari nilai belanja.

Sayangnya belanja dengan model voucher ini, enggak online atau konvensional gitu, umumnya engak bisa menggabungkan promo diskon. Misalnya gini, kita punya voucher diskon kosmetik senilai Rp. 100.000. Lalu pergilah kita ke sebuah mall untuk membeli persediaan bedak dan lipstik yang udah mau abis (ini mah saya banget). Seneng dong pas liat flyer di counter ada diskon 20%. Bisa ekstra irit, nih. Maunya gitu. Tapi feeling saya udah bilang kalau saya ga boleh kemaruk. Enggak mungkin deh tuh voucher diskon yang saya bawa bisa digabung sama promo kayak yang diworoin di flyer.

Ternyata beneran aja, voucher yang hari itu udah due date alias jatuh tempo eh expired hari itu ga berlaku di booth itu. Si mbaknya bilang gini:
Teh, vouchernya cuma bisa dipake di booth yang ada di anu, anu dan anu…
*sigh*

Lalu si mbaknya senyum lagi.
Tapi kan teh, untuk hari ini semua booth di sini ada diskon 20%. Jadi ga apa-apa ya vouchernya ga kepake, sama aja kok kalau dapet diskon.
Deuh si mbak spg ini emang bisa aja ngerayu. Meski saya bukan beauty blogger, tapi ga ada larangan saya berusaha tampil jadi seorang blogger yang beautiful, kan? *ya iya masa saya mau dandan ganteng? *

Ya udah, deh. Akhirnya saya milih beberapa produk yang saya butuhkan lalu membawa bon dari si mbaknya untuk dibayar ke kasir. Sayang juga sih akhirnya voucher itu ga kepake. Mau dipake di tempat lain buat belanja demi closing sebelum expired? Ga, ah. Selain udah cape dan pengen pulang, kosmetik yang saya butuhkan udah dapet semua. Mau beli apa lagi coba? Sempat kepikiran andaikan ada promo yang menggabungkan promo, diskon, voucher dan kode kupon yang bisa dipake pas belanja secara online.

Eh ternyata ada, lho. Saya menemukan ShopBack.co.id, situs belanja (bukan e-commerce) yang memberi akses untuk belanja di beberapa toko online seperti Tokopedia, BukaLapak, Lazada, Matahari Mall, eBay, AliExpress, Blibli, Groupon, Orami Bilna, Agoda, Tiket.com, Zalora dan lain-lain. Setiap belanja, kita akan mendapat tambahan uang Cashback sampai 30%, dan bisa ditransfer ke rekening pribadi! Ahay, sedap, nih. Lumayan buat nambahin THR. Secara sebentar lagi mau puasa dan lebaran, kan? Bisa nih, ngerayu adik biar nitip kalau pas kebetulan saya belanja online hihi… Kakak yang baik, kan? Ngajakin adik bisa hemat dan menyenangkan hati :D

http://www.catatan-efi.com/2016/05/shopback-belanja-hemat-dengan-gabungan-cashback-dan-voucher-diskon.html

Oke, menarik. Tapi aman, enggak?

Aman dong. Soalnya ShopBack sudah menjalin kerja sama yang resmi dengan e-commerce lokal yang udah disebutkan di atas. Selain itu juga kita bisa mendapatkan promo gabungan ini dengan berbelanja di beberapa e-commerce luar negeri.

Promosi produk anak negeri juga

Meski menjalin kerjasama dengan e-commerce luar, ShopBack ini juga mendukung produk Indonesia biar kita bangga dan para bule atau orang asing sana lebih aware. Produk Indonesia juga bisa bersaing dengan mutunya yang ga kalah bagus. Makanya suka ada aja campaign yang mempromosikan dan mendukung penjualan produk buatan Indonesia. Jadi, jangan antipati dulu, ya.

Kenapa belanja di toko online harus lewat ShopBack dulu?

Pasti nanyain kan, kenapa enggak langsung aja? Emang apa sih manfaat yang bisa didapatkan? Karena ini lho:

Lebih hemat karena mendapatkan tambahan uang Cashback sampai dengan 30%. Iya kayak yang saya bilang tadi. Dengan mengakses ShopBack, kita bisa menggabungkan berbagai promo, aneka diskon, memasukan kode voucher, atau kode kupon dari e-commerce + cashback yang ditawarkan dari ShopBack. Itung deh, kalau semua benefit ini bisa kita manfaatkan. Hayooo.. belanja di mall aja kita masih suka membandingkan harga. Selisih 10 -20 ribu aja dibelain, lumayan buat nambahin ngopi cantik hehehe. Kalau belanja secara online ya udah cara ini lebih ampuh dan menggoda, kan?

Produk apa saja yang bisa dibeli?

Banyak. Di sini kita bisa membeli aneka produk dengan harga murah untuk pulsa, gadget, beli smartphone baru, booking tiket pesawat, pesan kamar hotel pas liburan atau perjalanan dinas, pesan voucher makan, berburu makanan ringan, nambahin koleksi fashion baru, beli aneka makeup yang udah mau abis, sampai membeli kebutuhan ibu dan balita kayak popok dan susu. Yang belum kesebut di sini masih banyak, lho.
Ada promo kalau belanja lewat aplikasinya

Kebangetan emang Shopback ini. Banyak sekali kemudahan yang ditawarkan. Kalau di kantor atau di rumah kita bisa membuka situsnya lewat browser desktop/lappy atau yang sudah terinstall di smartphonenya, ternyata kita jga bisa menjelajahi lewat aplikasinya yang ada di Google Play Store. Udah gitu, untuk yang berbelanja dengan aplikasi mobile ShopBack, bakal mendapatkan promo eksklusifnya. Untuk yang mau promo eksklusifnya bisa langsung download aplikasinya disini ya.
Jangan lupa ajakin teman dan temin

Masih ada kebangetan lainnya dari Shopback ini. Dengan mengajak teman, kita akan mendapatkan bonus masing-masing Rp 25.000. Yang ngajak dan diajak sama-sama dapet. Ga akan ada yang merasa dimanfaatkan atau janjian bagi dua fee kalau berhasil ngajak. Semuanya kebagian, sama rata sama rasa. Jadi nanti kalau mau belanja, pake refereal saya aja, ya :)

Last but not least, saya mau bilang ini:

Belanja Hemat, ShopBack-in Aja!



 

Kuliner Timur Tengah Ala Kedai Grengseng dan Baba's

$
0
0
Dulu saya itu paling ogah masak olahan dari kambing. Termakan mitos yang katanya daging hewan ini jadi pencetus kanker (nenek, ibu dan beberapa kerabat pernah terkena kanker). Tapi ternyata setelah tes alergi dan dokter yang mendiagnosa bilang  ga ada masalah, barulah berani mencoba. Apalagi beberapa waktu lalu, tekanan darah yang rendah jadi  mencicipi sate kambing untuk membantu menormalkan tensi.

Olahan daging kambing, sosis, gandum, adas, kurma atau rempah yang melimpah seperti kapulaga, itu yang membenak di kepala  kalau disebut makanan khas arab. Buat sebagian orang, rasa gurih yang pekat belum tentu cocok di lidah. Terbiasa dengan makanan yang rada salty, tidak terlalu manis seperti itu selera lidah saya. Tapi bukan berarti saya kaku, fanatik dengan olahan masakan yang nyunda, makanan sehari-hari yang paling sering saya jumpai. Makanan  olahan daerah lain pun  suka kepingin nyoba.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/kuliner-timur-tengah-ala-kedai-grengseng-dan-babas.html
jangan keder dulu mencicipi makanan khas arab, ya
Saya emang masih picky sebenarnya mencicipi olahan daging kambing. Oke, alergi skip. Tapi gimana dengan kandungan kolesterol atau cara pengolahannya yang ga bener, yang menyebabkan daging yang kita makan jadi smelly? Well, mitos itu terpatahkan juga.

Alih-alih memeluk dompet erat-erat khawatir harga menu masakah yang mahal, saya menemukan kedai yang mengolah makanan khas arab dengan rate yang bersahabat. Hari kamis kemarin saya dan teman-teman blogger Bandung diajak mencicipi Nasi Goreng Kebuli Kambing ala Kedai Grengseng. Karena semuanya belum berkumpul, kami disuguhi dulu sambosa, semacam cemilan khas arab. Isinya berupa daging cincang, bawang dan cabai hijau. Mungkin semacam kroket kalau di sini mah.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/kuliner-timur-tengah-ala-kedai-grengseng-dan-babas.html
camilan khas arab ini wajib dicoba
Dengan membayar Rp. 20.000,- kita sudah mendapatkan satu porsi sambosa berisi 3 pcs lengkap dengan saus cabe dan tomat. Meskipun saat mengunyah lidah kita mengenali ada cacahan cabe hijau didalamnya, rasanya tidak pedas, kok. Trust me, hampir setahun ini saya menjaga jarak (kayak di jalan raya aja) dengan makanan pedas. Lidah saya jadi lebih peka mengenali tingkat kepedasan makanan. Kalau takut mules, kita masih bisa mencocolkan sambosa ini dengan saus tomat. Ditemani rinai hujan di luar sana, menikmati samosa dengan minuman hangat adalah cara yang asik menghabiskan waktu saat dingin yang menelisik.

Enggak pake lama, menu utama pun datang. Saya memilih nasi goreng kebuli ga pake pedas. Yes, di kedai Grengseng ini kita bisa memesan menu biasa atau spicy. Porsinya standar, cukup lah buat ukuran perut saya. Hanya dengan 25K saja, nasi kebuli dengan cacahan daging kambing muda dan taburan kismis di dalamnya cukup meredakan rasa lapar di perut.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/kuliner-timur-tengah-ala-kedai-grengseng-dan-babas.html
porsi dan harga nasi goreng kebuli ini cincai lah
Kalau masih keuekeuh enggak mau mencicipi nasi kebuli yang sarat dengan rasa daging kambing,  tenang aja. Kedai Grengseng menyediakan nasi goreng kebuli ayam atau menu khas Indonesia seperti nasi rawon,  nasi tongseng dan nasi goreng cikur. Kecuali nasi goreng cikur yang harganya cuma 15K, nasi tongseng dan nasi rawon di sini  dibanderoli harga 25K juga, sama dengan nasi goreng kebuli kambing. Sementara kalau ingin mencicipi nasi kebuli dengan rasa daging kambing yang lebih pekat dan tentu saja rempah-empah khas arabnya, bisa memesan nasi kebuli kambing. Porsinya sih sama saja, cuma sedikit beda di harga, yaitu 30K.

Ngomong-ngomong soal rempah yang diolah di Kedai Grengseng ini,  olahan bumbunya sudah disesuaikan dengan lidah  khas Indonesia. Jadi tidak sulit kok untuk beradaptasi dengan menu ala-ala Arab yang disajikan. Dan soal kekhawatiran daging kambing yang bisa mencetus kenaikan kadar kolesterol pun sudah diantisipasi oleh Kedai Grengseng. Daging kambing yang diolah adalah daging kambing muda yang usianya sekitar 6 bulanan, sehingga  kadar kolesterolnya lebih rendah. Selain itu,  daging kambing muda ini lebih empuk saat dikunyah dan tentu saja enggak smelly, tuh.

O, ya saya juga suka salad mini pendamping  khas nasi kebuli ini. Komposisi potongan tomat dan irisan bawang bombaynya terasa ngeblend di lidah berkat sedikit campuran cuka di dalamnya, seger.

