Cerita saya kali ini masih berbau curhat nih,tapi bukan sembarang curhat :). Sejak lebaran kemarin saya berusaha memperbaiki pola makan saya dan mengadopsi pola makan diet FC. Kalau sudah pernah baca beberapa postingan sebelumnya udah ngeh lah ya kalau saya rada berubah pola makannya. Kalau dibilang jadi seorang food combiner sebenarnya enggak 100% juga, sih. Belum semua juklak FC saya jalankan. Tapi ada yang enggak saya lepas setiap hari meski risikonya budget bulanan saya lumayan jadi bengkak, terutama buat belanja buah-buahan :D
Tolong koreksi kalau saya masih salah, ya. Ada 3 poin dari kebiasaan FC-an yang saya jalankan. Yang pertama, saban bangun pagi saya memulainya dengan minum jeruk nipis peras atau lemon peras. Kalau ditanya saya lebih suka lemon peras, apalagi yang impor, meski ga tiap hari. Harganya itu euy. Satu butir lemon impor itu kurang lebih sama dengan belanja 1/4 kilo jeruk lemon lokal.
![]() |
credit: imagekb.com |
Stage berikutnya saya lanjutkan dengan sarapan buah. Suka laper mata kalau lihat aneka buah-buahan yang segar, Kadang sehari bisa 3 macam variasi buah-buahan, kadang cuma 2 macam aja. Alasanya kalau bukan lagi males ya lagi ngirit *LOL*
Nah berikutnya yang berusaha saya pegang teguh adalah tidak mempertemukan daging dengan nasi. Kalaupun iya kepaksa nanti aja deh pas saya cheating. Lagin harga daging mihil, ya. Sisanya? Saya suka bikin smoothies yang dicampur plain yoghurt. Lebih enak daripada pake pisang menurut saya. Kalau ngikutin resep diet FC yang ditulis Pak Wid sih ga papa, tapi ada juga yang memasukan yoghurt ke dalam kategori menu rekreasional.
Belakangan saya baru ngeh ternyata saya alergi sama pisang. Iya, saya udah bahas kan, di postingan sebelumnya. Justru saya enggak apa-apa dengan konsumsi susu dan turunannya, termasuk yoghurt. Pokoknya cerita lengkap soal alergi-alergian yang saya alami, baca aja postingan saya yang membahas tes alergi itu, ya. Hehehehe modus banget ya biar pada betah ngejam di blog saya.
Nah, soal camilan, nih. Kadang saya suka dibikin bingung juga. Ini salah, itu salah. Makan ini gatel, makan itu jerawat jadi lagi, tapi hasrat ngemil kadang masih ga ketahan. Selain ngemil buah, atau salad sebenarnya saya bisa ngudap makanan organik. Ya, namanya juga organik, harganya juga premium, lah. Saya sempat mencelos pas liat di sebuah toko bahan organik. Cokelat organik yang ukurannya standar (ga lebih gede dari HP jadul) dibanderoll dengan harga sekitar 100 ribuan. Duuuh, antara pengen dan sayang dompet, hahaha... kayaknya dipoteknya juga kecil dan lamaaaa banget ngunyahnya, saking sayangnya gitu. Kenapa harganya beda karena katanya nih cokelat ini hanya diproses satu kali saja.
Diantara bahan organik yang ada di toko itu, saya juga sempat lihat bahan kacang almond. Kalau lagi browsing menu makanan sehat, saya suka nemu tuh resep makanan yang pakai bahan kacang almond atau susu dari almond. Dibanding susu sapi murni, susu dari bahan almond ini memang lebih sehat. Soal harga jangan ditanya lah, ya. Di atas rata-rata.
Bikin Susu Almond Ga Susah
Kalau mau bikin susu almond sebenarnya ga rempong juga, sih. Yang dibutuhkan selain almond ya air secukupnya dan food processor buat mengolahnya. Trus yang susah apa dong? Ya cari almondnya itu hehehe. Ga semua toko atau swalayan punya bahan ini.
Kacang almond ini emang makanan yang pastinya dicintai sama yang peduli kesehatan dan kecantikan. kalau dimakan mengandung antioksidan yang baik untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak karena radikal bebas, cocok buat yang diet, menguatkan tulang, dan bisa juga diolah jadi bahan masker biar muka jadi kinclong (uhuk).
Kacang almond ini emang makanan yang pastinya dicintai sama yang peduli kesehatan dan kecantikan. kalau dimakan mengandung antioksidan yang baik untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak karena radikal bebas, cocok buat yang diet, menguatkan tulang, dan bisa juga diolah jadi bahan masker biar muka jadi kinclong (uhuk).
Almond Yang Unik
Ada fakta menarik tentng almond, nih. Ternyata ada 30 jenis varieatas almond dan cuma 10 saja yang diproduksi. Diantara almond yang diproduksi dan pastinya dimakan juga lah, ya, ada lho almond yang warnanya hijau. Ih, lucu kali, ya... Nah almond hijau ini punya rasa yang manis dan taste-nya kayak herbal gitu. Mihil deh, kayaknya nih kalau ada kasta-kastaan di antara kacang almond, almond hijau ini akan bertahta sebagai almond numero uno. Tsaaah
Nutrisi Almond
Dibanding kacang-kacangan lainnya, dengan ukuran saji yang sama, kandungan kalori almond ini paling sedikit, lho, Cuma 160 kalori saja kayak yang dilansir oleh health.com. Udah gitu kadar kalsiumnya juga paling banyak, lemaknya paling seuprit dan punya kandungan serat 3.5 grams per saji. Cuma mengandung 1 gram lemak dan cihuynya almond ini bebas kolesterol. Selain itu dalam setiap biji almond juga mengandung vitamin E, magnesium, protein dan potassium.
Mau dimakan mentah atau dipanggang, almond ini tetap oke dan sehat buat tubuh. Eh tahu ga sih, kalau di amrik sono, sebenarnya enggak ada lho almond yang dijual dengan kondisi beneran mentah. Semua almond di Amrik sono sudah melalui proses pasteurisasi biar ga cepet rusak. Ah, jadi pengenngemil almond panggang niiih. Ada yang mau traktirin saya? ^_^