Seting Profil Gravatar itu Ternyata Mudah - Pernah ngobrol kayak gini ga sama temen?
Lieur ah pake Wordpress mah, aku lebih nyaman pake Blogspot
Enakan pake Wordpress lh, justru Blogspot aku ga pernah mudeng
Biasanya kalau ngomongin platform blog, dua platform yang ngehits ini banyak umatnya. Ga ada yang salah soal kedua pendapat di atas Yang membedakan soal kebiasaan dan nyaman enggaknya nguplekin template kedua blog itu. Sejak tahun 2009, awal pertamakali ngeblog saya udah pake blogspot duluan dan ga bisa move on ke lain platform. Pernah sih coba pake WP tapi bingung sendiri saat mengutak-ngatiknya. Akhirnya saya melipir, kembali ke selera asal, Blogspot.
Waktu nyoba pake wordpress dulu, saya sempat bingung dengan printilannya ala-ala Wordpress ini. Pluginnya lah, template dan ini itunya. Pernah jadi kontributor di blog dengan platform WP tapi sebatas nulis artikel dan upload gambar. Itu pun masih suka ada missnya. Salah masukin gambar biasanya yang harusnya via galeri malah pake fitur apa, semisal itu.
Aktivitas blog yang juga suka berblogwalking ria, akhirnya mau ga mau membawa saya mendarat di blog dengan bawaan WP. Kalau di blogspot bisa komentar dengan pilihan akun G+, blogger atau name & URL, di WP pilihannya ada yang komen via FB atau akun WP. Makanya, saya tetep miara (deuh kayak kucing aja) akun WP untuk memudahkan meninggalkan komentar. Beberapa template WP ini meminta komentator harus login dulu ke akun WP. Kan sayang, udah ngetik banyak dikomentar terus gagal publish :D.
Kadang kalau saya ga teliti, yang harusnya nama yang muncul, malah jadi anykind. Nyebelin banget. Kesannya sok misterius gitu. Dulu sempat penasaran juga, gimana caranya selain nama kita yang muncul, ada foto kita juga yang muncul di komentar. Huehehehe... ini naluri narsisnya kumat.
Belakangan, saya baru mudeng kalau ternyata pemilik akun blogspot itu bisa mejeng kece dengan profil meski tetap dengan link blogspot asal punya akun gravatar. Hadoooh ke mana aja saya? Baru mudeng hari gini? *self toyor*
Ini juga awalnya ketika saya mendapat email ada ajakan untuk jadi kontributor sebuah blog dengan berplatform WP. Setelah mcapai kesepakatan, akhirnya menyanggupi untuk jadi salah satu penulis di thetripcorner.com. Mampir ya, ke sana :).
Pertama kali, cuma kasih naskah via email. Lalu teman baru saya ini yang mengunggahnya ke blog. Baru kemudian beberapa hari yang lalu, beliau meminta saya login dashboard WP dengan profil sendiri. Di sana ada kolom untuk mengganti profil dasar berwarna abu itu dengan foto. Kirain tinggal klik gambar abu itu lalu seperti akun blogspot, cari toggle browse, upload. Selesai.
Pertama kali, cuma kasih naskah via email. Lalu teman baru saya ini yang mengunggahnya ke blog. Baru kemudian beberapa hari yang lalu, beliau meminta saya login dashboard WP dengan profil sendiri. Di sana ada kolom untuk mengganti profil dasar berwarna abu itu dengan foto. Kirain tinggal klik gambar abu itu lalu seperti akun blogspot, cari toggle browse, upload. Selesai.
Saya salah ternyata saudara-saudara. Jadi seperti ini alurnya untuk upload foto di gravatar sampai bisa muncul di profile.
Saya login dulu ke akun wp dan masuk ke dashboard WP, lalu klik profil. Awalnya kan abu-abu gitu. Lau klik deh link ke gravatar yang warnanya biru itu.
Masukan deh email dan password yang kita gunakan untuk login ke akun WP tadi ke situsnya gravatar.
Kalau loginnya berhasil, kita akan masuk ke dashboardnya Gravatar. Pilih pengaturan Gravatar seperti ini.
Cari foto yang akan kita upload untuk dijadikan foto profil. O, ya login gravatar ini bisa dilakukan lewat browser yang ada di lappy atau di hp, kok. Nantinya kita bisa crop sebagian aja dari foto atau menampilkan secara full. Kalau saya pilih yang full aja. This is it.
Nah ini bagian yang sebelumnya bikin saya puyeng 7 keliling.Agar foto kita nampil di profil, ternyata rate yang harus dikasih difoto itua adalah G.
Ada beberapa kategori rate foto di gravatar ini. Saya pikir karena foto saya aman dan ga mengandung unsur-unsur porno, provokatif, kekerasan dan tetek bengek sejenisnya saya cuek aja pilih R. Eh malah ga mau nampil di profil. Jadi cuma dengan pilih rate G ini foto kita akan muncul di profil.
Jadi mikir nih, kalau semisal ada yang upload foto dan mengandung unsur-unsur kayak saya sebut sebelumnya gitu, terus dia tetep kasih rate G apa tetep terdeteksi, ya? Entahlah.
Ada beberapa kategori rate foto di gravatar ini. Saya pikir karena foto saya aman dan ga mengandung unsur-unsur porno, provokatif, kekerasan dan tetek bengek sejenisnya saya cuek aja pilih R. Eh malah ga mau nampil di profil. Jadi cuma dengan pilih rate G ini foto kita akan muncul di profil.
Jadi mikir nih, kalau semisal ada yang upload foto dan mengandung unsur-unsur kayak saya sebut sebelumnya gitu, terus dia tetep kasih rate G apa tetep terdeteksi, ya? Entahlah.
Then, upload profil gravatar selesai. Sekarang mari kita buktikan di akun wordpress. Ternyata foto saya udah muncul. Yeay! Meski di bawah foto sana muncul keterangan @anykinds, kalau saya kasih komen di blog WP tetep nama dan foto saya yang muncul, kok. Jadi saban komen, bisa ikutan mejengin foto huehehe... *hasrat narsisnya kumat*
Agar setiap komen ketika blogwalking kita bisa menanam backlink ke blog, jangan lupa edit informasi webnya. Meskipun link blog yang disimpan adalah blog di blogspot ga masalah, kok. Nanti saya buktikan di akhir postingan ini.
Jangan lupa mampir ke sini: Jangan Lewatkan 7 Langkah Ini Setelah Update Blog
Kalau di blogspot kita bisa tau update dari blog yang difollow di dahsboard. di WP juga bisa dicek, berikut kalau komentar kita dibalas oleh owner blognya.
Biasanya kalau di blogspot kita juga dikasih tau ada komentar di blog atau blog lain yang sudah kita tnggalkan komentar via email. Kalau di WP, semuanya terangkum di di dashboard. Jadi ga siwer lagi komentar ini ditujukan buat siapa, komentar itu buat siapa dan mana balasan sang owner blog buat kita.
Saya buktiin dong apa bener ga komen saya mengarah ke blog catatan-efi.com. Jadi diklik deh tuh komentar yang baru saja saya tinggalin. ternyata bener mengarah ke halaman utama catatan-efi.com. Perhatiin deh tab ke-5 itu. Pas saya klik namanya, browsernya muter dan lagi mengarahkan ke blog saya. Yeay, I did it! Sekarang saya ga pusing lagi dan terjebak nostalgia eh status anykind kalau ber-bw ria ke blog berplatform WP.