Makannya sudah. Selain haus, juga biar ga tersedak, kami memesan minuman di Baba's yang menempati  food court yang sama.  Saya  memilih   Lemon sensation, minuman yang terbuat dari perasan lemon yang segar tapi tidak terlalu  kecut saat diseruput.  Cuma 16K saja  untuk satu gelas besar  ini.  Kalau menurut saya sih, bukan penggemar minuman asam pun masih bisa kok memesan Lemon Sensation, apalagi kalau cuaca di luar sana sedang panas-panasnya. Nyess deh, sukses bikin adem.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/kuliner-timur-tengah-ala-kedai-grengseng-dan-babas.html
leom sensation, asem dan segarnya pas
Selain lemon sensation, masih ada minuman lainnya yang bisa dipesan. Ada timun serut yang terbuat dari timun serut, dicampur dengan melon, lemon dan sedikit susu untuk mempercantik penampilan. Harganya juga murce, kok cuma 12K saja.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/kuliner-timur-tengah-ala-kedai-grengseng-dan-babas.html
timun serut ala Baba's

Atau kangen dengan ras leci  yang manis tapi segar?  Cuma 14,5 K saja untuk satu porsi seperti ini.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/kuliner-timur-tengah-ala-kedai-grengseng-dan-babas.html
minuman leci
Selain ketiga minuman ini, Baba's menyediakan aneka minuman lainnya. Ada Teh Arab alias Halib Chai dengan campuran rempah-rempah di dalamnya, atau hookah (sisha), semacam rokok yang dihisap dengan selang. Dibuat dari jus buah-buahan, dengan rasa yang bisa dipesan direquest sesuai selera. Bisa jadi pilihan buat Pak suaminya, setidaknya asap  yang menguar dari sisha tidak setajam dan mengganggu dari tembakau  dari rokok biasa.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/kuliner-timur-tengah-ala-kedai-grengseng-dan-babas.html
foto credit: Nchie Hanie
Kedai Grengseng dan Baba's
New Tubiz eat n chat
Jalan Tubagus Ismail No. 45A (dekat RS Habibie)
Bukan setiap hari jam 10.00 s/d 22.00 Kecuali sabtu malam, sampi jam 24.00
InstagraM: @kedaigrengsengkambing
live music setiap malam minggu di arena food court.

Jelajah Rasa Autentik dari Ranah Minang di Trans Luxury Hotel

$
0
0

Jelajah Rasa  Autentik dari  Ranah Minang di Trans Luxury Hotel

Ada yang punya rencana berlibur dan berwisata kuliner di Padang? Pastikan sebelum  pergi dan sesudahnya menimbang berat badan dulu, biar bisa diketahui  pergerakannya. Itu yang dibilang Uni Reno, food consultan yang akan berkolaborasi dengan tim chef restonya hotel The Trans Luxury selama bulan puas nanti. By the way, kalau penggemar kuliner, pasti sudah tau deh siapa Uni  yang ramah dan humble.

Iyes, beliau ini adalah  penulis buku Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang dan legacy to the World, Mingakabau - West Sumatera Rendang (Best Local Cuisine Book dan Best Single Subject  Cookbook dalam  Gourmand Award International 2014). Uni Reno  bukan hanya piawai dalam hal menulis soal kuliner Minangkabau (yup,  kuliner Minang, bukan Padang lho), tapi beliau juga penasihat  kuliner untuk film Tabula Rasa, lho.  

http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
hidangan buka puasa ala minang yang disajikan di Ttrans Luxury Hotel
So, bisa dibayangkan dong gimana mewah dan aslinya  Jelajah Rasa  Autentik dari  Ranah Minang yang akan dihadirkan oleh The Trans Luxury Hotel selama bulan puasa nanti? Waaah, sudah kebelet untuk ikut merasakan  susana yang Minang banget saat Babuko Basamo nanti di hotel ini? Boleeeh, tapi biar semakin ngeces (hehehe) saya kasih teasernya dulu di sini, ya.

Jadi begini. Selama bulan Ramadhan nanti, mulai tanggal 10 Juni sampai dengan 5 Juli, The Trans Luxury Hotel akan menggelar  acara Buka puasa bersama alias Babuko Basamo dengan tema kuliner  serba Minang. Mulai dari hidangan pembuka alias ta'jil, makanan berat sampai penutup  dengan  harga mulai dari Rp. 299.000 net per orang, all you can eat.  Untuk menjaga kualitas  rasa dan atmosfir yang akan dihadirkan nanti, hotel  yang letaknya berada di Kawasan Trans Studio Bandung ini membuat kolaborasi  tim Chef hotel dengan Uni Reno. Dari tim chef ini, ada Chef Nalendra, Chef Bernard,  Chef Dimas, Chef yusuf dan Chef  Eko yang akan menyajikan menu dengan inggredients  terbaik yang didatangkan langsung dari Sumatera Barat. Misalnya saja  untuk sajian baluit atau belut. Baluitnya didatangkan dari Minang langsung, lho. Kerennya lagi baluit ini bukan hasil penangkaran, tapi dari sawah. artinya Baluit  yang diolah bener-bener yang organik. Enak? Iya, dong? Sehat? Setidaknya lebih higienis. Nah, soal kolesterol atau pencetus  kenaikan berat badan seperti yang dibilang Uni Reno tadi, lain perkara. Sesuatu  yang berlebihan  memang ga baik, termasuk makanan, kan?
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
tim chef Trans Luxury Hotel & Uni Reno

Makanya, kalau kepengin tuntas berpetualang  kuliner ala Minang ini kayaknya ga cukup sekali, mengingat begitu banyaknya aneka kuliner  yang akan disajikan saat buka puasa bersama di sini.  Misalnya nih, bakal ada menu Singgang Ikan, Itik Lado Mudo, Gulai Bagar, Bubur Kampiun Lompong Sagu, Gulai Manih, Gulai Talua, Gulai Pakis Udangdan tidak ketinggalan menu unggulan Rendang yang sudah dinobatkan sebagai makanan paling enak di dunia oleh CNN.

Selain menghadirkan berbagai sajian makanan khas kampung halamannya Siti Nurbaya ini, selama bulan Puasa nanti juga akan digelar  berbagai acara yang pastinya tetap menghadirkan susana  ranah  Minang yang kental. Waktu saya menghadiri acara food test ini beberapa algu asal Minang terus mengalun selama acara. Ayam Den Lapeh, Kambanglah Bungo atau  lagu Badindin  yang bikin jempol saya jadi ga bisa diem :) Duh siapa coba yang ga familiar sama lagu ini. Kalau masih samar atau nyaris lupa, coba deh cari di yotube. Yakin deh, bakalan senyum dan teringat masa bocah dulu suka nari-nari tarian Indang diiringi lagu ini. Ya, kan?

Makan Bajamba Ala Minang

Tapi ngomongin budaya kuliner Minang bukan cuma soal rasa makanan yang enak dan cuma enak sekali dengan ciri khas santan atau pedasnya itu saj, lho. Ternyata saya juga baru ngeh, kalau masyarakat Minang mengenal tradisi makan berjamaah  atau Makan Bajamba.  Kalau pernah mondok di pesantren atau ikutan pesantren kilat, pasti pernah merasakan makan bersama mengelilingi satu nampan berisi nasi lengkap dengan lauk pauknya untuk beberapa  orang. Makan Bajamba bagi masyarakat Minang ini ternyata  masih punya kebiasaan lain. Ada tradisi  semacam story telling  dan mengenaikan aksesoris  yang dikenal dengan Takulua. Enggak  kebayang? Coba reservasi  untuk Babuko Basamo pada tanggal  24 Juni 2016 nanti. Soalnya pada tanggal itu akan diselenggarakan Festival Makan Bajamba yang digelar di Trans Grand Ball Room. Rasanya sayang banget ya kalau festival budaya dan kuliner semacam ini dilewatkan begitu saja.   
Sebelum mencicipi hidangan utama, saya bersama para food blogger dan awak media yang hadir pada tanggal 26 Mei 2016 kemarin sempat juga menyaksikan demo masak membuat Lompong Sagu. Makanan khas dari Pariaman ini  (tuh kan, petulangan kuliner nanti bukan cuma makanan dari Padang saja, tapi juga kota-kota lain yang ada di Sumatera Barat) bisa jadi solusi  untuk menyajikan makanan berbuka yang mudah, murah dan enak, lho.  Ga sampai 30 menit sudah bisa  kita sajikan. Resep dan caranya nanti saya share di akhir postingan ini.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
demo membuat lompong sagu, ada story dibalik foto ini :)
Dari beberapa  makanan yang tersaji hari itu, semuanya sangat menggoda selera. Apalagi kekhawatiran saya soal makanan Minang yang identik dengan rasa pedas ternyata tidak sepenuhnya terbukti. Pedasnya msih terasa,tapi masih dalam batasan toleransi. Meskipun begitu, beberapa makanan sempat di-skip juga seperti Gulai Udang.  Enak sebenarnya, tapi  berhubung  sangat sensitif dengan hidangan sea food terutama udang, jadinya ga saya cicipin, hiks hiks.

Kerupuk Siram

Kerupuk  ini  dibuat dari bahan ubi. Rasanya mirip dengan kecimpring yang bisa kita temukan di daerah Jawa Barat. Bedanya Kerupuk Siram ala Minang ini cara menikmatinya dengan bumbu kacang ala Sate Padang yang creamy.  Kalau makan bareng, kerupuknya bisa kita cocolkan  ke bumbunya.  Untuk tingkat kepedasannya nyaris tidak terasa. Mungkin waktu membuat bahan ini dan masakan lainnya, Uni Reno sengaja memodifikasi tingkat kepedasannya  sehingga tidak terasa menggigit saat dikunyah. Kalau diperhatikan secara seksama, di bumbu kacang ini ada bintik hitam. Kayaknya sih semacam lada hitam.  Paduan rasa kriuk dari kerupuk  ubi dan bumbunya ini juga oke dijadikan camilan hihihi.  Apalagi  sebagian besar dari kita rasanya ada yang kurang kalau makan nasi  ga ada kerupuknya. Ya, ga?
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
pengen lagi kerupuk ini

Gulai Talua

Hidangan ini termasuk  favorit saya.Telur ayam yang sudah direbus dulu  disajikan dengan bumbu gulai dengan warna cokelat keemasan yang membuat liur terbit. Tingkat kematanganya pas, mengingat saya  bukan penggemar telur yang direbus setengah matang. Bumbu gulainya cukup meresap dengan telur. Tingkat kepedasan? Aman tapi tetap tidak menghilangkan ciri khas  masakan Minang yang kental dengan santannya itu.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
suka banget sama gulai yang satu ini

Gulai Pakis Udang

Udang dengan bumbu gulai ini disajikan dengan daun pakis. Warna cokelat dan merahnya udang berpadu dengan hijau dari dau pakis ini  cukup menggugah selera sebagai pedamping nasi hangat.  Sayang, saya ga bisa mendeskripsikan lebih banyak rasa dari olahan udang ini karena punya alergi dengan sea food.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html 
Gulai Pakis Udang

 Masih olahan dari udang juga. Duh maafkan saya lupa apa namanya menu yang satu ini. :) Disajikan dengan bumbu yang mengental kayak rendang minus sayur. Warna bumbu  yang kemerahan ini sepertinya menunjukan level kepedasannya  yang cukup terasa.  Kalau doyan sea food dan makanan pedas, jangan lewatkan untuk mencicipinya.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
gulai udang

Ayam Lado Mudo

Sepintas saya mengira  oalahan dari unggas ini  bakalan  pedas banget. Warna hijau yang dominaan dari bumbu dan kuahnya menunjukkan sepertirti itu.  Berhubungn penasaran, saya bismillah aja, deh. Kalau pedas banget, ya gak akan saya habiskan :). Eh, aman. Lidah saya  masih bisa mengunyahnya. Dan satu potong ayam lado mudo ini pun meluncur dengan mulus dari mulut, tenggorokan sampai ke perut saya. Daging ayamnya yang empuk terasa hangat dengan campuran dari bumo lado kehijauannya.  Hangat di mulut dan aman di perut :)

http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
Ayam Lado Mudo


Rendang

Nah ini semuanya sudah tau dong. Makanan juara kebanggan Indonesia  yang sudah diakui  paling juara se-Indonesia. Biarpun darah sunda mengalir deras di tubuh, saya bangga lho kuliner Indonesia ini diakui dunia sebagai makanan yang numeru uno lezatos.  Sama seperti makanan lain yang saya cicipi, rasa santannya kentara, meresap sempurna sampai ke serat-serat dagingnya yang empuk. Entah deh berapa lama para chef di Trans Luxury ini membuat mengaduk bumbunya agar menghasilkan rasa paling juara. Iyes, lauk dari Minang ini jangan sampai diabaikan kalau berbuka nanti, ya. Please, jangan, kalau enggak mau menyesal. 
http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
belum pernah mencoba rendang? masa sih?

