Kalau pernah merhatin beberapa resep smoothie yang saya buat, pasti pernah deh lihat penampakan Chia Seed atau kalau ga keliatan, bakal membaca saya memasukannya ke dalam komposisi bahan yang dihancurkan bersama buah atau sayuran dalam blender.
Chia seed yang sudah dikenal sebagai salah satu bahan makanan buat para pelaku healthy lifestyle alias gaya hidup sehat, tenyata sudah dikenal sejak lamaaaa sekali. Tapi sekarang emang lagi jadi sesuatu yang lagi ngehive atau kekinian alias ngehits.
Biji chia seed sudah jadi makanan penting buat bangsa Maya dan Aztec, makanya nama ilmiah dari biji ini adalah Salvia Hispanica. Dikasih nama hispanik emang karena bangsa ini dulu tinggal di selatan benua Amerika. Bukan cuma makanan penting aja lho, malah kalau diterjemahkan, chia ini artinya 'kuat'. Mungkin statusnya sama kayak ginseng yang penting bagi orang-orang Korea sana sebagai doping alami. Hmmm,cmiiw!
Eh tapi beneran lho, pernah dibuat penelitian pada responden yang berolahraga. Olahraganya juga bukan yang cetek. Berolahraga selama 1 jam dengan threadmill terus dilanjutkan dengan lari 10 km. Kelompok responden ini dibagi dua. Yang satu, minum minuman penambah energi dan kelompok lainnya mengganti minum minuman penambah energi dengan chia seed. Hasilnya? Ga ada bedanya, alias kelompok yang dikasih chia seed tetap stay strong, ga lemes.
Sekilas, biji-bijian yang juga dikenal juga sebagai superfood ini kelihatan mirip dengan selasih, cuma warnanya ga sepekat selasih yang suka dicampurkan ke dalam minuman atau es campur. Duh, maafkan siang gini ngomongin es campur *nelen ludah*
Kalau dikemil chia seed ini ga ada rasanya, alias plain. dan kecil-kecil gini dengan takaran sebanyak 2 sendok makan (setara 28 gram atau 1 ons) ini punya manfaat yang bagus buat kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:
- Mensuplai kebutuhan serat (11 gram), tidak memicu kenaikan gula darah dan juga tidak membutuhkan insulin untuk diproses dalam tubuh. Konsumsi serat yang cukup juga membantu penyerapan air dan membantu menahan hasrat ngemil. Meskipun sampai saat ini pengaruhnya ga terlalu signifikan kalau konsumsi chia seed ditujukan untuk membantu menurunkan berat badan.
- Protein (4 gram), termasuk di dalamnya asam amino esensial. Protein dari Chia sed juga baik untuk dikonsumsi oleh vegetarian atau jarang makan daging untuk memenuhi kebutuhan protein bagi tubuh
- Lemak 9 gram, lebih dari setengahnya mengandung omega 3. Nah balik lagi soal program diet, meski memang tidak terlalu berpengaruh untuk menurunkan berat badan, tapi hasil penelitian selama 10 minggu menunjukan kalau konsumsi chia seeed pada responden 62 wanita berhasil meningkatkan jumlah omega 3 dalam darahnya. Setidaknya, kadar kolestrol bisa ditekan dengan mengonsumsi biji chia seed ini.
- Beberapa bahan mineral terutama Kalsium, Mangan, Magnesium dan Fosfor, Zinc dan Poatsium
- Mengandung Vitamin B1 dan B2
- Mengandung antioksidan yang tinggi, which is bagus banget buat menghambat penuaan dini. Nah kalau bahas soal penuaan dini, biasanya perempuan yang lebih alert soal ini. Katanya kalau udah merit dengan laki-laki sebaya atau lebih muda, perempuan cenderung lebih cepaat kelihatan tua. Hmm entah lah, soal ini. Mau tua, muda, single atau doble, di mana-mana mah udah naluri alami kalau perempuan pengen kelihatan tetep cantik. Usia boleh nambah tapi kalau bisa stay beauty di usianya (syukur-syukur awet muda). Ya, gak? :)
Kalau ekspektasinya pengen langsing dengan mengonsumsi chia seeed, siap-siap deh kuciwa. Seperti yang pernah saya bilang di atas, kalau secara ilmiah belum terbukti secara signifikan bisa membuat badan jadi langsing. Tapi... kalau sedang memulai gaya hidup sehat, boleh deh jadikan chia seed sebagai salah satu adisional untuk membuat makanan atau minuman kesehatan. Selain dicampurkan dengan smoothie atau jus, sereal dan yogurt, chia seed juga bisa dimasukan ke dalam nasi, lho. Jangan heran kalau setelah tercampur air, biji-bijian ini bakal terlihat menggumpal, wajar aja, kok.