Quantcast
Channel: Catatan Efi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 735

Cerita Tentang Lipstik: Kosmetik Favoritnya Wanita

$
0
0
Lipstik atau lipenstip.
Siapa coba yang  ga kenal?  Kosmetik  yang satu  ini  sih menurut  saya termasuk kosmetik kedua setelah bedak  yang paling  banyak dimiliki wanita. Aplikasinya  paling gampang. Ga perlu skill  khusus  kayak eye brow, eye liner  atau eye shadow  yang lebih ribet.  Mau  yang stik atau cair,  available.  Dari yang murah sampai  yang mihil, ada!

Dan ternyata ngomongin  soal lipstik,   usianya  juga sudah lamaaaa sekali.  Cleopatra, ratu Mesir yang fenomenal   - yang bikin Kaisar  Romawi Julius Cesar kesengsem - itu pun bukan pelopor  atau  pemakai pertamanya.

Lagi-lagi bangsa Sumeria yang menduduki wilayah Mesopotamia (sekarang Iran) - yang punya  sejarah peradaban  yang tinggi itu - sebagai pionirnya. 
Sang Pelopor  lipstik dari  Mesopotamia itu, alias  Ratu Schub-ad Ur  kalah populer sama ratu Mesir Cleopatra alias Netjeret Mer-it-es.   By the way, kenapa ini para perempuan cantik  jaman dulu namanya pada ribet, ya? 

Pernah dengar  ungkapan cantik itu mahal? Atau cantik itu menyakitkan?  Hari  gini sini sih ga berlaku lipstik cetek, ya, Gampang dan ga sakit  pakenya. meski memang lipstik yang mahal banyak yang suka. Sekarang ini udah jadi item kosmetik must have, salah satunya varian lipstik yang tahan lama yang  banyak dicari.  

Jaman dulu  dong,  udah mah bikinnya ribet, berisiko pula.  Bahan dasarnya juga beragam. Ada yang terbuat dari  buah-buahan  - kayak anggur,  telur, susu,serbuk dari logam sampai  kumbang   (ga dower  apa, ya?).   Tapi itu mah  dulu, jaman primitif, masa-masanya Firaun lagi centil. Saat  ini  komposisinya udah aman. Ga jauh-jauh dari  wax, minyak  (misalnya minyak sayur, minyak mineral  sampai minyak kakao), parfum, dan bahan lainnya yang bersifat korektif  (makanya  orang yang pake  jadi tampak  manglingi) dan antioksidan.

Lalu soal warna, jaman dulu  juga ada trend warnanya.  Bukan cuma merah  moronyoy (genjreng),  kalau  kata urang Sunda mah. Wanita-wanita  Romawi  juga suka pake yang  berwarna keunguan, wanita dari Aztec senang memakai lipstik berwarna merah  jambu dan bahkan wanita-wanita Mesir  jaman baheula  seneng banget pake pemulas bibir dengan nuansa gotik alias item. 

Kebiasaan memakai lipstik kemudian menyebar  ke negara-negara Eropa seperti Yunani, dan Romawi,  momen keemasannya sebenarnya terjadi pada saat  Islam sedang jaya-jayanya, lho. Seorang ahli kimia sekaligus kosmetik, Abu al-Qasim al-Zahrawi membuat formula yang lebih sempurna,solid dan memiliki aroma yang enak alias wangi. 

Lipstik kemudian diproduksi secara modern dan komersil  pada abad ke-19. Di  tahun 1923, diproduksi  secara masal dan dijual dengan harga murah dengan kemasan  yang ekonomis dan praktis biar yang manis  ga akan meringis  kalau ga bisa  tampil  modis (halah).

Fakta Unik tentang lipstik
  • Pernah dengar dongKiss  of death?   Selain berhubungan dengan karakter dalam sebuah film, Kiss of Death  juga bermakna  denotatif. Diasosiasikan dengan bahan beracun yang digunakan untuk pembuat pemula bibir  pada jaman dulu.
  • Wanita Jepang jaman dulu dilarang keluar  rumah kalau ga dandan, salah satunya  pake lipstik. 
  • Laki-laki  jaman dulu  juga pernah pake lipstik, lho.  Contohnya para pria  jaman  Romawi kuno,  namun mereka mengoleskannya lebih tipis, ga bold gitu.  Jadi kepo, Julius Cesar  dulu pake lipennya kayak gimana, ya?
  • Kalau jaman dulu di Romawi lipstik  berfungsi sebagai identitas sosial,  di Yunani  dipake oleh para PSK untuk mempercantik penampilan mereka. Hmm....
  • Pada jaman pertengahan Eropa, lipstik juga pernah diidentikan dengan pemujaan setan.
  • Aktris  atau seleb yang membuat lipstik jadi nge-hive di antaranya adalah  Greta Garbo, Joan Crawford, Elizabeth Taylor dan Marilyn Monroe.

Saya sendiri  mulai pake lipstik itu pas  kuliah semester 2-3. Inget banget deh waktu itu sempat diledek temen cowok yang bikin kuping  panas.Ah sudahlah, saya woles aja, pura-pura ga nguping meski sempet keki. 


Tips Simple 
Jangan lupa  kalau udah kepincut sama warna lipstik yang kece, jangan dioelsin ke punggung tangan. To be honest, ini cara jadul  yang dulu pernah saya tempuh juga hahaha... Kan suka ada tuh counter  yang menyediakan sample. Olesin aja ke bibir, ga usah sungkan.  Kecuali  kalau semua varia udah dicoba, trus ga jadi beli.  Mencoba langsung dengan mengoleskan ke bibir  akan membuat  kita tahu apakah warnanya cocok atau tidak dengan wajah kita? Pengalaman saya nih,   kalau  mengoleskan lipstik  dengan kode warna yang sama belum tentu hasilnya sama dengan orang lain. Karakter kulit kita jadi salah satu penentunya. Dan buat kulit yang cenderung gelap, katanya sih lebih oke  kalau pake warna cerah. Biasanya, saya merasa save  dengan lipstik warna bibir  tapi pernah juga didandanin dengan warna lain yang rada beda, eh cakep juga  suka sama hasil akhirnya. Oke, saya  catet. Selain cari merek  lipstik yang tahan lama, saya juga mau coba warna lain yang beda. Salah satu referensinya adalah belanja kosmetik di Sociolla
after make over,  lipstik jadi item must use
Kayaknya ga di pesta atau sehari-hari, yang paling diingini oleh para wanita   adalah durasi pemakaiannya. Bukan  yang  harus sering diolesin gitu. Nyapein dan boros.  Makanya, ga heran kalau   lipstik  yang tahan lama itu  lagi jadi primadona alias  most wanted. 

Kalau suka pake berbagai  macam warna dan  merek, pastiin  juga  ga buluk alias expired. Soalnya  lipstik  dirancang bukan untuk dipakai dalam jangka panjang.  Bahan yang bersifat preservatif  dan antioksidan bikin lipstik kualitasnya akan menurun seiring waktu.   Kalau mau umurnya lebih  panjang sedikit,  bisa tuh disimpan di kulkas. But, be carefull, jangan sampai ketuker sama permen atau es krim  *ga segitunya kali.*

referensi:  lipstickhistory.com & viva.co.id


Viewing all articles
Browse latest Browse all 735

Trending Articles