Sambal Lado Maco

Meskipun lauk pauk ala Minang ini sudah dominan dengan cacahan atau ulekan  cabe di setiap bumbunya, buat sebagian orang (termasuk kuliner daerah lainnya) rasanya enggak lengkap kalau tidak ada sambal. Sama seperti kerupuk, acara makan rasanya ada yang hilang kalau minus sambal. Penggemar sambal  yang ingin nasi hangatnya semakin hangat, bisa mencoba  menambahkan sambal lado maco ini. Meskipun Katya, Amel, dan David yang waktu itu duduk satu meja dengan saya bilang rasanya enggak pedas, saya memutuskan untuk skip sambal lado maco ini. Yang alergi dengan ikan teri sebaiknya berpikir ulang untuk menjajalnya kecuali siap dengan efek sesudahnya. Iyes, selain udang, saya juga alergi dengan teri. Another hiks from me. Semonga alerginya bisa sembuh :) Seperti ini penampakannya Sambal Lado Maco  ini. Abaikan bayang yang muncul di sisi kanan mangkuknya, ya :D

http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
merahnya sambal lado maco yang menggoda

 Ada menu lain yang ga sempat saya foto, baluit.  Jangan bayangkan potongan dagingnya  yang  besar dan ehm mirip binatang dari sawah yang bikin kita bergidik, ular.  Enggak, kok. Dagingnya sudah diiris sedmikian rupa. Waktu disajikan sudah pipih, semacam keripik gitu lengkap dengan bumbunya. Rasanya kriuk. To be honest, ini kali pertama saya mencicipi belut setelah sebelumnya dibikin parno karena terbayang terus wujud aslinya  seperti reptil berdarah dingin itu.

Ah, ya tadi saya janji mau share resep sagu lompong kan, ya?  Silahkan dicoba untuk variasi hidangan berbuka nanti.

Lompong Sagu dari Pariaman 

Bahan:
  • 125 gr tepung sagu
  • 175 gr kelapa parut (diambil dari setengah bagian kelapa yang setengah tua)
  • 100 gr gula aren yang sudah diiris atau disisir
  • 350 gr pisang uli (atau pisang kepok)
  • 3 sendok makan air (matang)
  • 2 sendok makan gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam
  • Daun pisang untuk membungkus dengan ukuran 25x25 cm

Cara Mengolahnya:
  • Potong pisang berukuran kecil, campurkan dengan gula aren, gula pasir & garam
  • Masukan tepung sagum susul dengan air dan kelapa parut. Remas bahan sampai merata
  • Ambil dua sendok makan adonan, tempatkan di daun pisang yang sudah siap. Bungkus/gulung memanjang seperti otak-otak.
  • Sematkan lidi di setiap ujungnya. Bakar dengan bara sampai padat.  Angkat, tiriskan.
  • Lompong sagu siap disajikan.

Taraaaa... inilah lompong sagu yang sudah matang.

http://www.catatan-efi.com/2016/05/jelajah-rasa-autentik-dari-ranah-minang-di-trans-luxury-hotel.html
Uni Reno memamerkan Lompong Sagu

Single Perdana Windy Ghemari: #MasihMencintamu Yang Jleb

$
0
0
Galau? Ah siapa sih yang ga pernah ngalamin. I Iwas. Saya pernah ngalamin juga, kok. Meskipun Ummi, teman blogger dari Bandung pernah bilang gini, "Ah teteh mah ga pernah keliatan galau." Hehehe... Masa sih? Saya juga manusia, kok. Pernah galau. Teman-teman dekat suka saya curhatin kalau lagi galau. Biasanya kalau lagi galau, pikiran jadi stuck, susah mau mikir dan fokus. Nah, kalau saya tiba-tiba terlihat ga connect, kayak orang linglung, mungkin lagi ngalamin galau. Tapi lain cerita kalau  terlihat linglung karena kesasar, misalnya. Itu sih bukan galau, tapi bisa juga jadi galau kalau hopeless, kapan sampai di tujuan? *ih apan sih*
http://www.catatan-efi.com/2016/05/single-perdana-windy-ghemari-masih-mencintamu-yang-jleb.html
  
Kata galau ini semacam keyword yang lagi trending. Enggak lagi senang, lagi sedih pun kayaknya tetep butuh theme song. Misalnya lagu Masih Mencintamu yang dinyanyikan oleh Windy Yunita Ghemary. Tau dong, siapa beliau? Ga tau? Serius? Ya udah, saya kasih clue, deh. Inget ga, dulu pas live Spektakuler Indonesian Idol ada finalis yang sempat absen karena ayahnya meninggal? Nah, inget, kan? Iya itu dia, Windy. Waktu beliau muncul lagi dan menyanyi, Dani Ahmad kasih pujian. Windy bisa move on meskipun baru dirundung duka.

Ga nyangka lho, saya ternyata bisa ketemu sama Windy, finalis Indonesian Idol 2014. Hari minggu, 29 Mei 2016 kemarin saya berkesempatan ketemu dengan lajang yang cantik dan ramah, ini. Dalam turnya keliling beberapa kota di Indonesia, termasuk ke beberapa radio di Bandung, Windy memperkenalkan single perdananya, Masih Mencintamu. Ceritanya tentang seseorang yang galau dan ga bisa move on karena inget sama mantan. Ehm... Liriknya simple, mudah banget dihafalin. Kayak gini:  

Ku coba berdiri
Ku coba bertahan tanpa ada kamu 
Ternyata ku masih mencintamu 
Ku tak bisa jauh-jauh darimu 
Ku tak rela berpisah denganmu 
Karena ku terlalu mencintamu
http://www.catatan-efi.com/2016/05/single-perdana-windy-ghemari-masih-mencintamu-yang-jleb.html
99ers, radio pertama yang dikunjungi Windy hari minggu tanggal 29 Mei 2016
http://www.catatan-efi.com/2016/05/single-perdana-windy-ghemari-masih-mencintamu-yang-jleb.html
Dua studio radio ini yang masuk dalam jadwal tur  Windy di Bandung
http://www.catatan-efi.com/2016/05/single-perdana-windy-ghemari-masih-mencintamu-yang-jleb.html
sambil nunggu yang lain datang dan jeda iklan, Windy sempet foto bareng
More on, lihat aja di youtubenya ini. Easy listening banget lagunya.



Buka cuma ngepoin videonya di youtube, lho. Kita juga bisa menjadikan lagunya Windy ini jadi RBT. Uhuk, cocok nih buat yang menjalani long distance relationship atau long distance marriage. Saat jarak membentang dan waktu bertemu terasa mahal, saat menelpon pasangan akan terasa jleb jleb gitu huehehehe. Ini Kode RBT #MasihMencintamu untuk beberapa operator seluler yang bisa kita subscribe:

Telkomsel (As, Simpati, Halo): ketik XFTTH kirim ke 1212
Indosat: ketik SET 53075765 kirim ke 808
XL: Ketik 10339313, kirim ke 1818.


Sambil menunggu Windy yang lagi  on air, saya nunggu di ruangan lain. Samar-samar terdengar suara Windy sedang live, nyanyi langsung! Saya dan teman-teman lain yang sedang ngobrol tiba-tiba berhenti. "Sik, suaranya bening banget, ga ada bedanya dengan versi rekaman." Begitu komentar kompak dari kami.

Lagu Masih Mencintamu ini ditulis oleh Posan Tobing, eks drummer band Kotak. Cocok banget deh lagu ini dengan karakter suara Windy yang memang senang dengan lagu-lagu bergenre pop. Chemistrynya dapet. Jadi, kalau kangen sama pasangan, gebetan #eh atau kayak Tian, yang ga bisa move on dari Kapten Yoo, tokoh di drama Korea DOTS yang ngehits itu.
http://www.catatan-efi.com/2016/05/single-perdana-windy-ghemari-masih-mencintamu-yang-jleb.html
Foto bareng blogger bandung dengan Windy
Terus, kamu kangen sama siapa dong, Fi?
Emmm... saya kangen Steven Gerrard. Itu lho, mantan kapten timnas Inggris yang juga kaptennya klub Liverpool. Hahaha... maksa? Gak, sih. Kalau Tian boleh kangen sama Kapten Drakor, saya mah kangenya sama kapten yang kharismatik ini, aja.  Meskipun entah kapan saya bisa ketemu sama suaminya Alex Curran. salah satu model asal Ingris yang cantik itu. Boleh dong, kangen sebagai fans hehehe. Iya nih, beliau kan udah pensiun dari timnas dan sekarang hijrah ke Amrik, merumput di LA Galaxy. Waktu tur ke Indonesia beberapa tahun yang lalu saya ga ikut meet and greetnya di Jakarta. Huhuhu.. 

Stevie G kapten yang charming dan kharismatik
Stevie G kapten yang charming dan kharismatik
Yang lain gimana?  Ah, itu mah jangan diceritain di sini. Pokoknya ada, deh hehehe #sokmisterius Don't worry, efek lagu ini bakal berbeda sama setiap orang. Ga akan selalu  termehek-mehek atau jadi baper alias terbawa perasaan. Saya sendiri denger lagu ini malah senyum-senyum aja, kok. Galau yang menyenangkan. Lho?
http://www.catatan-efi.com/2016/05/single-perdana-windy-ghemari-masih-mencintamu-yang-jleb.html
foto bareng sama Windy. Cantik, jangkis pula. Minta 5 cm aja, boleh, ga, Win? hehe
http://www.catatan-efi.com/2016/05/single-perdana-windy-ghemari-masih-mencintamu-yang-jleb.html
udah menjelang sore pun windy tetep seger dan cantik.
Ya udah, sebelum bosan  nyimak curhatan saya sama Abang (((abang))) Gerrard ini, mending simakin aja lagunya Windy. Bisa via youtube atau menularkan rasa kangennya dengan memasang RBT  yang kodenya udah saya share di atas.  

Anyway, semoga Windy juga segera merilis single-single lainya, dan tentu saja mengompilasinya dalam satu album. Sukses ya, Windy.

Keseruan Road Blog di Kota Ke-9 Bandung

$
0
0
Sebenarnya saya udah mau ceritain ini dari beberapa hari yang lalu, tapi draftnya msaih ngendon di otak, hehehe. Iya, bukan di komputer atau dashboard.  Sebelum keburu (makin) basi, saya mau cerita aja sekarang tentang acar road blog di Bandung, 14 Mei 2016 kemarin.

H-1

Sebelum hari H, saya bareng Bang Aswi dan Bang Edo  datang ke studio radio Elshinta buat on air. Iyes, on air buat sounding acara.  Duh, udah lamaa  banget saya ga on air. Sekitar tahun 2005 pernah tuh saya siaran bareng 2 orang teman Big Reds Indonesia di radio Paramuda. Ceritanya tentang komunitas Suporter  gitu, lah. Saya ga banyak ngomong juga waktu itu dan lebih ngomong seperlunya huehehe.  Kalau nyimak suara saya di rekaman, berasa sember suaranya. Kayak sendu. Ah, ga asik dan live-able. Ga merduuu. Makanya saya  sadar diri ga jadi penyanyi :D 

Oke back to topic, harusnya yang siaran hari itu adalah Bang Aswi, Bang Edo dan Terren yang mewakili Excite. Berhubung jelang weekend Bandung macetnya selalu luar biasa ditambah enggak ada u-turn di jalan Suria Sumantri, jadilah kami bertiga masuk dulu ke ruang siaran sambil nunggu Terren datang. Menjelang siaran yang durasinya sejam itu selesai, barulah Terren muncul. Masih sempat wefie bareng penyiarnya, Kang Indra. Seneng banget dapat respon dari pendengar. Sayangnya kouta peserta udah penuh, jadi ga bisa menerima lagi pendaftaran on the spot. 

dokpri
Selesai siaran di radio Elshinta Bandung, kami menyusul teman-teman yang lain yang sudah duluan merapat di hotel Best Western Premier La Grande.  Berhubung saya angkoter tapi ga mungkin (males tepatnya) lama-lama macet di jalan, akhirnya saya mesen gojek aja yang bisa ngambil shortcut via jalan layang. Ga sampai setengah jam, mendarat di sana (halah, kayak naik jet aja).  Sampai ke lantai 3, seneng banget liat persiapan ruangan yang sudah 99% siap.
dokpri
Setelah evaluasi persiapan dan makan malam bareng (aslinya lapar berat), saya pulang ke rumah sementara beberapa teman lain  menginap di hotel. Tadinya diminta ikut nginep bareng aja, umpel-umpelan bertiga dengan Nchie dan Mbak Al. Eh tapi berhubung sesuatu hal, saya pulang aja ke rumah. Setelah ritual malam dan menyiapkan keperlun besoknya saya buru-buru tidur agar besoknya ga kesiangan.

Umpel-umpelan di Toilet

Pergi pagi-pagi dari rumah saya ga bedakan seperti biasa. Cuma pelembab aja, karena buat dandan (halah) Tian dan Yasinta mau bantuin poles-polesin muka saya huehehe... Ya mumpung dapat tawaran gratis. Yang satu sepesialis wedding make up, yang satu lagi fotografer yang suka touch up-in dulu kliennya. Anyway kalau butuh jasa wedding make up atau photo wedding japri aja Tian dan Yasinta, ya.  Beberapa menit uyel-uyelan di toilet sempet-sempetnya wefie dulu hewefi.
janjian sama tian pake kerudung pink :) credit foto: Yasinta

The Day

Seneng banget pas lagi sibuk ngurusin registrasi peserta dan ngurusin keperluan sponsor yang nyiapin booth, tiba-tiba dapat karangan bunga dari grup Trans. Huaaaa, ga nyangka ini. Thank you pisan, ga nyangka bakal dikirimi karangan bunga yang menyemangati.  Meskipun rada hectic, panita Road Blog Bandung jadi seperti merasa mendapat suntikan energi.

credit foto: Parmadi & Yasinta
credit foto: Parmadi & Yasinta
credit foto: Parmadi & Yasinta

Let The Show Begin

Setelah ice breaking yang dipandu MC Raja Lubis dan sambutan, akhirnya acara dimulai juga. Sesi pertama adalah sharing dari Lembaga Sensor Film (bapak Dodi  Budiatman), Traveloka (Bari Angga-Digital Marketing Spesialis Traveloka) dan Pegadaian (Muhammad Nur Hasan). 

credit foto: Parmadi & Yasinta
credit foto: Parmadi & Yasinta
Ternyata saya baru tau kalau sensor-sensoran film di Indonesia itu sudah lama diberlakukan, sejak jaman Belanda. Ga kira-kira juga, 100 tahunan! Kalau dulu sensor film ditujukan untuk kepentingan politik Belanda yang berkuasa, sekarang fungsi sensor film bergeser untuk alasan lainnya. Ada pranata sosial dan kaidah sinematografi yang jadi petimbangan. Selain secara kelembagaan, masyarakat dan pelaku film juga ternyata bisa melakukan sensor mandiri. Wiih, meski bukan tipe movie freak, saya merasa mendapat pencerahan soal film ini, ditambah lagi sejumlah pertanyaan dari audiens yang enggak pernah saya bayangkan sebelumnya. 

Pembicara kedua dari Traveloka, Bari Angga bercerita awal mula terbentuknya Traveloka. Saat itu sang owner, yang kuliah di Amrik kesulitan mencari tiket untuk balik ke Indonesia. Ide yang tercetus ini ternyata jadi berkah juga buat sebagian orang. Selain memudahkan booking tiket pesawat,  dengan mengakses situsnya, kita juga bisa booking hotel di sini. So helpfull, semuanya bisa kita lakukan dalam genggaman. Hanya dengan satu sentuhan ujung jari saja, semua kebutuhan travelling kita bisa diurus.

Selain kemudahan akes booking tiket,  ada fasilias lain yang bisa dinikmati para usernya. Misalnya asuransi, reschedule atau penawaran paket combo untuk mendapatkan tiket lebih murah. 

credit foto: Parmadi & Yasinta
Mindset soal  pegadaian cuma pelarian bagi yang terdesak uang tunai segera juga diluruskan di sini.  Ternyata Pegadaian ga melulu berurusan pinjam uang dengan jaminan barang yang kita bawa. Nasabah Pegadain juga ada yang berinvestasi untuk masa depannya dengan tabungan emas dengan setoran minimal yang murah, setara dengan 0,01 gram emas atau kalau dkonversikan dengan rupiah sekitar 5 ribuan aja.  Penawaran dari Pegadaian ini juga disambut peserta Road Blog untuk membuka rekeningnya. Saya juga nabung di Pegadaian, lho.
credit foto: Parmadi & Yasinta
credit foto: Parmadi & Yasinta
Baca ya ceritanya di sini: Jangan Gengsi Jadi Nasabah Pegadaian

Saat sesi tanya jawab, peserta pun antusias dan ramai-ramai mengacungkan pertanyaan seputar topik yang dibahas. Sementara peserta duduk manis menyimak acara, saya juga duduk manis di sayap kiri, di samping stage. Jadi notulen buat nyatet pertanyaan dan mantau live tweet. Beberapa kali hashtag #roadblogbdg dan #roadblog10cities sempet naik turun tapi akhirnya jadi hashtag nomer 1, saingan sama trendtopicnya Persibday dan hashtag lainnya yang ga kalah ngehits kayak Cherrybele. Huaaaa ga nyangka!

dokpri
Sesi pertama selesai sekitar jam 12. Sebelum lanjut ke acara berikutnya, peserta dan pengisi acara makan siang dulu di resto Parc de Ville, masih di areanya hotel Best Western Premier La Grande.
credit foto: Parmadi & Yasinta

Another Ice Breaking

Biasanya abias makan siang kan suka bikin mata jadi kriyep-kriyep, alias ngantuk. Deuh, masa sih pas acara ngantuk? Iya sih ini acaranya di hotel tapi kan bukan buat pindah tidur. Makanya, panitia Bandung menodong Terren buat perform sulap.  Hihihi.... maaf ya, ga ada di run down acara sebenarnya. Eh tapi peserta seneng dong dapat hiburan ekstra selain ada perform nyanyi dan musikalisasi puisi dari Adew Habsta.

credit foto: Parmadi & Yasinta

credit foto: Parmadi & Yasinta

credit foto: Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta

 Sesi Kedua

Untuk Sesi kedua ada Pak Sunja dari Bank Sinarmas dan Mbak Ani dari Genflix. Pa Sunja menceritakan berbagai fasillitas dan layanan  yang bisa kita dapatkan jadi nasbahnya. Asiknya nabung di Bank Sianrmas ternyata ga harus datang ke bank sinarmasnya langsung, lho. Bisa juga mendaftar secara online. Cocok buat yang sibuk dan males ngantri. Sementara kartu atmnya bisa dijadikan kartu debit dan tarik tunai di bank-bank umum lainnya seperti BCA misalnya. Makanya banyak juga peserta yang apply tabungan selama acara. 
credit foto:  Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta
Sementara Genflix memberikan fasilitas bagi membernya untuk nonton film-film dan streaming tv bagi pemilik akunnya. Kejutan menarik diberikan oleh Genflix bagi para peserta yang hadir di acara roadblog ini., untuk mendapatkan akses menonton gratis selama sebulan. Wah, bisa mantengin film-film klasik  yang susah dicari atau liat siaran tv saluran dunia. Ini dikarenakan Genflix juga ternyata sister companynya Orange TV. Wohooo, mauuuu lah.

credit foto:  Parmadi & Yasinta

Sesi Ketiga

Meskipun slot acara ini ditempatkan di akhir, tapi tidak menghilangkan antusiasme peserta untuk terus bertahan dan stay tune di sini. Ada Bang Aswi dan Kang Argun dari Dewa SEO yang memberikan materi yang selalu dicari para blogger. Hypnowriting dan teknik SEO. Hayooo, pasti pada mupeng juga, kan? Makanya, banyak peserta yang semangat untuk nanya, menuntaskan rasa keponya selama sesi ini berlangsung.

credit foto:  Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta
Acara road blog di kota ke-9, Bandung pun ditutup dengan sesi foto bareng panita dan peserta. Biar muka udah lecek dan mata udah sayu, kalau diajak seseruan foto-foto mah hayu aja, ya.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/keseruan-road-blog-di-kota-ke-9-bandung.html
credit foto:  Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta
credit foto:  Parmadi & Yasinta



A Whole New World: Belajar dari Lea Salonga dan Malaficent

$
0
0
Sudah hampir jam 22.00, ketika sebagian orang di rumah sudah terbang ke dreamland, saya malah masih merasa segar. Entah kenapa, sudah beberapa hari ini jam biologis saya jadi aneh. Siang atau sore ngantuknya amit-amit, lewat dari jam 21 malah harus mati-matian memberi sugesti diri biar cepat tidur. Tapi kan... saya ga ada seujung kuku pun skillnya mentalist buat menghipnotis diri, tatap saya, kamu akan ngantuk (emang bisa mensugesti diri sendiri?). Malah jadi ngikik, terus kebayang sosok Malaficent, sosok ibu tirinya Snow White yang diperankan Angeline Jolie itu. Makin gagal ngantuk, lah. Salah-salah malah nanya cermin di dinding yang diam-diam merayap eh itu mah cicak, ya?

Adik saya yang sekamar malah asik nonton parodi drakor dari HPnya. Iyes, dia termasuk Korean freak. Ya musik, ya film dan dramanya. See, kalau teman-teman di medsos pada heran kenapa saya segitu tegarnya bertahan 'diracuni' virus Korea bisa tegar bertahan meski ga minum jamu tolak virus Korea eh angin, itu karena room mate aja ga berhasil menulari virus Koreanya sama saya *dadah-dadah sama Erry, Icoel, Tian dan Uwien*

Baiklah. Sementara adik saya yang kalau di luar keliatan kalem tapi aslinya gokil ini anteng dengan Koreanya, saya ga mau kalah huahaha... saya buka akun youtube dan sembarangan ngetik aja nama penyanyi yang saya inget, which is... Brad Kane! Ada video youtubenya yang menyanyikan A Whole New World bareng Lea Salonga.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/a-whole-new-world-belajar-dari-lea-salonga-dan-malaficent.html
credit: moviepilot.com

Seperti menekan tombol mesin waktu, saya bagaikan terdampar ke masa 23 tahun lalu (iya, 23 tahun lalu!) Waktu saya masih SMP, lagu A Whole New World ini termasuk ngehits. Kalau keponakan (tuh, kan kebayang kalau saya masih ngaku unyu-unyu bisa dicubit rame-rame se-RT, meski masih ada yang ngira saya masih kuliah) saya tergila-gila sama Barbie dan karakter di Frozen, jaman SMP dulu selain suka sama tampang gantengnya Tommy Page atau personel NKOTB, saya masih punya sisi childish dengan dongeng-dongeng Disney ini, termasuk cerita Aladine dan Jasmine hihi...

Baca juga Antara Maribeth, Lea Salongda dan Christian Bautista

Daaan... waktu lihat video Brad Kane bareng Lea ini jelas keduanya tampak beda. Ya iyalah, 23 tahun lalu. Kane ga secharming waktu masih muda (((muda))). Tapi masih cakep, dalam versi mature, meski perutnya rada maju alias buncit hehehe. Sementara Lea, keliatan banget sosok ibu-ibunya dengan style rambutnya seolah mengingatkan saya sama salah satu mantn ibu negara Filipina itu.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/a-whole-new-world-belajar-dari-lea-salonga-dan-malaficent.html
credit: http://www.lyricspinas.com
But, 23 years after, their voice still sound awesome. Di video yang saya lihat, ditampilkan kompilasi video before and after mereka nyanyi. Yang satu, video jadul tahun 1993 itu dan yang terbaru (Februari 2016). Beberapa orang yang berdiri di samping piano kayak tersihir gitu, jangan-jangan mereka nahan nafas (ga segitunya sih). Terkesima, pokoknya dan baru tepuk tangan setelah beres nyanyi. Walau cuma nyanyi di studio, keduanya ekspresif banget, kayak lagi ngomong sama lawan bicara.  Dari sisi Lea, saya paling suka waktu gesturenya dia nyanyiin ini..  

Soaring, tumbling, freewheeling

Beberapa videonya Lea pernah saya kepoin juga. Ada video yang dia nyanyi on her wedding day, while her  groom was crying, while she sang a song. Tipikal penyanyi dengan suara ala-ala Disney kayak Lea atau Brad Kane ini emang asik banget buat didengerin. Sialnya, bukan jadi pengantar tidur buat saya, malah jadi baper (hahaha) terus inget kecengan jaman SMP dulu (siapa coba) . Eh, ya udah saya curhat di sini aja.

Selain Lea yang suaranya kayak angel itu dan auranya tipikal orang yang ramah, humble dan hangat, ternyata anaknya,Nichole Beverly Chien ini juga mewarisi gen yang kuat dari ibunya. She's so beautiful with adorable face and voice too. Coba kepoin deh videonya di youtube.

Time do flies. Kita ga bisa menahan perubahan,kan? Jadi meingingatkan sedikit teori tumbukan dalam fisika. Lupa sih kayak gimana, lengkapnya. Intinya gini, kalau sesuatu berhenti mendadak, yang dibelakangnya bakal nabrak, bakal terjadi tabrakan beruntun dengan segala dampaknya. Dah kebayang kali, ya. Iya, kali kita mah maunya stay young kayak highlander, tetep awet muda dan cute (haish). Tapi kan hukum alam dan ketentuan  Allah ga kayak gitu.  
Grow old is a must. Suka ga suka bakal kita alami.  Tapi menjadi dewasa? Setiap orang punya cara, proses dan kapasitas  yang berbeda untuk mencapainya.
Setiap lipatan waktu yang kita lewati seperti halaman buku yang ingin kita tandai dengan stick note. Di sini, di sana dan di bagian lainnya ada yang ingin kita ingat, diwarnai dengan marker, seperti quote yang keren dalam buku/novel yang kita baca. Tapi ada juga bagian yang males kita inget atau versi jujurnya pengennya dilupain aja, dilempar ke trash, bukan recycle bin lagi yang bisa kita restore. Hahaha... curcol deh. Ya sudahlah, berdamai dengan waktu saja.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/a-whole-new-world-belajar-dari-lea-salonga-dan-malaficent.html
credit: wikipedia
Seperti Malaficent. Sebenarnya dia  ga perlu cermin yang cuma bisa ngasih 'pujian' semu.  Luka lamanya sembuh juga, meski sampai harus melalui   proses yang 'berdarah-darah'.  Lea Salonga pun bertumbuh dengan pertamabahn garis usianya yang tidak bisa ditahan dan tetap charming, ga kalah waktu masih muda dulu. Jadi apa kesimpulan dari curcol saya malam ini, ya?   Kebanyakan mampirnya sih  ini hehehe

Yang jelas di akhir tulisan ini saya masih melek, masih gagal ngantuk.... 
A  whole new world, a whole new day is ahead, tomorrow :)


Pakta: Pulsa dan Kuota Tetap Aman

$
0
0
Pernah ga ngalamin 1 dari kasus ini? 

Kasus 1

Pas lagi di bus, travel atau kereta kita mencoba menghubungi seseorang untuk alasan yang urgent banget.  Begitu menekan nomor yang dituju yang menjawab bukan teman atau pemilik  nomor yang dituju. tapi jawaban yang sebenarnya familiar dan ga kita harapkan saat itu.
"Maaf, sisa pulsa anda tidak cukup untuk melakukan panggilan. Bla bla bla....
Kasus 2:
Pulsa pas-pasan. Untuk melakukan panggilan sebentar cukup sebenarnya, tapi kita lagi ga butuh telepon. yang dibutuhkan saat itu adalah akses data.  Berkirim pesan teks, suara atau gambar lewat aplikasi atau harus mengunduh file dari lampiran email. Sialnya kuotanya udah nol.  Ga ada atm, stasiun atau rest area berikut masih jauh. Token ketinggalan. Lalu coba nelpon teman atau saudara minta diisiin pulsa dan ga ada respon.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/pakta-pulsa-dan-kuota-tetap-aman.html

Pernah ada pada situasi di salah satu kasus atau dua-duanya dialami berbarengan? Saya pernah huehehehe.... Kalau udah gini, ya udah, pasrah aja. Menunggu sampe beneran dapat akses untuk mengisi ulang pulsa atau kuota. Sebenarnya sih, untuk mengecek status  pulsa dan kuota kita bisa ngecek dengan menekan *123#.  Tapi suka abai, atau kadang pas ngecek, merasa masih save. Entar aja. Then.... it's happen!
Kalau udah gini kan, mati gaya. Hiks... hiks...
Mengharap ada yang kirim pulsa nyasar jelas konyol. Nanya penumpang di sebelah pas di angkot atau di kendaraan umum lainnya rasanya kagok. Ga semua orang juga bisa SKSD, apalagi kalau kayak gini. Takutnya dikira punya niat jelek. Padahal uang buat bayar ada. Gara-gara oknum papa dan mama yang suka minta pulsa, sih. Ngarepin ada mbak cantik atau mas ganteng yang know us so well lagi butuh pertolongan kayaknya terlalu drama queen gitu.

Bukan cuma reminder aja

Lalu, saya kepikiran sesuatu. Kan, sekarang ini  jamannya serba digital. Apa-apa ada aplikasinya. Mau pesan makanan, kirim barang, pesan tiket atau apalah bisa dilakukan dengan aplikasi yang dibenamkan di HP. Termasuk isi pulsa atau kuota itu sebenarnya bisa. Cuma kan ya itu tadi, ketika token ketinggalan, ga ada atm yang bisa dihampiri mau gimana? Sebenarnya aplikasi semacam ini udah dijalankan oleh operator  Tri dengan Bimanya itu. Tapi ya itu tadi,penyakit kita yang suka menunda-nunda itu suka  ga bikin kapok. Baru baper kalau udah mati gaya ketika beneran semuanya the end.  Huaaaa, gimana atuh?

By the way, fakir kuota ini juga sering bikin baper buat para blogger menjelang dead line lomba.Ketika tinggal tekan submit, sistem eror atau pulsa habis! Huaaa. pengen nangis cakar-cakarin keyboad deh.  Kalau soal sistem udah ga bisa diapa-apain lagi (lagian emang ga bagus kan ya mepet dead line hehe). Yang lebih nyesek itu pas kuota abis. Meskipun kasus yang kayak gini lebih mudah diatasi dibanding contoh kasus yang saya ceritain di atas.  

Pakta: Pulsa dan Kuota Tetap Aman

Jadi ini semacam aplikasi untuk isi pulsa/kuota secara otomatis

Ngayal ah kamu, Fi.

Ya, kali aja ada yang bisa mengeksekusi ide saya, hehehe. Iya, saya cuma bisa kasih ide aja. Bukan eksekutor. Ini juga berdasarkan kontemplasi (halah). Ga segitunya, tapi lebih tepat disebut hasil ngelamun (makin ngaco ga, sih?). Ya udah daripada semakin berbelat belit, saya ngelamunin satu waktu ada aplikasi reminder status pulsa dan kuota yang dipasang di HP. Ga usah ribet-ribet lagi tekan *123# Ok buat ngecek yang suka kita abaikan itu.

Gimana Caranya?

Ilustrasinya kayak gini.  Aplikasi  yang nantinya bisa diunduh di Playstore atau iOS ini  bisa mengecek  pergerakan status pulsa dan kuota yang dipakai. Ketika pulsa tinggal  - let's say - Rp. 2.500,00 lagi atau ketika kuota tinggal  100 MB lagi.  Aplikasi akan meminta kita untuk membuka menu tertentu yang terhubung dengan nomor rekening  yang sudah didaftarkan untuk mendebit saldo. Makanya reminder ini akan aktif ketika kuota masih aman agar transaksi bisa diproses. Kalau berhasil (just in case ga ada ganggauan di sistem),rekening kita akan terpotong secara otomatis  dengan nominal tertentu, Rp. 50.000 misalnya.

Jadi, saat instal aplikasi ini, sistemnya juga akan mengintegrasikan nomor HP  yang biasa digunakan dengan rekening di bank. So, pastinya ada kerjasama dengan pihak bank dong, ya. Jadi  kayak tagihan tertentu   yang suka debit otomatis via rekening,  kenapa enggak  ya, ada aplikasi yang menghubungkan status (((status))) pulsa dan kuota dengan rekening di bank? Saldo tabungan juga harus support alias ga cukup atau nol. Ini penting banget agar pengisian otomatis tidak mengalami kegagalan.  Bisa juga disiasati dengan cara seperti ini. Rekening tabungan di bank akan ditahan sesuai nominal tertentu yang kita isi disetingannya. Namun, batasan minimal nilai saldo nominal yang akan dipotong via rekening bisa kita ganti sewaktu-waktu. Fleksibel gitu lah sifatnya. Ga usah lagi ke atm atau ngisiin kode tertentu dari token via internet banking.  Pulsa dan keamanan tabungan kita tetap terjaga.


Duh, mudah-mudahan segera ada ya, aplikasi  kayak gini biar buat telpon, sms (meski udah ga musim sih) dan akses datanya stay save.






Royaux Ramadhan Bersama GH Universal Hotel

$
0
0
Royaux, waktu membaca kata ini, lidah saya kepleset.  Diksi berbahasa Perancis  memang sound sexy, ya?.  Lidahnya para Three Musketeer bakal terdengar menyebutnya Oyuks, err. ya semacam gitulah waktu saya denger Vanjou, marcommnya GH Universal bercerita.

Ah sudahlah, daripada lidah saya yang sundanese abis nih  semakin payah mengejanya. Mending juga saya ngajak teman-teman yang terdampar di sini jadi ngeces. Hohoho.. mumpung nih, waktu saya nulis ini masih malam pertama di bulan Ramadhan. Jadi jangan ngambek kalau setelahnya tergoda dengan tampilan cake dan pastry ala-ala GH Universal Hotel yang mau saya ceritain. Kalau kebetulan mampir di mari pas siang dan lagi puasa, jangan lupa bookmark dulu, nanti balik lagi abis buka puasa nanti hehehe.
suasana klasik dan romantis bergaya Rennaisance di GH Universal Hotel
Jadi gini, lho. Menyambut Ramadhan 1437 Hijriyah ini, GH Universal Hotel  yang beralamat di Setiabudhi no 376 Bandung menggelar program Royaux Ramadhan. Hotel yang kental dengan gaya Eropa dengan arsitek  bergaya Italia di jaman Rennaisance ini menawarkan sesuatu  yang unik untuk para tamunya yang ingin berbuka puasa, menginap di sini selama bulan puasa dan lebaran nanti dan tentunya paket cake and pastry yang bisa dipesan. Penasaran, kan?
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
sirup kuning di gelas kecil itu bahannya dari apel. Halal, kok
Makanya, hari Rabu kemarin, tanggal 1 Juni  2016, para food blogger dan media mendapat undangan dari GH Universal untuk food test di sini. 
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Blogger Bandung, Food Bloger dan Media. Credit:  Parmadi dan Yas
Selesai makan siang di restoran Fat Dragon, kami diajak turun ke area Ball, di tepian kolam renang ini untuk icip-icip kue-kue  bertema Royaux Ramadhan dengan bahan utama dari susu murni.  Asiknya lagi sebelum food test kami diajak bereksperimen membuat minuman segar yang bisa dicontek untuk menu tajil nanti, lho. Gampang dan ga ribet. 
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
manisnya sirup ini didapat dari susu. Bikin yuk buat tajil nanti :)
Kalau yang foto di atas itu hasil racikan Chef. Sementara  yang dibawah ini hasil racikan saya sama Yasinta. Seneng dong pas kami eksperimen, Chefnya bilang cara yang kami lakukan udah bener. Meski sebenarnya  sih,  merasa layernya warna birunya kurang banyak. Hehehe, Lumayan lah buat ukuran kami yang ga doyan berkutat di dapur  hehehe.  So this is it *ngomong ala-ala Farrah Quinn*
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Kombinasi  ijo dan birunya cakep, bikin tampilan warnanya kece badai
Triknya tuangkan dulu sirup  yang lebih kental (which is sirup berwarna hijau ini konsentratnya lebih pekat). Lalu disusul sirup warna lainnya yang  lebih cair, kemudian susu, es batu dan toping sebagai pemanis seperti ceri. Hindari  kombinasi warna sirup yang bakal ngeblend semisal merah sama biru, nanti jadi sirup jomblo atuh *apaan sih* 

Selesai bereskperimen dengan susu segar  yang manisnya didapatkan langsung dari susu dan sirup (iya, ga pake gula), kami pun diajak mengenal cake dan pastry ala Royaux Ramadhannya GH Universal. Sama seperti sirup yang kami cicipi sebelumnya, semua menu yang kami cicipi (dan bisa dipesan juga) berbahan dasar utama susu dan lagi-lagi  kandungan gulanya rendah sekali.  Minimal kalorinya ga sehoror  dengan resep yang inggredients gulanya dominan. Jangan sampai setelah bulan puasa nanti berat badan kita malah melar (lagi) gara-gara kebablasan nyicipin cookies.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Chef Anton lagi cerita story green forest cake yang terinsipirasi dari rumput sintetis  lapang Persib.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
senyum manis chef ini menwarkan cookies yang manisnya dari susu, bukan gula :)
Beberapa cookies yang ditawarkan sudah familiar banget dan jadi 'kue wajib' yang harus ada setiap hari raya. Let's say  kastengel, nastar, snow flake dan dan Choco Chips. Kalau ribet atau ga sempet mengolah sendiri, ya udah pesan saja.  Dengan Rp. 150.000 nett bita bisa pesan  2 toples kombinas kue-kue ini atau bisa juga pesan secara custom untuk beberapa varian. Tentu saja ratenya ga sama kalau kita pesan dengan kombinasi sesuai keinginan kita, ya. 

Untuk cookiesnya, saya paling suka kastengelnya. Selain emang suka makanan  dengan rasa salty, gurih kejunya dapet, pas banget. Ga giung kata urang sunda mah. Kalau suka yang manis, bisa deh banyakin pesen snow flakes  yang sudah berbalut gula halus atau nastarnya. 
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Kastengel, kesukaan saya
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Nastar, salah satu cookies sejuta umat setiap hari raya
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Kombinasi cookiesnya bisa dipilih
Selain kue-kue kering ini GH Universal juga menawarkan Royaux Black Pepper Cake. Dengan ukuran 20x20 cm bisa lho kita pesan untuk sajian lebaran nanti. Yang unik dari Royaux Black Pepper ini mengandung inggredient lada hitam. Pedas? Dikit, sih. Ada sensai hangat tapi rasa coklat yang melting masih dominan, kok. 
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Cake  unik GH Universal, Royaux Black Pepper
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
ada sensasi hangat dari black pepper di balik lelehan cokelatnya
Kalau suka cake dengan tekstur  yang lebih moist dan creamy, ada Lemon Chees Cake yang ga kalah menarik dengan sensasi rasanya. Yang ini rasanya bakal lebih legit kalau disimpan dulu di lemari pendingin sebelum disajikan, biar lebih meleleh di lidah. Recomended banget buat yang lebih suka gurihnya  susu, keju dan telur yang cukup kuat.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Melting dan bikin ngeces. Lebih enak disajikan dingin setelah 'ngendon' di kulkas :)
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Wrna kuningnya segar, yes?
 Another Offer
Masih ada meu cake/cookies lainnya lho  yang bisa kita pesan di hotel GH Universal. Misalnya saja seperti yang berikut ini.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Redl Velvet, si merah yang manis dan menggoda
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Almond Strudel, menu khas GH Universal Hotel
http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html

http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Tropical  Fruit yang segar, asik juga buat tajil

Buka Puasa dan Paket Menginap

Seperti yang udah saya bilang sebelumnya, Hotel GH Universal juga menawarkan paket buka puasa dengan rate yang murah. Mulai Rp. 92.000,- nett kita bisa merasakan sensasi ketinggian Bandung dengan hawa sejuknya di Belle Vue, Rooftop Area, lantai 5. Sambil menyaksikan keindahan Bandung di malam hari, kapan lagi coba bisa merasakan sensasi berbuka seperti ini? Mau kan? Mau dong!  

Siapa tau punya rencana untuk menginap di akhir pekan, ada promo kamar juga yang ditawarkan. Selama bulan Ramadhan nanti, mulai Rp. 950.000,-nett/room/night  atau kalau kepengin berlebaran di Bandung, buruan aja booking kamar.  Khusus pada tanggal  6 sampai 8 Juli 2016,  para tamu bisa menikmati paket spesial 2 malam,  mulai dari Rp. 4.000.000,-nett.

http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html

http://www.catatan-efi.com/2016/06/royaux-ramadhan-bersama-gh-universal-hotel.html
Belle Vue di Rooftop, lantai 5 GH Universal Hotel. So romantic, isn't it?

Yoga in the Air: Stay Fresh and Healthy with Kiranti

$
0
0
Selain menu buka bersama yang jadi trending topic di hari-hari pertama bulan puasa ini masih ada satu hal lagi yang biasanya ramai diobrolin, terutama oleh kaum perempuan. Iyes, mens. Jadi nih dalam beberapa  status di medsos atau grup chat seperti telegram atau WA yang saya ikuti, tamu bulanan yang rutin datang ini  jadi obrolan menarik. 
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html

Kecuali sedang hamil, perempuan yang memang masih dalam usia subur sudah bawaannya dong mengalami siklus bulanan yang satu ini. Ada yang biasa aja waktu mengalaminya, tapi ga sedikit juga yang dibuat helpless, karena sakit atau nyeri yang merecoki. Intesitas keluhan yang dialami setiap orang ga mesti selalu sama. Saya sendiri paling sering mengalami keluhan kembung dan moody. Kembung karena memang tubuh kita menahan cairan lebih banyak. Kadang suka parno juga pas mau nimbang badan, berasa perut jadi bunvit gitu hehehe. Soal moody kadang suka saya jadiin modus juga kalau lagi bete.  Alasan ketemu tamu bulanan itu adalah jawaban paling jitu kalau ditanya kenapa saya ujug-ujug uring-uringan :) Eh tapi beneran kok, kalau saat menstruasi, faktor hormonal bisa memengaruhi emosi.

Dulu waktu masih sekolah (SMP dan SMA) ga sedikit temen-temen saya yang minta dispensasi ga ikut olahraga (termasuk renang) dengan alasan mens. Saya juga suka pake alasan ini,  kalau lagi males olahraga. Padahal sih saya ngerasa fine-fine aja. Hohoho... dasar ya.  Sebenarnya saat menstruasi ini ga berarti jadi alasan buat kita mager atau ga olahraga, lho #selftoyor.  Ga mesti juga olahraga yang berat-berat  untuk menjaga tubuh tetap fit sebelum dan saat menstruasi. Yoga, misalnya. Olahraga yang identik dengan relaksasi dan meditasi ini jadi salah satu cara yang menyenangkan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. 

Setelah sekian tahun teman-teman sekitar saya sudah ngeh dan menjalani duluan, akhirnya sabu 4 Juni 2016 kemarin kesampaian juga saya 'test drive' yoga. Apalagi jenis yoga yang diperkenalkan ini cocok banget dengan saya karena jurus-jurus yang diajarkan hari itu memang ditujukan  menjaga tubuh tetap sehat dan bugar selama menstruasi. 
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
merapikan matras biar nyaman saat pose. Pas yoga, matras saya suka bergeser ke samping, maju atau mundur :)
Thanks to Kiranti yang udah menggusur saya lebih alert menjaga aset yang paling berharga. Menyebalkan rasanya kalau ga bisa produktif dan kesehatan tubuh ga optimal saat menstruasi. Selama organ reproduksi masih dalam rentang subur, semua perempuan bakal mengalami terus setiap bulannya, kan?

Dipandu oleh instruktur Teh Yeni, saya dan puluhan peserta yoga lainnya sudah  berkumpul di rooftop Paris Van Java untuk ber-yoga ria bareng. Celetukan lucu sempat terdengar selama acara berlangsung.  Udara pagi yang bisa membuat kulit rada tanning atau cekikikan geli karena otot tubuh seperti ditarik. Pegel, tapi meyenangkan. Begitulah kira-kira suasana yang tergambar hari itu.

http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
masih pose dasar yoga, nih. credit: Kiranti
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
lupa ga bawa kacamata dan topi kayak Uwien, jadinya silau pisaaan
Sepintas beberapa gerakan terliha biasa saja, tapi setelah dijabani, bukan cuma 'sensasi baru' berupa sakit atau pegal yang dirasakan. Sambil memandu beberapa pose, Teh Yeni yang bernama lengkap Yeni Christine ini bercerita manfaat dari pose-pose yang diajarkan sangat baik untuk mengatasi ketegangan pada otot perut, memperbaiki posisi punggung, pinggul, kaki dan tentu saja rasa nyaman pada anggota tubuh saat mens dialami. Ngaku nih, kadang kalau keasikan duduk, apalagi pas nonton atau ngetik di depan laptop, suka seenaknya aja bersandar. Bahu yang turun atau punggung yang membungkuk sering tidak saya sadari.

Keluhan kembung dan nyeri pinggul (akibat berkurangnya kalsium saat menstruasi) juga bisa diatasi dengan pose-pose yoga ini. Mengingat usia saya yang udah gak muda (lagi) saya semangat untuk fokus  sebisa mungkin menghafalkan  beberapa gerakan agar bisa dipraktikan di rumah.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
pose asik  buat duet
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
ga enak perut saat mens? lalukan pose ini daripada guling-guling ga jelas. credit: Winursih
Pose berikut ini juga termasuk pose yang saya sukai.  Kita bisa menombinaasikan gerakan lain dengan mengangkat salah satu kaki dengan posisi telapak kaki lurus. Saat salah satu kaki terangkat, kepala kita bersandar pada lipatan tangan dan dilakukan bergantian setiap sisi. Teh Yeni menghitung samai 20 untuk mengukur kekuatan peserta Yoga in The Air. Pose lainnya juga yang bisa dilakukan dengan dasar pose ini dengan menarik tungkai kaki kebelakang, ditahan dengan tangan yang menjulur ke belakang alias backbend atau disebut Dhanurasana.
Pose ini juga sekilas enteng, baik ketika sedang berbaring di bawah atau menjadi pertner yang berdiri dengan menekan telapak tangan ke lutut seperti yang dilakukan oleh saya dan Uwien di sini. Cobain deh ajakin adik, kakak atau siapa saja jadi partner. Enakeun, lho.
difotoin sama Nchie. Saya merem karena ga kuat panas dan silau :)
Gimana dengan pose di bawah ini? perlu keseimbangan untuk menarik posisi kaki dan tangan setiap sisi secara bergantian namun tetap seimbang. Pokoknya seru, lah.
Selesai berpeluh keringat dan kerap memicingkan mata karena matahari semakin hangat memandikan peserta, acara dilanjutkan dengan sesi talkshow.  Masih bareng dan Teh Yeni, kali ini MC juga mendaulat Michael Bliss selaku Public Relationsnya grup Orang Tua dan Donny, Managing Director Kiranti untuk  berbincang seputar Kiranti sebagai produk minuman tadisional  sahabatnya para wanita kala menstruasi datang menghampiri.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
Kiranti aman lho kalau diminum cowok.  begitu salah satu fakta menarik yang saya dapatkan pas sesi talk show
Dulu kita cuma mengenal Kiranti dengan varian original, dengan rasa jamunya yang kentara. Buat sebagian orang, mungkin rasa jamu ini jadi mengibaskan tangan karena udah males duluan.  Setelah 22 tahun eksis sebagai jamu tradional yang dikemas secara modern, kali ini Kiranti hadir dengan rasa  baru, yaitu Kiranti Plus Orange Juice. 

Masih tetap dengan komposisi bahan seperti kunyit yang berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri (pemicu keputihan dan bau tidak sedap), antioksidan dan imunostimulan, Kiranti Plus Orange Juice  rasanya lebih segar dan jamunya tidak sekuat varian sebelumnya. Lebih enak diminum setelah disimpan dulu di kulkas. Komposisi lain berupa kencur, gula jawa, jaee dan asam jawa serta rasa jeruk yang segar membuat


FYI, Kiranti ini diproses dengan teknologi modern dan mendapat sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional  yang Baik dan Benar) sehingga kehigienisan dan keamanannya tetap terjaga.  Selain  itu, dibanding minuman sejenis lainnya, cuma Kiranti saja lho, minuman datang bulan dengan bahan baku yang sudah standar dan memiliki sertifikasi Obat Herbal Terstandar (OHT). Ini sudah dibuktikan melalui uji pra klinis. 

Ada  fakta unik lainnya dari Kiranti yang perlu diketahui. Rasa segar dari Kiranti ini mungkin bikin para pria kepo ingin mencicipinya. Eh, gimana? Emang ga papa? Aman, kok. Ga akan bikin hamil hehehe. Ya jelas dong, secara pria ga punya organ rahim, ya. Tapi beneran tidak akan menimbulkan indikasi apa-apa karena Kiranti tidak mengandung hormon dalam setiap varian rasanya, baik yang Original, Plus Orange Juice atau varian lainnya dalam kemasan botol berwarna biru, Pegal Linu.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
bakal jadi varian favorit saya setiap datang bulan
Selesai acara talk show, MC, pengisi acara dan para peserta mencoba bersama-sama minuman ini sembari melepaskan balon, sebagai tanda produk baru ini sudah  diluncurkan. Meski panas semakin menyengat, segarnya Kiranti tetap menceriakan suasana.

http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
para pendukung acara ngajakin semua peserta mencicipi Kiranti Plus Orange Juice
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
Para peserta dengan Yoga Tee kuning yang ceria
http://www.catatan-efi.com/2016/06/oga-in-air-stay-fresh-and-healthy-with-kiranti.html
Tetep semangat pose-pose buat difoto, meski cahaya matahari semakin siang semakin silau :)
Ssst.... setelah Jakarta dan Bandung yang menggelar acara ini rencananya setelah lebaran nanti, bakal ada 3 kota lagi yang akan menggelar acara serupa. Jadi jangan sampai kelewatan eventnya, ya. Pantengin terus media sosial dan situs resminya Kiranti agar tetap update.

Sementara itu, mulai hari ini dan nanti, pastikan saat menstruasinya tetap sehat, segar dan nyaman beraktivitas, ya. Karena selalu ada Kiranti dan tentu saja usahakan untuk sempat berolahraga. Yoga bisa jadi alternatif menarik dan mengasikan. Sya juga kepengen ini  meluangkan waktu untuk ber-yoga ria agar tetap sehat, cantik dan memiliki postur tubuh yang baik sampai tua nanti :)

Kiranti
twitter & Instagram: @DiaryKiranti
Facebook: https://web.facebook.com/diarykiranti
website: http://www.diarykiranti.com


Wisata Sehat di Pemandian Air Panas Ciater

$
0
0
“Lebaran sebentar lagi…”
Hohohoho aduh Efi! Baru juga hari ke-4 udah bahas lebaran lagi, sih? Kayak anak kecil aja.

Iya, sih. Seminggu juga belum ya kita berpuasa. But time flies. Ga kerasa, lho. Tiba-tiba aja udah masuk pertengahan puasa lagi – which is selain sibuk menyambut malam ganjil buat mengejar pahala berlipat – kita akan disibukkan dengan segala persiapan lebaran. Bikin kue atau memesan, oleh-oleh buat mudik, dan tiket perjalanan yang biasanya sudah sold out jauh hari sebelum puasa, malah. Tuh, kan. Sebenarnya persiapan lebaran itu orang-orang sudah menyiapkan jauh-jauh hari, termasuk jalan-jalan ke Bandung, menghabiskan liburan di kota yang ngangenin ini.Uhuk :)
http://www.catatan-efi.com/2016/06/wisata-sehat-di-pemandian-air-panas.html
sumber foto: hingga.com
Saya pernah ngobrol sama seorang teman yang bekerja di sebuah hotel di kawasan Lembang. Kekepoan saya mengantarkan saya pada fakta kalau tingkat booking hotel untuk liburan lebaran sudah ramai. Dan seperti biasa, kalau memesan kamar hotel di Bandung di last minute di saat peak season seperti ini sangat riskan. Jangan sampai gigit jari ga kebagian kamar. Masa sih, harus pasang tenda di taman-taman gitu? Huehehe.. Jangan lah, ya. Sebenarnya harapan untuk mendapatkan kamar yang masih available sih masih ada, tapi ya gitu deh, perlu kesabaran ekstra sampai mendapatkannya.

Ngomong-ngomong soal destinasi wisata di Bandung, Kawasan Lembang dari dulu ga ada matinya. Selalu saja daerah Bandung utara ini dipadati turis lokal dan manca negara yang menghabiskan liburannya di sini. Kesejukan hawanya memang ngangenin. Saya aja yang orang Bandung asli serasa menekan tombol waktu, back to the past, merasakan sejuknya Bandung di masa kecil. Sesekali kabut yang turun meringkus jadi pengantar permainan yang mengasikan. Kapan lagi coba, bisa memainkan embusan uap dari mulut seperti di film-film Hollywood dengan seting winternya? Kalau saya di suruh liburan di Amrik atau Eropa sana di akhir tahun, belum tentu tahan dengan suhu yang bisa di bawah 0 derajat itu.

Tapi tenang saja. Sedingin-dinginnya hawa Bandung tetap masih cocok dengan iklim tropis Indnesia. Dan kalau ingin menghangatkan tubuh, Pemandian air panas Ciater di Subang, tidak jauh dari Lembang adalah salah satu itinerary yang sayang banget diabaikan dari check list. Enggak liburan biasa, long weekend atau seperti liburan Lebaran nanti, kawasan ini selalu ramai dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati hangatnya air yang menyehatkan.

Dengan menempuh jalur puncak dari Jakarta, membentang jarak sejauh 212 km untuk sampai ke sini. Tapi kalau mau ngambil jalur lebih pendek, bisa ditempuh via tol Cikampek, lumayan bisa memangkas hampir seperempatnya. Hanya berjarak 185 km. Apalagi nih, arus mudik dari Jakata ke arah Bandung dipastikan bakalan semakin merayap. Tetep keep up dengan pantauan arus mudik yang bisa diakses dari radio, twitter plus bantuan aplikasi seperti waze adalah tools penting yang harus selalu terkoneksi selama di perjalanan.

Oke noted, Fi. Tapi gimana nih kalau saya pengen jalan ke Bandung numpang angkutan umum kayak kereta, bus atau travel? Kan, ga da trayek yang langsung mengarah ke sana?
Tenang aja. Kalau memang datang ke Bandung ga bawa kendaran pribadi, kita bisa sampai ke kawasan Ciater dengan menumpang angkutan umum menuju terminal Ledeng. Ada jurusan Kalapa – Ledeng, Margahayu Ledeng, Stasiun – Lembang, dan Ciroyom – Lembang yang bisa kita gunakan. Dari Terminal Ledeng, perjalanan bisa dilanjutkan ke Ciater dengan menumpang angkot menju Ciater yang secara normal butuh waktu 15 menit saja buat sampai.

Sampai di sana, bisa dipastikan, semangat membara (ealah kesannya kayak mau lomba bakiak atau balap karung pas 17an aja ya), untuk segera berendam akan menapai level to max. Ga nahaaan, pengen buru-buru nyebur. As we know, Air panas dengan suhu 45ᵒC ini beda dengan air pansa yang kita jerang di rumah atau yang biasa kita gunakan saat mandi dengan shower atau bathub. Kandungan belerang di dalam setiap partikelnya ampuh membantu otot dan syaraf tubuh jadi rleks. Ketegangan yang merecoki kita selama ini bakal segera ngibrit. Bye bye penat, pegal dan lemas!

Eh tapi bukan cuma mengandung mineral saja lho air panas yang kita nikmati saat berendam di Ciater sana. Masih ada kandung mineral lainnya seperti kalsium, magnesium, chloride, sulfat yang memiliki kadar aluminium yang tinggi plus tingkat keasaman yang juga tidak kalah tingginya. Jadinya selain membuat otot tubuh bebas pegal pun, dengan mandi di Ciater ternyata bisa mengobati penyakit kulit. Selain itu juga kalau punya keluhan lain seperti rematik, gangguan syaraf dan tulang, bisa terbantu dengan terapi mandi air panas di Ciater ini. Wohooo, asik, kan? Tamasya sehat ini namanya! 
http://www.catatan-efi.com/2016/06/wisata-sehat-di-pemandian-air-panas.html

Photoright: anekatempatwisata.com
Kalau punya saudara atau keluarga yang mengalami kelumpuhan akibat stroke atau penyakit darah tinggi juga bisa diajak ke sini. Pengelola pemandian air panas di Ciaer ini menyediakan fasilitasnya bagi yang ingin melakukan terapi secara rutin. No wonder kalau ternyata pemandian air panas Ciater selalu ramai dan jadi tujuan wisata saat berlibur ke Bandung.

FYI, Pemandian air panas Ciater ini selalu dikunjungi oleh lebih dari 60.000 orang yang rata-rata berasal dari Pulau Jawa, lho. Di sekitar kawasan ini juga tersedia fasilitas hotel yang bisa kita booking. Jadinya tidak perlu jauh-jauh turun ke Bandung untuk mencari penginapan agar bisa beristirahat setelah menghabiskan waktu mandi atau berendam di Ciater ini.

Gimana soal kulinernya? Kan, jalan ke Bandung ga komplit rasnya kalau tidak menjajal aneka makanan khasnya? Iyes, tenang aja. Hangatkan suasana kawasan Ciater yang sejuk dengna mencicipi olahan khasnya, sop dan sate kelinci. Banyak kok, di sepanjang jalan para penjaja hidangan ini. Mulai dari kaki lima sampai rumah makan.

Agar tidak ikut-ikutan pusing seperti Barbie, soal booking hotel di kawasan Ciater bisa kita atasi dengan mengakses situs Traveloka[disclosure] Saat kecemasan melanda tidak kebagian kamar atau menghabiskan pulsa untuk menelpon ke sana ke mari, dengan menmbuka aplikasi ini bisa membantu kita menemukan kamar yang masih available. Di situs ini kita akan mendapatkan berbagai referensi hotel atau bungalow dengan rate harga yang sesuai dengan budget yang sudah kita anggrkan. Mendukung pogram eco-friendy, booking hotel via Traveloka ini minim cetak tiket secara konvensional alias paperless. Cukup dengen memperlihatkan bukti booking kita saat check in.

Ngomong-ngomong soal Pemandian air panas Ciater yang posisinya tidak jauh dari Gunung Tangkuban Perahu, sumber mata airnya berasal dari salah satu kawah aktif yang mengalir ke Ciater yang juga mengaliri sungai sepanjang 2000 meter yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah oleh masyarakat di sekitar Ciater. Sistem irigasi yang didukung dari mata air ini ternyata membuat hasil panen mereka jadi mempunyai kualitas lebih baik. Keren, ya?

Kawasan Pemandian air panas Ciater atau Sari Ater ini dikelola oleh pemerintah setempat dan pihak swasta dengan menyediakan kolam-kolam khusus. Kalau malas berbaur dengan orang banyak, kita bisa meminta fasilitas kamar air panas yang lebih privacy. Cocok nih buat muslimah yang merasa risi karena mengenakan swim suit yang membentuk lekuk tubuh dan terlihat orang banyak yang bukan mahramnya.

Dengan membayar tiket yang murah, hanya Rp.14.000,00 saat memasuki pinu gerbang, (belum termasuk tiket masuk ke kolam pemandian yang ratenya berbeda satu sama lain). Rata-rata untuk tiket masuk ke kolam, kita akan dikenai charge antara Rp.20.000,00 – Rp.50.000.00 untuk setiap orangnya. Sementara untuk area yang lebih privat, charge yang dibebankan sebesar Rp.80.000,00 dengan durasi sepuasnya. Eh tapi, jangan sampai karena sepuasnya kita terus berendam dan bikin kulit kita jadi keriput, lho. Well, itu tandanya kita harus segera menyelesaikan rekreasinya. Pasti setelah mandi atau berendam, perut kita jadi keroncongan, kan? Saatnya makan!

Selesai mandi, kita masih akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sayang sekali untuk dilewatkan sebagi objek foto atau latar selfie/wefie. Kepulan asap dari u air hangat di sekitr sini, hijaunya pepohonan dan air terjun yang jatuh dengan gemiricik khasnya seakan jadi simfoni alam yang lembut dan menenangkan dari pemandian yang lokasinya berada di dataran dengan ketinggian 1.050 meter ini. 

http://www.catatan-efi.com/2016/06/wisata-sehat-di-pemandian-air-panas.html

Photoright: anekatempatwisata.com
Selain penginapan, kawasan ini masih dilengkapi oleh fasilitas lain seperti wahana bersepeda, berenang, naik perahu, arung jeram, berkuda, bermain tenis lapangan, golf dengna lapangannya yang luas, bermain voli atau basket. Untuk pengemar tantangan yang memicu adrenalin, jangan lewatkan arena outbond yang ada di sini.

Sementara itu, kalau datang bersama keluarga bersama gank krucilnya, tersedia juga wahana bagi mereka, sehingga tidak akan terasa membosankan menghabiskan waktu di sini. Selesai berlibur dan bersiap kembali pulang ke rumah masing-masing, jangan lupa juga untuk mampir memborong aneka oleh-oleh dan cendera mata yang bisa ditemukan di kawasan Ciater.

Yuk, berlibur ke Ciater.

Meet the Doctor: Antara Penasaran dan Harap Cemas

$
0
0
Selain pertanyaan, "kamu makan apa?"  komentar lain yang saya dengar kemarin dari dokter yang kayak kembarannya Delon (lebih cakepan dokternya malah huehehe) adalah "kulit kamu kering sekali."

http://www.catatan-efi.com/2016/06/meet-the-doctor-antara-penasaran-dan-harap-cemas.html
pernah tegang gini ga pas ketemu dokter?
Hiks, saya suka lupa aja minum banyak, at least sesuai jumlah minimal yang disarankan. Faktor cheating dan kurang banyak makan sayur juga jadi PR besar buat saya.  Sempat menjalani food combining lalu rasanya perlu effort ekstra buat balikan lagi (haish).  Eh, tapi ritual minum lemper alias lemon peras tetep saya jalani, lho.

Seperti biasa,  pas kemarin saya ga bisa boong  - kunjungan sebelumnya juga selalu gitu - kalau ditanya.  Makanya kemarin di akun FB saya update status kalau dokternya kayak cenayang hehehe. Sebenarnya ga usah jadi cenayang buat beliau buat tau kebiasaan saya yang ga seharusnya.  Latar belakang medisnya  yang super duper mumpuni, lebih dari cukup untuk menganalisa gejala-gejala tertentu dari penampilan fisik pasiennya. Bahkan beliau bisa memperkirakan penyakit yang kira-kira akan menghampiri sekiranya pola hidup ga diubah. Seperti jam tidur,  menu makanan dan olahraga!

Serem?
Sepintas gitu. Buat kebanyakan orang (termasuk saya), curhat sama dokter itu ngei-ngeri sedap. Kepo, penasaran tapi takut dengan realita adalah kombinasi sensasi perasaan yang kita rasakan setelah nanya ini itu sama dokter. 

"Jadi gimana, dok?"
Itu pertanyaan yang biasa kita tanyakan, dengan ekspresi harap cemas. Kadang ada jawaban dokter yang melegakan atau membuat kita bereaksi mengembuskan nafas pelan lalu menghibur diri.  Yasudlah, *sigh*

Apa mungkin sosok dokter itu terasa 'menyeramkan' karena jaman bocah dulu suka dijadiin senjata buat ngancem, ya? Kan beberapa ungkapan kayak"Nanti disuntik dokter, lho!"  familiar banget jaman kecil kita dulu.

Waktu kecil dulu juga, saya pernah lari dan ngumpet pas mau disuntik. Duh, siapa coba yang ga keder liat jarum suntik? Sebisa-bisanya sya ngumpete, tetep aja ketemu dan juuus.... jarum suntik itu mendarat di pantat saya. Siapa yang bilang sakitnya bentar? Bokis! Pegelnya itu bisa berjam-jam. Ya mungkin ada juga yang santai dan woles menatapi jarum suntik yang menusuk lubang pori kulit kita. Salut saya sama yang ga jeri gitu.

Kembali ke curhatan saya soal keluhan dan analisa dokter tadi. Sambil memasang ekspresi di depan  nurse yang memotret wajah saya (gaya bener kan, pasien di sini difotoin, berasa jadi model hehehe), saya menjawab pertanyaan dokter. 

"Obatnya kamu minum, kan?"

Sambil memasang ekspresi terbaik (padahal saya suka fail :D), saya menyahut,  "Iya, dok!" Sesekali 1-2 kali suka miss,  sih :) atau saya bilang "enggak lagi, dok," pas ditanya: 

"Neurobionnya masih kamu minum?"

Saya ngambil gampangnya aja, kalau ga diresepin ya ga saya beli lagi.  

"Obat itu masih harus kamu minum. bla bla bala..."nasehat dokter terus mengalir sambil menulis resep obat yang harus saya minum, rutin.

http://www.catatan-efi.com/2016/06/meet-the-doctor-antara-penasaran-dan-harap-cemas.html
salah satu obat yang saya minum, hiks disapa nyonya :D
Tapiiii, dokter ga selalu serba tau semuanya. Apa yang kita rasakan, soal keluhan sakit, lho. bukan rasa lapar :)  sampaikan aja dengan jujur. Dengan begitu, diagnosanya bisa lebih presisi  eh tepat. Jenis obat yang cocok dan dosis  yang diberikan mungkin bakalan beda sesuai dengan apa yang kita sampaikan.

Makanya dalam beberapa kali pertemuan, saya disuruh ngambil tes lab dulu untuk memastikan ada apa sih sebenarnya dengan kondisi tubuh.

Baca ceritanya di sini: Sakit Kepala, Anemia dan Imunitas

Tidak perlu berpanjang lagi cerita ceriti dengan dokter,  dua jam berikutnya saya menjalani me time untuk microdermabrasi dan facial.  Diiringi instrumen yang memenuhi ruanngan,  sukses membuat saya kriyep-kriyep plus pijatan yang enakeun dari teteh nursenya. Lumayan lebih rileks dan nyaman sesudahnya.  O, ya selain alasan pengen cantik, cara dokter David menerangkan tentang ini itu seputar kecantikan dan kesehatan juga bikin nyaman pasien, lho. Ga bikin parno. No wonder kalau akhirnya banyak pasien yang udah nyaman sama dokter males pindah ke dokter lain, ya.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/meet-the-doctor-antara-penasaran-dan-harap-cemas.html
dua jenis alat yangdigunakan untuk mircrodermabrasi dan facial yang saya jalani hari itu
Baca juga ini ya :) Perawatan Micro Dermabrasi & Terapi Oxy Acne di DF Clinic

PR saya nih harus banyakin minum sesuai kebutuhan.  Dan kalau perlu kudu bawa tumbler pas lagi keluar rumah.  Iya,  kalau lagi ga puasa,  ya.  Jadi pas di angkot atau mager melipir ke minimarket, tinggal glek aja minum.  Soal beser lain cerita. Risiko itu mah.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/meet-the-doctor-antara-penasaran-dan-harap-cemas.html
ga ada foto before, lupa :) abaikan latarnya huehehe...
Bukan cuma soal minum aja, termasuk pola makan dan kebiasaan lainnya yang harus diperbaiki, daaan 3 jenis obat yang diresepkan hari itu harus saya minum sampai tuntas. Mudah-mudahan konsultasi berikutnya udah banyak progres dan ga banyak lagi obat yang harus saya minum. ^_^

O, ya dokter yang kece ini juga selalu bilang kalau cantik belum tentu sehat, tapi sehat pasti cantik. Daan sugesti itu ngaruh, lho. Saya harus sering-sering ngomong sama bayangan cermin buat memberi sugesti diri sendiri. Ga kayak Malaficent  yang mau diboongin cermin gitu, huehehe...  Antiaging yang jadi spesialis beliau ini bukan cuma soal kecantikan dari luar dan kesehatan dari dalam aja, tapi juga berhubungan dengna mind and soul. 


Rumah Dijual di Bandung Paling Banyak dicari Keluarga

$
0
0

Rumah Dijual di Bandung Paling Banyak dicari Keluarga  - Punya rumah sendiri di Bandung? Saya yakin yang asli Bandung, yang hijrah ke luar kota someday berharap akan balik lagi ke Bandung dan punya rumah di sini atau bukan urang Bandung tapi sering ke Bandung cuma buat jalan-jalan juga berharap suatu hari tinggal di Bandung dan punya rumah di kota yang ngangenin ini (uhuk). Seperti quotenya Pidi Baiq tentang Bandung yang terpahat di jembatan Penyebrangan Asia Afrika
Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi
http://www.catatan-efi.com/2016/06/rumah-dijual-di-bandung-paling-banyak-dicari-keluarga.html
credit: hipwee.com
Apalagi sejak dipimpin oleh walikota Kang Emil, Bandung bertumbuh dengan segala perubahannya yang membuat warga kota lain semakin pengen menghabiskan liburannya di Bandung. By the way, tulisan saya di sini sekarang bukan mau bahas liburan di Bandung, yang sejak jaman Kumpeni sudah menyimpan banyak kenangan itu.

Ah sudahlah membahas tentang kenangan cuma bakal hati serasa bergerimis *mendadak melow*

Jadi begini,lho. Bandung yang hanya berjarak sekitar 2,5 jam perjalanan dengan menempuh jalan tol Cipularang (dalam hitungan normal) memang layaknya mojang Bandung nu gareulis atau jajakanya yang karasep, sukses mencari perhatian orang lain untuk betah tinggal berlama-lama tinggal di dataran tinggi ini. Ya sih,sekarang udah beda, ga sesejuk dulu, tapi  tetap aja ngangenin.
http://www.catatan-efi.com/2016/06/rumah-dijual-di-bandung-paling-banyak-dicari-keluarga.html
credit: urbanindo.com
Akses yang mudah menuju Bandung baik jalan darat seperti tol, atau udara dengan menumpang penerbangan udara membuat lalu lintas dari dan ke Bandung selalu ramai. Ada beberapa hal yang menjadikan pertimbangan pindah ke Bandung. Selain ingin titirah (beristirahat menghabiskan masa tua), urusan bisnis atau alasan pekerjaan juga membuat kebutuhan perumahan di Bandung selalu ada setiap harinya. Ngomongin soal rumah, tentu kita ga mau asal memilih, kan, ya? 
Dengan biaya yang tidak sedikit untuk memilikinya, pastinya kita ingin memiliki rumah yang klik, cocok dengan berbagai kriteria. Biasanya beberapa alasan berikut ini masuk dalam  check list saat mencari rumah untuk ditinggali:
  1. Bagi yang sudah memiliki keluarga, plus dengan krucil atau anak-anak, membeli rumah yang luas adalah sebuah keharusan. Setidaknya memiliki luas minimal dengan ukuran 45. Rumah tipe seperti ini cukup banyak peminatnya, lho.
  2. Selain ukuran atau tipe rumah, yang jadi pertimbangan lainnya sat mencari rumah adalah tersedianya area di luar rumah alias halaman. Saat bersantai di sore hari atau akhir pekan, kita ingin menikmati quality time di rumah dengan bermain di halaman atau mempercantik eksterior rumah dengan aneka tanaman hias yang mengademkan mata.
  3. Kalau di luar ingin memiliki halaman yang cukup luas, di bagian interior, ktia juga tidak mau mengabaikan ruang keluarga yang cukup mumpuni untuk berkumpul. Desain minimalis yang tidak terlalu banyak dinding beton lebih disukai karena lebih mudah untuk memodifikasi ruangan.
  4. Punya keluarga banyak dengan anak lebih dari dua atau sering dijadikan meeting point saat kumpul keluarga juga membuat kita bepikir kalau membeli rumah yang akan dibeli harus punya kamar lebih banyak. Apalagi kalau anak-anak sudah cukup besar dan berbeda jenis kelamin, tentunya tidak mungkin menyatukan mereka dalam satu kamar atau tetap tidur bareng ortu, kan?
Lain ceritanya kalau mencari rumah kalau  buat sendiri atau uma berdua saja dengan pasangan (suami/istri). Belum banyak membutuhkan ruang ekstra sih. Rumah dengan tipe 21 saja sudah cukup. Tapi pertimbangan ke depan, saat penghuni rumah semakin ramai perlu juga tetap diperhatikan. Umpel-umpelan di rumah ketika satu persatu para junior hadir tentunya tidak nyaman, kan?

Kawasan Bandung Utara memang masih jadi primadona untuk tempat tinggal yang sejuk plus dengan berbagai fasilitas dan akses yang mudah ke pusat kota. Tapi pertimbangan harga properti di kawasan ini yang 'mehong' alias mahal, jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja atau sekolah anak-anak juga jangan sampai diabaikan.  As we know, mengurai kemacetan di ruas-ruas jalan Bandung masih jadi PR besar buat timnya Kang Emil. Jangan sampai deh quality time bersama keluarga berkurang karena lebih lama terjebak kepadatan jalan saat sore menjelang atau harus buru-buru pergi kalau tidak mau kesiangan. Coba cari informasi Rumah Dijual di Bandung[Disclosure] yang sesuai dengan kebutuhan dan tentu saja, budget yang sudah dianggarkan.
Viewing all 729 articles
Browse latest View live